suara pada film, pada saat peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh peneliti, dan kegiatan-kegiatan yang dianggap perlu untuk dijadikan sebagai data.
Hal ini dimaksudkan sebagai bukti bahwa penelitian peningkatan keterampilan berbicara dengan teknik dubbing benar-benar dilakukan oleh peneliti.
3.6. Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara kualitatif dan kuantitatif.
3.6.2. Teknik Kuantitatif Analisis data tes secara kuantitatif dihitung dengan persentasi melalui
langkah-langkah: 1 merekap nilai yang diperoleh peserta didik, 2 menghitung nilai kumulatif, 3 menghitung nilai rata-rata, dan 4 menghitung persentasi.
Rumus nilai persentasinya adalah: NP = NK x 100
R Keterangan:
NP: Nilai Presentasi NK: Nilai Komulatif
R : Jumlah Responden Hasil perhitungan persentasi keterampilan berbicara bahasa Jawa dari
hasil tes siklus I dan siklus II dibandingkan. Hasil dari perbandingan tersebut, maka dapat diketahui mengenai peningkatan keterampilan berbicara dengan
teknik dubbing pada siswa kelas VII.
3.6.3. Metode Kualitatif Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data-data nontes, yaitu
observasi, wawancara dan jurnal yang dianalisis kemudian ditarik suatu kesimpulan. Data observasi dan jurnal dianalisis untuk mendeskripsikan sikap
siswa dalam mengikuti pembelajaran berbicara bahasa Jawa melalui teknik dubbing film. Data hasil wawancara digunakan untuk mengungkapkan efektifitas
penggunaan teknik dubbing film dan mengetahui kesulitan siswa ketika berbicara bahasa Jawa melalui teknik dubbing film.
Data hasil pengamatan dikumpulkan menjadi satu kesatuan guna menarik kesimpulan sejauh mana antusias siswa terhadap pembelajaran bahasa
Jawa menggunakan teknik dubbing film. Hasil analisis data-data tersebut digunakan untuk mengetahui keterampilan siswa dalam berbicara bahasa Jawa.
20 40
60 80
1 3
5 7
9 1
1 1
3 1
5 1
7 1
9 2
1 2
3 2
5 2
7 2
9 3
1 3
3 3
5
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini akan dibahas mengenai kondisi awal, siklus I, dan siklus II selama proses pembelajaran berlangsung.
4.1.1 Kondisi Awal
Kondisi awal adalah kondisi siswa sebelum dilaksanakannya pembelajaran berbicara bahasa Jawa bahasa menggunakan teknik dubbing film.
Untuk memperoleh nilai mengenai kondisi awal kemampuan berbicara bahasa Jawa siswa, peneliti memperoleh nilai dari guru bahasa Jawa. Nilai awal
digunakan untuk mengetahui keadaan awal siswa dalam berbicara bahasa Jawa sebelum diterapkan menggunakan teknik dubbing film pada siswa SMP Negeri 1
Tambak Banyumas. Dari hasil nilai berbicara bahasa Jawa yang diperoleh dari guru bahasa
Jawa SMP Negeri 1 Tambak menunjukan bahwa keterampilan berbicara bahasa Jawa pada kondisi awal diikuti oleh 35 siswa dan diketahui nilai rata rata siswa
61,66 yang artinya siswa belum memenuhi nilai Kriteria Ketuntasan Minimum KKM sekolah yaitu 67. Dari data penilaian pada kondisi awal dapat dilihat pada
grafik di bawah ini. Grafik 1. Hasil Tes pada Pra Siklus
40
Jumlah responden