Suhu Intensitas cahaya Syarat hidup Azolla pinnata R.Br.

7 Australia utara, dan di daerah tropis Afrika Selatan termasuk Madagaskar. Azolla pinnata memiliki tingkat kepekaan sensitifitas yang tinggi pada setiap faktor lingkungan. Faktor tersebut memiliki pengaruh pada pertumbuhan Azolla pinnata dan sangat menentukkan nilai produksi biomassa dan aktivitas nitrogen Khan 1983.

2.3 Syarat hidup Azolla pinnata R.Br.

2.3.1 Suhu

Secara umum Azolla sangat peka terhadap perubahan suhu. Tumbuhan Azolla dapat berkembang dengan baik pada kisaran suhu 20-35 C. Pertumbuhan Azolla kurang baik pada suhu lebih dari 35 C atau kurang dari 0 C. Namun beberapa spesies Azolla dapat bertahan hidup sampai suhu 40 C Lumpkin Plucknett 1987 in Tamad 1994. Kondisi suhu yang optimum dapat mempengaruhi aktivitas nitrogen pada Azolla pinnata. Pada suhu 5 C, Azolla pinnata dapat menghasilkan total nitrogen sebesar 1,75 berat kering dan H 2 O sebesar 84, sedangkan pada suhu 40 C pertumbuhan Azolla mampu menghasilkan total nitrogen 2,5 N dan 90 H 2 O Zhejiang Acad. Ag. Sci.1975 in Lumpkin Plucknett 1982. Khan 1988 menyatakan bahwa aktivitas nitrogen dapat mencapai nilai maksimum pada suhu sekitar 30 C.

2.3.2 Intensitas cahaya

Penyinaran matahari yang terus menerus pada Azolla secara umum dapat menyebabkan daun Azolla berwarna merah. Hal ini dapat menyebabkan gangguan fisiologis selama proses fotosintesis. Watanabe 1978 in Tamad 1994 menyatakan bahwa kebutuhan Azolla terhadap cahaya berkisar antara 25-50 dari penyinaran matahari penuh dengan intensitas cahaya 15 KLux selama 12 jam setiap hari. Pada area yang terbuka dengan rata-rata intensitas cahaya yang tinggi Azolla diduga hanya mampu bertahan ±4-6 jam. Namun apabila terdapat naungan seperti tanaman padi, Azolla akan dapat menyerap 25-50 dari rata-rata intensitas cahaya sesuai dengan kebutuhannya dan mampu bertahan selama 12 jam. Intensitas cahaya yang tinggi juga dapat mempengaruhi kandungan nitrogen pada Azolla pinnata. Lu et al 1963 in Khan 1988 menginformasikan bahwa 8 Azolla pinnata dapat bertahan pada kondisi intensitas cahaya 3,5-120 Klux. Abdulkadir Brotonegoro 1976 in Khan 1988 menjelaskan bahwa lama penyinaran Azolla selama 5 jam pada intensitas cahaya matahari 16-57 tidak memberikan pengaruh yang banyak terhadap aktivitas nitrogen Azolla. Namun pada penyinaran selama 10 jam dengan intensitas cahaya sekitar 16 dapat mengurangi aktivitas nitrogen hingga 30 dari yang seharusnya dihasilkan oleh Azolla tersebut.

2.3.3 pH