P : Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus. U : Amin.
P : Semoga pada pagi hari ini, Tuhan berkenaan meneguhkan kita dalam iman, harapan dan
kasih sejati kepada Kristus, Sang Penebus kita. U : Sekarang dan selama-lamanya.
3. Pengantar :
P : Sebagai remaja, kalian berada pada masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa, yang berarti juga perubahan dari masa tergantung ke masa yang penuh
pertanggungjawaban. Dapat juga dikatakan terjadinya perubahan dari keasyikan pada diri sendiri menuju keterlibatan sosial bersama orang lain sebagai bagian dari kesadaran
menuju realitas sosial kedewasaan diri. Namun, di sisi lain, kalian dipandang sebagai penanggung jawab masa depan kehidupan
ini. Harapan besar ditumpukkan pada bahu kalian bahkan dengan ungkapan yang terdengar berlebihan seperti: bahwa kalian para remaja adalah penerus cita-cita bangsa,
pelopor pembaharuan dan sebagainya. Nilai-nilai dahulu atau saat ini yang diterima dan dianggap benar atau paling tepat bisa jadi akan digugat dan diganti dengan nilai lain yang
kalian anggap lebih berartirelevan pada kehidupan masa datang. Oleh karenanya, sebagai remaja perlu sekali untuk semakin memahami diri sebagai ciptaan Tuhan yang paling
luhur, yang dimungkinkan oleh Allah untuk menentukan arah hidup dimasa mendatang dengan lebih baik. Terlebih sebagai remaja Katolik mau tidak mau, kalian musti
membawa diri sebagai citra Allah yang bertanggung jawab baik terhadap diri sendiri, gereja maupun masyarakat. Selama rekoleksi hari ini, kalian telah menyadari semua itu,
maka pada kesempatan ini marilah kita bangun niat dan kita kukuhkan dihadapan Tuhan. Marilah kita hening sejenak
4. Doa Pembukaan:
Allah Bapa yang maha baik, kami bersyukur kepadaMu, karena Engkau telah memberi kesempatan kepada kami untuk bersama merenungkan tentang diri kami dan masa depan
kami. Ajarlah Tuhan, agar kami mampu untuk senantiasa mengusahakan hidup yang lebih baik, guna mempersiapkan diri menyambut kalahiran PuteraMu, Yesus Kristus. Hadirlah
Tuhan dalam hati kami masing-masing, agar segala yang kami renungkan dan kami niatkan selama rekoleksi hari ini, dapat kami laksanakan dalam hidup sehari-hari. Kini
ajarlah kami untuk senantiasa membuka hati kami akan firmanMu. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.
5. Bacaan Kitab Suci
Orang Muda Yang Kaya Matius 19:16-22
Ada seorang datang kepada Yesus, dan berkata: Guru, perbuatan baik apakah yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal? Jawab Yesus: Apakah sebabnya
engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik? Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup, turutilah segala perintah Allah. Kata orang itu
kepada-Nya: Perintah yang mana? Kata Yesus: Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan
kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Kata orang muda itu kepada-Nya: Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih kurang? Kata Yesus kepadanya:
Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian
datanglah ke mari dan ikutlah Aku. Ketika orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak hartanya.
6. Renungan
Anak-anak yang terkasih di dalam Yesus Kristus setelah kita membaca dan mendengar kisah orang muda dalam Matius 19:16-22, bolehlah kita menaruh hormat atau acungi
jempol untuknya. Mengapa? Karena saat usianya masih muda, ia sudah menjadi orang yang kaya dan berlimpah harta. Tidak hanya itu, ia pun gemar membaca perintah Allah
dan menurutinya dalam kehidupan sehari-hari. Andaikata orang muda ini hidup pada zaman sekarang, tentu ia akan menjadi seorang
laki-laki yang perfect. Namun, segala hal yang telah ia miliki dalam hidupnya tidak membuat Yesus terkesan. Sebab Yesus hendak menguji hingga kedalaman hati, yakni
apakah hatinya berpaut kepada Allah. Orang muda ini memang berperilaku baik dan selalu menuruti perintah Allah, tetapi ia
tidak memiliki hubungan yang akrab dengan Allah, Sang Empunya perintah. Apa buktinya? Ketika Yesus memintanya menjual seluruh harta miliknya, memberikannya
kepada orang-orang miskin supaya memperoleh harta di surga, dan kemudian mengikut Tuhan, ia malah merasa sedih, bahkan orang muda itu pergi meninggalkan Yesus. Artinya
bahwa orang muda tadi lebih sayang kepada harta duniawinya. Dia sombong dan tidak mau berbagi untuk orang yang miskin.
Apakah realita itu masih ada sampai sekarang? Tentu saja masih sangat banyak. Orang muda dalam bacaan tadi ingin mengajak kita untuk memiliki keutamaan dalam hidup;
misal melakukan segala pelayanan, tidak sombong, berbuat baik kepada orang-orang miskin, pergi ke gereja pada hari minggu, membantu orang tua dalam mengemban tugas
rumah, mengasihi sesama. Ini adalah hal yang baik, namun alangkah lebih baik lagi jika kita memiliki keutamaan untuk selalu ingat dan melaksanakan perintah Allah dan
mengikuti Dia tanpa harus memikirkan harta duniawi yang sering kali membuat kita jatuh. Bacaan ini mengajarkan kita bagaimana kita harus bisa menyeimbangkan
keinginan duniawi dan kehendak Allah. Oleh karena itu, marilah kita semakin menyadari kehadiran Tuhan dalam setiap langkah hidup kita. Semoga niat, usaha dan karya kita pada
hari ini dan hari-hari yang akan datang senantiasa diberkati Tuhan. Amin
7. Menyampaikan Doa Permohonan Niat