Gap Persepsi Manajemen knowledge gap Gap Spesifikasi Kualitas standards gap Gap Penyampaian Layanan delivery gap Gap Komunikasi Pemasaran communications gap

24 kebutuhan pribadi pelanggan, komunikasi gethok tular, jasa yang diharapkan juga dipengaruhi aktifitas komunikasi dan interaksi perusahaan. Gambar 2.2. Gap Model of Service Quality Sumber: Lupiyoadi dan Hamdani, 2006: 185

1. Gap Persepsi Manajemen knowledge gap

Gap pertama terjadi antara harapan pelanggan dan persepsi manajemen. Ada beberapa kemungkinan penyebab perbedaan tersebut terjadi antara lain: kurangnya orientasi penelitian pemasaran, pemanfaatan yang tidak memadai atas temuan penelitian, kurangnya interaksi antara pihak manajemen dan pelanggan, buruknya atau tiadanya aliran informasi ke atas dari staf kontak pelanggan ke pihak perusahaan, dan terlalu banyak jenjang manajerial yang menghambat atau mengubah informasi yang disampaikan dari karyawan kontak pelanggan ke pihak perusahaan. 25

2. Gap Spesifikasi Kualitas standards gap

Gap kedua terjadi antara persepsi manajemen terhadap harapan konsumen dan spesifikasi kualitas layanan. Gap ini berarti antara spesifikasi kualitas pelayanan tidak konsisten dengan persepsi perusahaan terhadap ekspektasi kualitas. Penyebabnya antara lain: tidak adanya standar kinerja yang jelas, manajemen perusahaan yang buruk, kurangnya dukungan dan komitmen manajemen puncak terhadap perencanaan kualitas pelayanan.

3. Gap Penyampaian Layanan delivery gap

Gap ketiga terjadi antara spesifikasi kualitas layanan dan penyampaian layanan. Gap ini berarti bahwa spesifikasi kualitas jasa tidak terpenuhi oleh kinerja dalam penyampaian jasa. Kesenjangan ini terutama disebabkan oleh faktor-faktor antara lain: spesifikasi kualitas terlalu rumit atau kaku, para karyawan tidak menyepakati spesifikasi tersebut dan karenanya tidak memenuhinya, manajemen operasi pelayanan yang buruk. Selain itu mungkin pula karyawan dihadapkan pada standar- standar yang saling bertentangan satu sama lain.

