Perencanaan dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

(1)

TUGAS AKHIR

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BEBAN OPERASIONAL PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

Oleh:

FITRIA NURANDITA 122102151

PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

(3)

(4)

i

limpahan rahmat, rejeki dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Perencanaan dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.” Dimana tujuan dari pembuatan tugas akhir ini adalah guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan kelulusan pendidikan program Diploma pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan tugas akhir ini.

1. Kedua orangtua penulis Ayahanda Ir. H. Muhammad Surya Iriandi Putra dan Ibunda Hj. Nurhammah Sembiring yang selalu mendoakan serta memberi dukungan moril maupun materil dari penulis kecil sampai sekarang. Kedua kakak penulis yaitu Rahmi Shafwani, SKM dan Abdurrahman Budi Arief serta adik penulis Fadhlah Hani yang selalu membantu dan memberikan semangat kepada penulis, sehingga penulis menjadi termotivasi untuk menyelesaikan studi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, S.E., M.Ec., Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Rustam, M.Si., Ak., CA selaku Ketua Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.


(5)

ii

4. Bapak Drs.Chairul Nazwar, M.Si., Ak., CA selaku Sekretaris Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si., Ak., CA selaku Dosen Pembimbing dalam penulisan tugas akhir ini yang telah memberikan bimbingan sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

7. Bapak Pimpinan dan seluruh karyawan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, beserta para staff dan karyawan yang telah membantu memberikan informasi yang telah diberikan untuk penulis.

8. Kepada teman seperjuangan dari awal hingga akhir Rahmi F Siregar dan sahabat Nurida, Dina dan Nina yang banyak membantu dan memberi motivasi dalam penulisan dan penyusunan tugas akhir ini.

Akhir kata penulis memanjatkan doa dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala bantuan dan rahmatnya yang telah diberikan, semoga akan memperoleh balasan yang berlipat ganda dari-Nya, dan semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi yang menggunakannya, dan menjadi amal ibadah bagi penulis.

Medan, Juli 2015 Penulis

NIM: 122102151 Fitria Nurandita


(6)

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penilitian ... 3

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal Survei/Observasi ... 4

2. Rencana Isi ... 5

BAB II : PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN ... 7

A. Sejarah Ringkas ... 7

B. Struktur Organisasi ... 11

C. Job Description ... 12

D. Jaringan Usaha ... 19

E. KinerjaUsaha Terkini ... 21


(7)

iv

BAB III : PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BEBAN

OPERASIONAL PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA

III (PERSERO) MEDAN... 24

A. Elemen Beban Operasional ... 24

B. Perencanaan Anggaran Beban Operasional ... 30

C. Pengawasan Anggaran Beban Operasional ... 34

D. Analisa BebanOperasional ... 44

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 53


(8)

v

DAFTAR TABEL

NOMOR JUDUL HALAMAN

Tabel 1.1 Jadwal Survei/Observasi dan Tugas Akhir ...……….5

Tabel 3.1 Anggaran dan Realisasi Beban Penjualan ………...…….46

Tabel 3.2 Anggaran dan Realisasi Beban Administrasi ………...47

Tabel 3.3 Anggaran dan Realisasi Beban Pendapatan Lain-lain ...………...48


(9)

vi

DAFTAR GAMBAR

NOMOR JUDUL HALAMAN

Gambar 2.1. Logo PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan...9 Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) ... 12


(10)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

NOMOR JUDUL HALAMAN

Lampiran 1. Surat Izin Riset di PT Perkebunan Nusantara III (Persero)


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini banyak perusahaan yang mengalami perkembangan yang cukup pesat dan menjadi perusahaan yang lebih besar. Hal ini dilihat dari perusahaan yang dapat bersaing dan berkompetisi pada perusahaan-perusahaan lain yang sejenis tanpa meninggalkan identitas perusahaan-perusahaan dengan tetap memaksimalkan kinerja dengan segala risiko yang memungkinkan, membuat perusahaan-perusahaan tetap beroperasi guna mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk itu dalam melaksanakan kegiatan usahanya, perusahaan sangat membutuhkan peran tenaga kerja dalam mengoperasikan kegiatan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk mengoptimalkan pemanfaatan seluruh sumber daya yang dimiliki, misalnya : modal, tenaga kerja, mesin dan kewirausahaan.

Namun hal ini bertolak belakang dengan masalah besar yang sedang melanda Indonesia saat ini. Masalah itu sendiri menyangkut Pemutusan Hubungan Kerja atau yang lebih dikenal dengan PHK. Hal ini menimbulkan fenomena sosial yang kurang membahagiakan dimana banyak pengangguran yang tentu nantinya dapat menimbulkan masalah-masalah baru yang lebih kompleks. Para pimpinan perusahaan berdalih bahwa Pemutusan Hubungan Kerja terpaksa dilakukan semata-mata untuk menekan besarnya beban operasional perusahaan agar perusahaan tetap bertahan dan beroperasi.


(12)

Untuk mengatasi permasalahan di atas, setiap perusahaan harus memiliki perencanaan dan pengawasan yang dapat mengefisienkan dan mengefektifkan kegiatan operasional yang erat kaitannya dengan beban operasional.

Perencanaan itu sendiri merupakan tindakan memilih dan menghubungkan fakta-fakta serta menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan datang dan juga memvisualisasikan aktivitas-aktivitas yang diusulkan dan dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan, dimana dalam penyusunannya membutuhkan partisipasi semua tingkatan manajemen agar biaya tidak lebih besar daripada pendapatan dan penerimaan (revenue). Sedangkan pengawasan berarti mendeterminasikan apa yang telah dilaksanakan maksud dan tujuan, mengevaluasi prestasi kerja dan menerapkan tindakan-tindakan korektif. Sehingga hasil kerja sesuai dengan yang direncanakan atau menjamin pelaksanaan kerja tidak menyimpang dari apa yang ditargetkan.

Setiap perusahaan khususnya PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan selalu berkaitan dengan beban operasional. Dimana beban operasional erat hubungannya dalam kegiatan operasi di perusahaan dan beban operasional memiliki tiga jenis diantaranya beban penjualan, beban administrasi dan beban umum. Oleh karena itu pihak perusahaan berusaha untuk menekan beban operasional seminim mungkin yang bertujuan untuk menghasilkan pendapatan dan penerimaan semaksimal mungkin. Dalam hal ini perusahaan dituntut untuk lebih cerdas dan cekatan dalam mengendalikan beban operasional pada perusahaan. Maka dari itu perencanaan dan


(13)

3

pengawasan sangat berperan penting untuk menjawab permasalahan yang ada pada beban operasional. Perencanaan yang matang mengenai anggaran beban operasional perusahaan memiliki fungsi preventif atau mencegah timbulnya pengeluaran-pengeluaran yang tidak diinginkan, juga untuk meningkatkan efektivitas kerja dan tidak lupa disertai dengan pengawasan beban operasional yang baik agar beban operasional yang digunakan dapat dimanfaatkan dengan seperlunya sesuai dengan perencanaan.

Mengingat perencanaan dan pengawasan beban operasional sangat penting pada suatu perusahaan, maka penulis tertarik untuk membahas beberapa aspek dalam hal pencapaian efektivitas dan efieinsi usaha yang ditinjau dari perencanaan dan pengawasan beban operasional, maka penulis memilih judul “Perencanaan dan Pengawasan Beban Operasional Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan judul, maka masalah yang berkaitan dengan perencanaan dan pengawasan beban operasional adalah apakah perencanaan dan pengawasan beban operasional yang dilaksanakan pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan telah berjalan dengan efektif dan bagaimanakah tindakan perusahaan dalam menanggulangi masalah apabila pada saat periode berjalan anggaran yang telah direncanakan ternyata lebih kecil dari realisasinya.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian


(14)

Penelitian memiliki fungsi yang berguna bagi penulis, adapun tujuan penelitian adalah :

a. untuk mengetahui perencanaan dan pengawasan beban operasional pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan,

b. untuk mengetahui langkah-langkah perusahaan dalam menanggulangi masalah yang timbul dalam beban operasional.

2. Manfaat penelitian

Selain tujuan penelitian, penulis juga mendapatkan banyak manfaat dalam penelitian ini, diantaranya adalah :

a.bagi Penulis untuk menambah wawasan dan ilmu dalam menyikapi permasalahan pada perusahaan yang berkenaan dengan Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional yang sebenarnya,

b.bagi Perusahaan, dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam penyusunan perencanaan dan pengawasan serta menentukan kebijakan-kebijakan penggunaan Biaya Operasional di masa yang akan datang,

c.bagi Peneliti lain, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak lain yang ingin meneliti lebih lanjut satu periode kedepan.

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal survei/observasi dan Tugas Akhir

Penelitian ini dilakukan di PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, Jl. Sei Batanghari No 2 Medan. Dalam kegiatan pengumpulan data, Penulis melakukan penelitian selama beberapa hari dimulai tanggal


(15)

5

22-24 Juni 2015 di bagian Akuntansi dan Anggaran PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Untuk lebih jelasnya, jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel I.I.

Jadwal Survey/Observasi dan Tugas Akhir

NO KEGIATAN MEI 2015 JUNI 2015

1 2 3 4 1 2 3 4 1. Mengurus SKS bersih.

2. Mengajukan surat permohonan judul. 3. Mengurus surat riset.

4. Mengantar surat izin riset ke perusahaan.

5. Mengambil surat balasan riset dari perusahaan.

6. Meminta data ke perusahaan mengenai sejarah ringkas perusahaan, struktur organisasi, dan uraian tugas.

7. Melakukan wawancara kepada staff perusahaan mengenai perencanaan dan pengawasan beban operasional.

2. Rencana Isi

Penulis akan menguraikan rencana isi untuk mempermudah menganalisa setiap masalah. Tugas akhir yang penulis kerjakan, dapat dilihat dalam sistematika penulisan berikut ini :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat


(16)

penelitian, rencana penulisan, jadwal survey / observasi dan rencana isi.

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai sejarah ringkas, struktur organisasi, job description, jaringan usaha, kinerja usaha terkini dan rencana kegiatan.

BAB III PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BEBAN

OPERASIONAL PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai elemen beban operasional, perencanaan anggaran beban operasional, pengawasan anggaran beban operasional dan analisa beban operasional.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis akan mengambil kesimpulan dan memberikan beberapa saran dari penelitian yang dilakukan pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.


