STUDI PENGGUNAAN BISOPROLOL PADA PASIEN GAGAL JANTUNG (Penelitian Dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung, jaringan arteri, vena, dan

kapiler yang mengangkut darah ke seluruh tubuh. Darah membawa oksigen dan
nutrisi penting untuk semua sel hidup dalam tubuh, dan juga membawa produkproduk limbah dari jaringan ke sistem tubuh hingga akhirnya dieliminasi dari
tubuh. Jantung adalah organ utama dari sistem kardiovaskular dan bertanggung
jawab untuk mendistribusikan darah ke seluruh tubuh manusia (Vorvick, 2013).
Apabila salah satu dari sistem kardiovaskuler ini terganggu, maka akan memicu
terjadinya penyakit kardiovaskuler. Berbagai macam penyakit pembuluh darah,
antara lain obesitas, dislipidemia, diabetes mellitus, aterosklerosis, hipertensi,
iskemik, stroke, infark miokard, dan berakhir pada gagal jantung yang merupakan
end terminal (Aaronson and Ward, 2010).
Gagal jantung merupakan salah satu penyakit kardiovaskuler. Gagal
jantung adalah sindroma klinis yang disebabkan oleh ketidakmampuan jantung
untuk memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
tubuh. Hal tersebut terjadi akibat adanya gangguan yang mengurangi pengisian

ventrikel (disfungsi diastolik) dan/atau kontraktilitas miokard (disfungsi sistolik)
(Parker et al, 2008).
Pada gagal jantung, curah jantung tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
tubuh, atau dapat memenuhi kebutuhan hanya dengan peningkatan tekanan
pengisian

(preload).

Mekanisme

kompensasi

mungkin

mampu

untuk

mempertahankan curah jantung saat istirahat, namun tidak cukup selama
menjalani aktivitas fisik. Fungsi jantung akhirnya menurun, dan gagal jantung

menjadi berat (dekompensata) (Aaronson and Ward, 2010).
Cardiovascular

Disease

(CVDs)

atau

biasa

disebut

penyakit

kardiovaskuler adalah nomor satu penyebab kematian secara global. Setiap
tahunnya, banyak orang meninggal akibat CVDs dibandingkan dengan penyebab
lainnya. Diperkirakan 17,3 juta orang meninggal akibat CVDs pada tahun 2008,
dimana jumlah tersebut mewakili 30% dari semua kematian global. Dari kematian


1

2

tersebut, diperkirakan 7,3 juta disebabkan oleh penyakit jantung koroner dan 6,2
juta karena stroke (WHO, 2013).
Gagal jantung merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama,
dengan prevalensi lebih dari 5,8 juta di Amerika Serikat, dan lebih dari 23 juta di
seluruh dunia, dan akan terus meningkat. Gagal jantung bukanlah diagnosis
penyakit, tetapi sindrom klinis yang mungkin memiliki karakteristik yang berbeda
tergantung pada usia, jenis kelamin, ras atau etnis, dan status fraksi ejeksi
ventrikel kiri (Bui et al, 2011).
Sekitar 3-20 per 1000 orang pada populasi mengalami gagal jantung, dan
prevalensinya meningkat seiring pertambahan usia (100 per 1000 orang pada usia
diatas 65 tahun), dan angka ini akan meningkat karena peningkatan usia, populasi,
dan perbaikan ketahanan hidup setelah infark miokard akut. Di Inggris, sekitar
100.000 pasien dirawat di rumah sakit setiap tahun akibat gagal jantung, 5% dari
semua perawatan medis dan menghabiskan lebih dari 1% dana perawatan
kesehatan nasional (Gray et al, 2005).
Berdasarkan etiologi, faktor resiko gagal jantung meningkat dari waktu ke

