SUMBANGAN REKOLEKSI TAHUNAN TERHADAP MOTIVASI PENGEMBANGAN POTENSI DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA SKRIPSI

  

SUMBANGAN REKOLEKSI TAHUNAN TERHADAP

MOTIVASI PENGEMBANGAN POTENSI DIRI PARA

SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh:

  Albertus Hariyadi NIM: 061124013

  

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

  

SUMBANGAN REKOLEKSI TAHUNAN TERHADAP

MOTIVASI PENGEMBANGAN POTENSI DIRI PARA

SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Oleh:

  Albertus Hariyadi NIM: 061124013

  

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN

KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada

  • Para pendamping rekoleksi di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, yang telah mendedikasikan seluruh hidup bagi perkembangan potensi para siswa secara utuh
  • Para Bruder-bruder Kongregasi FIC yang selalu memberi semangat dan menguatkanku dalam berbagai keadaan.
  • Orang tua, dan saudara -saudariku, yang selalu mendukungku dalam doa
  • Para pembimbing dan almamaterku tercinta yang membimbingku dengan sabar selama belajar.
  • Para siswa kelas XII SMA Pangudi Luhur Yogyakarta sekalian.

  

MOTTO

  Berjalanlah terus meskipun di depan tampak mendung dan yakinlah: Bagi manusia hal ini tidak mungkin, tetapi bagi Allah segala sesuatu mungkin.

  (Matius 19:26) Tuhan yang memulai pekerjaan, Dia pula yang akan menyelesaikan-Nya

  

ABSTRAK

  Skripsi ini berjudul “SUMBANGAN REKOLEKSI TAHUNAN

  

TERHADAP MOTIVASI PENGEMBANGAN POTENSI DIRI PARA

SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA”.

  Penyusunan skripsi ini berawal dari keprihatinan penulis terhadap ungkapan bruder kepala sekolah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Beliau kecewa setelah bertemu dengan sebagian siswa kelas XII dalam memutuskan studi di tingkat Universitas. Mereka tidak memiliki motivasi yang besar dalam pengembangan potensi diri. Hal ini diperlihatkan melalui pilihan studi dengan jurusan yang sama. Pertanyaan yang muncul bagi saya adalah “Mengapa hal itu terjadi?” Sebab para siswa kelas XI telah mengkuti rekoleksi tahunan dengan mendalami motivasi pengembangan potensi diri. Skripsi ini bertujuan untuk melihat besarnya sumbangan rekoleksi tahunan terhadap motivasi pengembangan potensi diri para siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

  Rekoleksi tahunan dapat diartikan suatu kegiatan mengumpulkan kembali atau mengingat kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat untuk direfleksikan, dan menemukan makna dibalik semua pengalaman-pengalaman itu, yang dilakukan setahun sekali. Motivasi pengembangan potensi diri merupakan usaha yang terus-menerus dan terencana untuk mengembangkan potensi diri dengan melatih dan mengasah bakat-bakat yang dimiliki. Jika rekoleksi tahunan berjalan dengan baik, maka motivasi pengembangan potensi diri meningkat, sehubungan dengan itu dapat dirumuskan hipotesis.

  Hipotesis penelitian ini adalah Ho: tidak ada pengaruh kegiatan rekoleksi tahunan terhadap motivasi pengembangan potensi diri para siswa di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Ha: ada pengaruh kegiatan rekoleksi tahunan terhadap motivasi pengembangan potensi diri para siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Hipotesis diuji pada tingkat signifikansi 5%.

  Untuk membuktikan kebenaran hipotesis secara empirik, peneliti mengadakan penelitian kuantitatif regresional. Pengambilan sampel menggunakan

  

purposive sampling yang berjumlah 190 siswa. Instrumen berbentuk skala likert

  dengan lima tingkat. Hasil uji validitas menunjukkan angka kevalidan 0,366 hingga 0,733 terhadap 44 instrumen. Hasil uji reliabilitas menunjukkan angka 0.933 yang artinya sangat reliabel.

  Adapun hasil uji menunjukkan signifikansi 0,000 bahwa rekoleksi tahunan memberikan sumbangan yang cukup berarti pada motivasi pengembangan potensi diri para siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta sebesar 25,5%. Rumus garis regresi menggunakan metode kaudrat kecil Y=a+bX yaitu Y= 30,614 + 0,129X sudah tepat. Rata-rata motivasi pengembangan potensi diri masing-masing siswa dari total 109 siswa adalah 48,0459 yang tergolong baik. Maka hasil penelitian ini menyatakan Ho ditolak dan Ha diterima.

  

ABSTRACT

  This thesis is titled "THE CONTRIBUTION OF ANNUAL

  

RECOLLECTION TO THE SELF- POTENTIAL IMPROVEMENT

MOTIVATION OF GRADE XI STUDENTS OF SMA PANGUDI

YOGYAKARTA ". The preparation of this thesis starts from the author’s

  concern toward the expression of the high school brother-principal of SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. He was disappointed after meeting some grade XII students in deciding to study at the university level. They do not have strong motivation in developing their potential improvement. It is shown by choosing the similar major of study. The emerged question from me is "Why does it happen?" It happens because the grade XI students obey the annual recollection by exploring the self-potential improvement motivation. This thesis aims to see the contribution of annual recollection to the self-potential improvement motivation of the grade XI students of SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

  Annual recollection can be interpreted as an activity to recollect or recall the past experiences to be reflected, and to discover the meaning behind all those experiences, done once a year. Self-potential improvement motivation is an ongoing and planned effort to improve self-potential by training and practicing the talents. Self potential improvement motivation will increase if the annual recollection runs well. Thus a hypothesis can be formulated.

