Remaja semakin mampu mengenal Pribadi Yesus Kristus sebagai wujud kasih Allah yang Remaja mau berusaha membenahi dirinya untuk menyambut kedatangan Yesus DINAMIKA

REKOLEKSI SMP KONSEP DASAR TEMA : “REMAJA MENYAMBUT KEDATANGAN YESUS” TUJUAN : 1. Remaja semakin mampu mengenali dirinya dengan segala kelebihan dan keterbatasannya serta menyadari bahwa Allah mengasihi mereka dengan mengangkat mereka sebagai makhluk yang bermartabat luhur

2. Remaja semakin mampu mengenal Pribadi Yesus Kristus sebagai wujud kasih Allah yang

teragung sehingga memotivasi mereka untuk semakin mencintai-Nya.

3. Remaja mau berusaha membenahi dirinya untuk menyambut kedatangan Yesus DINAMIKA

08.00 – 08.30 : Pengantar 08.30 – 10.00 : Sesi I “Lambangku” 10.00 – 10.15 : Istirahat 10.15 – 11.30 : Sesi II “Yesus menurutku” 11.30 – 12.30 : Sesi III “Berbenah diri dan Membangun Niat” 12.30 – 13.00 : Ibadat Sabda Pengantar 30 Menit 1. Doa pembuka 2. Bernyanyi untuk penghangat suasana sekaligus untuk pembagian kelompok.  Peserta berdiri dan diminta untuk tidak berdesak-desakan, lalu diajak menyanyikan lagu: Disini Senang, Di sana Senang.  Sambil menyanyi badan digerakkan misalnya:  “Disini senang” sambil kaki kanan melangkah  “Di sana senang” sambil kaki kiri yang melangkah  “di mana-mana hatiku senang” memutar badan  “la..la..la..la..la” tangan diatas sambil goyang badan  Sambil terus bernyanyi dan menari, ditambahkan permainan, yakni setiap lagu berakhir pemandu akan menyebut angka dan para peserta membuat kelompok sesuai dengan angka yang disebutkan tadi, bagi yang tidak berhasil diberi hukuman. Misalnya ketika Pemandu menyebut kata “Empat” maka mereka harus berkelompok empat-empat atau “Lima: 2 putra, 3 putri” dan seterusnya. Yang diperintahkan terakhir oleh Pemandu dapat ditetapkan sebagai kelompok kerja selama rekoleksi. 3. Penjelasan “Rekoleksi” beserta maksud dan tujuannya. 4. Peserta dipersilahkan duduk, Pemandu menjelaskan arti dan makna rekoleksi, serta alur rekoleksi yang akan dilaksanakan. Rekoleksi ibarat mendulang emas, sungai kehidupan kita terus mengalir dengan membawa berbagai muatan, yang kemudian mengendap di dasarnya. Setiap pendulang akan mengambil endapannya lalu mengentaskannya, dan ia pun akan mulai mengirik dan menampinya. Setelah terpisah antara pasir yang tak berguna, tinggallah beberapa endapan yang barangkali mengandung logam mulia. Yang setelah ditetesi air keras barulah biji-biji emas itu terkumpul. Dalam rekoleksi kitapun menampi endapan- endapan peristiwa yang hanyut oleh aliran hidup kita, dan dari sini kita akan menemukan makna hidup yang kemilau setelah ditetesi Sabda Illahi. Para pesertalah yang mendulang bijih-bijih emas dari serpihan dan bongkahan hidupnya, agar maknanya berkilauan dan layak untuk menghiasi hidupnya. Maka keberhasilan rekoleksi lebih tergantung pada peserta sendiri bukan pada pemandu. Sesi I: “Lambangku” 90 Menit Tujuan: Agar peserta semakin mampu mengenali diri dengan segala kelebihan dan keterbatasannya dan semakin menyadari bahwa Allah mengasihi mereka..  