waktu. Menurut hasil studi yang telah dilakukan oleh Dunlay et al, pada kasus
gagal jantung, hipertensi merupakan faktor resiko paling sering terjadi dengan
prosentase 66%, yang diikuti oleh merokok 51% (Dunlay et al, 2009). Coronay
Arthery Disease (CAD) dan hipertensi adalah dua penyebab utama gagal jantung,
CAD dan obesitas penyebab dalam kasus gagal jantung sistolik dan hipertensi
penyebab dalam kasus gagal jantung diastolik (terutama pada orang tua) (J.M.
Cruickshank, 2010). Analisis Framingham Heart Study mengungkapkan bahwa
tekanan darah rata-rata untuk pasien yang dapat mengakibatkan gagal jantung
adalah 150/90 mmHg. Selain itu, obesitas yang didefinisikan sebagai indeks
massa tubuh lebih dari 30kg/m2, diakui sebagai faktor risiko independen pada
gagal jantung. Obesitas menyebabkan perubahan ukuran ruang dan massa dalam
ventrikel kiri yang dapat berlanjut dari waktu ke waktu mengakibatkan disfungsi
sistolik dan diastolik (Ramani et al, 2010). Penyebab lainnya yaitu disfungsi
miokard, overload volume, overload tekanan, gangguan pengisian, aritmia dan
curah tinggi (Aaronson and Ward, 2010).

3

Tujuan pengobatan pada pasien gagal jantung yaitu untuk memperbaiki
kualitas hidup pasien dengan mengurangi gejala, memperpanjang usia harapan

hidup, dan memperlambat progresi perburukan jantung (Aaranson and Ward,
2010). Strategi dalam pengobatan penyakit gagal jantung, yaitu memperbaiki
kontraktilitas miokardial, menurunkan beban awal (preload) dan beban akhir
(afterload) (Olson, 2003).
Terapi farmakologi yang digunakan dalam pengobatan gagal jantung
antara lain: Diuretik digunakan untuk mengontrol akumulasi cairan; Angiotensin
Converting

Enzyme

Inhibitor

(ACEI)

digunakan

untuk

memperlambat


progresivitas gagal jantung (remodeling), menurunkan preload dan afterload,
serta memperbaiki parameter hemodinamik; Angiotensin Receptor Blocker (ARB)
sebagai alternatif pada pasien yang tidak dapat mentoleransi ACEI; Beta bloker
digunakan untuk memblokir reseptor beta adrenergic akibatnya jantung berdetak
lebih lambat sehingga dapat menurunkan denyut jantung dan konsumsi oksigen,
serta menghambat aktivasi neurohormonal yang menyebabkan disfungsi miosit.
Digoksin dapat digunakan untuk menunjang fungsi jantung dengan meningkatkan
kontraktilitas dan mengurangi gejala (Aaronson and Ward, 2010)(Randall and
Neil, 2009).
ACEI dan diuretik memang merupakan lini pertama dalam pengobatan
gagal jantung, namun telah banyak studi yang menyatakan bahwa dengan
diberikannya β-blocker dengan kenaikan dosis secara bertahap atau tappering on
bersama dengan ACEI dan diuretik selama kurang lebih 1 tahun dapat
menurunkan mortalitas (Neal, 2005). β-blocker adalah obat yang digunakan untuk
mengobati berbagai kondisi termasuk angina, tekanan darah tinggi, irama jantung
yang abnormal, infark miokard (serangan jantung) dan gagal jantung. Kegunaan
obat tersebut terutama berasal dari blokadenya terhadap reseptor-β1 jantung. Beta
bloker menduduki reseptor beta-adrenergik sehingga kekuatan dan kecepatan
detak jantung berkurang karena preload dan afterload berkurang (Kenny, 2012).
β-blocker yang digunakan pada terapi gagal jantung hanya ada tiga, yaitu

carvedilol, metoprolol suksinat dan bisoprolol. Bisoprolol merupakan beta bloker
generasi kedua secara selektif mengantagonis reseptor β1 (kardioselektif)
(Aaronson and Ward, 2010).

4

Bisoprolol, antagonis selektif-β1 yang diperlihatkan pada uji CIBIS-II
tahun 1999, dapat menurunkan mortalitas dengan cara ditambahkan pada terapi
standar (ACEI dan diuretik). Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Taniguchi et
al tentang peralihan dari carvedilol ke bisoprolol memperbaiki keadaan efek
samping pada pasien gagal jantung dengan pusing atau hipotensi yang dilakukan
pada sejumlah 13 pasien dengan gejala pusing (100%) dan 9 dari 16 dengan
hipotensi (56%) merasa lega dari gejala atau tanda-tanda yang merugikan
(Taniguchi, 2013).
Bisoprolol memperlambat aktivitas jantung dengan cara menghentikan
pesan (neurotransmitter) yang dikirim oleh saraf simpatis ke jantung. Hal tersebut
dilakukan dengan memblokir reseptor beta-adrenergik, akibatnya jantung berdetak
lebih lambat sehingga tekanan darah dalam pembuluh darah berkurang dan
jantung akan lebih mudah untuk memompa darah ke seluruh tubuh (Allen, 2012).
Bisoprolol diberikan pada pasien dengan keadaan yang sudah stabil ditandai

dengan tidak adanya overload cairan (oedem). Bisoprolol biasanya diberikan
sebagai terapi tambahan terhadap ACEI ataupun diuretik, dimulai dengan
pemberian dosis rendah 1,25 mg per hari dan kemudian meningkat setiap
beberapa minggu sampai dosis target tercapai yaitu 10 mg per hari (Parker et al,
2008).
Memberikan pelayanan kefarmasian merupakan tanggung jawab seorang
farmasis. Salah satu dari eight stars pharmacist adalah sebagai researcher yaitu
untuk mengembangkan dan melakukan penelitian terkait obat guna meningkatkan
outcome kepada pasien sehingga dapat memperbaiki serta meningkatkan kualitas
hidup pasien. Berdasarkan uraian dan fakta tersebut diatas, maka perlu
diadakannya studi tentang pola penggunaan bisoprolol pada pasien gagal jantung
di RSUD dr. Saiful Anwar Malang, karena rumah sakit tersebut merupakan rumah
sakit terbesar di Kota Malang. Diharapkan prevalensi terjadinya kasus
kardiovaskuler terutama gagal jantung di rumah sakit tersebut dapat memenuhi
jumlah sampel untuk dilakukannya penelitian ini.

5

1.2


Rumusan Masalah
Bagaimana pola penggunaan bisoprolol meliputi dosis, rute pemakaian,

frekuensi dan cara/aturan penggunaan?

1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui pola penggunaan obat-obatan yang digunakan pada terapi gagal
jantung di RSUD dr. Saiful Anwar Malang.
1.3.2 Tujuan Khusus
Mengetahui pola terapi obat bisoprolol pada pasien gagal jantung di RSUD
dr. Saiful Anwar Malang meliputi dosis, rute, frekuensi, dan aturan penggunaan.

1.4

Manfaat Penelitian
1. Mengetahui outcome terapi pasien gagal jantung sehingga farmasis dapat

memberikan pharmaceutical care dengan bekerja sama dengan tenaga
kesehatan lainnya.
2. Memberikan informasi tentang pola penggunaan bisoprolol pada terapi
gagal jantung dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kepada pasien.
3. Sebagai bahan pertimbangan bagi pengambil keputusan baik klinisi
maupun farmasis terutama berkaitan dengan pelayanan farmasi klinik.
4. Sebagai bahan masukan bagi instalasi farmasi untuk menyusun
perencanaan pengadaan obat di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

SKRIPSI
SARTIKA RACHMAN

STUDI PENGGUNAAN BISOPROLOL PADA
PASIEN GAGAL JANTUNG
(Penelitian Dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014


Lembar Pengesahan

ii

Lembar Pengujian

iii

KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Puji syukur kehadiratAllah SWT karena berkat rahmat, hidayah serta
inayahNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul STUDI
PENGGUNAAN

OBAT

BISOPROLOL

PADA

PASIEN

GAGAL

JANTUNG(Penelitian Dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang).
Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi
pada

Program

Studi

Farmasi

Fakultas

Ilmu

Kesehatan

Universitas

Muhammadiyah Malang. Dalam penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari
peranan pembimbing dan bantuan dari seluruh pihak. Oleh karena itu, dengan
segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1.

ALLAH SWT, Tuhan semesta alam yang memberikan rahmat,
hidayahserta inayahNya kepada hambaNya, dan Rasulullah SAW, yang
sudah menuntun kita menuju jalan yang lurus.

2.

Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp. Kom., selaku Dekan Fakultas
Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah

Malang

yang telah

memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
3.

dr. Budi Rahayu, MPH selakuDirektur RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk
melakukan penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

4.

Ketua Komisi Etik Penelitian Kesehatan beserta staf yang telah
memberikan ijin dan kelaiakan etik sehingga penulis bisa melakukan
penelitian di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

5.

Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., M.Sc., Apt., selaku Ketua Program Studi
Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi motivasi
dan kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang.

6.

