16 Gambar 5 Bahan organik kompos “tumaritis”.
Sesuai rancangan yang digunakan maka model linear aditifnya adalah : Y
ijk
= μ + A
i
+
ik
+ B
j
+ AB
ij
+
ijk
Dimana : Y
ijk
= nilai pengamatan respons pada ulangan ke-k, petak utama ke-i dan perlakuan anak petak ke-j
μ = rataan umum A
i
= pengaruh petak utama ke-i
ik
= pengaruh galat yang muncul pada taraf ke-i dari faktor A lintasan dalam ulangan ke-k sering juga disebut galat petak
utama B
j
= pengaruh anak petak ke-j faktor kompos AB
ij
= pengaruh interaksi taraf ke-i faktor A lintasan dan taraf ke-j faktor B kompos.
ijk
= pengaruh galat pada ulangan ke-k, yang memperoleh taraf ke-i faktor A dan taraf ke-j faktor B, sering juga disebut galat anak
petak.
D. PERLAKUAN PENELITIAN Prosedur Penelitian
Persiapan bahan Organik Bahan organik berupa kompos sampah organik yang diperoleh dari perusahaan pengomposan sampah organik “Tumaritis” di
daerah Leuwi Liang Bogor.
17 Lahan percobaan dibersihkan, membuat petakan sebanyak 12 buah dengan
ukuran 2 x 12 m. Untuk memudahkan maka perlakuan lintasan roda traktor yang sama diletakkan pada satu baris.
Kompos ditebar pada masing-masing petak percobaan setelah tanah diolah dengan bajak, dengan perlakuan dosis yaitu 0, 4, dan 6 tonha. Tanah kemudian
diolah dengan bajak rotari dua kali, selanjutnya areal dibiarkan selama 2 minggu agar kompos dapat terdekomposisi. Setelah itu dilakukan penanaman kacang
tanah varietas gajah dengan jarak tanam 30 x 20 cm. Perlakuan pemadatan dengan 6 lintasan roda didasarkan pada asumsi bahwa
dalam penanaman sampai pemanenan menggunakan mekanisasi penuh yaitu dalam penanaman, pemupukan, penyiangan I, pemberantasan hama penyakit,
penyiangan II, dan pemanenan sedangkan untuk perlakuan 4 lintasan roda, mekanisasi dilakukan pada penanaman, pemupukan, pemberantasan hama
penyakit dan pemanenan. Sedangkan perlakuan pemadatan dengan 2 lintasan roda didasarkan pada asumsi mekanisasi hanya pada proses penanaman dan
pemanenan. Proses pemadatan tanah dengan lintasan roda traktor dilakukan pada
penanaman hari ke-1, pemupukan pada hari ke-20 setelah tanam, penyiangan I dan II masing-masing pada minggu ke-2 dan minggu ke-4 setelah tanam,
pemberantasan hama penyakit pada hari ke-50 setelah tanam dan pemanenan pada hari ke-100.
Penelitian yang dilakukan di laboratorium adalah pengujian pemadatan tanah dengan menggunakan Standart Proctor Test.
Pengukuran sifat fisik dan mekanik tanah dilakukan setelah panen meliputi parameter: kadar air tanah, bulk density tanah, tahanan penetrasi tanah,
kebutuhan draft aktual pengolahan tanah, dan slip roda traktor. Pengumpulan data keragaan tanaman kacang tanah dilakukan setelah panen yaitu jumlah polong
kacang per pohon.
18 Gambar 6 Bagan alir penelitian
Mulai
Pembuatan Petak Percobaan dan diolah dengan bajak piring
Pengolahan lahan dan Pencampuran Bahan Organik + tanah dengan bajak rotari
Masa Inkubasi
Pemadatan Tanah Proses Mekanisasi
Pengukuran Kondisi Tanah
Pengukuran Draft Penaburan Bahan organik
Penyiapan Lahan dan Bahan Organik
Penanaman Tanaman
Selesai
19 Gambar 7 Tata letak areal percobaan
Gambar 8 Traktor deutz D7206.
E. PENGUMPULAN DATA