9 Gambar 3. Pengaruh Berat Isi Terhadap Kebutuhan Energi untuk
Pengolahan Tanah Pada Kadar Air 28 . Menurut Mc Kyes 1985 perubahan kebutuhan energi tersebut karena
perubahan sifat hidraulis tanah akibat pemadatan tanah. Dikemukakannya bahwa kohesi dan sudut gesekan dalam internal friction tanah akan meningkat sejalan
dengan makin padatnya tanah, yang berarti meningkatkan kebutuhan traksi. Gill 1971 menggunakan besaran “spesific draft” untuk menggambarkan kebutuhan
energi dan mengemukakan bahwa “spesific draft” meningkat 0.01 kgcm
2
untuk setiap kenaikan 1 kgcm
2
tahanan penetrasi tanah.
E. PENGARUH PEMBERIAN BAHAN ORGANIK TERHADAP DRAFT
PENGOLAHAN TANAH
Komponen horizontal gaya tarik yang sejajar arah gerak biasa disebut tahanan tarik Draft Bainer et al. 1978 sedangkan perbandingan antara draft
dengan luas penampang olahan disebut sebagai draft spesifik. Komponen vertikal draft berpengaruh terhadap penambahan beban pada roda belakang traktor
dan pengurangan beban dari roda depan. Karena itu gaya ini sangat mempengaruhi kemampuan traksi, stabilitas dan kemudahan pengemudian traktor
serta mempertahankan kedalaman alat Bainer et al. 1978. Draft
atau gaya horizontal pengolahan tanah adalah suatu fenomena kompleks yaitu ditentukan oleh banyak faktor yang dikelompokkan ke dalam
faktor tanah antara lain kerapatankepadatan, kandungan air, kohesi tanah, kandungan liat, dan sudut gesekan dalam tanah, faktor alat antara lain bentuk,
jenis dan ukuran dan faktor operasi antara lain kedalaman olah, lebar olah, adhesi tanah-alat, sudut gesekan dalam tanah-alat, kecepatan maju dan sudut
10 potong tanah. Telah banyak penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari
faktor-faktor tersebut di atas terhadap draft pada kondisi-kondisi tertentu atau untuk mendapatkan persamaan-persamaan penduga draft pengolahan tanah
Sembiring et al. 1995. Bainer et al. 1978 menghubungkan draft dengan kecepatan olah dalam
persamaan : Ds = Do + KV
2
...................................................1 Dimana :
Ds = Draft pada kecepatan V Ncm
2
Do = komponen statis draft Ncm
2
V = kecepatan olah kmjam K = konstanta yang tergantung dari tipe tanah dan alat
Prasojo 1993 melakukan pendugaan tahanan tarik tanah jenis latosol pada berbagai tingkat kedalaman pembajakan dengan menggunakan model bajak
singkal pada soil bin. Prasojo 1993 menyatakan bahwa kedalaman pembajakan dominan pengaruhnya terhadap tahanan tarik tanah, dengan semakin
meningkatnya kedalaman pembajakan akan memperbesar nilai tahanan tarik tanah. Dengan semakin meningkatnya nilai kohesi maka akan memperbesar nilai
tahanan tarik sedangkan bulk density tanah kurang dominan pengaruhnya terhadap tahanan tarik tanah.
Warsono 1993 menyatakan bahwa tahanan tarik tanah mengalami penurunan sampai batas terendah dengan bertambahnya kadar air sampai
mendekati batas plastis dan semakin bertambahnya kadar air akan meningkatkan kembali tahanan tarik. Tahanan tarik tanah semakin besar dengan meningkatnya
sudut gesek dalam sehingga didapat korelasi linier antara tahanan tarik tanah dengan sudut gesek dalam. Begitu juga hubungan antara tahanan tarik tanah
dengan nilai kohesi yang memiliki korelasi linier. Draft
tanah yang diukur merupakan draft tanah aktual dan draft tanah spesifik. Draft tanah aktual dan spesifik adalah gaya reaksi tanah horizontal yang
arahnya berlawanan namun tegak lurus terhadap bidang operasi permukaan kerja bajak singkal, dimana draft spesifik dihitung berdasarkan bidang operasi Ncm
2
dan draft aktual dihitung dalam satuan gaya N.
11 Informasi kecepatan, lebar dan kedalaman potongan tanah diperlukan
untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap dari tahanan tarik alat pengolah tanah dan kebutuhan daya traktor Bainer et al. 1978. Menurut Liljedahl et al.
1979 bahwa alat ukur draft yang sederhana yaitu spring type dynamometer dinamometer tipe pegas. Prinsip alat ini didasarkan pada perpanjangan dan
perpendekan dari pegas, namun alat ini terbatas untuk pengukuran yang kasar, disebabkan oleh fluktuasi beban yang terjadi pada penggandengan yang pertama.
Penelitian yang dilakukan Surawijaya 1995 menunjukkan bahwa perlakuan pemberian bahan organik memberikan pengaruh yang nyata pada draft.
Nilai tahanan draft pada perlakuan pemberian bahan organik ternyata lebih rendah dibanding dengan perlakuan tanpa bahan organik. Penurunan draft pengolahan
lahan sebesar 28.2 - 44.5 dimana draft terendah diperoleh pada perlakuan pengolahan tanah dengan bajak rotari dan bahan organik Sesbania rostrata.
F. BAHAN ORGANIK