(17)

7

BAB II

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

A. Sejarah Ringkas

PT Perkebunan Nusantara III (Persero), selanjutnya disebut PTPN IIImerupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha Agribisnis kelapa sawit dan karet. PTPN III merupakan hasil peleburan dari PT Perkebunan Nusantara III, IV, dan V sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Pebruari 1996.

PTPNIII didirikan pada tanggal 11 Maret 1996 dengan dasar hukum pendirian merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 8 Tahun 1996. Hingga saat ini, Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 06 tanggal 3 Oktober 2014 dari Nanda Fauz Iwan, S.H., M.Kn., notaris di Jakarta, tentang Perubahan Struktur Permodalan dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan PT Perkebunan Nusantara III (Persero).

PTPN IIImengupayakan kegiatanseperti pengusahaan budidaya tanaman yang meliputi pembukaan dan pengelolaan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan, pemungutan hasil tanaman, serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk turunannya.

Hingga saat ini, PTPNIII telah memiliki dua belas Pabrik Kelapa Sawit dengan kapasitas olah sebesar 585 ton tandan buah segar per jam dan delapan


(18)

Pabrik Karet dengan kapasitas olah sebesar 200 ton karet kering per hari. Produk utama PTPN III adalah Minyak Kelapa Sawit (Crude Palm Oil – CPO), Inti Kelapa Sawit (Kernel), dan Karet, serta produk turunan kedua komoditas tersebut, seperti Cultivated Palm, Centifuge Latex, Crumb Rubber, dan Ribbed Smoke Sheet.

Terhitung sejak tanggal 2 Oktober 2014 PT Perkebunan Nusantara III (Persero) ditetapkan sebagai Induk Holding BUMN Perkebunan. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2014 tanggal 17 September 2014, maka PTPN I, II,IV s.d. XIV menjadi anak perusahaan PTPN III.

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan memiliki visi dan misi serta logo di bawah ini.

1. Visi

Visi perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan yaitumenjadi Perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan tata kelola bisnis terbaik.

2. Misi

Adapun misi perusahaan dari PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, yaitu :

a. mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan,

b. menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan,

c. memperlakukan karyawan sebagai aset strategis dan mengembangkannya secara optimal,


(19)

9

d. berupaya menjadi perusahaan terpilih yang memberikan "imbal-hasil" terbaik bagi para Investor,

e. menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis, f. memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan

komunitas,

g. melaksanakan seluruh aktifitas perusahaan yang berwawasan lingkungan.

3. Makna Logo Perusahaan

Bentuk logo perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1

Secara keseluruhan logo baru ini adalah lambang dari niat dan motivasi tinggi seluruh personal PTPN III (Persero), untuk mewujudkan visi dan misi PTPN III (Persero) yang telah dicanangkan bersama, dengan ditunjang dengan 5 Tata Nilai, 12 Paradigma Baru dan 7 Strategis Bisnis yang dimiliki PTPN III (Persero). Logo perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan yang terdiri dari gambar 12 helai daun kelapa sawit, gambar 5 garis lintang horizontal dan gambar 2 meteor memiliki makna di bawah ini.


(20)

a. Gambar 12 helai daun kelapa sawit di sebelah kiri bola dunia dan 7 urat pada daun karet yang berwarna hijau di sebelah kanan bola dunia, melambangkan bahwa PTPN III (Persero) memiliki 12 Paradigma Baru dan 7 Strategi Bisnis yang saling mendukung agar tujuan PTPN III tercapai, yaitu selalu menjadi perusahaan perkebunan terbaik dengan team work yang solid dan inovatif, serta ditunjang dengan

green technology, green businessdan ramah lingkungan.

b. Gambar 5 garis lintang horizontal dan vertikal yang berwarna biru, melingkari bola dunia, melambangkan bahwa PTPN III (Persero) memiliki 5 Tata Nilai dan harus mampu mengimbangi kemajuan teknologi yang berkembang agar selalu menjadi yang terdepan dalam peningkatan usaha.

c. Gambar 2 meteor yang mengelilingi bumi sehingga membentuk angka 3, melambangkan PTPN III (Persero) bergerak dinamis dengan semangat yang tinggi untuk menguasai pasar global, dan Meteor yang berwarna putih bermakna produksi lateks dan produk turunannya sedangkan yang berwarna orange adalah produksiCPO beserta turunannya, yang memancar tanpa hentiuntuk memenuhi kebutuhan pasar dunia.


(21)

11

B. Struktur Organisasi

Setiap perusahaan, organisasi itu dibentuk dengan tujuan untuk mencapai apa yang telah ditetapkan sebelumnya dengan mengadakan hubungan yang baik antara tiap-tiap bagian, sehingga terdapat kesatuan dalam menjalankan perintah. Struktur organisasi ini dapat dikatakan merupakan alat vital dalam suatu perusahaan, misalnya dalam hal pendelegasian wewenang kepada bawahan dan batas tanggung jawab atas wewenang yang diberikan kepadanya. Tindakan yang dilakukan oleh tiap-tiap bagian dalam perusahaan harus menyatukan usaha dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula.

Tanggung jawab harus dibagi sedemikian rupa sehingga tidak ada orang atau individu yang mengendalikan seluruh tahapan transaksi. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan begitu juga, sesuai surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia nomor. KEP-132/MBU/2006 tanggal 27 Desember 2006 Tentang pemberhentian dan pengangkatan anggota-anggota Direksi Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dan surat persetujuan perubahan struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dari Dewan Komisaris dengan surat nomor. KOM/3.08/S-12/III/2007 tanggal 23 Maret 2007 Tentang perubahan struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, maka bentuk struktur organisasi perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan dapat dilihat pada Gambar 2.2.


(22)

Gambar 2.2.

Gambar 2.2.

Sumber : PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

C. Job Description

Untuk mengetahui lebih jelas terhadap fungsi kedudukan tiap-tiap bagian pada struktur organisasi perusahaan, maka di sini penulis akan memaparkan lebih terperinci mengenai tugas dan wewenang tiap-tiap bagian struktur. 1. Dewan Komisaris

Adapun tugas-tugas dari Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah :

a. melakukan pengawasan atas jalannya pengurusan perseroan oleh Direksi,


(23)

13

b. melakukan pengawasan atas pelaksanaan peraturan dan kebijaksanaan pemerintah yang berhubungan dengan tujuan dan lapangan usaha perseroan,

c. mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran perseroan serta menyampaikan hasil penilaian pada pemegang saham.

2. Komite Audit

Adapun tugas-tugas dari Komite Audit PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah :

a.melakukan seleksi Auditor Eksternal untuk memilih salah satu dari calon auditor eksternal yang memenuhi kriteria yang ditetapkan perusahaan,

b.menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan Satuan Pengawasan Internal maupun Auditor Ekstern sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standar,

c.memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen perusahaan serta pelaksanaannya.

3. Direktur Utama

Adapun tugas-tugas dari Direksi Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah :

a. melaksanakan kebijakan perusahaan, sesuai yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan, serta ketentuan-ketentuan yang digariskan oleh RUPS, Menteri Negara Pendayagunaan BUMN selaku kuasa pemegang saham dan Dewan Komisaris,


(24)

b. menetapkan langkah-langkah pokok dalam melaksanakan kebijaksanaan perusahaan di bidang produksi, teknik, pengolahan, tenaga manusia, keuangan dan pemasaran,

c. mengkoordinasi pelaksanaan tugas para anggota Direksi dan mengawasi pengelolaan perusahaan secara umum.

4. Direktur Produksi

Adapun tugas-tugas dari Direktur Produksi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah :

a. menyusun perencanaan di bidang pekerjaan yang tercantum pada fungsi,

b. melaksanakan pengaturan-pengaturan dan pengendalian dari unit-unit usaha dan sarana pendukungnya yang mencakup tanaman, produksi, teknologi, teknik dan sebagainya,

c. melaksanakan pekerjaan dan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan yang dikelolanya.

5. Direktur Keuangan

Adapun tugas-tugas dari Diektur Keuangan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah :

a. menyusun perencanaan di bidang keuangan,

b. menetapkan ketentuan-ketentuan di bidang keuangan,

c. mengelola administrasi keuangan secara umum pada bidang keuangan dan perkantoran serta segala sesuatunya yang berkaitan dengan itu.


(25)

15

6. Direktur Sumber Daya Manusia (SDM)

Adapun tugas-tugas dari Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah :

a. menyusun perencanaan di bidang ketenagakerjaan dan masalah umum serta kesejahteraan karyawan,

b. menetapkan ketentuan-ketentuan pelaksanaan bidang yang dikelolanya,

c. mengelola sumber daya manusia yang ada secara umum. 7. Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan

Adapun tugas-tugas dari Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah :

a. mengurus/menyelenggarakan rapat-rapat Direksi serta menerbitkan notulen rapat, baik untuk kepentingan operasional maupun dokumentasi, termasuk mempersiapkan RUPS dan rapat-rapat dengan Dewan Komisaris,

b. melaksanakan dan memantau kepatuhan perusahaan terhadap segala ketentuan Pasar Modal, Aspek Hukum perikatan perusahaan atau pun segala sesuatu yang berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap asset perusahaan dalam arti luas termasuk lahan,

c. melaksanakan tugas-tugas Kesekretariatan, sejak dari penerimaan, pendistribusian dan pengadministrasian serta penyimpanan seluruh warkat Kantor Direksi serta mengatur/merumuskan dan mengawasi tata cara pelaksanaannya.


(26)

8. Kepala Bagian Tanaman

Adapun tugas-tugas dari Kepala Bagian Tanaman PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah :

a. menyusun rencana jangka pendek (Anggaran Belanja) dalam Bidang Tanaman dan Produksi,

b. menyelenggarakan pengadaan bahan-bahan tanaman (biji, bibit dan entris),

c. membuat norma-norma penderasan/panen dan menyusun rencana penggunaan stimulansia serta alat-alat/bahan-bahan yang berhubungan dengan panen/produksi.