  The research hypothesis is Ho: there is no effect on the activity of annual recollection of self-potential improvement motivation of the students in SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Ha: there is some influences of the event of annual recollection to the self-potential improvement motivation of grade XI students of SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. The hypothesis is tested at significance level of 5%.

  To prove the accuracy of the hypothesis empirically, the writer conducts quantitative regression research. The sampling uses purposive sampling from 190 students. The instrument is in the form of Likert in five levels. The results of the validity tests show that according to the 47 instruments used in this study, there are 3 invalid instruments: 34, 35 and 36.

  The results of the research show obtained significance is 0.000 that the annual recollection provides significant contribution that is 25.5% to the self- potential improvement motivation of grade XI students of SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Regression line formula using the method of small kaudrat Y = a + bX is Y = 30.614 + 0.129 X is right. The average self-potential improvement motivation of each student from the total number of 109 students is 48.0459 that occurs in self-awareness, the efforts undertaken and overcome obstacles. Thus, the result of this study states Ho is rejected and Ha is accepted.

  Base on the above result the writer suggests that the annual recollection is

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Allah yang mahakasih karena kasihNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “SUMBANGAN REKOLEKSI

TAHUNAN TERHADAP MOTIVASI PENGEMBANGAN POTENSI

  

DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR

YOGYAKARTA”.

  Skripsi ini diilhami oleh pengalaman penulis sendiri dalam mendampingi rekoleksi para siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Berangkat dari keprihatinan Bruder kepala sekolah yang mengungkapkan kekecewaannya bahwa para siswa belum termotivasi untuk melakukan pengembangn potensi diri yang dimiliki. Penulis menangkap permasalahan tersebut, maka penulis tergerak untuk membantu siswa-siswa kelas XI pada umumnya melalui tulisan skripsi ini.

  Penulis menyadari akan rahmat Allah Yang Mahakuasa yang begitu besar melalui dukungan, perhatian, kasih dan kesetiaan dari banyak orang yang sungguh berarti bagi penulis. Pada kesempatan ini penulis dengan setulus hati mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Bapak F.X Dapiyanta, M.Pd, selaku dosen pembimbing utama yang telah memberikan perhatian, meluangkan waktu dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran, memberi masukan-masukan dan kritikan-kritikan sehingga penulis dapat lebih termotivasi dalam menuangkan gagasan-gagasan dari yang sabar serta dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini, meskipun selesai perlahan-lahan.

  3. Rm. Dr. A. Rukiyanto SJ selaku dosen penguji ketiga yang memberikan arahan yang detail dan lengkap, serta memberi masukan-masukan yang berguna demi sempurnanya penulisan ini.

  4. Segenap Staf Dosen Prodi IPPAK-JIP, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, yang telah mendidik dan membimbing penulis selama belajar hingga selesainya skripsi ini.

  5. Segenap Staf Sekretariat dan Perpustakaan Prodi IPPAK, dan seluruh karyawan bagian lain yang telah memberi dukungan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

  6. Br. Herman Yosef Kuwat FIC, selaku kepala sekolah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah memberi izin dan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

  7. Bapak Sumarno S.Pd., selaku guru PAK yang telah memberikan diri untuk kerjasama selama proses penelitian dan membantu dengan sabar.

  8. Para siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah membantu mengisi kuesioner penelitian sehingga penulis mendapatkan data-data sesuai harapan.

  9. Para Bruder Kongregasi FIC yang selalu mendukung dan memberi semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv MOTTO .................................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... vi ABSTRAK ................................................................................................ vii

  ABSTRACT ................................................................................................ viii

  PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................................... ix KATA PENGANTAR .............................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii BAB I PENDAHULUAN .........................................................................

  1 A. Latar Belakang ..............................................................................

  1 B. Judul Skripsi ..................................................................................

  8 C. Rumusan Masalah .........................................................................

  9 D. Tujuan Penulisan ...........................................................................

  9 E. Manfaat Penulisan .........................................................................

  9 F. Metode Penulisan ..........................................................................

  10 G. Sistematika Penulisan ...................................................................

  10 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS .....................................

  12 A. Rekoleksi Tahunan .........................................................................

  12 1. Definisi Rekoleksi Secara Umum ...........................................

  13 2. Tema Rekoleksi .......................................................................

  14 3. Tujuan Rekoleksi ....................................................................

  14 4. Model Rekoleksi .....................................................................

  15

  d. Model Shared Christian Praxis (SCP) ..............................

  16 5. Metode Rekoleksi ....................................................................

  17 6. Materi Rekoleksi .....................................................................

  20 7. Sarana Rekoleksi .....................................................................

  21 8. Tempat Rekoleksi ....................................................................

  22 9. Pendamping Rekoleksi ............................................................

  22 10. Evaluasi Rekoleksi ..................................................................

  24 11. Rekoleksi tahunan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta .........

  25 a. Identitas sekolah .................................................................

  25 b. Pembinaan rohani siswa-siswi di sekolah ..........................

  34 c. Fungsi retret dan rekoleksi tahunan ...................................

  37 d. Perkembangan iman dalam diri remaja .............................

  41 B. Motivasi Pengembangan Potensi Diri ...........................................

  46 1. Motivasi ..................................................................................

  47 a. Cara menumbuhkan dan memperkuat motivasi .................

  48 b. Hal-hal penting dalam motivasi diri ...................................

  49

  2. Pengembangan potensi diri ................................................. …

  32 a. Potensi diri .........................................................................

  16 b. Macam-macam kecerdasan ................................................

  16 3. Pentingnya motivasi pengembangan potensi diri ....................

  33 C. Kerangka Pikir ..............................................................................

  60 D. Hipotesis ........................................................................................

  62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................

  63 A. Desain Penelitian ...........................................................................

  63 B. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................

  64 C. Populasi dan Sampel .....................................................................

  64 D. Variabel Penelitian ........................................................................

  65 1. Identitas variabel .....................................................................

  65

  1. Jenis instrumen ........................................................................

  69 2. Pengembangan instrumen .......................................................

  69 G. Hasil Analisis Instrumen ...............................................................

  70 H. Uji Persyaratan Analisis Data .......................................................

  71 I. Analisis Deskriftif .........................................................................

  73 J. Uji Hipotesis .................................................................................

  74 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................

  75 A. Laporan Hasil Penelitian ...............................................................

  75 1. Pengujian normalitas ..............................................................

  75 2. Pengujian Linieritas ................................................................

  76 3. Pengujian Homoskedastisitas ..................................................

  77 B. Deskripsi Data Penelitian .............................................................

  78 1. Rekoleksi tahunan ...................................................................

  79 2. Motivasi pengembangan potensi diri ......................................

  86 C. Pengujian Hipotesis .......................................................................

  91 D. Pembahasan Hasil Penelitian .........................................................

  94 1. Pembahasan hasil deskripsi unsur-unsur rekoleksi tahunan ...

  95

  2. Pembahasan hasil deskripsi unsur-unsur motivasi pengembangan potensi diri ..................................................... 100

  3. Pembahasan hasil uji hipotesis ................................................. 104

  E. Yang dirasa masih kurang dalam pelaksanaan rekoleksi tahunan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ............................................ 105 F. Keterbatasan Penelitian .................................................................. 105

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 107 A. Kesimpulan ................................................................................... 107 B. Saran .............................................................................................. 108 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 110 LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ (1)

  Lampiran 4: Hasil Uji Validitas Variabel Rekoleksi Tahunan ............ (65) Lampiran 5: Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Pengembangan

  Potensi diri ...................................................................... (77) Lampiran 6: Hasil Uji Regressi SPSS For Windows ............................ (78) Lampiran 7: Data dan Hasil Uji Val. dan Rel. Pada Program Exel ..... (83) Lampiran 8: Data Vasiabel terikat (sebemu rekoleksi) ........................ (95) Lampiran 9: Hasil Pemeriksaan Psikologis kelas X ............................ (99) Lampiran 10: Data Proses Penjurusan ................................................. (121) Lampiran 11: Cotoh Hasil Psikotes dan Rekomendasi Siswa ............. (123)

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan latar belakang, judul skripsi, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penulisan dan sistematika penulisan. A. Latar Belakang Permasalahan Pada waktu makan bersama dengan bruder kepala sekolah SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, bruder tersebut mengatakan: “Tadi anak-anak (kelas XII) banyak

  yang datang minta tanda tangan untuk mendaftarkan ke universitas”. Tampak dari raut wajahnya, bahwa bruder itu tidak puas mengetahui hampir semua siswa mendaftarkan ke satu universitas dan jurusan yang sama yaitu teknik infomatika. Hal ini membuat hati saya bertanya mengapa itu terjadi, dimanakah motivasi mereka untuk mengembangkan bakat-bakat dirinya yang pernah diolah dalam rekoleksi tahunan.

  Selama tiga tahun berada di Yogyakarta, SMA Pangudi Luhur Yogyakarta setiap tahun meminta saya untuk mendampingi rekoleksi bagi siswa- siswi kelas X dan XI. Tujuan rekoleksi masing-masing kelas berbeda. Rekoleksi kelas X bertujuan supaya siswa-siswi merasa mantap dan gembira dengan pilihan mereka berada di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Tema yang diminta sekitar mempererat persahabatan yang saling mendukung. Sementara untuk kelas kemampuannya sehingga termotivasi untuk mengembangkan dan memanfaatkannya dengan baik. Tema yang dipilih adalah syukur atas bakat dan kemampuan yang diberikan oleh Allah. Rumusan tema bisa berbeda tetapi mempunyai tujuan yang sama. Beberapa contoh tema yang pernah saya berikan baik untuk kelas X misalnya: Hadirmu hadirku, Aku bersama siapa? Siapa aku? Tema untuk kelas XI misalnya: Rahmat Allah besar dalam diriku, Mampukah aku berkembang? Tema-tema rekoleksi yang diberikan sejak kelas X mempunyai kelanjutannya di kelas XI dan pada waktu kelas XII mendapat puncaknya dengan retret selama tiga hari.

  Proses khusus dalam merumuskan tujuan rekoleksi tidak ada. Sejak awal saya mendampingi rekoleksi, pihak sekolah hanya memberikan daftar siswa- siswi saja. Semua diserahkan tanpa masukan yang jelas, dalam bahasa Jawa

  “mangga kersa Bruder.” Perencanaan rekoleksi hanya muncul dari pemikiran

  saya dan beberapa teman yang bersedia membantu saya. Langkah awal yang kami lakukan sebagai calon pembimbing rekoleksi yaitu meminta informasi situasi yang dialami siswa dari para guru wali kelas. Situasi dan kondisi para siswa ini sangat penting untuk mengadakan rekoleksi bagi mereka. Kami membuat persiapan secara intern yaitu kusus para tim pendamping saja; sementara para siswa tidak kami libatkan karena jumlahnya banyak.

  Kelas X berjumlah enam kelas, per kelas ada sekitar 32-34 siswa dan mereka masih menampilkan gaya anak-anak SMP. Kelas XI berjumla lima menjadi siswa SMA. Banyak pendidik (guru) mengatakan: “Kelas XI sedang sulit-sulitnya diatur.” Sikap–sikap yang dominan pada siswa kelas XI antara lain: pemberontakan, ingin mengganggu pendampingnya, bicara yang menimbulkan tawaan dan lain-lain. Mereka benar-benar minta diperhatikan.

  Bahkan pernah saya bersama tim saat pendampingan pada tahun 2009, siswa- siswi kelas XI sampai harus dibentak-bentak guru wali kelas yang ikut hadir.

  Permainan yang sangat menarik untuk membentuk kelompok juga diusik dengan tawaan dan ketidakseriusan. Mereka memang sungguh-sungguh ingin diperhatikan. Kelas XI merupakan kelas yang “tanggung”, biasanya para guru lebih memperhatikan adik kelasnya yang baru dan kakak kelas mereka yang disiapkan untuk menghadapi ujian nasional.

  Dari pengalaman perdana mendampingi rekoleksi para siswa, saya mencoba membuat evaluasi sederhana. Evaluasi ini didasarkan reaksi-reaksi para siswa dan masukan dari teman-teman yang ikut mendampingi. Sampai sekarang kegiatan rekoleksi yang telah dijalani belum ada evaluasi secara rinci menyangkut isi. Yang dievalusi antara lain: tanggapan atas tema, masukan untuk tim pendamping, sarana yang dipakai, dan tempat rekoleksi.

  Menurut Heuken (2005: 114) tujuan rekoleksi adalah memperoleh kembali semangat semula dengan mendalami iman. Kegiatan rekoleksi dilaksanakan dalam (beberapa) hari tertentu, umumnya sabtu dan minggu. Waktu selama rekoleksi digunakan untuk bersemedi, mendengarkan ceramah dan berdoa. Sehingga diakhir sehari-hari. Sementara tujuan rekoleksi menurut Mangunhardjana (1985:9) ada dua yaitu bersifat operasional dan formatif. Tujuan operasional agar peserta menemukan cara yang efektif untuk mengembangkan diri dan dapat kecakapan saling bekerja sama dengan yang lain. Sementara tujuan formatif agar peserta mengenal diri lebih dalam dan terarah serta berani megambil sikap dan langkah yang sesuai. Dari kedua tujuan itu peserta diajak mengarahkan diri pada kehendak Allah. Kehendak Allah dalam diri sendiri, Gereja dan di luar Gereja (masyarakat). Kehendak Allah sebagai pusat dalam hidup sehari-hari. Tujuan rekoleksi bisa tercapai jika semua unsur-unsur yang mendukung pencapaian tujuan sungguh-sungguh disiapkan dengan sebaik-baiknya. Situasi dan kondisi peserta perlu lebih awal diketahui. Dalam melaksanakan proses rekoleksi selalu dimohonkan bimbingan Allah sendiri.

  Rekoleksi untuk remaja sangat kental dengan menumbuhkan semangat dengan menggunakan metode dan sarana (media) yang menarik, selama proses perlu melibatkan mereka. Remaja tidak mau diperlakukan sebagai obyek, maka mereka perlu aktif. Bahan rekoleksi adalah pengalaman peserta, tetapi perlu direfleksikan pandangan Kitab Suci. Bahan tambahan khusus orang muda saya ambil dari buku-buku yang sesuai dengan tema. Jika temanya menyangkut psikologi perkembangan, banyak buku-buku membahas tentang hal tersebut dapat dipakai sebagai bahan pendukung. Hasil refleksi iman yang ditemukan diterapkan dalam hidup sesuai dengan perkembangan psikologi mereka sebagai pendamping rekoleksi antara lain: membangun suasana yang mendukung dalam rekoleksi, mengarahkan pembicaraan/sharing sesuai dengan tema yang sedang didalami, membangkitkan semangat perserta. mencarikan dan memberikan input yang diperlukan peserta, mengatur waktu selama proses rekoleksi, mengajak dan menekankan bahwa refleksi adalah bagian penting rekoleksi. Dengan tugas-tugas tersebut, maka pendamping rekoleksi hendaknya mempunyai kemampuan/ketrampilan yang meliputi komunikasi dan berelasi untuk menyatukan pandangan, untuk mengungkapkan diri, dan menciptakan suasana.

  Kemampuan pendamping yang lain adalah berefleksi meliputi ketrampilan menemukan nilai-nilai manusiawi, nilai-nilai kristiani dalam Kitab Suci, ajaran Gereja, dan tradisi kristiani yang lain. Memadukan nilai-nilai kristiani kedalam hidup sehari-hari (Lalu 2007: 96). Namun demikian pendamping tetap menemui kesulitan meskipun sudah banyak cara dicoba. Penyebabnya ada beberapa anak yang justru mencobai pendamping dengan membuat ulah untuk mendapatkan perhatian teman lain. Remaja ingin diperhatikan dan diberi kesempatan untuk mengembangkan diri.