Para peserta diminta untuk menulisakan segi positif dan negatif dalam dirinya di selembar kertas. Berdasarkan segi positif dan negatif tersebut, peserta diminta menggambarkan lambang dirinya misal pohon, binatang, alat tulis, lilin, matahari, bulan, bintang, dsb  Setelah selesai, peserta masuk dalam kelompok untuk mensharingkannya. Setelah selesai mereka mensharingkannya, lambang yang mereka buat di tempel pada kertas flap atau karton dan di hias semenarik mungkin. Dan dalam kelompok mereka diminta untuk membuat “ Yel-Yel” kelompok.  Diakhir sesi ini pemandu memberi beberapa penegasan :  siapapun diri kita, apapun kelebihan dan kekurangan kita, Allah telah menciptakan kita sebagai makhluk yang bermartabat luhur, menurut gambar dan rupa Allah. Karena diciptakan menurut citra Allah, manusia memiliki martabat sebagai pribadi: ia bukan hanya sesuatu, melainkan seorang. Ia mampu mengenal diri sendiri, menjadi tuan atas dirinya, mengabdikan diri dalam kebebasan dan hidup dalam kebersamaan dengan orang lain, dan karena rahmat ia sudah dipanggil ke dalam perjanjian dengan Penciptanya, untuk memberi kepada-Nya jawaban iman dan cinta, yang tidak dapat diberikan suatu makhluk lain sebagai penggantinya.  Tuhan menciptakan segala sesuatu untuk manusia, tetapi manusia itu sendiri diciptakan untuk melayani Allah, untuk mencintai-Nya dan untuk mempersembahkan seluruh ciptaan kepada-Nya. Namun karena keterbatasan dan sisi negatif manusia, telah menyeret manusia semakin jauh dari Allah. Tetapi karena kebaikan-Nya, Allah hadir di tengah-tengah kita dalam diri, Yesus Kristus. Allah tetap berkehendak kita hidup dalam persekutuan dengan diri-Nya.  Lantas bagaimana pandangan kita sendiri tentang Yesus ? Kita akan masuk dalam sesi yang berikutnya Sesi II: “Yesus Menurutku” 75 Menit Tujuan: Agar mereka semakin mampu mengenal Pribadi Yesus Kristus sebagai tanda kasih Allah sehingga memotivasi mereka untuk semakin mencintai-Nya.  Untuk menghangatkan suasana tiap kelompok diminta untuk menampilkan Yel..Yel kelompoknya.  Kemudian mereka diminta untuk duduk dan dalam suasana yang tenang pemandu mengawali sesi ini dengan pengantar:  Setiap orang yang mengenal Yesus, menghayati “siapa Yesus bagi dirnya” bisa saja berbeda-beda. Ada yang menyatakan baginya Yesus sebagai penolong, pembimbing, tempat curhat dan sebagainya.  Kita akan melihat pengalaman seseorang yang mengenal Yesus sebagai penyelamat dan pemberi hidup baginya Pemutaran Video kesaksian pramugari yang selamat dari kecelakaan pesawat  Jadi menurut pramugari tadi Yesus yang ia imani dan ia kenal adalah Yesus yang menyelamatkan dirinya, Yesus yang memberi kehidupan baru baginya. Bagaimana menurut kamu? Siapakah Yesus itu bagimu? Pemandu menuliskan berbagai jawaban dari peserta  Marilah kita dengarkan bacaan kitab suci yang menceritakan bagaimana para murid berusaha mengenali Yesus. “Pengakuan Petrus” Markus 8:27-30 Kemudian Yesus beserta murid-murid-Nya berangkat ke kampung- kampung di sekitar Kaisarea Filipi. Di tengah jalan Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: Kata orang, siapakah Aku ini? Jawab mereka: Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia, ada pula yang mengatakan: seorang dari para nabi. Ia bertanya kepada mereka: Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini? Maka jawab Petrus: Engkau adalah Mesias Lalu Yesus melarang mereka dengan keras supaya jangan memberitahukan kepada siapa pun tentang Dia. Peneguhan Para remaja yang tercinta, kasih Allah yang demikian besar kepada kita tidak hanya berhenti dengan memberikan martabat yang