9. Kepala Bagian Teknologi

Adapun tugas-tugas dari Kepala Bagian Teknologi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah :

a. merencanakan, memonitor dan mengevaluasi pengolahan dan pengawasan mutu untuk mendukung perencanaan produksi pabrik sesuai dengan permintaan pasar,

b. menuntun norma atau standar fisik dan mutu, bahan kimia dan bahan pendukung pengolahan pabrik,

c. memonitor dan mengevaluasi mutu mulai dari bahan baku hingga produk jadi, lateks pekat, SIR, minyak kelapa sawit dan inti sawit. 10.Kepala Bagian Keuangan

Adapun tugas-tugas dari Kepala Bagian Keuangan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah :


(27)

17

a. melaksanakan pengelolaan keuangan meliputi seluruh fungsi-fungsi perencanaan, pencairan sumber-sumber penerimaan, penimpanan penempatan pada portofolio terbaik, pengalokasian penggunaan dan pengawasannya,

b. melaksanakan kegiatan administrasi perpajakan dan asuransi asset perusahaan,

c. menyusun anggaran pandapatan dan belanja Bagian/Kebun/Unit, memberi pedoman penyusunan Rencana Kerja Operasional (RKO), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), Rencana Jangka Panjang (RJP) dan mengupayakan pelaksanaan kegiatan perusahaan sesuai dengan anggaran dan jadwal yang telah ditentukan.

11. Kepala Bagian Akuntansi

Adapun tugas-tugas dari Kepala Bagian Akuntansi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah :

a. membina, mengawasi dan mengelola terlaksananya sistem Laporan Manajemen standar agar berjalan sesuai dengan fungsi dan tujuan, b. menyelenggarakan Akuntansi Keuangan (Financial Accounting),

Akuntansi Biaya (Cost Accounting) dan membuat Laporan Keuangan serta Analisis Biaya,

c. menyelenggarakan pembuatan informasi manajemen, penyusunan Laporan Keuangan, Analisa Laporan Keuangan dan Laporan Direksi.


(28)

12.Kepala Bagian Penjualan

Adapun tugas-tugas dari Kepala Bagian Penjualan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah :

a. menyusun rencana penjualan, melakukan proses penjualan serta,mempersiapkan administrasi penjualan sebagaimana ketentuan dan peraturan yang berlaku,

b. melakukan monitoring persediaan komoditi dan produk baik di gudang kebun, pabrik industri hilir atau tangki penyimpanan kebun maupun di instalasi perantara seperti PTSarana Agro Nusantara,

c. membangun sistem informasi pasar untuk melakukan kajian terhadap keadaan pasar yang akan digunakan untuk menetapkan strategi, kebijakan dan program pemasaran serta mendukung pelaksanaan proses penjualan.

13.Kepala Bagian Umum

Adapun tugas-tugas dari Kepala Bagian Umum PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah :

a. melaksanakan tugas yang berhubungan dengan karyawan staf dan non staf,

b. melaksanakan pengurusan dan penyelesaian masalah agrarian perusahaan,

c. melaksanakan peraturan yang berkaitan dengan tenaga kerja, mengelola administrasi dan pendokumentasian negara.


(29)

19

14.Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (SDM)

Adapun tugas-tugas dari Kepala Bagian Sumber Daya Manusia (SDM) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah :

a. menyusun rencana kerja jangka panjang dan jangka pendek bidang Pendidikan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Pelayanan Kesehatan,

b. merumuskan kebijakan program pengembangan Sumber Daya Manusia (Pendidikan dan Latihan),

c. merumuskan kebijakan yang menyangkut Kesehatan Keselamatan Kerja Higiene-lingkungan fisik dan sosial termasuk budaya perusahaan.

15.Kepala Bagian Program Transformasi Bisnis

Adapun tugas-tugas dari Kepala Bagian Program Transformasi Bisnis PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah :

a. mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Direksi dalam pelaksanaan Transformasi Bisnis di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan,

b. merencanakan, menyusun rencana kegiatan dari strategi inisiatif PTB,

c. mengkaji dan meyusun rencana jangka panjang

perusahaan(CorporatePlanning).

D. Jaringan Usaha

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan bergerak dalam jaringan kegiatan kelapa sawit, karet dan industri hilir karet.


(30)

1. Kelapa Sawit – Minyak sawit dan Inti sawit

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) menjadikan minyak dan inti sawit sebagai komoditiyang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan perusahaan. Mutu produk minyak dan inti sawit yang dihasilkan perusahaan sudah dikenal dipasar lokal dan internasional dengan pasokan yang tepat waktu kepada pembeli.

2. Karet – Lateks, Crumb Rubber dan Rubber Smoke Sheet

Diseantero dunia, Sumatera dikenal sebagai penghasil karet bermututinngi, lebih dari 54.000 hektar lahan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan diusahakan untuk menghasilkan karet berkualitas terbaik dunia. Mutu Produk RSS-1, SIR-10 dan lateks pekat mampu menembus pasar Internasional, disejumlah pabrik ban terbesar seperti Bridgeston, Good Year, Firestone, Han Kook dan lainnya.

3. Industri Hilir Karet – Rubber Threads, Rubber Dockfender, Rubber Article, Rubber Cowmat, Coveyar Belt, Rubber Karlet dan Resin.

Pabrik Industri Hilir Karet didirikan pada tahun 1965 untuk mengantisifasi perubahan fluktuasi pada karet alam dan pesaingan kuat karet sintesis PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sekarang ini memiliki 3 fasilitas pengolahan yang disebut dengan pabrik Rubber Thread, Rubber Artocle, Rubber Cowmat, Conveyor Beh, Rubber Karlet, dan Kesin adalah produk utama pabrik-pabrik tersebut. Produk perusahaan telah menerima Indonesia Industries Standart (SII)Certificate,


(31)

21

International Quality Certificate ISO 9001: 2000 dan ISO 14001 1996, TUV dan OCOTEX.

E. Kinerja Usaha Terkini

Pada tahun 2014 PT Perkebunan Nusantara III (Holding BUMN Perkebunan) menghasilkan laba sebelum PPh tahun 2014sebesar Rp1.493.949 juta, bila dibanding realisasi tahun 2013 berada dibawah sebesar Rp655.234 juta atau 30,49% dan dibanding RKAP berada diatas sebesar Rp655.257 juta atau 78,13%.Hasil penjualan sebesar 8,40% berasal dari penjualan ekspor dan sisanya sebesar 91,60% merupakan hasil penjualan lokal.

Total aktiva PT Perkebunan Nusantara III (Holding BUMN Perkebunan) per 31 Desember 2014 ditutup dengan total aset dan liabilitas/ekuitas sebesar Rp67.448,49 milyar, dibanding per 31 Desember 2013 sebesar Rp63.336,29 milyar mengalami peningkatan sebesar Rp.4.112,20 milyar atau 6,49%.

Penilaian kinerja perusahaan tahun 2014 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP-100/MBU/2002 tanggal 04 Juni 2001 dan Keputusan RUPS PT Perkebunan Nusantara III (Persero) tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun Buku 2014, tanggal 24 Desember 2013, adalah Sehat – AA (Double A) dengan rincian :

a. Nilai Skor Aspek Keuangan = 60,50

b. Nilai Skor Aspek Operasional = 11,10 c. Nilai Skor Aspek Administrasi

Total Nilai Skor = 86,60 = 15,00


(32)

Berdasarkan hasil diatas, tingkat kesehatan perusahaan untuktahun 2014 dikategorikan Sehat – AA (Double A) dengan total nilai skor 86,60.

F. Rencana Usaha

Rencana kegiatan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan untuk periode tahun 2014 berupa strategi pengadaan barang, strategi pemasaran dan program rencana kerja jangka panjang.

1. Strategi Pengadaan Barang

Strategi yang dapat menjadi pedoman untuk memperoleh peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam proses pengadaan barang yang diuraikan sebagai berikut :

a. melakukan efisiensi pengadaan barang melalui pemeriksaan kebutuhan fisik dan koreksi harga terhadap barang/bahan yang diminta oleh bagian/kebun/unit,

b. melakukan negosiasi harga dengan rekanan yang telah ditetapkan untuk melaksanakan pekerjaan pengadaan barang dalam upaya memperoleh harga yang paling menguntungkan bagi perusahaan, c. meningkatkan survey pasar untuk mendukung kebijakan penetapan

harga,

d. menghindari sistem monopoli dalam penngadaan baranguntuk memperoleh harga dan mutu barang yang bersaing.

2. Strategi Pemasaran

Seluruh produk dipasarkan oleh Kantor Pemasaran Bersama dengan sistem penjualan yang fleksibel, untuk mendapat harga yang optimal


(33)

23

dilaksanakan dengan cara Tender, Bid/offer dan LTC (Long Term Contract).

a. Menerapkan paradigma bahwa “Kepuasan Pelanggan menjadi prioritas utama untuk memenangkan persaingan”,

b. Menjaga kobsistensi mutu dan mempertahankan ISO 9002 dan 14000,

c. Mampu bersaing secara kualitas dan kuantitas. 3. Program Rencana Kerja Jangka Panjang

Program Rencana Kerja Jangka Panjang terdiri dari Program-program Perusahaan dan Periode kerja Tahun Awal dan Akhir Kerja.

a. Program-program Perusahaan : 1) pengembangan areal baru,

2) pembangunan dan pengembangan Kawasan Industri Sei Mangkei,

3) pembangunan dan pengembangan Industri Hilir Berbasis Sawit,

4) penyusunan rencana jangka panjang perusahaan. 5) penyusunan Blueprint/Master Plan Perusahaan.

b. Periode kerja dan Tahun Awal dan Akhir Kerja yaitu rencana jangka panjang periode 2009 – 2013, company bank data/data warehouse, dan blueprint/master plan periode 2014 - 2025.


(34)

24

BAB III

PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BEBAN OPERASIONAL PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

Setelah mengadakan riset pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, maka penulis membahas terhadap keadaan-keadaan yang ditemukan dalam perusahaan. Pembahasan ini ditinjau dari segi perencanaan dan pengawasan beban operasional yang diterapkan oleh perusahaan.

