bahwa ada hubungan negatif antara pertumbuhan ekonomi dengan pengangguran terbuka.
Produk domestik regional bruto merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh faktor- faktor produksi yang digunakan untuk memproduksi barang
dan jasa dalan suatu tahun tertentu dalam suatu daerah. Produk domestik regional bruto itu sendiri dibagi menjadi 2 yaitu
1. Produk domestik regional bruto harga berlaku yaitu nilai barang- barang dan jasa- jasa yang dihasilkan suatu negara dalam waktu satu tahun dan di
nilai menurut harga- harga yang berlaku pada tahun tersebut. 2. Produk domestik regional bruto harga tetap yaitu harga yang berlaku pada
satu tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai barang dan jasa yang dihasikan pada tahun- tahun yang lain. Sukirno, 2006: 36.
Pertumbuhan ekonomi yaitu perkembangan fiskal produksi barang dan jasa yang berlaku disuatu daerah tertentu pada waktu atau periode tertentu. Jadi
pertumbuhan ekonomi adalah adanya pertambahan atau naiknya pendapatan daerah produksi barang dan jasa dalam suatu daerah pada periode waktu tertentu
satu tahun.
2.4. Inflasi
Inflasi yaitu kenaikan harga-harga umum secara terus-menerus selama periode tertentu pada daerah tertentu. Prasetyo.2009: 195, bahwa inflasi tersebut
merupakan adanya perubahan kenaikan harga barang-barang dan jasa secara keseluruhan dan terjadi secara bertahap dan terjadi pada waktu tertentu dan daerah
tertentu.
Hubungan antara inflasi dan pengangguran diperkenalkan oleh AW Philips yang menjelaskan tentang kurva philips yaitu adanya hubungan negatif antara
pengangguran dan inflasi berikut gambar kurva Philips
Gambar 2.5 Kurva philips Sumber: Samuelson dan Nodhaous 2001
Kurva philips diatas mengambarkan hubungan antara tingkat inflasi dengan pengangguran, didasarkan pada asumsi bahwa inflasi merupakan
cerminan dari adanya kenaikan permintaaan agregat. Dengan tingginya hargainflasi maka untuk memenuhi permintaan tersebut produsen meningkatkan
kapasitas produksi dengan menambah jumlah tenaga kerja maka dengan naiknya harga- harga inflasi maka pengangguran berkurang.
Inflasi
Pengangguran Pengangguran
alamiah
2.5. Penelitian terdahulu
Teori yang digunakan dalam beberapa penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini adalah
Teori yang menjelaskan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dalam hal ini PDB dengan kesempatan kerjapengangguran adalah hukum Okun.
Hukum Okun menyatakan bahwa “Setiap 2 penurunan PDB potensial, tingkat pengangguran akan naik sebesar 1”. Jika terdapat peningkatan dalam
produksi output nasional, dalam hal ini konsep yang digunakan adalah PDB, akan menaikkan permintaan tenaga kerja, sehingga pengangguran turun, maka
akan terjadi hubungan yang negatif antara pertumbuhan ekonomi dan pengangguran.
Teori permintaan tenaga kerja yaitu permintaan kerja timbul sebagai akibat dari permintaan konsumen atas barang dan jasa, sehingga permintaan tenaga kerja
merupakan permintaan permintaan turunan derived demand. Selain teori penawaran tenaga kerja adalah hubungan antara tingkat upah dan jumlah satuan
pekerja yang disetujui untuk pensuplai untuk ditawarkan. Secara khusus kurva penawaran tenaga kerja menggambarkan berbagai kemungkinan tingkat upah dan
jumlah maksimum satuan pekerja yang ditawarkan oleh pensuplai pekerja pada waktu tertentu. Teori yang menjelaskan hubungan antara inflasi dan
pengangguran yaitu kurva philips.
No. Judul
Nama Peneliti Hasil
1. Pengaruh
deferensiasi upah antar
provinsi terhadap
kesempatan kerja Bambang
Setiaji dan
Sudarsono http:journal.uii.ac.id
Diferensiasi upah
cenderung menggurangi penggunaan tenaga
kerja.