4. Gap Komunikasi Pemasaran communications gap

Gap keempat menyangkut perbedaan antara penyampaian layanan dan komunikasi eksternal. Gap ini berarti bahwa janji-janji yang disampaikan melalui aktifitas komunikasi tidak konsisten dengan pelayanan yang disampaikan kepada pelanggan. Ekspektasi pelanggan mengenai kualitas pelayanan dipengaruhi oleh pernyataan yang dibuat oleh perusahaan melalui komunikasi eksternal pemasaran. Kesenjangan ini terjadi karena: perencanaan komunikasi dengan pelanggan tidak terintegrasi dengan operasi jasa, dan adanya kecenderungan untuk memberikan janji yang berlebihan. Dalam hal ini komunikasi eksternal telah mendistorsi harapan nasabah. 26 Ada sejumlah strategi yang ditawarkan untuk memperkecil gaps atau kesenjangan-kesenjangan kualitas pelayanan. Tabel 2.1. Strategi Memperkecil Gaps GAP STRATEGI POKOK STRATEGI RINCI Gap 1 Mempelajari apa yang diharapkan pelanggan ■ Berusaha memahami ekspektasi pelanggan melalui riset, analisis komplain, panel pelanggan, dll. ■ Meningkatkan interaksi langsung antara perusahaan dan pelanggan dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai kebutuhan dan preferensi pelanggan. ■ Memperbaiki komunikasi ke atas upward communication dari karyawan ke pihak audit perusahaan, dan mengurangi jumlah jenjanglevel manajemen di antara keduanya. ■ Menindaklanjuti informasi dan wawasan yang diperoleh dari riset pelanggan. Gap 2 Menyusun standard kualitas jasa yang tepat dan jelas ■ Memastikan bahwa manajemen puncak menunjukkan komitmen konsisten pada kualitas berdasarkan sudut pandang pelanggan. ■ Melibatkan manajemen madya dalam penetapan, pengkomunikasian, dan penerapan standar pelayanan pelanggan dalam setiap unit kerja mereka. ■ Membekali para karyawan dengan keterampilan untuk menyampaikan pelayanan yang berkualitas. ■ Bersikap reseptif terhadap cara – cara baru dalam menjalankan bisnis yang bisa mengatasi berbagai hambatan dalam rangka mewujudkanjasa berkualitas. ■ Membakukan tugas – tugas kerja repetitif demi menjamin konsistensi dan reliabilitas, baik melalui penerapan hard technology seperti otamatisasi maupun soft technology penyempurnaan metode kerja. ■ Menerapkan sasaran kualitas jasa yang jelas, menantang, realistis dan dirancang secara ekplisit untuk memenuhi harapan pelanggan. ■ Mengklarifikasikan tugas – tugas kerja yang memiliki dampak terbesar pada kualitas dan karenanya harus mendapatkan prioritas utama. ■ Memastikan bahwa karyawan memahami dan menerima sasaran dan prioritas yang disepakati. ■ Mengukur kinerja dan menberikan balikan rutin. ■ Menghargai para karyawan atas keberhasilan mereka dalam mencapai sasaran kualitas. 27 Tabel 2.1 lanjutan GAP STRATEGI POKOK STRATEGI RINCI Gap 3 Memastikan bahwa kinerja pelayanan sesuai dengan standar ■ Memastikan peranan setiap karyawan melalui deskripsi kerja yang jelas dan rinci. ■ Memastikan bahwa setiap karyawan memahami kontribusi pekerjaan mereka terhadap kepuasan pelanggan. ■ Menyelaraskan karyawan dengan pekerjaan melalui proses seleksi yang menekankan kemampuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melakukan setiap pekerjaan dengan baik. ■ Menyediakan pelatihan teknis yang dibutuhkan karyawan dalam rangka pelaksanaan tugas yang dibebankan kepada mereka secara efektif. ■ Meningkatkan kinerja karyawan melalui pemilihan teknologi dan peralatan yang paling tepat dan andal. ■ Melatih karyawan dalam hal keterampilan antar – pribadi khususnya menyangkut interaksi dengan pelanggan. ■ Membangun tim kerja sedemikian rupa sehingga para karyawan bisa bekerja sama dengan baik. Gap 4 Memastikan bahwa penyampaian jasa sesuai dengan janji yang diberikan ■ Mengumpulkan masukan dari karyawan operasional sewaktu iklan baru sedang dibuat. ■ Menyusun kampanye internal yang bersifat edukasional dan motivasional untuk memperkuat keterkaitan antara departemen pemasaran, operasi dan sumber daya manusia. ■ Memastikan bahwa standar pelayanan yang konsisten diberlakukan di semua lokasi penyedia pelayanan. ■ Memastikan bahwa isi iklan dan sosialisasi mencerminkan secara akurat kharakteristik – kharakteristik pelayanan yang paling penting bagi pelanggan dalam interaksinya. ■ Mengelola haparan pelanggan dengan cara menginformasikan kepada mereka apa saja yang mungkin dan tidak mungkin mereka terima, serta yang paling penting, disertai alasannya. ■ Menawarkan berbagai tingkat pelayanan dengan harga yang berbeda kepada para pelanggan, serta menjelaskan perbedaan di antara macam – macam tingkat pelayanan tersebut. Sumber: Lupiyoadi dan Hamdani, 2006 28 5. Gap dalam Pelayanan yang Dirasakan service gap Gap kelima merupakan gap antara perceived service dan expected service. Adanya perbedaan antara jasa yang dirasakan dan yang diharapkan oleh pelanggan. Jika keduanya terbukti sama, maka perusahaan akan memperoleh citra dan dampak positif. Namun, apabila yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan, maka kesenjangan ini akan menimbulkan permasalahan bagi perusahaan. Gap ini bisa menimbulkan sejumlah konsekuensi negatif, seperti: komunikasi gethok tular yang negatif, dampak negatif terhadap citra korporat, dan kehilangan pelanggan.

II.4.5. Dimensi Kualitas Layanan