A. Elemen Beban Operasional Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

Menurut Bustami (2007:4) biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya ini belum habis masa pakainya, dan digolongkan sebagai aktiva yang dimasukkan dalam neraca. Sedangkan beban adalah biaya yang telah memberikan manfaat dan sekarang telah habis. Biaya yang belum dinikmati yang dapat memberikan manfaat di masa yang akan datang dikelompokkan sebagai harta. Beban ini dimasukkan ke dalam laba/rugi, sebagai pengurangan dari pendapatan. Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perbedaan biaya dan beban terletak pada masa pakainya. Biaya merupakan pengeluaran atau pengorbanan dan untuk memperoleh manfaat serta masa pakainya belum habis, sedangkan beban merupakan biaya yang telah memberi manfaat dan masa pakainya telah habis.


(35)

25

Peranan biaya dalam perusahaan sangat berpengaruh dalam berlangsungnya kegiatan operasi perusahaan. Tentunya perusahaan telah merancang sedemikian rupa agar biaya yang dikeluarkan nantinya tidak berlebihan atau pemanfaatannya dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.

Biaya operasional menurut Blocher (2000:96) adalah merupakan semua biaya yang dikeluarkan dan dianggap habis dalam masa tahun buku. Dimana biaya operasional tersebut harus disusun didalam anggaran untuk dipergunakan sebagai alat membuat rencana anggaran di masa yang akan datang. Seperti yang kita ketahui, setiap perusahaan akan dihadapkan dengan masa yang penuh dengan ketidakpastian, oleh karena itu diperlukan kebijakan dalam mengambil keputusan dalam kegiatan tersebut.

Adapun elemen-elemen beban operasional pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dibagi atas beban penjualan, beban administrasi dan beban umum.

1. Beban Penjualan

Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan,beban penjualannya adalah :

a. beban pengiriman ke pelabuhan, b. bebansewa gudang,

c. beban instalasi pemompaan,

d. bebanjasa kantor PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara, e. asuransi pengiriman produksi,


(36)

g. beban pengangkutan di pelabuhan, h. bebanprovisi bank,

i. beban komisi penjualan, j. beban analisa,

k. beban ongkos kapal (freight), l. beban promosi,

m.beban klaim,

n. beban gapkindo & gapki, o. beban lain-lain.

2. Beban Administrasi

Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, beban administrasinya adalah :

a. beban gaji, tunjangan, dan biaya sosial karyawanpimpinan, b. beban gaji, tunjangan, dan biaya sosial karyawan pelaksana, c. beban pengangkutan, perjalanan dan penginapan dalam kebun, d. beban pemeliharaan bangunan rumah,

e. beban pemeliharaan bangunan perusahaan, f. beban pemeliharaan mesin dan instalasi,

g. beban pemeliharaan jalan, jembatan dan saluran air, h. beban pemakaian inventaris pertanian dan pabrik, i. beban pajak dan retribusi,

j. bebanpremi asuransi,


(37)

27

l. beban penerangan, m. bebanpersediaan air,

n. bebanhonorarium, bebanMutu Produksi (ISO 9000), o. beban Pengendalian Lingkungan (ISO 14000),

p. bebanSistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) (ISO18000),

q. bebanpengangkutan, perjalanan, dan penginapan luar kebun, r. beban penelitian, percobaan dan pengembangan,

s. beban pemeliharaanalat inventasris kecil, t. beban pemakaianinventaris kecil,

u. bebanpemakaian perlengkapan kantor dan lainnya, v. bebaniuaran, sumbangan dan CSR,

w. beban pendidikan dan pengembangan SDM, x. bebanlain-lain,

y. bebankomisaris,

z. bebankantor penghubung,

aa. bebanaudit (independent auditor), bb. bebankonsultan-eksternal,

cc. beban jasa produksi karyawan,

dd. beban uang jasa dan kewajiban karyawan diestimasi, ee. bebaninstansi terkait,

ff. bebanamortisasi aktiva tidak berjuwud, gg. bebanprovisi.


(38)

3. Beban Umum.

Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, beban umum meliputi pendapatan lain-lain dan beban lain-lain.

a. Pendapatan Lain-Lain

Pada PT Perkebunan Nusantara III Medan, pendapatan lain-lainmeliputi beberapa contoh, diantaranya :

1) pendapatan bunga jasa giro / deposito, 2) pendapatan selisih kurs valas,

3) pendapatan penjualan barang bekas eks. bahan baku dan pelengkap,

4) pendapatan denda dari keterlambatan penyelesaian pekerjaan,

5) pendapatan dari hasil penjualan buku tender, 6) pendapatan denda susut pengangkutan CPO, 7) pendapatan penjualan cangkang dan fibre, 8) pendapatan denda perubahan mutu karet, 9) penjualan kayu karet,

10) selisih stock opname kas, 11) penjualan bibit kelapa sawit, 12) pengolahan ethrel,

13) klaim asuransi, 14) agrowisata (P2WAS), 15) PLTBS


(39)

29

16) pengelola kawasan industri, 17) sawit sapi,

18) kawasan ekonomi khusus,

19) penggunaan sebagian HPL di KEK, 20) rumah sakit,

21) ganti rugi tanah, 22) dari pihak III,

23) title sertifikat RSPO, 24) potongan bonus karyawan. b. Beban Lain-Lain

Pada PT Perkebunan Nusantara III Medan, beban lain-lain meliputi beberapa contoh, diantaranya :

1) beban kerugian selisih kurs vallas, 2) beban bantuan kepada P3RI, 3) beban pameran dan promosi, 4) bebanpengurusan BBM pertamina, 5) beban tim perumus harga produksi, 6) beban dokumen tender,

7) beban penilai aset,

8) beban penjualan bibit sawit,

9) penyusutan aktiva non produktif tanaman karet, 10) penyusutan aktiva non produktif tanaman sawit, 11) dan lain-lain.


(40)

A. Perencanaan Anggaran Beban Operasional Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

Setiap perusahaan yang ingin perusahaannya dapat berjalan lancar memerlukan adanya perencanaan. Fungsi manajemen yang pokok adalah

perencanaan dan fungsi pengawasan.

Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi

mengenai gambaran kegiatan yang akan dilakukan di masa mendatang untuk

mencapai tujuan yang diinginkan (Nafarin, 2007:21).Menurut Carter dan Usry (2005:87) perencanaan adalah proses untuk menetukan tujuan organisasi yang

akan dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan dengan menggunakan sumber daya yang ada.

Perencanaan pada biaya operasional erat kaitannya dengan anggaran. Salah satu bentuk perencanaan dituangkan dalam penyusunan anggaran beban

operasional. Menurut PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan anggaran adalah suatu rencana formal manajemen tentang bagaimana sumber daya

diperoleh dan dipergunakan untuk suatu periode tertentu yang dinyatakan secara kuantitatif bersifat keuangan dan non keuangan. Sedangkan menurut M. Nafarin

(2007:11) anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Selanjutnya menurut

Munandar (2007:1) angaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis,


(41)

31

keuangan (unit moneter), dan berlaku untuk jangka waktu tertentu yang

akandatang. Tentunya anggaran itu sendiri telah direncanakan dan diperkirakan serinci mungkin guna untuk menghindari defisit pada anggaran yang ada.

Kegunaan anggaran pada beban operasional menurut PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah :

a. sebagai pedoman kerja, karena anggaran disusun berdasarkan norma dan standart,

b. sebagai alat pengkoordinasian kerja, karena anggaran tidak disusun oleh satu orang saja, melainkan disusun oleh kerja kelompok yang terkoordinasi,

c. sebagai alat pengawasan dan pengendalian kerja, dimana membandingkan realisasi terhadap anggaran, makaa dapat diketahui kelemahan dan kekuatan-kekuatannya (efisien atau tidak efisien).

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan memiliki langkah penyusunan anggaran beban operasional yaitu langkah konteks, langkah persiapan dan langkah review dan persutujuan.

1. Langkah Konteks (Hubungan)

Pada langkah ini tujuan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah menilai lingkungan sekarang dalam rangka menentukan target-target untuk rencana tahunan.

Untuk menilai lingkungan dapat dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT (Strength, Witness, Opportunities, Threade). Hasil analisis SWOT tersebut kemudian digunakan untuk :


(42)

a. memperbaiki rencana laba beberapa tahun dengan memasukkan informasi baru mengenai lingkungan,

b. menetapkan target-target untuk anggaran tahunan,

c. mengkomunikasikan asumsi-asumsi yang digunakan untuk penyusunan anggaran biaya operasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan anggaran.

2. Langkah Persiapan

a. Membuat rencana produksi lapangan/kebun,

b. Membuat rencana produksi hasil olah dari Pabrik Pengolah Karet (PPK), Pabrik Kelapa Sawit (PKS), Pabrik Kernel Oil (PKO) dan Palm Kernel Meal (PKM),

c. merencanakan penjualan dan menyiapkan anggaran penjualan,

d. mengkomunikasikan anggaran penjualan keseluruh

bagian/pendukung untuk digunakan bagi keperluan memperhitungkan tingkat aktivitas yang mereka butuhkan,

e. memperhitungkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung setiap aktivitas yang akan dilakukan,

f. memperhitungkan biaya yang dibutuhkan untuk memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas,

g. merinci/memecah kebutuhan sumber daya menjadi pos operasional dan modal,

h. menyusun rencana kegiatan investasi untuk menunjang operasional perusahaan,


(43)

33

i. mengkonsolidasikan anggaran aktivitas tersebut menjadi anggaran laporan keuangan, anggaran laba, anggaran arus kas, anggaran sumber dan penggunaan dana, neraca dan rencana kinerja perusahaan.

3. Langkah Review dan Persetujuan

Pada tahap ini anggaran biaya operasional yang diterima lebih rendah akan dikonsolidasikan menjadi anggaran induk (master budget) untuk keseluruhan unit/perusahaan oleh unit yang lebih tinggi.

Tindakan-tindakan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah :

a. mengkaji anggaran operasi hasil konsolidasi dengan membandingkannya dengan target-target yang telah ditetapkan,

b. menguji kelayakan asumsi-asumsi yang dipakai,

c. mengidentifikasikan problem-problem yang mungkin timbul, d. membuat model untuk mengetahui akibat dari

perubahan-perubahan operasi terhadap hasil anggaran,

e. menyusun rencana aksi untuk menyelesaikan problem-problem yang timbul,

f. minta anggaran untuk direvisi atau setujui anggaran apabila tidak ada masalah lagi.