Bapak Drs. Didik Hasmono, MS., Apt., selaku Dosen Pembimbing I dan
Ibu Dra. Lilik Yusetyani., Apt., Sp.FRS, selaku Dosen Pembimbing II

iv

yang

dengan

tulus

dan

ikhlas

penuh

kesabaran,

membimbing,

mengarahkan dan memberikan saran serta masukan sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
7.

Ibu Hidajah Rachmawati, S.Si., Apt., Sp.FRS, selaku Dosen Penguji I dan
Ibu Nailis Syifa’, S.Farm., MSc., Apt. selaku Dosen Penguji II yang telah
banyak memberikan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

8.

Bapak Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., MP., selaku Dosen Walidansemua
Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah
memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat berguna.

9.

Semua laboran Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang selalu
baik dan selalu membantu pada saat praktikum dan pada saat saya menjadi
aslab.

10. Seluruh staf tata usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
11. Orang Tua saya tercinta, Bapak Abdul Rachman dan Bunda Atik Samiroen
serta Papi Parlin Riduansyah dan Mami Fitriyana yang tiada hentinya
memotivasi dalam segala hal baik secara materi maupun non materi,
dengan sabar mendoakan untuk kebaikan dan kesuksesan putrinya. Terima
kasih banyak atas didikan dan kerja keras untuk membuat anaknya bahagia
serta mendapatkan ilmu yang bemanfaat sehingga insya Allah berguna
bagi agama, keluarga, sesama/masyarakat, bangsa dan negara.
12. Kakak-kakak saya, Mas Aris, Mbak Indri, Mas Dona, Mbak Nita yang
telah menyemangati adik perempuan satu-satunya ini. Sepupuku
serumah,Ounnie Lia, Mbak Emi, dan Menik yang tiada henti memberi
support dan semangat.
13. Mas Muchamad Arif Irawan, yang selalu membantu, memotivasi serta
memberi semangat yang tak pernah putus, selalu mendo’akan yang terbaik
dan setia mendampingiku disaat susah maupun senang.
14. Sahabat-sahabatku Memey, Ay, dan Ela, dengan keceriaan dan semangat
kalian selama ini sebagai sahabat yang membantu dan mendukung saat
senang maupun susah serta semua teman-teman sejawatku khususnya
Farmasi B 2010.

v

15. Untuk semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf
dan terima kasih. Semua keberhasilan ini tak luput dari bantuan dan doa
yang telah kalian berikan.
Penulis tidak mampu membalas semua kebaikan dari seluruh pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, semoga amal baik semua
pihak mendapat imbalan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kebaikan skripsi ini.Semoga penulisan ini
dapat berguna bagi penelitian berikutnya. Amin ya rabbal ‘alamiin.
Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh
Malang, 19 Juli 2014
Penyusun,

(Sartika Rachman)