luhur, tetapi Allah sendiri berkenan solider dengan hidup manusia dengan menjelma dalam diri Yesus. Apakah kita menyadari akan kasih Allah yang demikian besar itu ? Remaja yang terkasih, Pada saat itu Yesus sedang popular, dikenal banyak orang dan banyak pengikut-Nya karena kehebatan- kehebatan yang dibuat melalui mukjizat-mukjizat maupun ajaran-ajaran-Nya. Mengagumi orang yang yang lagi terkenal itu gampang. Kita bisa kagum dan mencoba tahu tentang berita-berita idola kita seperti penyanyi, bintang film, jago olah raga yang sedang kita idolakan walaupun mereka sendiri tidak kenal siapa kita.coba perhatikan ketika penyanyi terkenal sedang pentas, ribuan orang berdesakan ingin melihat wajahnya, ingin menyentuh tangannya, minta tanda tangan, tak jarang sampai memakan korban. Wajah mereka selalu menghiasi media cetak maupun elektronik. Yesus tentu tahu tentang hal ini dan ingin mengetahui sejauh mana para murid mengenal diri-Nya. Pertanyaan pertama adalah “Apa kata orang tentang diri-Ku ?”. Namun Yesus ingin tahu bukan hanya kata orang, melainkan menurutmu sendiri “siapa Aku ini ?”. ternyata dari sekian banyak murid-Nya, hanya Petrus yang bisa menjawab. Remaja yang terkasih kitapun sering sama seperti para murid-Nya. Walaupun setiap hari ke gereja, berdoa, menyebut-nyebut nama Yesus namun tidak mengenalnya secara pribadi. Yang kita ketahui hanya kata orang, kata guru agama, kata pastor, kata ayah dan ibu bahwa Yesus adalah ini dan itu. Yesus bertanya pada kalian semua: “Siapa Aku ini Menurutmu ?” . Untuk dapat mengenal Yesus, kita harus setiap hari menjalin hubungan pribadi dengan- Nya. Dengan selalu berdoa kepada-Nya, sering membaca kitab suci untuk lebih mengenal Yesus melalui kata-kata dan perbuata-Nya, sehingga dengan demikian semakin hari hidup kita akan semakin menyerupai Yesus sendiri.  Sesi ini diakhiri dengan bernyanyi bersama dengan gerakan Aku di sayang Tuhan Sayang, sayang, disayang Aku disayang Tuhan Aku diangkat jadi anakNya Aku disayang Tuhan Nyanyi glory, glory, haleluya Nyanyi glory puji Tuhan Sesi III: “Berbenah diri dan Membangun Niat” 60 Menit Tujuan: Setelah mereka mengenal Yesus Kristus, mereka dapat membenahi diri atau menyiapkan dirinya menyambut kehadiran Yesus Kristus.  Pemandu membuka sesi ini dengan mengajukan pertanyaan;” Apa yang akan kalian lakukan ketika kamu akan menghadapi ujian sekolah ?” Biarkan mereka menjawab apa adanya, tulislah jawaban peserta, Kemudian lanjutkan dengan pertanyaan: “ Apa kira-kira yang akan kamu perbuat ketika akan menerima kedatangan seseorang yang kamu anggap sangat special ?” Tulislah jawaban peserta  Remaja yang terkasih sebentar lagi kita akan menyambut kedatangan Yesus, yang merupakan wujud kasih Allah yang terbesar dalam hidup kita. Yesus yang akan datang jauh lebih penting dari pada menyambut ujian atau menyambut tamu yang special tadi. Apa yang akan kita persiapkan untuk menyambut kedatangan-Nya ? jawaban spontan dan tulislah jawaban peserta  Pemandu memberi masukan: Dalam masa Advent ini, kita menantikan Yesus, Sang Juru selamat atau Sahabat kita, kekasih kita yang sejati. Karena itu, penantian kita kepada-Nya harus jauh lebih baik daripada ketika kita menantikan ujian atau pacar kita. Karena Yesus lebih besar dan lebih berarti dari semua yang apa atau siapa yang pernah kita nanti- nantikan dalam hidup ini.  