b. Uji Heterokesdastisitas
Digunakan untuk mengetahui apakah variabel gangguan mempunyai varian
yang tidak
konstan atau
tidak. Untuk
mendeteksi adanya
heterokesdastisitas pada penelitian ini adalah uji Park yang dikembangkan oleh Park pada tahun 1996 yaitu dengan cara menambah satu variabel residual kuadrat,
variabel residual baru akan dihitung dengan melakukan estimasi regresi. Jika t hitung t tabel maka model terkena heterokesdastisitas. Winarno,2009.
c. Autokorelasi
Yaitu adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Deteksi autokorelasi adalah dengan cara uji Durbin-
Watson d. Widarjono, 2009: 141. Dengan memperhatikan jumlah observasi dan jumlah variabel independen tertentu termasuk konstanta dan mencari nilai
kritis d
L
dan d
u
di statistik Durbin- Watson. Keputusan ada tidaknya autokorelasi didasarkan pada taabel dibawah ini:
Nilai statistik d Hasil
0 d d
L
Menolak hipotesis nol: ada autokorelasi positif D
L
≤ d ≤ d
u
Daerah keragu- raguan: tidak ada keputusan d
u
≤ d≤ 4-d
u
Menerima hipotesis nol : tidak ada autokorelasi positif negatif
4-d
u
≤ d ≤ 4-d
L
Daerah keragu- raguan: tidak ada keputusan 4-d
L
≤ d≤ 4 Menolak hipotesis nol: ada autokorelasi negatif
42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran umum perekonomian Provinsi Jawa Tengah
4.1.1 Produk Domestik Regional Bruto PDRB
Gambaran ouput yang dihasilkan oleh suatu daerah dalam periode waktu tertentu 1 tahun. PDRB dapat dihitung melalui 3 pendekatan yaitu menurut
lapangan usaha, menurut penggunaanya dan menurut pendekatan pendapatan. PDRB yang didasarkan menurut lapangan usaha dibagi menjadi 9 sektor
diantaranya adalah pertanian, pertambangan dan galian, industi pengolahan, listrik, gas dan air bersih, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran,
pengangkutan dan komunikasi, keuangan persewaan dan jasa perusahaan dan jasa- jasa. PDRB Jawa Tengah dilihat dari pendekatan lapangan usaha, untuk
setiap tahunnya nilainya terus mengalami kenaikan, akan tetapi jika dilihat dari pertumbuhannya laju pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah untuk dua tahun
berturut-turut terus mengalami penurunan yang cukup besar. Pertumbuhan ekonomi diperoleh dari PDRB tahun t dikurangi PDRB tahun t-1 dibagi PDRB
tahun t-1 dikali 100 persen. Berikut adalah gambaran dan nilai dari PDRB dan pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah.