Perencanaan Anggaran Beban Operasional Pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan

a. memperbaiki rencana laba beberapa tahun dengan memasukkan informasi baru mengenai lingkungan, b. menetapkan target-target untuk anggaran tahunan, c. mengkomunikasikan asumsi-asumsi yang digunakan untuk penyusunan anggaran biaya operasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan anggaran. 2. Langkah Persiapan a. Membuat rencana produksi lapangankebun, b. Membuat rencana produksi hasil olah dari Pabrik Pengolah Karet PPK, Pabrik Kelapa Sawit PKS, Pabrik Kernel Oil PKO dan Palm Kernel Meal PKM, c. merencanakan penjualan dan menyiapkan anggaran penjualan, d. mengkomunikasikan anggaran penjualan keseluruh bagianpendukung untuk digunakan bagi keperluan memperhitungkan tingkat aktivitas yang mereka butuhkan, e. memperhitungkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mendukung setiap aktivitas yang akan dilakukan, f. memperhitungkan biaya yang dibutuhkan untuk memperoleh sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas, g. merincimemecah kebutuhan sumber daya menjadi pos operasional dan modal, h. menyusun rencana kegiatan investasi untuk menunjang operasional perusahaan, i. mengkonsolidasikan anggaran aktivitas tersebut menjadi anggaran laporan keuangan, anggaran laba, anggaran arus kas, anggaran sumber dan penggunaan dana, neraca dan rencana kinerja perusahaan. 3. Langkah Review dan Persetujuan Pada tahap ini anggaran biaya operasional yang diterima lebih rendah akan dikonsolidasikan menjadi anggaran induk master budget untuk keseluruhan unitperusahaan oleh unit yang lebih tinggi. Tindakan-tindakan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah : a. mengkaji anggaran operasi hasil konsolidasi dengan membandingkannya dengan target-target yang telah ditetapkan, b. menguji kelayakan asumsi-asumsi yang dipakai, c. mengidentifikasikan problem-problem yang mungkin timbul, d. membuat model untuk mengetahui akibat dari perubahan- perubahan operasi terhadap hasil anggaran, e. menyusun rencana aksi untuk menyelesaikan problem-problem yang timbul, f. minta anggaran untuk direvisi atau setujui anggaran apabila tidak ada masalah lagi. Penyusunan anggaran yang disesuaikan dengan kebutuhan PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan akan memberi manfaat yang jelas bagi perusahaan, yaitu: a. mendorong manajer selalu seksama mengatasi permasalahan dan bagaimana penyelesaiannya sebelum pemutusan, b. menanamkan disiplin terhadap pemecahan setiap masalah yang dihadapi, c. mendorong motivasi personil untuk selalu berpikir efisien, efektif dan ekonomis, d. mengarahkan penggunaan modal yang ada ke arah penggunaan yang menguntungkan perusahaan, e. sebagai parameter untuk menghindari kesalahan-kesalahan di masa yanglalu agar tidak terjadi kembali di periode saat ini dan mendatang.

B. Pengawasan Anggaran Beban Operasional Pada PT Perkebunan

Nusantara III Persero Medan Tidak tertutup kemungkinan akan terjadinya penyimpangan dari perencanaan biaya operasional yang telah dianggarkan. Untuk itu perlu diadakan pengawasan terhadap anggaran dan hal apa yang menyebabkan terjadinya penyimpangan tersebut sehingga dapat diambil tindakan korektif atas penyimpangan tersebut. Menurut Harahap 2006:10 pengawasan adalah segala usaha dan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui dan menilai apakah pelaksanaan tugas sesuai dengan yang sebenarnya. Pengawasan menurut Carter dan Ursy 2005:12 adalah usaha sistematis perusahaan untuk mencapai tujuan dengan cara membandingkan prestasi kerja dengan rencana membuat tindakan yang tepat untuk mengoreksi perbedaan-perbedaan yang penting. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengawasan dapat dianggap sebagai aktivitas untuk menentukan, mengoreksi penyimpangan- penyimpangan penting dalam hasil yang dicapai dari aktivitas-aktivitas yang direncanakan. Apabila pelaksanaannya ditemukan penyimpangan maka akan diadakan tindakan perbaikan agar rencana sejalan dengan pelaksaannya. Adapun kegunaan pengawasan anggaran biaya operasional menurut PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan adalah : a. rencana untuk mengadakan tindakan, b. alat untuk mengelola perusahaan, c. petunjuk perlunya diambil tindakan, d. bahan untuk menganalisa perbedaan-perbedaan, e. bahan untuk mengambil tindakan korektif. Pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan pengawasan anggaran biaya operasional digolongkan atas dua hal, yaitu pengawasan anggaran atas beban penjualan dan pengawasan anggaran atas beban administrasi dan umum. 1. Pengawasan Anggaran Beban Penjualan Langkah-langkah yang sangat umum dilakukan oleh PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan adalah mengelompokkan beban-beban menurut fungsi dan aktivitasnya. Adapun contoh langkah-langkah yang diambil adalah : a. pengawasan dilakukan oleh Direktur Utama perusahaan dengan ikut terlibat dalam penyusunan anggaran biaya penjualan pada awal periode, b. mengevaluasi realisasi beban penjualan terhadap RKAP, c. analisa penyimpangan penjualan, apakah berdampak yang signifikan terhadap anggaran beban operasional nantinya. 2. Pengawasan BebanAdministrasi dan Beban Umum Fungsi administrasi dan umum adalah meliputi fungsi yang berhubungan dengan kegiatan penentuan kebijaksanaan, perencanaan, pengawasan terhadap kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar dapat berjalan dengan efektif.Langkah-langkah yang dilakukan oleh PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan pada pengawasan beban administrasi dan beban umum adalah: a. membuat anggaran beban administrasi dan umum pada awal periode, b. mengalokasikan setiap jenis beban administrasi dan umum pada setiap departemen yang berhubungan dengan fungsi administrasi dan umum, c. menentukan teknik pengawasan beban administrasi dan umum untuk setiap fungsi.