Apakah yang bisa kita lakukan untuk menantikan kedatangan atau kelahiran Yesus? Nah, di sinilah kita mesti mulai belajar atau berguru pada Bunda Maria dalam menantikan kelahiran Yesus, Puteranya. Bunda Maria mempercantik hatinya agar Ia bisa mengandung dan melahirkan Yesus. Kita pun diajak untuk mempercantik hati kita dengan melakukan hal-hal yang baik dan benar di hadapan sesama orang tua, sanak-saudara, keluarga, teman-teman, guru-guru dan di hadapan Tuhan. Penting mengaku dosa. Jangan merasa diri sudah tidak berdosa lagi. Kita perlu membersihkan diri kita dengan mengaku dosa dan berniat untuk bertobat dari cara hidup lama dan memperbaiki sifat-sifat negatif kita, yang mungkin saja malas, sombong, pelit, egois, pemarah, pendendam, pembuat keonaran di keluarga dan di sekolah, nakal, dll, kepada cara hidup yang baru yang penuh dengan kerendahan hati, suka berbagi pun dari kekurangan diri murah hati, rajin ke sekolah, ke Gereja, aktif di lingkungan, dll, berbuat amal kepada sesama yang miskin dan menderita, suka menolong, taat, setia, bertanggung jawab, dll. Jadi, jangan sampai yang dipikirkan hanyalah baju-baju natal, kado-kado natal, hiasan-hiasan natal, kue-kue natal, dll yang sifatnya lahiriah semata, tetapi menyiapkan hati dengan sebaik-baiknya. Di masa Advent ini, kita diajak untuk belajar dari Maria untuk menanti bukan dengan sikap pasif sampai Yesus lahir pada hari Natal, melainkan dengan sikap aktif mau ke luar dari kamar, dari kesempitan cinta diri untuk berbagi dengan orang lain yang berkekurangan yang banyak kita jumpai di sekitar kita, menolong ayah-ibu di rumah, membantu teman-teman yang kesulitan dalam belajar, belajar dengan lebih tekun, rajin berdoa, rajin ke gereja pada hari Minggu, rajin ke sekolah, dll. Tujuannya, agar kebahagian Natal yang kita rasakan, bisa dinikmati juga oleh orang lain. Dengan demikian, jika kita melakukan semuanya itu, kita dapat menyambut kedatangan Yesus dengan penuh suka cita. Yesus pun dapat menemukan hati kita yang bersih di hari raya Natal dan dapat tinggal di dalam diri kita. Yesus mau datang kepada kita, ketika hati kita telah siap dan terbuka untuk menerima dan menyambut Dia. Ketika semuanya itu terjadi, maka Natal kita kali ini akan terasa jauh lebih berarti dan bermakna dibandingkan dengan Natal di tahun-tahun sebelumnya. Selamat menantikan kelahiran Yesus, semoga ketika Yesus datang di hari Natal, Dia dapat menemukan hati kita yang terbuka, bersih, dan siap menyambut kedatangan-Nya. Jangan sampai, ketika Yesus datang, Ia menemukan hati kita yang kotor dan belum siap menyambut-Nya.” Untuk semua itu, marilah kita tuliskan semua niat kita dalam menyambut kedatangan Yesus dan nanti niat yang sudah kita tuliskan, akan menjadi persembahan kita yang indah dalam Ibadat Penutup. Beri kesempatan peserta untuk menuliskan niatnya pada selembar kertas jika memungkinkan, saat peserta menuliskan niat mereka, pemandu memperdengarkan music instrumentalia. IBADAT PENUTUP REKOLEKSI 1. Lagu Pembukaan Masa Muda Masa muda sungguh senang Hidup penuh dengan cita-cita Dengan api yang tak kunjung padam Selalu membakar dalam kalbu Reff: Masa mudaku masa yang terindah Masa Tuhan memanggilku Masa mudaku masa yang kukenang Kutinggalkan semua dosaku La.....la....la...la....la

2. Tanda Salib dan Salam