vi

RINGKASAN
STUDI PENGGUNAAN BISOPROLOL PADA PASIEN GAGAL
JANTUNG
(Penelitian Dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)
Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung, jaringan arteri, vena, dan
kapiler yang mengangkut darah ke seluruh tubuh. Apabila salah satu dari sistem
kardiovaskuler ini terganggu, maka akan memicu terjadinya penyakit
kardiovaskuler. Penyakit kardiovaskuler adalah nomor satu penyebab kematian
secara global. Diperkirakan 17,3 juta orang meninggal akibat CVDs pada tahun
2008, mewakili 30% dari semua kematian global. Gagal jantung merupakan salah
satu penyakit kardiovaskuler. Gagal jantung adalah sindroma klinis yang
disebabkan oleh ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Hal tersebut terjadi akibat adanya
gangguan yang mengurangi pengisian ventrikel (disfungsi diastolik) dan/atau
kontraktilitas miokard (disfungsi sistolik). Gagal jantung merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang utama, dengan prevalensi lebih dari 5,8 juta di
Amerika Serikat, dan lebih dari 23 juta di seluruh dunia, dan akan terus
meningkat.
Coronay Arthery Disease(CAD) dan hipertensi adalah dua penyebab
utama gagal jantung. Peningkatan tekanan darah secara cepat (hipertensi)
menimbulkan hilangnya kemampuan kompensasi jantung. Hipertensi
menyebabkan otot-otot jantung menebal untuk melakukan mekanisme
kompensasi guna mengembalikan kontraktilitas seperti keadaan normal. Jika
tekanan (volume overload) terus berlanjut, maka akan terjadi ketidakmampuan
otot jantung untuk berkontraksi dengan sempurna mengakibatkan isi sekuncup
(stroke volume) dan curah jantung (cardiac output) menurun. Curah jantung yang
rendah pada gagal jantung menyebabkan aktivitas saraf simpatis meningkat, yang
menstimulasi frekuensi serta kekuatan denyut jantung dan mempertahankan
tekanan darah dengan meningkatkan resistensi vaskular, akibatnya curah jantung
dapat meningkat kembali.
Bisoprolol merupakan beta bloker generasi kedua secara selektif
mengantagonis reseptor β1 (kardioselektif). Bisoprolol memperlambat aktivitas
jantung dengan cara menghentikan pesan (neurotransmitter) yang dikirim oleh
saraf simpatis ke jantung. Hal tersebut dilakukan dengan memblokir reseptor betaadrenergik, akibatnya jantung berdetak lebih lambat sehingga tekanan darah
dalam pembuluh darah berkurang dan jantung akan lebih mudah untuk memompa
darah ke seluruh tubuh. Bisoprolol diberikan pada pasien dengan keadaan yang
sudah stabil ditandai dengan tidak adanya overload cairan (oedem). Bisoprolol
biasanya diberikan sebagai tambahan terhadap ACE inhibitor ataupun diuretik,
dimulai dengan pemberian dosis rendah 1,25 mg per hari dan kemudian
meningkat setiap beberapa minggu sampai dosis target tercapai yaitu 10 mg per
hari.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan bisoprolol
pada pasien gagal jantung di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang serta mengkaji
hubungan terapi terkait macam obat, dosis, rute pemberian, frekuensi, dan aturan

vii

penggunaannya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional karena peneliti
tidak memberi perlakukan pada sampel. Rancangan penelitian secara deskriptif
yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan tentang pola penggunaan obat pada
pasien gagal jantung dan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif yaitu
dengan mengolah data RMK pasien gagal jantung di RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang periode Januari-Desember 2013.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan 39 dari 100 pasien gagal
jantung mendapatkan terapi bisoprolol dan 38 pasien yang masuk dalam kriteria
inklusi. Bisoprolol diberikan pada pasien dengan keadaan yang sudah stabil
ditandai dengan tidak adanya overload cairan (oedem). Bisoprolol tidak
digunakan sebagai terapi tunggal pada gagal jantung, melainkan dikombinasi
dengan antihipertensi lainnya. Kombinasi yang paling banyak digunakan terapi
yaitu furosemid, spironolakton, captopril, dan bisoprolol yaitu sebanyak (44,7%).
Bisoprolol diberikan melalui rute peroral dengan frekuensi sekali dalam sehari.
Dosis bisoprolol yang diberikan diawali dari dosis 1,25 mg (68,4%), 2,5 mg
(21,1%) dan 5 mg (10,5%) kemudian dinaikkan secara bertahap sesuai dengan
kondisi pasien hingga mencapai dosis pemeliharaan yaitu 10 mg dalam sehari.

viii

ABSTRACT
DRUG UTILIZATION STUDY OF BISOPROLOL IN HEART FAILURE
PATIENTS
(Research at Hospital of Dr. Saiful Anwar Malang)
ABSTRACT
Background: Heart failure is a clinical syndrome caused by the inability of the
heart to pump enough blood to fulfill metabolism needs of the body. Bisoprolol is
a second generation of beta blocker which antagonize β1-receptor selectively
(cardioselective). Bisoprolol slows heart activity by stopping messages
(neurotransmitters) that are sent by the sympathetic nerves to the heart. It does
that by blocking β1-adrenergic receptors, as a result, the heart beats more slowly
so that the blood pressure in the blood vessels is reduced and it will be easier for
the heart to pump blood around the body.
Objectives: The study aims to determine the pattern of bisoprolol use in heart
failure patients in Hospital of Dr. Saiful Anwar Malang related dose, route of
administration, frequency, and usage rules.
Methods: The study is a observational study and the data was collected
retrospectively in heart failure patients from January to December 2013.
Result and Conclusion: Bisoprolol is not used as a single therapy in heart failure,
but in combination with other antihypertensives. Combination therapy is the most
widely used is furosemide, spironolactone, captopril, and bisoprolol as many
(44.7%). Bisoprolol administered through the oral route with a frequency of once
a day. Starting dose of bisoprolol were given a dose of 1.25 mg (68.4%), 2.5 mg
(21.1%) and 5 mg (10.5%) and then increased gradually according to the patient's
condition until reaching the maintenance dose 10 mg in a day. The use of
bisoprolol treatment in heart failure patients are in accordance with the guidelines.
Key words: Bisoprolol, Heart Failure, Hospitalization