Penyusunan anggaran yang disesuaikan dengan kebutuhan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan akan memberi manfaat yang jelas bagi perusahaan, yaitu:


(44)

a. mendorong manajer selalu seksama mengatasi permasalahan dan bagaimana penyelesaiannya sebelum pemutusan,

b. menanamkan disiplin terhadap pemecahan setiap masalah yang dihadapi,

c. mendorong motivasi personil untuk selalu berpikir efisien, efektif dan ekonomis,

d. mengarahkan penggunaan modal yang ada ke arah penggunaan yang menguntungkan perusahaan,

e. sebagai parameter untuk menghindari kesalahan-kesalahan di masa yanglalu agar tidak terjadi kembali di periode saat ini dan mendatang.

B. Pengawasan Anggaran Beban Operasional Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

Tidak tertutup kemungkinan akan terjadinya penyimpangan dari perencanaan biaya operasional yang telah dianggarkan. Untuk itu perlu diadakan pengawasan terhadap anggaran dan hal apa yang menyebabkan terjadinya penyimpangan tersebut sehingga dapat diambil tindakan korektif atas penyimpangan tersebut.

Menurut Harahap (2006:10) pengawasan adalah segala usaha dan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui dan menilai apakah pelaksanaan tugas sesuai dengan yang sebenarnya. Pengawasan menurut Carter dan Ursy (2005:12) adalah usaha sistematis perusahaan untuk mencapai tujuan


(45)

35

dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana membuat tindakan yang tepat untuk mengoreksi perbedaan-perbedaan yang penting. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengawasan dapat dianggap sebagai aktivitas untuk menentukan, mengoreksi

penyimpangan-penyimpangan penting dalam hasil yang dicapai dari aktivitas-aktivitas yang

direncanakan. Apabila pelaksanaannya ditemukan penyimpangan maka akan diadakan tindakan perbaikan agar rencana sejalan dengan

pelaksaannya.

Adapun kegunaan pengawasan anggaran biaya operasional menurut PT

Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah : a. rencana untuk mengadakan tindakan,

b. alat untuk mengelola perusahaan, c. petunjuk perlunya diambil tindakan,

d. bahan untuk menganalisa perbedaan-perbedaan, e. bahan untuk mengambil tindakan korektif.

Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan pengawasan anggaran biaya

operasional digolongkan atas dua hal, yaitu pengawasan anggaran atas beban penjualan dan pengawasan anggaran atas beban administrasi dan umum.

1. Pengawasan Anggaran Beban Penjualan

Langkah-langkah yang sangat umum dilakukan oleh PT


(46)

beban-beban menurut fungsi dan aktivitasnya. Adapun contoh

langkah-langkah yang diambil adalah :

a. pengawasan dilakukan oleh Direktur Utama perusahaan dengan ikut terlibat dalam penyusunan anggaran biaya penjualan pada awal periode,

b. mengevaluasi realisasi beban penjualan terhadap RKAP,

c. analisa penyimpangan penjualan, apakah berdampak yang signifikan terhadap anggaran beban operasional nantinya.

2. Pengawasan BebanAdministrasi dan Beban Umum

Fungsi administrasi dan umum adalah meliputi fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penentuan kebijaksanaan, perencanaan, pengawasan terhadap kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar dapat berjalan dengan efektif.Langkah-langkah yang dilakukan oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan pada pengawasan beban administrasi dan beban umum adalah:

a. membuat anggaran beban administrasi dan umum pada awal periode,

b. mengalokasikan setiap jenis beban administrasi dan umum pada setiap departemen yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum,

c. menentukan teknik pengawasan beban administrasi dan umum untuk setiap fungsi.


(47)

37

PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan melakukan pengawasan yang baik terhadap anggaran beban operasional yang telah disusun selama anggaran beban operasional digunakan pada periode yang ditentukan. Adapun pengawasan-pengawasan nyata yang dilaksanakan oleh perusahaan selama periode berlangsung diantaranya :

a. pengawasan anggaran beban dilakukan dengan membandingkan anggaran dengan realisasi,

b. menentukan sebab-sebab atau alasan-alasan mengapa terjadi perbedaan-perbedaan dan berdasarkan itu mengambil tindakan untuk mengadakan perbaikan terhadap yang merugikan,

c. RKAP yang telah disahkan oleh RUPS telah dipedomani dan ditaati dalam pelaksanaannya,

d. apabila ternyata dalam realisasi ada pekerjaan yang sangat dibutuhkan tetapi tidak dianggarkan hal ini kemudian dibuat usulan mutasi anggaran dan dicantumkan dalam rencana kerja operasional tahun anggaran tersebut.

Proses perencanaan dan pengawasan anggaran pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan telah dilaksanakan dengan sangat efektif, hal ini dapat dilihat dari hasil pengisian kuesioner oleh lima orang responden terhadap delapan alat ukur indikator yang digunakan untuk mengukur perencanaan anggaran sesuai dengan proses penyusunan anggaran menurut R.A Supriyono (1999:348) dan empat alat ukur indikator yang digunakan untuk mengukur proses pengawasan anggaran sesuai dengan proses


(48)

pengendalian anggaran menurut Wilson, dkk yang dialihbahasakan oleh Tjintjin (1996:83).

1. Proses Penyusunan Anggaran

a. Menganalisis informasi masa lalu dan lingkungan eksternal yang diantisipasikan dan SWOT.

Manajemen puncak menganalisis informasi masa lalu dan perubahan lingkungan eksternal di masa yang akan datang dapat diketahui melalui kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dimiliki organisasi dari lingkungan luar. Lingkungan eksternal yang diselidiki dan dianalisis meliputi kondisi perekonomian, persaingan, selera konsumen, perkembangan teknologi, sosial, politik dan kebijaksanaan pemerintah. b. Menentukan perencanaan strategi.

Manajemen puncak menentukan perencanaan strategi yaitu penentuan tujuan organisasi dan rencana jangka panjang.

c. Mengkomunikasikan tujuan organisasi dan rencana jangka panjang. Tujuan organisasi dan rencana jangka panjang dikomunikasikan kepada manajer divisi dan manajer di bawahnya serta komite anggaran agar mereka mengetahui tujuan yang akan dicapai dan cara-cara pokok untuk mencapai tujuan tersebut.

d. Memilih taktik, mengkoordinasi kegiatan dan mengawasi kegiatan.

Atas dasar tujuan organisasi dan rencana jangka panjang yang telah disusun oleh manajemen puncak, manajer divisi menyusun pemilihan taktik yaitu untuk memilih cara-cara yang akan digunakan untuk


(49)

39

mencapai tujuan, manajer departemen membuat keputusan pengoperasian yang berhubungan dengan pengkoordinasian semua kegiatan di bawah departemennya, dan manajer seksi bertanggung jawab untuk merencanakan pengawasan terhadap kegiatan seksinya.

e. Menyusun usulan anggaran.

Setiap manajer divisi menyusun dan mengkoordinasikan penyusunan anggaran untuk bagian organisasi dibawahnya yaitu departemen, demikian pula manajer departemen juga menyusun dan mengkoordinasikan anggaran bagian organisasi di bawahnya yaitu seksi. Usulan anggaran semua divisi selanjutnya diserahkan kepada komite anggaran.

f. Menyerahkan revisi usulan anggaran.

Komite anggaran menyarankan revisi terhadap usulan anggaran setiap divisi agar terdapat sinkronisasi dengan anggaran divisi yang lain dan agar sesuai dengan rencana jangka panjang dan tujuan organisasi yang telah ditentukan oleh manajemen puncak.

g. Menyetujui revisi usulan anggaran dan merakit menjadi anggaran perusahaan.

Setelah usulan anggaran direvisi oleh setiap divisi yang bersangkutan dan revisinya telah disetujui oleh komite anggaran, maka komite merakit usulan tersebut menjadi anggaran perusahaan.


(50)

Anggaran perusahaan masih memerlukan revisi sebelum disahkan oleh manajemen puncak untuk menjadi anggaran perusahaan yang resmi. Setelah dilakukan revisi, anggaran tersebut disahkan dan didistribusikan ke setiap divisi dan bagian organisasi di bawahnya sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan dan sekaligus alat pengendalian.

2. Proses Pengendalian Anggaran a. Menetapkan suatu norma pengukuran.

Norma-norma sudah ditetapkan oleh mereka yang cakap menurut pengalamannya, yaitu manajer puncak.

b. Membandingkan pelaksanaan yang sebenarnya dengan norma standar. Dalam menganalisa tepat dan tidaknya realisasi anggaran telah dibandingkan dengan norma atau standar biaya per pos anggaran.

c. Mencari sebab terjadinya penyimpangan atau varians.

Realisasi anggaran sejalan dengan perencanaannya maka dalam penyusunan anggaran telah dilakukan secara teliti dan terinci.

d. Mengambil tindakan korektif jika perlu.

Dalam melakukan tindak lanjut penyebab terjadinya selisih, analisa dilakukan baik dalam triwulan, semester maupun tahunan. Hal ini sangat berguna dalam menyusun anggaran beban yang lebih baik di tahun-tahun berikutnya.


(51)

41

PERTANYAAN PERENCANAAN DAN PENGAWASAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL

No. Pertanyaan

STS TS R S SS

Nilai (score)

1 2 3 4 5

Proses Perencanaan Anggaran

1. Menganalisis informasi masa lalu dan lingkungan luar diantisipasikan dari SWOT.

2. Mentukan perencanaan strategi.

3. Mengkomunikasikan tujuan organisasi, dan rencana jangka panjang.

4. Memilih taktik, mengkoordinasi kegiatan dan mengawasi kegiatan.

5. Menyusun usulan anggaran.

6. Menyerahkan revisi usulan anggaran. 7. Menyetujui revisi usulan anggaran dan

merakit menjadi anggaran perusahaan. 8. Revisi dan pengesahan anggaran

perusahaan.

Proses Pengawasan Pelaksanaan Anggaran 9. Menetapkan suatu norma.

