D. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan, yaitu dengan cara mengumpulkan berbagai ketentuan-ketentuan hukum internasional yang berkaitan
dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini, mempelajari literatur- literatur, artikel-artikel, serta bahan bacaan lainnya yang berkaitan dengan
penulisan skripsi ini, yang dilakukan dengan penelusuran kepustakaan ke Perpustakaan Universitas Lampung, ataupun Perpustakaan Universitas lainnya,
Perpustakaan Nasional secara online, Perpustakaan Daerah Provinsi Lampung, dan situs-situs internet yang berhubungan dengan penelitian ini.
E. Metode Pengolahan Data
Setelah data-data yang diperlukan diperoleh, maka selanjutnya akan dilakukan pengolahan data, yang dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:
1 Seleksi data, yaitu pemeriksaan data untuk menyaring data-data tersebut
sesuai dengan keperluan penelitian. 2
Klasifikasi data, yaitu menempatkan data sesuai dengan bidang atau pokok bahasan agar mempermudah dalam menganalisanya.
3 Sistematika data, yaitu penyusunan data menurut sistematika yang telah
ditetapkan dalam penelitian sehingga mempermudah dalam menganalisanya.
F. Analisa Data
Metode yang digunakan dalam analisis data adalah analisis kualitatif, yaitu memberikan arti dari setiap data yang diperoleh dengan cara menggambarkan atau
menguraikan data hasil penelitian dalam bentuk uraian kalimat secara terperinci,
kemudian dari uraian tersebut dapat ditarik kesimpulan sebagai jawaban masalah yang diangkat dalam penulisan ini.
V. PENUTUP
A. Simpulan
Dari pembahasan dan penguraian fakta-fakta yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. ISIS Islamic State of Iraq and Syria sebagai sebuah kelompok militan jihad,
saat ini keberadaannya dengan segala aktifitasnya telah berkembang dan dikenal oleh seluruh masyarakat internasional, dan sampai saat ini tidak dapat
dikategorikan sebagai subjek hukum internasional. Kegiatan ISIS tersebut didominasi oleh tindakan-tindakan kekerasan yang meresahkan masyarakat
internasional karena dianggap mengganggu keamanan dan perdamaian dunia. 2.
Dilihat dari gambaran ISIS secara umum melalui aktifitas organisasinya selama ini ada dua subjek hukum internasional dan satu kategori, yang unsur-
unsurnya sebagian besar juga terdapat dalam ISIS, yaitu Negara, Belligerent, dan Teroris. Berdasarkan penjelasan sebelumnya pada bab pembahasan
dengan menguraikan dan menganalisis satu per satu karakteristik ketiga kategori tersebut, penulis mengambil kesimpulan bahwa ISIS saat ini dapat
dikategorikan sebagai kelompok teroris . Hal ini didasarkan pada unsur-unsur yang terdapat dalam karakteristik teroris, sesuai dengan fakta-fakta yang
terdapat pada ISIS, yaitu dilakukan oleh individu atau kelompok, adanya motif atau tujuan tertentu, serta melakukan segala bentuk yang membuat rasa
takut teror dengan menggunakan kekerasan baik fisik maupun psikis kepada