Pengukuran Konservatisme Akuntansi Konservatisme Akuntansi .1 Pengertian Konservatisme Akuntansi

selama umur manfaatnya. Metode penyusutan tersebut antara lain metode garis lurus, metode saldo menurun dan metode jumlah unit. Estimasi suatu aset didasarkan pada pertimbangan manajemen yang berasal dari pengalaman perusahaan saat menggunakan aset yang serupa. 3. PSAK No. 19 untuk menentukan perlakuan bagi aset tidak berwujud yang tidak diatur secara khusus pada standar lainnya. Pernyataan ini juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tidak berwujud dan menentukan pengungkapan yang harus dilakukan bagi aset tidak berwujud. Metode amortisasi untuk mengalokasikan jumlah aset tidak berwujud yang serupa dengan peyusutan pada aset tetap meliputi: metode garis lurus, metode saldo menurun dan metode jumlah unit. 4. PSAK No. 20 tentang Biaya riset dan pengembangan. Apabila biaya riset dan pengembangan diakui sebagai beban daripada sebagai aset maka akuntansi yang diterapkan cenderung konservatif. Jika biaya yang terjadi diakui sebagai beban, maka laba yang dihasilkan dalam laporan keuangan menjadi kecil.

2.2.4 Pengukuran Konservatisme Akuntansi

Watts2003 menyatakan dalam artikelnya yang berjudul “Conservatism in Accounting Part II: Evidence and Research Opportunities”, terdapat tiga bentuk pengukuran konservatisme yaitu: 1. Net asset measures Salah satu ukuran yang dapat digunakan untuk mengetahui konservatisme laporan keuangan adalah nilai aktiva yang understatement dan kewajiban yang overstatement. Proksi pengukuran ini menggunakan rasio market to book value of equity yang mencerminkan nilai pasar ekuitas relatif terhadap nilai buku ekuitas perusahaan. Rasio yang bernilai lebih dari 1, mengindikasikan penerapan akuntansi yang konsevatif karena perusahaan mencatat nilai perusahaan lebih rendah dari nilai pasarnya. 2. Earningaccrual measure Konservatisme diukur dengan menggunakan akrual, yaitu selisih antara laba bersih dengan arus kas. Givoly dan Hayn 2002 melihat kecenderungan dari akun akrual selama beberapa tahun. Apabila terjadi akrual negatif laba bersih lebih kecil dari arus kas yang konsisten selama beberapa tahun, maka merupakan indikasi diterapkannya konservatisme. Givoly dan Hayn 2002 membagi akrual menjadi dua, yaitu operating accrual yang merupakan jumlah akrual yang muncul dalam laporan keuangan sebagai hasil dari kegiatan operasional dengan non operatting accrual yang merupakan jumlah akrual yang muncul di luar hasil kegiatan operasional perusahaan. 3. Earningstock relation measure Stock market price berusaha untuk merefleksikan perubahan nilai aset pada saat terjadinya perubahan baik perubahan atas rugi ataupun laba dalam nilai asset- stock return tetap berusaha untuk melaporkannya sesuai dengan waktunya. Asimetri mengenai pengakuan laba disebabkan karena salah satu definisi konservatisme menyebutkan bahwa kejadian yang diperkirakan akan menyebabkan kerugian bagi perusahaan dan harus segera diakui sehingga mengakibatkan kabar buruk lebih cepat terefleksi dalam laba dibandingkan kabar baik.

2.2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerapan Konservatisme Akuntansi