2. Faktor-faktor
yang mempengaruhi
pengangguran terbuka
di Indonesia tahun
1980- 2007 Muh Rum Alim
Jurnal Ekonenas vol.1, no.2
Faktor- faktor yang mempengaruhi pengangguran terbuka di Indonesia
adalah Laju
pertumbuhan ekonomi
dimana dari
hasil studi
ini ditemukan
adanya pengaruh
signifikan positif
antara laju
pertumbuhan ekonomi
dengan tingkat pengangguran, selain itu
faktor yang mempengaruhi tingkat pengangguran adalah laju inflasi
dimana laju inflasi tidak signifikan mempengaruhi
tingkat pengangguran dan faktor lain yaitu
pengeluran pemerintah
dimana faktor ini signifikan mempengaruhi
tingkat pengangguran. 3.
Hubungan antara inflasi dan tingkat
pengangguran, pengujian kurva
philips
dengan data
Indonesia tahun 1976-2006
Irdam Ahmad univpancasila.ac.id
Dimana bahwa
dengan menggunakan data Indonesia dan
melalui beberapa
metode pengolahan data terbukti bahwa
teori kurva
philips yang
menyebutkan adanya hubungan negatif
antara inflasi
dan pengangguran pada tahun 1976-
2006 tidak terbukti malah justru hubungannya positif dan signifikan
dan satu arah dimana besar kecilnya pengangguran tahun t
ditentukan oleh besar kecilnya inflasi tahun t-1
4. Pengangguran
struktural di
Indonesia keterangan
dari analisis
SVAR dalam
kerangka Hysteresis 2006
Dharendra Wardhana dan Dhanie Nugroho
jurnal ekonomi
dan bisnis Indonesia
Dimana dari hasil studi yang dilakukan
menunjukan bahwa
untuk kasus di Indonesia Tingkat pengangguran dipengaruhi oleh
guncangan labor supply. Selain itu perubahan tingkat pengangguran
kurang dipengaruhi oleh perubahan PDB, komponen pembentuk PDB
bukan didominasi oleh sektor riil
atau didominasi oleh kegiatan yang kurang memiliki multiplier yang
tinggi seperti kegiatan konsumsi.
5. Dampak
Kebijakan Upah Minimum
terhadap Tingkat Upah
dan
Penyerapan Tenaga
Kerja di Daerah Perkotaan
Indonesia Laporan dari Lembaga
Penelitian SMERU semeru.co.id
Analisis statistik
menunjukkan bahwa kenaikan upah minimum
telah mendongkrak upah pekerja kasar. Hasil analisis
statistik
menunjukkan bahwa
kenaikan upah
minimum berdampak
negatif terhadap
penyerapan tenaga kerja di sektor formal perkotaan. Dampak negatif
dari upah
minimum sangat
dirasakan oleh kelompok yang mempunyai
kerentanan tinggi
terhadap perubahan dalam kondisi pasar tenaga kerja.
Dampak upah minimum terhadap perusahaan berbeda antar sektor.
Dampak yang paling besar terjadi pada sektor-sektor yang padat
karya.
6. Minimum wages
and youth
unemployment Youcef gellab
www.ilo.org Upah
minimum yang
tinggi memiliki efek positif pada tingkat
pertumbuhan dan kesejahteraan. Model menunjukan bahwa adanya
trade-off antara pertumbuhan dan jumlah tenaga kerja yang trampil,
dimana permintaan akan tenaga kerja yang tidak trampil akan
berkurang
seiring dengan
meningkatnya upah
minimum. Selain itu adanya undang-undang
upah minimum akan meningkatkan upah dari sebagian kecil pekerja,
sebaliknya
akan mengurangi
prospek pekerja dengan kategori tertentu.
7. Analisis
faktor- faktor
yang mempengaruhi
kesempatan kerja KabupatenKota
di Jawa Tengah tahun 2004-2009
Sa’adillah Fitri F. Skripsi unnes
Hasil anaisis menunjukan bahwa PDRB berpengaruh positif dan
signifikan mempengaruhi
kesempatan kerja
di KabupatenKota di Jawa Tengah,
Variabel upah dan inflasi juga berpengaruh negatif dan signifikan
mempengaruhi kesempatan kerja.
2.6. KERANGKA BERFIKIR