  Setiap orang (termasuk para remaja) mempunyai potensi dalam ukuran dan lingkungan tertentu. Potensi ini harus dikembangkan sehingga berguna bagi banyak orang. Potensi dalam Kitab Suci biasa disebut talenta. Injil Matius 25:14-30 mengisahkan tentang seorang tuan yang memanggil hamba-hambanya dan memberi kepada mereka sejumlah talenta untuk dikembangkan dan digunakan. Tuhan serta dimanfaatkan dengan baik. Menyadari dan menggunakan talenta dengan sebagaimana mestinya adalah panggilan dan tuntutan kristiani. Kita semua hendaknya dapat menerima diri apa adanya. Tuhan menciptakan kita baik adanya. Kita seharusnya menerima kehendak Allah yang nyata dalam diri kita. Kita percaya bahwa

  

“Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi

mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya” ( Rm. 8:28). Menerima rencana

  Allah berarti menerima bimbingan-Nya, karena Allah akan mengantar kita setapak demi setapak melalui keadaan konkrit diri kita dan lingkungan kita menuju kepada keselamatan. Menerima bimbingan-Nya merupakan sikap orang beriman. Dengan menanggapi talenta yang diberikan Allah merupakan sikap iman, sebab iman terhadap Allah mengandung kewajiban ketaatan kepada kehendak-Nya (Dei Verbum 5). Taat terhadap kehendak Allah berarti melaksanakan kehendak-Nya dalam diri kita. Allah telah memberikan Rahmat potensi dalam diri kita masing-masing, maka kita harus mengembangkan dan menggunakan potensi diri dengan sebaik-baiknya. Mengembangkan potensi diri bagi para siswa merupakan hal penting dimanapun mereka belajar. Para siswa yang belajar di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta juga diajak mengembangkan potensinya mereka. Misi SMA Pangudi Luhur Yogyakarta salah satunya mendampingi siswa menemukan potensinya dan mengembangkan secara optimal. Semua kegiatan belajar mengajar di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta berada dibawah tanggung jawab Yayasan Pangudi Luhur Pusat Semarang

  Yayasan Pangudi Luhur ialah sebuah lembaga yang bergerak dalam

  (YPL) berakar pada semangat para pendiri Kongregasi Para Bruder Santa Perawan Maria Yang Dikandung Tak Bernoda (Martin dan Riyanto: 2004). Mgr.

  Rutten dan Br. Bernardus pendiri Kongregasi FIC tergerak oleh permasalahan kaum muda yang ada di sekitarnya. Banyak kaum muda yang terlantar dan kurang diperhatikan oleh keluarganya. Banyak orang tua sibuk bekerja sementara anak-anak mereka tidak terurus. Situasi anak-anak yang terlantar menjadi keprihatinan pendiri pada masa Revolusi Prancis. Revolusi Prancis ditandai dengan perkembangan industri, sebab ditemukan mesin uap yang berguna bagi perkembangan industri. Pabrik-pabrik didirikan di mana-mana. Tenaga manusia digunakan untuk melayani mesin-mesin produksi, sehingga tidak ada lagi perhatian bagi anak-anak mereka. Rutten setelah ditahbiskan tahun 1837, memulai karya persekolahan yang amat kecil, untuk mengajarkan katekese. Ia memulai kelas baru dengan tiga anak dan dengan sebuah meja tua (Suparyanto, 2008:104). Rutten memberikan respon terhadap kondisi keprihatinan anak-anak dan memilih karya terbaik yaitu pembinaan iman melalui katekese, karena pendidikan iman bagi anak-anak, remaja dan kaum muda sangat penting. Pilihan pendiri FIC untuk mendidik anak-anak dan kaum muda menjadi Roh bagi karya kerasulan para bruder FIC dibawah Yayasan Pangudi Luhur.

  Dalam perkembangannya Yayasan Pangudi Luhur memperhatikan pendidikan iman yang dilaksanakan di sekolah-sekolah. Yayasan Pangudi Luhur Cabang Yogyakarta juga membuat program pembinaan iman di sekolah-sekolah Pangudi Luhur diseluruh Yogyakarta. Salah satu program pembinaan iman yang terus dijalankan adalah rekoleksi tahunan. Semua sekolah dari SD sampai dengan SMA melaksanakan rekoleksi tahunan secara rutin. Rekoleksi di SD diberikan bagi para siswa kelas VI. Ditingkat SMP dan SMA semua siswa-siswi wajib menjalani rekoleksi. Khusus siswa-siswi SMA kelas XII diberi kesempatan untuk retret (jika memungkinkan) sebagai pengendapan perjalanan belajar selama tiga tahun. Selain itu mereka diharapkan mendapatkan gambaran arah perjalanan ke masa depan yang amat penting.

  Berlatar belakang masalah ini penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh berapa besar sumbangan rekoleksi tahunan terhadap motivasi pengembangan potensi diri para siswa di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Pengetahuan yang akan penulis peroleh ini dapat menjadi dasar untuk memperbaiki dan membuat program rekoleksi tahunan secara lebih mendalam bagi siswa-siswi ditingkat SMA dalam Yayasan Pangudi Luhur. Dan jika mungkin memunculkan gagasan baru untuk membuat buku pedoman rekoleksi tahunan tingkat SMA.

B. Judul Skripsi

  Berdasarkan gambaran latar belakang yang telah dipaparkan di atas, dalam skripsi ini penulis ingin mengadakan penelitian yang judul sebagai berikut: Sumbangan Rekoleksi Tahunan terhadap Motivasi Pengembangan Potensi Diri

  C. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana kegiatan rekoleksi tahunan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta selama ini?

  2. Bagaimana motivasi para siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dalam mengembangkan potensi diri setelah mengikuti rekoleksi tahunan?

  3. Seberapa besar sumbangan rekoleksi tahunan terhadap motivasi pengembangan potensi diri para siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta?

  D. Tujuan Penulisan

  Tujuan penulisan ini adalah untuk:

  1. Memaparkan kegiatan rekoleksi tahunan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta selama ini.

  2. Memberikan gambaran motivasi para siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dalam mengembangkan potensi diri setelah mengikuti rekoleksi tahunan.

  3. Mengetahui sumbangan rekoleksi tahunan terhadap motivasi pengembangan potensi diri para siswa kelas XI di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

  E. Manfaat Penulisan

  Hasil penulisan ini diharapkan dapat menambah kasanah pengetahuan sesuai dengan fakta penelitian mengenai rekoleksi tahunan di SMA Pangudi Luhur dengan diketahui dampak rekoleksi tahunan terhadap motivasi pengembangan potensi diri para siswa di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, diharapkan rekoleksi tahunan dapat dipakai di semua SMA yang berada dibawah Yayasan Pangudi Luhur, sehingga kelak di kelas XII para siswa SMA Pangudi Luhur terbantu untuk memilih program studi lanjut sesuai dengan potensi diri yang dimilikinya.

  F. Metode Penulisan

  Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode penulisan deskriptif analitis, yaitu dengan menganalisis permasalahan yang ada sehingga ditemukan jalan pemecahannya. Data yang penulis butuhkan diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Daftar pertanyaan diberikan kepada siswa-siswi kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

  G. Sistematika Penulisan

  Skripsi ini terdiri atas lima bab, yaitu:Bab I dengan judul "Pendahuluan" mengantar pada isi skripsi, menguraikan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan. metode penulisan, dan sistematika penulisan.

  Bab II dengan judul “Kajian Teori dan Hipotesis”. Dalam kajian teori disajikan teori tentang kegiatan rekoleksi tahunan yang meliputi: definisi rekoleksi secara umum, dan aspek-aspek yang mendukung terlaksananya kegiatan rekoleksi. Teori tentang motivasi pengembangan potensi diri meliputi: motivasi arti potensi diri, Perkembangan iman dalam diri remaja meliputi: kepercayaan remaja kepada Allah yang dibangun dari pengetahuannya dan dipengaruhi oleh figur orang dewasa yang dipercaya. Potensi diri sebagai anugerah Allah yang harus dikembangkan. Rekoleksi Tahunan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta meliputi: identitas sekolah, pembinaan rohani siswa-siswi di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta secara umum, pentingnya rekoleksi tahunan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Yang kedua adalah hipotesis awal yang menyatakan adanya sumbangan rekoleksi terhadap motivasi pengembangan potensi diri.

  Bab III dengan judul "Metodologi Penelitian" berisi uraian tentang metodologi penelitian yang meliputi: desain penelitian, jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sample, definisi operasional variabel, instrument penelitian, metode pengumpulan data, teknik analisis data, uji hipotesis.

  Bab IV dengan judul "Laporan Hasil Penelitian dan Pembahasan" merupakan bab yang secara khusus melaporkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Bab V merupakan "Penutup" berisi kesimpulan, saran dan refleksi penulis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS Penulis dalam bab ini akan memaparkan teori-teori yang mendukung

  penelitian yaitu tentang rekoleksi tahunan, rekoleksi tahunan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Karena rekoleksi merupakan salah satu kegiatan pengembangan iman peneliti merasa perlu memaparkan perkembangan iman remaja. Teori terakhir yang penulis paparkan adalah motivasi pengembangan potensi diri. Pejelasan tentang rekoleksi tahunan berisikan definisi dan unsur-unsur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu kegiatan rekoleksi. Penerapan dan alasan mengapa dipilih rekoleksi tahunan menjadi lebih jelas dalam gambaran tentang kegiatan pengembangan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Penjelasan tentang motivasi pengembangan potensi diri menyangkut definisi motivasi, macam-macam motivasi, arti potensi diri dan macam-macam kecerdasan yang dimiliki seseorang.

A. Rekoleksi Tahunan

  Kegiatan rekoleksi dalam hidup menggereja merupakan kegiatan yang penting dan biasa dilakukan oleh umat Kristiani. Dalam bagian ini penulis akan memaparkan arti rekoleksi dan aspek-aspek kegiatan rekoleksi, sehingga kegiatan tersebut dapat dihayati oleh peserta dan pendamping memahami tugasnya selama rekoleksi dilaksanakan. Dengan memahami kegiatan rekoleksi secara benar dan tepat pendamping akan mampu menghantar peserta bertemu dengan kehendak Allah dan mendapatkan semangat hidup yang baru.

1. Definisi rekoleksi secara umum

  Rekoleksi berasal dari bahasa latin “recollection” dalam Inggris “recollect” berarti mengingat kembali atau mengumpulkan kembali. Jadi rekoleksi dapat diartikan suatu kegiatan mengumpulkan kembali atau mengingat kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat untuk direfleksikan, dan menemukan makna dibalik semua pengalaman-pengalaman itu ( Subianto, 2003: 6).

  Rekoleksi merupakan usaha untuk memperkembangkan kehidupan iman atau rohani (Mangunhardjana, 1985: 17). Rekoleksi sudah biasa dilakukan oleh banyak orang di lingkungan Gereja Katolik, baik itu umat, para biarawan/biarawati, para imam dan juga para siswa-siswi, di sekolah. Rekoleksi merupakan suatu latihan rohani dengan tujuan mau membantu orang, khususnya kaum muda, untuk memperteguh iman kristianinya (Kila, 1996: 5).

  Dari pengertian di atas dapat saya tambahkan bahwa kegiatan rekoleksi merupakan suatu kegiatan untuk mengumpulkan kembali pengalaman masa yang telah lalu, baik itu sikap, perasaan, cara berpikir, peristiwa yang menarik dan tidak menarik untuk dilihat secara lebih dalam dan dimaknai serta direfleksikan sesuai dengan tradisi kristiani (Kitab Suci) sehingga ditemukan cara baru terhadap diri yang meneguhkan.