ix

ABSTRAK
STUDI PENGGUNAAN BISOPROLOL PADA PASIEN GAGAL
JANTUNG
(Penelitian Dilakukan di RSUD Dr. SaifulAnwar Malang)
Latar Belakang: Gagal jantung adalah sindroma klinis yang disebabkan oleh
ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme tubuh. Bisoprolol merupakan beta bloker generasi kedua
yang mengantagonis reseptor-β1 secara selektif (kardioselektif). Bisoprolol
memperlambat aktivitas jantung dengan cara menghentikan pesan
(neurotransmitter) yang dikirim oleh saraf simpatis ke jantung. Hal tersebut
dilakukan dengan memblokir reseptor β1-adrenergik, akibatnya jantung berdetak
lebih lambat sehingga tekanan darah dalam pembuluh darah berkurang dan
jantung akan lebih mudah untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Tujuan: Mengetahui pola penggunaan bisoprolol pada pasien gagal jantung di
RSUD Dr. Saiful Anwar Malang terkait dosis, rute pemberian, frekuensi, dan
aturan penggunaannya.
Metode: Penelitian observasional berupa studi retrospektif pada pasien gagal
jantung periode Januari - Desember 2013.
Hasil dan Kesimpulan: Bisoprolol tidak digunakan sebagai terapi tunggal pada
gagal jantung, melainkan dikombinasi dengan antihipertensi lainnya. Kombinasi
yang paling banyak digunakan terapi yaitu furosemid, spironolakton, captopril,
dan bisoprolol yaitu sebanyak (44,7%). Bisoprolol diberikan melalui rute peroral
dengan frekuensi sekali dalam sehari. Dosis bisoprolol yang diberikan diawali
dari dosis 1,25 mg (68,4%), 2,5 mg (21,1%) dan 5 mg (10,5%) kemudian
dinaikkan secara bertahap sesuai dengan kondisi pasien hingga mencapai dosis
pemeliharaan yaitu 10 mgdalam sehari.Penggunaan terapi bisoprolol pada pasien
gagal jantung sudah sesuai dengan guideline.
Kata Kunci: Bisoprolol, Gagal Jantung, Rawat Inap

x

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii
LEMBAR PENGUJIAN ........................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
RINGKASAN ....................................................................................................... vii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
ABSTRAK .............................................................................................................. x
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 5
1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................ 5
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................................ 5
1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 6
2.1 Definisi Gagal Jantung ........................................................................ 6
2.2 Epidemiologi Gagal Jantung ............................................................... 6
2.3 Etiologi Gagal Jantung ........................................................................ 7
2.3.1 Disfungsi miokard atau kelainan otot jantung ........................... 8
2.3.2 Overload volume ........................................................................ 8
2.3.3 Aterosklerosis ............................................................................. 8
2.3.4 Aritmia ....................................................................................... 8
2.3.5 Overload tekanan ....................................................................... 8
2.3.6 Tirotoksikosis ............................................................................. 9
2.3.7 Infeksi ......................................................................................... 9

