mengakui kerugian atau beban daripada keuntungan atau pendapatan. Konservatisme akuntansi dalam penelitian ini diproksikan dengan menggunakan market to book ratio
mengacu pada penelitian Saputri 2013. Perusahaan dengan market to book ratio lebih dari 1 menunjukkan penerapan konservatisme akuntansi pada perusahaan.
Penggunaan market to book ratio sebagai proksi pengukuran konservatisme karena rasio tersebut menunjukkan aktiva yang understatement dan kewajiban yang
overstatement yang dapat dilihat dari nilai buku perusahaan yang dicatat lebih rendah dari harga pasarnya. Rumus yang digunakan adalah:
MTB = Keterangan:
MTB : market to book ratio
Closing Price :Harga penutupan saham, mencerminkan nilai pasar saham
perusahaan Equity per Share
:Nilai buku ekuitas saham dibagi dengan jumlah saham mencerminkan nilai buku perusahaan
3.3.2 Kepemilikan Institusional X
2
Kepemilikan institusional diproksikan dengan presentase kepemilikan saham oleh institusi lain diluar perusahaan. Adanya kepemilikan saham institusional yang
tinggi, maka pengawasan yang dilakukan terhadap perusahaan akan meningkat sehingga perusahaan akan menjadi lebih konservatif. Pengukuran kepemilikan
institusional mengacu pada penelitian Rahmawati 2010, rumus yang digunakan adalah:
Kepemilikan Institusional =
3.3.3 Kepemilikan Manajerial X
1
Kepemilikan manajerial merupakan persentase jumlah saham yang dimiliki pihak perusahaan direksi, komisaris, karyawan. Kepemilikan manajerial yang tinggi
akan menyebabkan perusahaan lebih bertindak konservatif, agar dapat memberikan output yang maksimal bagi perusahaan. Pengukuran kepemilikan manajerial mengacu
pada penelitian Wardhani 2008, rumus yang digunakan adalah: Kepemilikan Manajerial =
3.3.4 Komisaris Independen X
3
Proporsi komisaris independen diukur dengan jumlah presentase komisaris independen yang ada dalam perusahaan. Informasi tentang komisaris independen
dapat diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan. Komisaris independen akan meningkatkan pengawasan terhadap kinerja perusahaan, sehingga perusahaan
akan lebih menerapkan prinsip konservatisme. Pengukuran komisaris independen mengacu pada penelitian Wardhani 2008, rumus yang digunakan adalah:
Komisaris Independen =
3.3.5 Leverage X
4
Leverage menunjukkan seberapa besar perusahaan menggunakan utang dari pihak eksternal untuk membiayai operasi perusahaan ataupun untuk melakukan
ekspansi. Semakin besar leverage menunjukkan semakin besar utang perusahaan. Sehingga dengan semakin besar hutang yang dimilikki perusahaan, maka perusahaan
akan menjadi lebih konservatif. Pengukuran leverage dalam penelitian ini mengacu pada penelitian Hardinsyah 2013, leverage diukur dengan rumus:
Leverage=
3.3.6 Pertumbuhan Perusahaan X