  2. Tema rekoleksi

  Dalam kegiatan rekoleksi perlu ada fokus yang akan dibahas bersama. Untuk menciptakan fokus bersama diperlukan tema yang sesuai. Agar tema ini menarik, perumusan tema perlu melibatkan peserta secara langsung atau tidak langsung. Jika memang tersedia banyak waktu, peserta diajak untuk membuat rumusan tema yang sesuai persoalan-persoalan hidup yang ingin diselesaikan. Namun jika tidak, peserta diajak memilih beberapa tema yang sudah dibuat berdasarkan kondisi peserta. Untuk mengetahui kondisi peserta, perumus (yang biasanya akan mendampingi) perlu mengadakan survei di tempat calon peserta rekoleksi. Karena dengan mengadakan survei dan dialog langsung itu, persoalan-persoalan dalam hidup mereka dapat ditangkap. Dari beberapa tema yang disajikan peserta akan memilih salah satu yang menantang hidupnya sendiri. Keterlibatan peserta dalam perumusan tema menjadi sangat penting, karena dengan ikut terlibat maka peserta merasa memiliki kegiatan yang sedang dilaksanakan bersama tersebut. Sehingga tema yang ditetapkan menjadi menarik untuk dibahas, diangkat dalam sharing dan memberikan fokus refleksi- refleksi selama kegiatan rekoleksi. Tema yang inspiratif bila direfleksikan membuahkan kesadaran dan pandangan pembaharuan diri yang lebih baik.

  3. Tujuan rekoleksi Setiap kegiatan rekoleksi perlu mempunyai tujuan yang akan dicapai.

  Rekoleksi berguna untuk memperoleh kembali semangat hidup dengan mendalami persoalan hidup. Tujuan rekoleksi yang menantang dapat menggerakkan peserta untuk mendalaminya sungguh-sungguh. Tujuan kegiatan rekoleksi adalah agar peserta semakin peka dan cakap untuk menangkap karya Allah, cara kerja Allah, dan bimbingan Allah dan tanggapan manusia terhadap Allah sendiri dalam perjalanan hidup seterusnya (Mangunhardjana, 1985: 21). Manusia semakin mampu membahasakan rencana-rencana Allah dalam hidupnya. Rencana Allah dibahasakan dengan sederhana sehingga peserta tertarik dengan tujuan rekoleksi.

  Dari pengertian-pengertian di atas, dapat saya ditambahkan tujuan rekoleksi ialah untuk memperoleh kembali semangat Allah yang berkarya dalam diri manusia sehingga menjadi peka terhadap kehendak Allah dan mengejawantahkan dalam hidup selanjutnya.

4. Model rekoleksi

  Dalam penyusunan suatu acara rekoleksi diperlukan suatu model yang akan digunakan dalam penyampaian bahan atau materi. Dalam kegiatan rekoleksi tujuan yang akan dicapai sudah ditentukan. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan metode yang sesuai dengan peserta rekoleksi tersebut. Pemilihan model maupun pendekatan perlu memperhitungkan bahan dan acara, para peserta, waktu, sumber/ peralatan (Mangunhardjana, 1986: 19). Model maupun pendekatan dimaksudkan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan, bila peserta rekoleksi para remaja, baik kalau mempergunakan metode yang relevan dengan situasi hidup mereka. Jika dengan tujuan rekoleksi. Inovasi yang diciptakan tidak menghilangkan pokok-pokok penting dalam model-model yang ada tersebut sehingga arahnya tetap jelas.

  Kegiatan rekoleksi juga mengarah pada pembinaan iman. Dalam pembinaan iman diperkenalkan beberapa model, yaitu: a. Model pengalaman hidup; model ini bertolak pada pengalaman hidup konkrit dari umat sehari-hari. Artinya setelah pembukaan sajian pertama yang menjadi perhatian peserta adalah suatu pengalaman (peristiwa) konkrit. Peristiwa nyata bisa diambil dari koran, majalah atau sarana lain yang relevan dengan tema. (Seri Puskat 368:27).

  b. Model Biblis; model Biblis lebih bertolak pada pengalaman Kitab Suci, Tradisi atau komunikasi iman yang berguru pada Kitab Suci atau Tradisi. Langkah penting Model ini, setelah pembukaan adalah pembacaan Kitab Suci yang kemudian didalami oleh peserta. Bacaan yang diambil harus disesuaikan dengan tema yang sedang dibahas. (Seri Puskat 368:29).

  c. Model campuran, model ini bertitik tolak pada hubungan antara Kitab Suci dan Tradisi dengan pengalaman hidup konkret. Dua sajian penting yang menjadi perhatian peserta adalah bacaan Kitab Suci diikuti hening dan sajian pengalaman (melalui: sound slide, video, cerita-cerita bergambar) konkrit. Setelah dua sajian itu selesai peserta diajak untuk mendalami dalam kelompok-kelompok kecil, (Seri Puskat 368:31).

  d. Model pendalaman pengalaman hidup iman Kristiani (Shared Christian Praxis) dalam hidup sehari-hari. Shared Christian Praxis (SCP) termasuk model pengalaman hidup, tetapi yang membedakan pada keterlibatan pendamping dan peserta yang bersemangat. Shared praxis menekankan segi partisipasi dan dialog sehingga suasana pertemuan juga perlu diperhatikan. Suasana pertemuan yang mendukung: penuh persahabatan, menghormati dan saling percaya. Suasana seperti itu membuat peserta kerasan sebab dimengerti, diterima dan dihargai.

  Tempat pertemuan cukup nyaman, rapi dan bersih, bentuk tempat duduk melingkar akan lebih membantu dalam berporses bersama, (Seri Puskat 356:40).