10. Membandingkan pelaksanaan yang Sebenarnya.

11. Mencari sebab terjadinya penyimpangan. 12. Mengambil tindakan korektif.

Keterangan :

STS = Sangat Tidak Setuju TS = Tidak Setuju

R = Ragu-ragu S = Setuju


(52)

Hasil Penilaian : Responden Pertama

X Y Z

5 12 60

Total Nilai (Score) 60 Responden Kedua

X Y Z

5 12 60

Total Nilai (Score) 60 Responden Ketiga

X Y Z

5 12 60

Total Nilai (Score) 60 Responden Keempat

X Y Z

5 12 60

Total Nilai (Score) 60 Responden Kelima

X Y Z

5 12 60

Total Nilai (Score) 60

X = nilai (score) Y = jumlah jawaban Z = total nilai X x Y

Total Penilaian = (Responden 1 + Responden 2 + Responden 3 + Responden 4 + Responden 5) : 5


(53)

43

= 300 : 5 = 60

Kategori Penilaian :

STE (Sangat Tidak Efektif) = 6 - 16 TE (Tidak Efektif) = 17 - 27 CE (Cukup Efektif) = 28 - 38

E (Efektif) = 39 - 49

SE (Sangat Efektif) = 50 - 60

Untuk menunjukkan efektifitasperencanaan dan pengawasan beban operasional dinilai dengan menggunakan daftar pertanyaan sebanyak 12 item, jawaban untuk setiap item berikhtisar dari 1 sampai 5, dengan penilaian Sangat Tidak Setuju (STS) sampai dengan Sangat Setuju (SS). Berdasarkan tabulasi TS – SS bernilai 60 oleh karena itu perencanaan dan pengawasan beban operasional menurut kategorinya adalah sangat efektif. Hasil penilaian yang didapat berdasarkan pertanyaan di atas menunjukkan bahwasannya perencanaan dan pengawasan yang dilakukan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan adalah efektif.

Menurut Peneliti perencanaan dan pengawasanpada PTPerkebunan Nusantara III (Persero) Medan telah sesuai dengan teori pada kutipanyang Peneliti sajikan, dimana metode proses penyusunan anggaran yang digunakan perusahaan telah dipergunakan sepenuhnya begitu juga dengan


(54)

tujuan pengawasan beban operasional, maka perencanaan dan pengawasan yang dilakukan perusahaan sudah efektif.

C. Analisa Beban Operasional Pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

Analisia beban operasional dilakukan dengan cara membandingkan anggaran beban operasional dengan realisasinya, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Harahap (1996:15) “Untuk mengetahui penyimpangan dari rencana maka harus dilakukan perbandingan antara realisasi dengan

budget”.

Menurut PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, dalam menganalisa perbedaan-perbedaan yang hasilnya bakal digunakan untuk menentukan sesuatu tindakan, harus diteliti dengan cermat. Hal yang perlu dianalisa hanyalah perbedaan-perbedaan antara anggaran dengan realisasi yang dianggap berarti (signifikan). Jika ada perbedaan-perbedaan harus juga dianalisa unsur-unsur jumlah dan harga untuk mengetahui apakah disini letak perbedaannya dan ini yang menimbulkan perbedaan-perbedaan itu. Menurut biasanya jika terdapat perbedaan, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan mengambil tindakan yaitu :

a. meminta pertanggung jawaban dari administratur atau asisten afdeling kalau jumlah pemakaian (realisasi) melebihi jumlah yang ditentukan (anggaran),


(55)

45

b. menutupi anggaran yang defisit dengan membuat usulan mutasi anggaran dan merekomendasikan hal ini kepada Direksi untuk meminta persetujuan pengalihan RKAP dari rekening yang lain.

Namun sebagaimana yang namanya perencanaan tidak selalu anggaran itu benar dan tidak selalu sama dengan realisasinya dan diluar kekuasaan afdeling yang menggunakannya, sehingga penyimpangan ini jangan kemudian dianggap sebagai suatu kesalahan. Apabila PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan mengalami penyimpangan biasanya itu disebabkan oleh faktor-faktor, diantaranya :

a. realisasi beban di atas RKAP,

b. adanya kenaikan harga bahan pembantu produksi,

c. adanya kenaikan upah berdasarkan nilai Upah Minimum Regional. Dalam rangka untuk tindakan perbaikan pada masa yang akan datang penyimpangan tersebut perlu dianalisa sehingga dapat ditetapkan apa yang menyebabkan terjadinya penyimpangan tersebut. Setelah diketahui penyebabnya maka akan dapat diputuskan apa yang harus diperbaiki. Penyimpangan itu sendiri ada yang menguntungkan perusahaan dan ada juga yang merugikan perusahaan. Hal ini sama seperti yang dikemukakan oleh Harahap (1991:243) “Dalam hal biaya, maka jika biaya realisasi lebih besar dari pada budget dianggap tidak menguntungkan (unfavorable). Sebaliknya jika realisasi lebih rendah dari budget maka dianggap menguntungkan (favorable)”.


(56)

Analisis penyimpangan anggaran operasional pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan, ditunjukkan pada tabel-tabel di bawah ini. 1. Beban Penjualan

Tabel 3.1. Anggaran dan Realisasi Beban Penjualan

Sumber : PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

Anggaran beban penjualan sebesar Rp 197.457.687.000 sementara realisasinya sebesar Rp 159.673.689.216, berarti anggaran beban penjualan lebih besar daripada realisasinya, dan ini menguntungkan perusahaan (favorable) karena menimbulkan selisih anggaran Rp 37.783.997.784.Hal yang menyebabkan (favorable) dengan selisih nilai yang signifikan adalah :

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAFTAR BEBAN PENJUALAN

Periode 01 Januari s/d 31 Desember 2014

URAIAN REALISASI ANGGARAN Selisih

Beban Pengiriman ke Pelabuhan

Beban Sewa Gudang Beban Instalasi Pemompaan Beban Jasa Kantor Pemasaran Bersama Beban Asuransi Pengiriman Produksi Beban Retribusi Pelabuhan Beban Pengngkutan ke Pelabuhan Beban Provisi Bank Beban Komisi Penjualan Beban Analisa

Beban Ongkos Kapal (Freight)

Beban Promosi Beban Klaim Penjualan Beban Gapkindo dan Gapki Beban Lain-lain JUMLAH Rp 121.847.398.280 84.653.448 19.370.723.817 15.534.287.685 - 979.164.599 747.592.621 142.595.510 - 1.960.000 422.126.634 95.485.845 55.275.840 87.236.415 305.188.522 Rp 139.958.348.000 149.696.000 34.865.565.000 16.412.523.000 - 1.189.648.000 990.633.000 246.461.000 132.554.000 539.801.000 638.214.000 486.196.000 233.557.000 482.835.000 1.130.656.000 Rp (18.110.949.720) 65.042.552 15.494.841.183 878.235.315 - 210.483.401 243.040.397 103.865.490 132.554.000 537.841.000 216.087.366 391.710.155 178.281.160 395.598.585 825.467.478 159.673.689.216 197.457.687.000 (37.783.997.784)


(57)

47

a. beban pengiriman ke pelabuhan mengalami selisih anggaran sebesar Rp 18.110.949.720 hal ini dikarenakan penurunan harga Bahan Bakar Mentah,

b. beban instalasi pemompaan mengalami selisih anggaran sebesar Rp 15.494.841.183hal ini dikarenakan pada saat perencanaan RKAP dilakukan penyesuain nilai dengan periode sebelumnya.

2. Beban Administrasi

Tabel 3.2. Anggaran dan Realisasi Beban Administrasi

Sumber : PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

Anggaran beban administrasi sebesar Rp 527.406.459.000, sementara realisasi Rp 483.729.411.458. Berarti anggaran beban adminstrasi lebih

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) DAFTAR BEBAN ADMINISTRASI Periode 1 Januari s/d. 31 Desember 2014

URAIAN REALISASI ANGGARAN SELISIH

Gaji, Tunjangan, Biaya Sosial Kary. Pimpinan Gaji, Tunjangan, Biaya Sosial Kary. Pelaksana Pengangkutan, perjalanan dan penginapan dlm kebun

Pemeliharaan Bangunan Rumah Pemeliharaan Bangunan Perusahaan Pemeliharaan Mesin dan Instalasi

Pemeliharaan Jalan, Jembatan dan Saluran Air Pemakaian Inventaris Pertanian dan Pabrik Pajak dan Retribusi

Premi Asuransi

Keamanan dan Pam Swakarsa Penerangan

Persediaan Air Honorarium

Mutu Produksi (ISO 9000)

Pengendalian Lingkungan (ISO 14000) Sistem Manajemen K3 (SMK3) (ISO 18000) Biaya Pengangkutan, Perjalanan, Penginapan Biaya Penelitian, Percobaan & Pengembangan Pemeliharaan Alat Inventaris

Pemakaian Inventaris Kecil Pemakaiaan Perlengkapan Kantor Iuran, Sumbangan dan CSR Pendidikan&Pengembangan SDM Lain-lain

Komisaris Kantor Penghubung Audit (Independent Auditor) Konsultan-Eksternal Jumlah Rp 140.459.241.723 85.462.032.275 17.394.570.212 1.756.431.020 6.250.723.507 1.140.915.947 178.466.454 - 1.129.309.958 528.038.122 15.400.001.391 7.309.038.777 945.968.903 5.596.336.192 4.936.837.662 10.364.886.561 4.936.156.235 55.989.584.276 3.618.663.323 1.201.613.111 1.583.451.300 34.162.408.279 9.274.811.836 15.914.067.063 40.571.551.952 6.604.936.576 3.671.246.765 2.359.620.000 4.988.502.028 483.729.411.458 Rp 152.666.884.000 84.082.181.000 19.700.625.000 1.332.242.000 5.385.284.000 280.073.000 395.638.000 15.000.000 1.668.925.000 183.797.000 15.696.445.000 5.733.330.000 1.691.117.000 6.685.515.000 6.738.930.000 7.953.446.000 6.781.288.000 54.129.855.000 8.608.063.000 1.847.758.000 2.039.639.000 34.039.048.000 23.005.224.000 19.770.565.000 38.780.809.000 9.659.778.000 6.510.000.000 2.500.000.000 9.525.000.000 527.406.459.000 Rp 12.207.642.277 1.379.851.275 2.306.054.788 424.189.020 865.439.507 860.842.947 217.171.546 15.000.000 529.615.042 344.241.122 296.443.609 1.575.708.777 745.148.097 1.089.178.808 1.802.092.338 2.411.440.561 1.845.131.745 1.859.729.276 4.989.399.677 646.144.889 456.187.700 123.360.279 13.730.412.164 3.856.497.947 1.790.742.952 3.054.841.424 2.858.753.252 140.380.000 4.536.497.792 43.677.047.542


