PERANAN MEDIATOR DALAM PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL STUDI DI DINAS SOSIAL TENAGA KERJA
DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SEMARANG
1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut ;
1. Hubungan antara pekerja dan pengusaha yang secara tertulis dituangkan dalam perjanjian kerja tidak selamanya berjalan mulus. Ada kalanya salah
satu atau kedua belah pihak melalaikan kewajibannya dan atau tidak memenuhi haknya. Dengan tidak dipenuhinya hak atau kewajiban tersebut,
dapat menimbulkan perselisihan hubungan industrial antara pekerja dengan pengusaha.
2. Perselisihan sewajarnya bisa diselesaikan sendiri antara masing-masing pihak secara musyawarah mufakat. Tetapi seringkali dengan jalan tersebut
tidak ditemui kata sepakat, sehingga masalah perselisihan diselesaikan melalui mediator untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi.
3. Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya perselisihan hubungan industrial antara pekerja dan pengusaha.
4. Peranan dan fungsi mediator dalam menyelesaiakan perselisihan hubungan industrial di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Semarang.
5. Efektifitas pelaksanaan penyelesaian perselisihan hubungan industrial oleh mediator di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Semarang. 6. Kendala yang dihadapi mediator dalam penyelesaian perselisihan
hubungan industrial dan upaya dalam mengatasi kendala tersebut di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Semarang.
1.2.2 Pembatasan masalah
Berbicara mengenai penyelesaian perselisihan hubungan industrial tentunya akan sangat luas cakupan dan sudut pandangnya. Oleh karena itu,
peneliti perlu membatasi masalah yang akan diteliti agar penelitian ini tetap konsisten dengan tema serta judul penelitian.
Permasalahan yang peneliti teliti yaitu mengenai peranan mediator dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial, menjelaskan proses
pelaksanaan mediasi dalam menangani perselisihan hubungan industrial oleh mediator di Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Semarang, serta menjelaskan pula kendala yang dihadapi mediator dalam menyelesaikan perselisihan hubungan industrial di Dinas Sosial Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Semarang.
1.3 Rumusan Masalah