Upah Minimum Kabupaten Kota UMK

dari rata-rata pendidikan tenaga kerja yang ada belum memiliki pendidikan yang cukup memadai karena pada dasarnya tenaga kerja yang ada di Jawa Tengah hanya sebatas pendidikan dasar. Hal ini tentu akan mempengaruhi kualitas dari tenaga kerja itu sendiri dan sering kali banyak dari para pengusaha yang mengambil tenaga kerja dari luar daerah karena dirasa lebih berkualitas dan hal inilah yang akan menambah pemasalahan tenaga kerja yang ada di Jawa Tengah. Penduduk yang semakin meningkat dan tidak diimbangi dengan ketrampilan, pendidikan dan juga pertumbuhan lapangan pekerjaan yang memadai akan menimbulkan banyak permasalahan selain itu tingkat kesejahteraan masyarakat pun akan berkurang. Tingkat kesejahteraan masyarakat diukur dengan pendapatan perkapita, pendapatan perkapita masyarakat di KabupatenKota di Jawa Tengah pada tahun 2009 memiliki nilai rata- rata sebesar Rp.4.643.640,155 nilai ini adalah nilai rata-rata tertinggi selama 5 tahun terakhir. Nilai rata-rata pendapatan perkapita tersebut mencerminkan tingkat kesejahteraan penduduk yang semakin meningkat setiap tahunnya.

4.2 Upah Minimum Kabupaten Kota UMK

Gambaran mengenai upah minimum atau terkecil yang harus diterapkan oleh setiap KabupatenKota yang nilainya berbeda antar Kabupaten. UMK mulai diberlakukan berdasarkan peraturan Menteri Tenaga Kerja Menaker no.3 tahun 1997 dinyatakan bahwa semua pekerja baik yang berstatus tetap maupun yang tidak tetap, serta yang masih dalam masa percobaan harus dibayar dengan layak berdasarkan UMR. Penetapan upah minimum KabupatenKota harus didasarkan pada KHL kebutuhan hidup layak karena pada dasarnya jika UMK tidak didasarkan pada KHL maka akan merugikan para pekerja, selain itu UMK juga ditujukan untuk mensejahterakan para tenaga kerja dan juga agar tidak merugikan para pengusaha. Besarnya UMK setiap tahunnya terus mengalami kenaikan dan terus mengikuti kebutuhan hidup layak yang ditetapkan oleh KabupatenKota masing- masing. Kabupaten yang memiliki UMK tertinggi adalah kota Semarang dan yang memiliki UMK terendah adalah Kabupaten Brebes. Kota Semarang memiliki UMK tertinggi karena Kota Semarang merupakan pusat industri yang cukup berkembang dan memiliki roda perekonomian yang lebih maju dibandingkan dengan KabupatenKota lainnya. Selain itu Kota Semarang merupakan pusat pemerintahan Jawa Tengah yang tentu saja memiliki kebutuhan hidup layak yang cukup tinggi, berikut adalah gambar UMK KabupatenKota di Jawa Tengah. 53 Gambar 4.2 Upah minimum KabupatenKota Jawa Tengah tahun 2004- 2009 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 800000 900000 C il a c a p B a n y u m a s P u rb a li n g g a B a n ja rn e g a ra K e b u m e n P u rw o re jo W o n o so b o M a g e la n g B o y o la li K la te n S u k o h a rj o W o n o g ir i K a ra n g a n y a r S ra g e n G ro b o g a n B lo ra R e m b a n g P a ti K u d u s Je p a ra D e m a k S e m a ra n g T e m a n g g u n g K e n d a l B a ta n g P e k a lo n g a n P e m a la n g T e g a l B re b e s K o ta M a g e la n g K o ta s u ra k a rt a K o ta S a la ti g a K o ta S e m a ra n g K o ta P e k a lo n g a n K o ta T e g a l 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Dari gambar 4.1 terlihat bahwa pergerakan upah minimum Kabupaten Kota terus mengalami kenaikan setiap tahunnya dan dari tahun ke tahun kota Semarang memiliki UMK tertinggi yaitu pada tahun 2009 sebesar Rp. 838.500,00 dan UMK terendah terdapat pada Kabupaten Brebes sebesar Rp. 575.000,00. Rata- rata upah minimum KabupatenKota di Jawa Tengah yaitu sebesar Rp. 679.925,00. Hal ini menunjukan bahwa Kota Semarang memiliki biaya hidup yang relatif lebih tinggi dibanding dengan Kabupaten Kota lainnya hal ini ditunjukan dengan nilai upah minimum tertinggi setiap tahunnya dan didasarkan dan disesuaikan pada kebutuhan hidup layak KHL Kota Semarang.

4.3 Inflasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM, TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 2009 2011

1 18 107

ANALISIS INFLASI, PERTUMBUHAN EKONOMI DAN UPAH TERHADAP PENGANGGURAN TERDIDIK DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2009 2013

2 20 88

ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA TERHADAP JUMLAH PENDUDUK Analisis Pengaruh Inflasi, Tingkat Pengangguran Terbuka Dan Upah Minimum Kabupaten/Kota Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di Provinsi Jawa Teng

0 4 15

ANALISIS PENGARUH INFLASI, TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DAN UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA TERHADAP JUMLAH PENDUDUK Analisis Pengaruh Inflasi, Tingkat Pengangguran Terbuka Dan Upah Minimum Kabupaten/Kota Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di Provinsi Jawa Teng

0 3 13

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Inflasi, Tingkat Pengangguran Terbuka Dan Upah Minimum Kabupaten/Kota Terhadap Jumlah Penduduk Miskin Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2014.

0 2 14

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum Dan Pengangguran Terhadap Tingkat Konsumsi Masyarakat Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007-2015.

1 3 14

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, UPAH MINIMUM DAN PENGANGGURAN TERHADAP TINGKAT KONSUMSI Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum Dan Pengangguran Terhadap Tingkat Konsumsi Masyarakat Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2007-2015.

0 4 16

ANALISIS PENGARUH INFLASI, INVESTASI, UPAH MINIMUM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PENGANGGURAN DI EKS- Analisis Pengaruh Inflasi, Investasi, Upah Minimum Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran Di Ekskarisidenan Surakarta Periode Tahun 2010-2014.

1 5 15

ANALISIS PENGARUH INFLASI, INVESTASI, UPAH MINIMUM DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PENGANGGURAN DI EKS- Analisis Pengaruh Inflasi, Investasi, Upah Minimum Dan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Pengangguran Di Ekskarisidenan Surakarta Periode Tahun 2010-2014.

0 4 16

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, Tingkat Pengangguran Terbuka terhadap Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2009 – 2013

0 0 15