5
B. PEMADATAN TANAH
Pemadatan tanah adalah perubahan keadaan dimana terjadi penyusutan volume tanah atau terjadi kenaikan berat tanah pada satu satuan volume tertentu.
Kondisi tanah atau tingkat kepadatan tanah dapat ditentukan dengan parameter- parameter tertentu seperti Void ratio, porositas, bulk density, dan berat jenis isi.
Void ratio adalah perbandingan antara volume pori terhadap volume padatan.
Porositas adalah perbandingan volume pori terhadap volume total. Bulk density adalah perbandingan berat tanah terhadap volume tanah total dan berat isi
tanah adalah perbandingan berat kering tanah terhadap volume padatan Mandang dan Nishimura 1991.
Harris 1971 menyatakan bahwa ada empat hal yang mungkin terjadi sehingga menghasilkan perubahan tingkat kepadatan tanah, yaitu :
1. Pemampatan partikel-partikel padatan tanah.
2. Pendesakkan cairan dan gas pada ruang pori tanah.
3. Perubahan kandungan cairan dan gas di dalam ruang pori tanah.
4. Perubahan susunan partikel-partikel padatan tanah.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses pemadatan tanah antara lain berat alat, tekanan udara ban, kadar air tanah pada saat melintas. Selain itu
ada faktor lain yang perlu diperhatikan yaitu intensitas lalu lintas alat, slip
roda, dan
baru tidaknya
lahan tersebut
diolah sebelumnya
Hersyami dan Sembiring 2000. James dan Donald 1993 menyatakan bahwa pemadatan dapat disebabkan
oleh berat mesin, ukuran ban dan tekanan udara ban. Mesin seperti combine dan mesin pemupukan beratnya bisa mencapai lebih dari 30 ton. Beban yang ringan
pada mesin hanya menyebabkan pemadatan di permukaan tanah, sedangkan beban yang berat dapat menyebabkan pemadatan yang lebih dalam yang tidak dapat
diperbaiki dengan pengolahan tanah. Penambahan penggunaan ban pengapung telah dianjurkan pada pengoperasian di lahan yang terlalu basah untuk
mendukung mesin. Hal ini juga mendorong terjadinya pemadatan yang dalam. Gambar 1 menunjukkan bagaimana kadar air tanah mempengaruhi kedalaman
pemadatan. Pembebanan dan ukuran ban menyebabkan pemadatan yang lebih dalam pada tanah basah dibanding pada tanah kering.
6 Mandang dan Nishimura 1991 menyatakan bahwa gaya-gaya pada tanah
dapat diklasifikasikan dalam dua katagori yaitu internal dan eksternal. Gaya-gaya internal timbul pada proses pembekuan, pengeringan dan pengerutanpenyusutan
pada tanah. Gaya-gaya eksternal bersumber pada berbagai bentuk pembebanan tanah dari benda-benda di sekitar massa tanah, seperti bangunan, kendaraan dan
kegiatan yang berlangsung di sekitar massa tanah. Gaya-gaya internal dapat dikatakan bersumber dari proses alam sedangkan gaya-gaya eksternal adalah
ciptaan manusia. Prosedur pengukuran kepadatan tanah yang umum digunakan adalah
menentukan volume dan berat contoh tanah atau dengan mengukur konduktivitas tanah. Kemampuan tanah dalam meneruskan tegangan dan kekuatan tanah adalah
juga bentuk ukuran tingkat kepadatan tanah Mandang dan Nishimura 1991.
Gambar 1. Pengaruh Kadar Air Tanah Terhadap Kedalaman
Pemadatan C. PENGARUH PEMADATAN TANAH TERHADAP PRODUKSI
TANAMAN
Thompson et al. 1987 diacu dalam Stone dan Ekwue 1993 menyatakan bahwa pemadatan tanah adalah hal yang tidak diinginkan dalam kegiatan
pertanian karena dapat mengurangi aerasi tanah, mengurangi ketersedian air bagi
7 tanaman, dan menghambat pertumbuhan akar tanaman. Pemadatan tanah yang
disebabkan oleh beratnya mesin merupakan penyebab utama degradasi tanah di daerah Quebec, pemadatan tanah menyebabkan kerugian produksi setiap tahun.
Nilai kerugian produksi akibat pemadatan tanah yang telah diestimasi oleh Fox and Coote 1985 diacu dalam Lavoie et al. 1991 sekitar US 30 juta dan oleh
Dewan Science Kanada 1986 dan Mehuys 1984 diacu dalam Lavoie et al. 1991 sekitar US 100 juta .
Penelitian di daerah Indiana Wisconsin dan Kanada Gambar 2 menunjukkan bahwa pemadatan tanah mengurangi produksi jagung. Penelitian
lain yang dilakukan oleh Southwest Research Centre dengan perlakuan sebuah plot yang secara intensif dipadatkan oleh lalu lintas truk berbeban berat sebelum
proses pengolahan tanah dan penanaman. Penelitian ini menemukan bahwa pemadatan menghambat pertumbuhan tanaman, pada tongkol jagung tidak
terdapat biji jagung. Pengaruh pemadatan terhadap produksi lebih nyata pada beberapa jenis tanah, tanah lempung liat berpasir lebih terpangaruh oleh
pemadatan daripada lempung berpasir. Secara umum, semakin kecil partikel- partikel
tanah, maka
akan lebih
padat dan
mengurangi produksi
James dan Donald 1993. Gill dan Vanden Berg 1968 menyatakan bahwa pemadatan tanah
menurunkan aerasi tanah sehingga menghambat metabolisme perakaran tanaman, meningkatkan keteguhan tanah sehingga menghambat perkembangan akar,
menurunkan permeabilitas tanah sehingga meningkatkan aliran permukaan dan erosi.
Gambar. 2. Pengaruh Pemadatan Terhadap Produksi Jagung University of Wisconsin Publication A3367
8
D. PENGARUH LINTASAN TRAKTOR TERHADAP PEMADATAN TANAH