Peninjauan Kembali: menurut undang-undang Mahkamah Agung UU No.14 tahun 1985 Burgerlijk Wetboek: BW, kita undang-undang hukum perdata, kitab undan-undang yang memuat Tingkat banding – Pengadilan Tinggi ~ UU No.201947 untuk pemeriksaan ulangan Jawa Tingkat

perkara perdata dapat dicegah dengan meminta kepada hakim, dalam perkara daluwarsa dapat dicegah dengan memberitahukan kepada orang yang dituntut tentang perbuatannya dan pemberitahuan itu dilakukan menurut cara yang ditentukan dalam undang-undang umum lihat: pasal 1978 s.d 1985 BW; pasal 80 KUHP

9. Peninjauan Kembali: menurut undang-undang Mahkamah Agung UU No.14 tahun 1985

Mahkamah Agung memeriksa dan memutuskan permohonan peninjauan kembali pada tingkat pertama da terakhir atas putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. alasan untuk mengajukan permohonan peninjauan kembali adalah a.l. diketahuinya hal-hal baru novum yang dulu tidak diketahui sewaktu perkaranya diperiksa dan diputuskan oleh Pengadilan

10. Burgerlijk Wetboek: BW, kita undang-undang hukum perdata, kitab undan-undang yang memuat

hukum perdata yang terdiri 4 bagian:  Tentang Orang  Tentang Benda  Perikatan  Pembuktian dan daluwarsa TINGKAT PEMERIKSAAN DI PENGADILAN 1. Tingkat pertama - Pengadilan Negeri ~ HIR untuk Jawa Madura dan RBg untuk luar Jawa Madura.

2. Tingkat banding – Pengadilan Tinggi ~ UU No.201947 untuk pemeriksaan ulangan Jawa

Madura dan RBg untuk luar Jawa Madura.

3. Tingkat Kasasi – Mahkamah Agung ~ UU No.141985 tentang Mahkamah Agung.

SYARAT YANG HARUS DIPENUHI SURAT GUGATAN 1. Memuat kejadian materil yang menjadi dasar tuntutan secara lengkap MA tgl 15-3-1970 Nomor 547 KSip1972. 2. Tuntutan jelas MA tgl 21-11-1970 Nomor 492 KSip1970. 3. Mencantumkan pihak-pihak berperkara secara lengkap MA tgl 13-5-1975 Nomor 151 Sip1975. 4. Khusus gugatan mengenai tanah harus menyebut dengan jelas letak, batas-batas dan ukuran tanah MA tgl 9-7-1973 Nomor 81 KSip1971. 5. Surat Gugatan yang tidak sesuai dinyatakan tidak sempurna dan dinyatakan tidak dapat diterima niet ontvankelijk verklaard. BENTUK INTERVENSI PIHAK KETIGA DALAM PERKARA PERDATA 1. Menyertai voeging – bersikap memihak kepada salah satu pihak berperkara. 2. Menengahi tussenkomst – bersikap membela kepentingan sendiri. 3. Bentuk yang lain sama dengan intervensi adalah vrijwaring penaangguhan atau pembebasan – pihak ketiga yang ditarik oleh salah satu pihak berperkara untuk kepentingan pihak yang menarik. KUMULASI GUGATAN 1. Kumulasi Subjektif ~ Penggabungan dari subjeknya – syarat tuntutan-tutntutan memiliki koneksitas 2. Kumulasi Objektif ~ tidak diperkenankan Penggabungan pemeriksaan acara khusus dan acara biasa; tuntutan yang berbeda wewenang relatifnya; dan tuntutan mengenai bezit dan tuntutan mengenai eigendom.  Gugatan Perwakilan Kelompok class action ~ gugatan untuk diri sendiri sekaligus mewakili kelompok yang memiliki fakta, dasar hukum dan tergugat yang sama – misalnya perkara pencemaran lingkungan – surat gugatanya diatur dalam Pasal 3 Peraturan MA Nomor 12002. WEWENANG MENGADILI 1. Wewenang Mutlak kompetensi absolut ~ pengadilan memiliki wewenang perkara jenis tertentu dan tingkatan tertentu mutlak tidak bisa dilakukan oleh pengadilan lain.

2. Wewenang relatif kompetensi relatifnisbi ~ wewenang mengadili Pengadilan Negeri berdasarkan