(58)

besar daripada realisasinya (favorable) dan menimbulkan selisih anggaran Rp 43.677.047.542. Hal yang menyebabkan (favorable) dengan selisih nilai yang signifikan adalah :

a. bebangaji, tunjangan, dan biaya sosial karyawan pimpinan mengalami selisih anggaran sebesar Rp 12.207.642.277hal ini dikarenakan penurunan pada besarnya biaya yang digunakan untuk kegiatan sosial karyawan pimpinan,

b. beban iuaran, sumbangan dan CSR mengalami selisih anggaran sebesar Rp 13.730.412.164 hal ini dikarenakan pada saat perencanaan RKAP dilakukan penyesuain nilai dengan periode sebelumnya,

3. Beban Umum (Pendapatan Lain-lain dan Beban Lain-lain) Tabel 3.3. Anggaran dan Realisasi Pendapatan Lain-lain

Sumber : PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

RINCIAN PENDAPATAN LAIN-LAIN S/D. BULAN :DESEMBER 2014

URAIAN REALISASI RKAP

Bunga Deposito/Giro Selisih Kurs

Penjualan barang bekas eks.bahan Baku dan Pelengkap Denda dari keterlambatan Penyelesain Pekerjaan Penjualan Buku Tender

Denda Susut Pengangkutan CPO Penjualan Cangkang dan Fibre Denda Perubahan Mutu karet Penjualan Kayu karet Selisih Stock Opname Kas Penjualan Bibit Kelapa Sawit Pengolahan Ethrel

Klaim Asuransi Agrowisata (P2WAS) PLTBS

Pengelola Kawasan Industri Sawit Sapi

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Penggunaan sebahagian HPL di KEK Rumah Sakit

Ganti Rugi Tanah Darik Pihak III Title Sertifikat RSPO Potongan Bonus Karyawan

Jumlah Rp 49.798.210.963 15.538.000.000 353.006.845 7.487.831.607 976.619.000 1.644.885.270 4.691.450.000 551.331.516 7.801.334.777 8.925.520 1.679.683.212 - 866.831.084 - 14.514.333.086 6.626.020.610 367.378.900 98.571.000.000 92.300.000.000 3.128.818.253 3.173.667.094 2.785.843.191 403.137.693 488.723.454 214.818.653.175 Rp 36.130.000.000 47.049.175.000 2.820.241.000 5.936.839.000 2.862.886.000 1.089.309.000 4.334.330.000 4.761.000 6.424.309.000 15.000.000 1.307.950.000 17.500.000 500.000.000 2.293.590.000 46.275.368.000 54.103.606.000 29.014.300.000 191.500.000.000 - - - - - - 431.679.164.000


(59)

49

Tabel 3.4. Anggaran dan Realisasi Beban Lain-lain

Sumber : PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

Anggaran pendapatan lain-lain sebesar Rp 431.679.164.000, sementara realisasi Rp 214.818.653.175. Berarti anggaran pendapatan lain-lain lebih besar daripada realisasinya (favorable) dan menimbulkan selisih anggaran PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN DAN ENTITAS ANAK

RINCIAN BEBAN LAIN-LAIN S/D. BULAN :DESEMBER 2014

URAIAN REALISASI RKAP

Kerugian Selisih Kurs Vallas Bantuan kepada P3RI Pameran dan promosi Pengurusan BBM Pertamina Tim perumus harga produksi Dokumen tender

Tim perumus PKB Penilai aset

Penjualan bibit sawit

Penyusutan aktiva non produktif tanaman karet Penyusutan aktiva non produktif tanaman sawit Ganti rugi tanaman masyarakat

Pusat Pendidikan dan Wisata Agro (P2SWAS) Penyusutan P2WAS

Penerbitan MTN Beban PLTBS Penyusutan PLTBS Pengurusan HGU

Pengelola kawasan industri

Penyusutan pengelola kawasan idustri Kerugian Aktiva tetap areal kawasan Sawit Sapi

Penyusutan Sawit Sapi Pembinaan PS PTPN III Akad kredit

Aset tanah dan bangunan Ganti rugi atas keputusan BANI

Pajak kurang bayar tahun 2007 dan 2011 Penyisihan piutang sangsi

PPh psl.4 atas penyerahan penggunaan tanah di KEK Akta notaris perjanjian dgn PT Uniliver Indonesia Konsumsi dan akomodasi tamu KEK

Administrasi bank Clain asuransi

Penghapusan aktiva tetap Holding BUMN Jumlah Dipindahkan Rp 211.497.284 121.883.000 557.620.000 - - 325.000 1.259.185.842 - 1.079.264.227 10.533.272.522 5.284.522.171 - - - 37.000.000 17.461.045.457 6.761.866.067 - 15.175.170.876 4.928.324.291 - 6.026.390.501 - 4.800.159.594 - 5.669.196 6.616.400.000 118.146.976.782 254.462.714 4.928.550.000 50.000.000 37.930.500 6.009.984 159.807.619 103.440.154 2.565.525.412 207.112.299.193 Rp 6.182.165.000 93.203.000 1.078.322.000 12.839.000 33.330.000 127.611.000 327.102.000 295.304.000 1.296.118.000 12.360.596.000 - 19.190.000 20.668.140.000 1.803.172.000 350.000.000 42.166.270.000 16.500.000 18.180.000 29.549.760.000 4.489.281.000 54.769.779.000 25.517.767.000 1.150.777.000 4.285.537.000 1.500.000.000 - - - - - - - - - - - 208.110.953.000


(60)

Rp 216.860.510.825.Anggaran beban lain-lain sebesar Rp 208.110.953.000, sementara realisasi Rp 207.112.299.193. Berarti anggaran beban lain-lain lebih besar daripada realisasinya (favorable) dan menimbulkan selisih anggaran Rp 998.653.807. Hal yang menyebabkan (favorable) dengan selisih nilai yang signifikan adalah :

a. selisih kurs mengalami selisih anggaran sebesar Rp 31.511.175.000hal ini dikarenakan penurunan nilai kurs yang diluar kendali perusahaan, b. pengolahan ethrel mengalami selisih anggaran sebesar Rp

17.500.000hal ini dikarenakan pada periode ini tidak adapendapatan yang diperoleh sesuai dengan yang dianggarkan,

c. agrowisata (P2WAS) mengalami selisih anggaran sebesar Rp 2.293.590.000hal ini dikarenakan pada periode ini tidak ada pendapatan yang diperoleh sesuai dengan yang dianggarkan,

d. PLTBS mengalami selisih anggaran sebesar Rp 31.761.034.914hal ini dikarenakan penurunan pendapatan dari PBLTS,

e. pengelola kawasan industri mengalami selisih anggaran sebesar Rp 47.477.585.390hal ini dikarenakan penurunan biaya yang didapat untuk pengelolaan kawasan industri,

f. sawit sapi mengalami selisih anggaran sebesar Rp 28.646.921.100hal ini dikarenakan penurunan pendapatan dari sawit sapi,

g. kawasan ekonomi khusus (KEK)mengalami selisih anggaran sebesar Rp 92.929.000.000hal ini dikarenakan penurunan pendapatan dari KEK.


(61)

51

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada Bab ini penulis menyimpulkan terhadap penelitian biaya operasional berdasarkan analisis dan evaluasi yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka penulis mendapatkan kesimpulan dari penelitian pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

1. Penyusunan perencanaan dan pelaksanaan pengawasan anggaran beban opersional pada perusahaan telah sangat efektif. Hal ini didukung oleh terpenuhinya indikator-indikator perencanaan dan pengawasan anggaran beban operasional yang sangat efektif.

2. Pada tahun 2014 realisasi beban operasional pada beban penjualan, administrasi dan umum lebih rendah dari anggarannya atau terjadi penyimpangan yang menguntungkan (favorable), hal ini menunjukkan anggaran yang direncanakan oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan berfungsi secara efektif dalam pengawasan beban operasional.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, penulis memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan. Saran ini merupakan hasil penelitian dan pengamatan dari penulis yang erat kaitannya dengan perencanaan dan pengawasan beban operasional.


(62)

1. Perencanaan dan pengawasan beban operasional yang sudah sangat efektif harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Agar pengawasan lebih baik, sebaiknya perusahaan membentuk bagian pengawasan anggaran operasional, sehingga penggunaan beban operasional lebih terkontrol.

2. Hendaknya pihak manajemen yang berkaitan dengan penganggaran di perusahaan lebih teliti, akurat, dan dilakukan secara periodik didalam menentukan asumsi-asumsi yang dipergunakan dalam penyususan anggaran, agar pencapaian realisasi anggaran lebih optimal dan penyimpangan-penyimpangan yang tidak menguntungkan


(63)

53

DAFTAR PUSTAKA

Blocher, Edward J., Chen, Kung H., dn Lin, Thomas W, 2000. Manajemen Biaya: Penekanan Strateji, Edisi Pertama, Penerbit Salemb Empat, Jakarta.

Bustami, Bastian, dan Nurlela, 2007. Akuntansi Biaya : Kajian Teori dan Aplikasi, Edisi Ketiga, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Carter, William K., and Ursy, Milton F., 2005. Akuntansi Biaya, Edisi Ketiga belas, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Harahap, Sofyan, Syafri, 1996. Budgeting Peranggaran Perencanaan Lengkap,Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Harahap, Sofyan, Syafri, 1996. Budgeting Penganggaran Perencanaan Lengkap, Edisi Pertama, Cetaka Pertama, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Harahap, Sofyan, Syafri, 2006. Teori Anggaran, Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Munandar M, 2000. Budgeting : Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja, Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, Muhammad, 2007. Penganggaran Perusahaan, Edisi Ketiga, Penerbit BPFE, Jakarta.

Supriyono, 1999. Akuntansi Manajemen I : Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Proses Perencanaan, Edisi Pertama, Cetakan Kelima, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Wilson, James D., and Campbell, John B., Alih bahasa Gunawan Hutauruk, 1996, Tugas Akuntan Manajemen, Edisi Ketiga, Cetakan Kesebelas, Penerbit Erlangga, Jakarta.