5. Metode rekoleksi Metode berasal dari bahasa Yunani “methodos” yang berarti cara atau jalan.

  Jadi metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam upaya mencapai sasaran atau tujuan pemecahan masalah (Joko Subagyo, 1991 :1) Dengan begitu metode rekoleksi merupakan cara yang dapat membantu memperlancar jalannya rekoleksi sesuai dengan tujuan. Metode- metode tetap disesuaikan dengan peserta demi tercapainya suatu tujuan rekoleksi. Beberapa metode yang dapat digunakan antara lain:

  a. Metode informasi Metode informasi yang kerap dipergunakan, yaitu untuk menyampaikan informasi sehubungan dengan kegiatan yang akan berlangsung. Biasanya seputar dan aturan-aturan lain yang berhubungan dengan kegiatan tersebut. Penyampaian informasi dengan cara yang lebih menarik, tegas, jelas, sistimatis, singkat dan padat (Mangunhardjana, 1986: 53). Singkatnya apa yang mau disampaikan mampu ditangkap dengan baik dan jelas.

  b. Metode sharing kelompok Metode sharing banyak digunakan dalam kegiatan rekoleksi khususnya dalam pengungkapan pengalaman-pengalaman yang sesuai dengan tema pertemuan. Dengan men-sharing-kan pengalaman di dalam kelompok dapat meneguhkan, saling memahami dan memupuk kedekatan, perasaan, empati, sehati sejiwa (Tangdilintin, 2008: 169). Sharing kelompok baik digunakan dalam kegiatan rekoleksi namun perlu panduan pertanyaan supaya sharing itu lebih terarah. Pertanyaan panduan dirumuskan dengan sederhana, jelas dan menyentuh pengalaman peserta. Sehingga memudahkan peserta mengungkapkan pengalamannnya. Untuk menjalankan sharing memerlukan situasi saling percaya dan menghargai pengalaman orang lain. Apa yang disharingkan peserta lain sifatnya untuk didengarkan dan hanya milik kelompok tersebut.

  c. Metode dinamika kelompok Metode dinamika kelompok dalam kegiatan-kegiatan pembinaan sering digunakan. Metode ini dikemas dalam permainan yang mampu membantu mengungkapkan hasil refleksi. Teknik utama dinamika kelompok adalah seperangkat permainan yang dipilih secara cermat, kemudian diolah dan direfleksikan melalui berbagai teknik (Tangdilintin, 2008: 150). Metode ini sangat relevan dengan kegiatan tersebut, kegiatan ini juga merangsang kreatifitas, daya pikir, dan refleksi peserta.

  d. Metode diskusi kelompok Diskusi kelompok merupakan pembicaraan yang terarah dan pembahasan mengenai materi yang menjadi topik pembicaraan. Tujuan dari metode ini ialah mempertajam materi yang dibahas, mengumpulkan berbagai pandangan dan pendapat serta menemukan arah dari topik yang dibahas. Metode ini dipakai saat hendak memecahkan sesuatu topik yang disediakan dan metode ini lebih tepat digunakan oleh orang dewasa (Mangunhardjana, 1986: 79).

  e. Metode refleksi Metode refleksi lebih bersifat reflektif yang digunakan dalam memaknai pengalaman konkrit menjadi pengalaman iman. Dalam kegiatan rekoleksi metode ini lebih banyak digunakan, karena merenungkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah berlalu. Metode-metode ini dapat membantu dalam penyampaian dan pengolahan materi. Metode yang sesuai dengan bahan dan situasi peserta akan membantu pada pencapaian suatu tujuan yang diinginkan.

  f. Metode presentasi Metode presentasi dapat dipakai dalam menjelaskan hasil-hasil dalam diskusi dalam kelompok pada lingkup pleno. Metode presentasi juga relevan bagi orang- orang muda yang mempunyai keingintahuan sangat besar. Alat-alat yang modern bisa digunakan untuk mendukung penyampaian materi dengan lebih menarik. Untuk tetap memperhatikan tujuan. Metode ini juga dapat membantu peserta belajar berani menyampaikan ide-idenya di depan umum.

6. Materi rekoleksi

  Materi rekoleksi adalah pengalaman peserta sendiri. Materi ditentukan berdasarkan tujuan serta tema rekoleksi, juga memperhatikan kebutuhan-kebutuhan peserta. Kebutuhan peserta ini meliputi tiga hal yakni; pribadi, kebersamaan, dan tugas atau pekerjaan mereka (Mangunhardjana, 1985: 23).

Dokumen yang terkait

PERSEPSI SISWA TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KERONCONG DI SMA PANGUDI LUHUR SANTO YOSEF SURAKARTA.

0 1 96

PEMBELAJARAN IPS DENGAN METODE E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN PARTISIPASI SISWA SMA: SUATU PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 169

PERSEPSI KETERAMPILAN MENDENGARKAN AKTIF PARA SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN AJARAN 2007 2008 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN KEGIATAN BIMBINGAN

0 0 131

DESKRIPSI KONSEP DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

0 0 170

TINGKAT KETEKUNAN PARA SISWA PUTERA DAN PUTERI DALAM MEMPELAJARI BAHAN PELAJARAN MATEMATIKA PARA SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN AJARAN 20082009

0 0 64

KONSEP DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL SKRIPSI

0 0 98

TINGKAT KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 SKRIPSI

0 1 96

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAJUKAN SANGGAHAN DAN RASA PERCAYA DIRI DALAM DISKUSI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010 DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW SKRIPSI

0 0 147

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X5 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE ACTIVE DEBATE SKRIPSI

2 3 199

PERSEPSI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA, SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA, DAN SMA BOPKRI BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA TERHADAP LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL SELAMA TAHUN AJARAN 20092010

0 0 125