(1)

48

besar daripada realisasinya (favorable) dan menimbulkan selisih anggaran Rp 43.677.047.542. Hal yang menyebabkan (favorable) dengan selisih nilai yang signifikan adalah :

a. bebangaji, tunjangan, dan biaya sosial karyawan pimpinan mengalami selisih anggaran sebesar Rp 12.207.642.277hal ini dikarenakan penurunan pada besarnya biaya yang digunakan untuk kegiatan sosial karyawan pimpinan,

b. beban iuaran, sumbangan dan CSR mengalami selisih anggaran sebesar Rp 13.730.412.164 hal ini dikarenakan pada saat perencanaan RKAP dilakukan penyesuain nilai dengan periode sebelumnya,

3. Beban Umum (Pendapatan Lain-lain dan Beban Lain-lain) Tabel 3.3. Anggaran dan Realisasi Pendapatan Lain-lain

Sumber : PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN

RINCIAN PENDAPATAN LAIN-LAIN S/D. BULAN :DESEMBER 2014

URAIAN REALISASI RKAP

Bunga Deposito/Giro Selisih Kurs

Penjualan barang bekas eks.bahan Baku dan Pelengkap Denda dari keterlambatan Penyelesain Pekerjaan Penjualan Buku Tender

Denda Susut Pengangkutan CPO Penjualan Cangkang dan Fibre Denda Perubahan Mutu karet Penjualan Kayu karet Selisih Stock Opname Kas Penjualan Bibit Kelapa Sawit Pengolahan Ethrel

Klaim Asuransi Agrowisata (P2WAS) PLTBS

Pengelola Kawasan Industri Sawit Sapi

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Penggunaan sebahagian HPL di KEK Rumah Sakit

Ganti Rugi Tanah Darik Pihak III Title Sertifikat RSPO Potongan Bonus Karyawan

Jumlah Rp 49.798.210.963 15.538.000.000 353.006.845 7.487.831.607 976.619.000 1.644.885.270 4.691.450.000 551.331.516 7.801.334.777 8.925.520 1.679.683.212 - 866.831.084 - 14.514.333.086 6.626.020.610 367.378.900 98.571.000.000 92.300.000.000 3.128.818.253 3.173.667.094 2.785.843.191 403.137.693 488.723.454 214.818.653.175 Rp 36.130.000.000 47.049.175.000 2.820.241.000 5.936.839.000 2.862.886.000 1.089.309.000 4.334.330.000 4.761.000 6.424.309.000 15.000.000 1.307.950.000 17.500.000 500.000.000 2.293.590.000 46.275.368.000 54.103.606.000 29.014.300.000 191.500.000.000 - - - - - - 431.679.164.000


(2)

Tabel 3.4. Anggaran dan Realisasi Beban Lain-lain

Sumber : PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

Anggaran pendapatan lain-lain sebesar Rp 431.679.164.000, sementara realisasi Rp 214.818.653.175. Berarti anggaran pendapatan lain-lain lebih besar daripada realisasinya (favorable) dan menimbulkan selisih anggaran

PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN DAN ENTITAS ANAK RINCIAN BEBAN LAIN-LAIN

S/D. BULAN :DESEMBER 2014

URAIAN REALISASI RKAP

Kerugian Selisih Kurs Vallas Bantuan kepada P3RI Pameran dan promosi Pengurusan BBM Pertamina Tim perumus harga produksi Dokumen tender

Tim perumus PKB Penilai aset

Penjualan bibit sawit

Penyusutan aktiva non produktif tanaman karet Penyusutan aktiva non produktif tanaman sawit Ganti rugi tanaman masyarakat

Pusat Pendidikan dan Wisata Agro (P2SWAS) Penyusutan P2WAS

Penerbitan MTN Beban PLTBS Penyusutan PLTBS Pengurusan HGU

Pengelola kawasan industri

Penyusutan pengelola kawasan idustri Kerugian Aktiva tetap areal kawasan Sawit Sapi

Penyusutan Sawit Sapi Pembinaan PS PTPN III Akad kredit

Aset tanah dan bangunan Ganti rugi atas keputusan BANI

Pajak kurang bayar tahun 2007 dan 2011 Penyisihan piutang sangsi

PPh psl.4 atas penyerahan penggunaan tanah di KEK Akta notaris perjanjian dgn PT Uniliver Indonesia Konsumsi dan akomodasi tamu KEK

Administrasi bank Clain asuransi

Penghapusan aktiva tetap Holding BUMN Jumlah Dipindahkan Rp 211.497.284 121.883.000 557.620.000 - - 325.000 1.259.185.842 - 1.079.264.227 10.533.272.522 5.284.522.171 - - - 37.000.000 17.461.045.457 6.761.866.067 - 15.175.170.876 4.928.324.291 - 6.026.390.501 - 4.800.159.594 - 5.669.196 6.616.400.000 118.146.976.782 254.462.714 4.928.550.000 50.000.000 37.930.500 6.009.984 159.807.619 103.440.154 2.565.525.412 207.112.299.193 Rp 6.182.165.000 93.203.000 1.078.322.000 12.839.000 33.330.000 127.611.000 327.102.000 295.304.000 1.296.118.000 12.360.596.000 - 19.190.000 20.668.140.000 1.803.172.000 350.000.000 42.166.270.000 16.500.000 18.180.000 29.549.760.000 4.489.281.000 54.769.779.000 25.517.767.000 1.150.777.000 4.285.537.000 1.500.000.000 - - - - - - - - - - - 208.110.953.000


(3)

50

Rp 216.860.510.825.Anggaran beban lain-lain sebesar Rp 208.110.953.000, sementara realisasi Rp 207.112.299.193. Berarti anggaran beban lain-lain lebih besar daripada realisasinya (favorable) dan menimbulkan selisih anggaran Rp 998.653.807. Hal yang menyebabkan (favorable) dengan selisih nilai yang signifikan adalah :

a. selisih kurs mengalami selisih anggaran sebesar Rp 31.511.175.000hal ini dikarenakan penurunan nilai kurs yang diluar kendali perusahaan, b. pengolahan ethrel mengalami selisih anggaran sebesar Rp

17.500.000hal ini dikarenakan pada periode ini tidak adapendapatan yang diperoleh sesuai dengan yang dianggarkan,

c. agrowisata (P2WAS) mengalami selisih anggaran sebesar Rp 2.293.590.000hal ini dikarenakan pada periode ini tidak ada pendapatan yang diperoleh sesuai dengan yang dianggarkan,

d. PLTBS mengalami selisih anggaran sebesar Rp 31.761.034.914hal ini dikarenakan penurunan pendapatan dari PBLTS,

e. pengelola kawasan industri mengalami selisih anggaran sebesar Rp 47.477.585.390hal ini dikarenakan penurunan biaya yang didapat untuk pengelolaan kawasan industri,

f. sawit sapi mengalami selisih anggaran sebesar Rp 28.646.921.100hal ini dikarenakan penurunan pendapatan dari sawit sapi,

g. kawasan ekonomi khusus (KEK)mengalami selisih anggaran sebesar Rp 92.929.000.000hal ini dikarenakan penurunan pendapatan dari KEK.


(4)

51

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada Bab ini penulis menyimpulkan terhadap penelitian biaya operasional berdasarkan analisis dan evaluasi yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka penulis mendapatkan kesimpulan dari penelitian pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

1. Penyusunan perencanaan dan pelaksanaan pengawasan anggaran beban opersional pada perusahaan telah sangat efektif. Hal ini didukung oleh terpenuhinya indikator-indikator perencanaan dan pengawasan anggaran beban operasional yang sangat efektif.

2. Pada tahun 2014 realisasi beban operasional pada beban penjualan, administrasi dan umum lebih rendah dari anggarannya atau terjadi penyimpangan yang menguntungkan (favorable), hal ini menunjukkan anggaran yang direncanakan oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan berfungsi secara efektif dalam pengawasan beban operasional.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, penulis memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan. Saran ini merupakan hasil penelitian dan pengamatan dari penulis yang erat kaitannya dengan perencanaan dan pengawasan beban operasional.


(5)

52

1. Perencanaan dan pengawasan beban operasional yang sudah sangat efektif harus dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Agar pengawasan lebih baik, sebaiknya perusahaan membentuk bagian pengawasan anggaran operasional, sehingga penggunaan beban operasional lebih terkontrol.

2. Hendaknya pihak manajemen yang berkaitan dengan penganggaran di perusahaan lebih teliti, akurat, dan dilakukan secara periodik didalam menentukan asumsi-asumsi yang dipergunakan dalam penyususan anggaran, agar pencapaian realisasi anggaran lebih optimal dan penyimpangan-penyimpangan yang tidak menguntungkan (unfavorable) tidak terjadi.


(6)

53

DAFTAR PUSTAKA

Blocher, Edward J., Chen, Kung H., dn Lin, Thomas W, 2000. Manajemen Biaya: Penekanan Strateji, Edisi Pertama, Penerbit Salemb Empat, Jakarta.

Bustami, Bastian, dan Nurlela, 2007. Akuntansi Biaya : Kajian Teori dan Aplikasi, Edisi Ketiga, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Carter, William K., and Ursy, Milton F., 2005. Akuntansi Biaya, Edisi Ketiga belas, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Harahap, Sofyan, Syafri, 1996. Budgeting Peranggaran Perencanaan Lengkap,Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Harahap, Sofyan, Syafri, 1996. Budgeting Penganggaran Perencanaan Lengkap, Edisi Pertama, Cetaka Pertama, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Harahap, Sofyan, Syafri, 2006. Teori Anggaran, Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Munandar M, 2000. Budgeting : Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja, Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Nafarin, Muhammad, 2007. Penganggaran Perusahaan, Edisi Ketiga, Penerbit BPFE, Jakarta.

Supriyono, 1999. Akuntansi Manajemen I : Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Proses Perencanaan, Edisi Pertama, Cetakan Kelima, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Wilson, James D., and Campbell, John B., Alih bahasa Gunawan Hutauruk, 1996, Tugas Akuntan Manajemen, Edisi Ketiga, Cetakan Kesebelas, Penerbit Erlangga, Jakarta.