xi

2.3.8 Anemia ....................................................................................... 9
2.4 Klasifikasi Gagal Jantung .................................................................. 10
2.5 Macam-macam Gagal Jantung ........................................................... 11
2.5.1 Gagal Jantung Akut ................................................................. 11
2.5.2 Gagal Jantung Kronis ............................................................... 11
2.5.3 Gagal Jantung Kiri ................................................................... 11
2.5.4 Gagal Jantung Kanan ............................................................... 11
2.5.5 Gagal Jantung Sistolik.............................................................. 11
2.5.6 Gagal Jantung Diastolik ........................................................... 12
2.6 Faktor Resiko Gagal Jantung ............................................................ 12
2.6.1 Faktor resiko yang tidak dapat diubah ..................................... 13
2.6.2 Faktor resiko yang dapat diubah .............................................. 14
2.7 Patofisiologi Gagal Jantung .............................................................. 15
2.7.1 Mekanisme Fisiologi ................................................................ 15
2.7.1.1 Preload(beban awal) .................................................... 15
2.7.1.2 Kontraktilitas ................................................................ 15
2.7.1.3 Afterload (beban akhir) ................................................ 16
2.7.2 Mekanisme Kompensasi .......................................................... 21
2.7.2.1 Mekanisme hemodinamik dan mekanik...................... 21
2.7.2.2 Mekanisme adaptasi non-kardiak ................................ 24
2.8 Manifestasi Klinis Gagal Jantung ..................................................... 25
2.9 Diagnosa dan Pemeriksaan Fisik Gagal Jantung .............................. 26
2.9.1 Pemeriksaan Elektrokardiogram (EKG) .................................. 26
2.9.2 Pemeriksaan Echocardiography (ECHO) ................................ 26
2.9.3 Foto Thoraks ............................................................................ 27
2.9.4 Pemeriksaan Laboratorium ...................................................... 27
2.9.4.1 Pemeriksaan Darah Rutin............................................. 27
2.9.4.2 Elektrolit....................................................................... 27
2.9.4.3 Fungsi Ginjal ................................................................ 27
2.9.4.4 Fungsi Hati ................................................................... 27
2.9.4.5 BNP atau NT-proBNP ................................................. 28
2.10 Penatalaksanaan Terapi Gagal Jantung ............................................. 28

xii

2.10.1 Terapi Non Farmakologi .......................................................... 28
2.10.2 Terapi Farmakologi ................................................................ 29
2.10.2.1 Diuretik .................................................................... 31
2.10.2.1.1 Diuretik Kuat ........................................... 31
2.10.2.1.2 Diuretik Tiazid ........................................ 31
2.10.2.1.3 Diuretik Hemat Kalium ........................... 31
2.10.2.2 Angiotensin Converting EnzymeInhibitor(ACEI) .... 31
2.10.2.3 Angiotensin Reseptor Blocker(ARB) ....................... 33
2.10.2.4 Antagonis Aldosteron............................................... 34
2.10.2.5 Beta Bloker............................................................... 34
2.10.2.5.1 Tinjauan Bisoprolol ................................. 36
2.10.2.5.2 Penggunaan Bisoprololpada Terapi Gagal
Jantung ................................................... 38
2.10.2.6 Penghambat Kanal Kalsium atau Calcium
Channel Blocker (CCB) ........................................... 42
2.10.2.7 Obat Inotropik Positif............................................... 43
2.10.2.7.1 Digoksin .................................................. 43
2.10.2.7.2 Dopamin .................................................. 43
2.10.2.7.3 Dobutamin .............................................. 44
2.10.2.8 Vasodilator Lain Golongan Nitrat ............................ 44
2.10.2.8.1Hidralazin-Isosorbit Dinitrat .................... 44
2.10.2.8.2 Nitrogliserin ............................................ 44
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ........................................................... 45
BAB IV METODE PENELITIAN .................................................................... 47
4.1 Rancangan Penelitian ........................................................................ 47
4.2 Populasi dan Sampel ......................................................................... 47
4.2.1 Populasi .................................................................................... 47
4.2.2 Sampel...................................................................................... 47
4.2.3 Kriteria Data Inklusi ................................................................ 47
4.2.4 Kriteria Data Eksklusi .............................................................. 47
4.3 Bahan Penelitian ............................................................................... 48
4.4 Instrumen Penelitian ......................................................................... 48

xiii

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 48
4.6 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 48
4.7Analisa Data ....................................................................................... 48
4.8 Definisi Operasional ......................................................................... 49
BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................... 51
5.1 Data Demografi Pasien ..................................................................... 52
5.1.1 Jenis Kelamin .......................................................................... 52
5.1.2 Usia Pasien .............................................................................. 52
5.1.3 Status Pasien ........................................................................... 53
5.2 Faktor Resiko Pasien Terdiagnosis Gagal Jantung ........................... 53
5.3 Profil Klasifikasi Kelas Fungsional Gagal Jantung .......................... 54
5.4 Penggunaan Obat Pada Pasien Gagal Jantung .................................. 54
5.4.1 Pola Penggunaan Bisoprolol dan Kombinasi Pada Gagal
Jantung .................................................................................... 55
5.4.2 Dosis dan Frekuensi Penggunaan Bisoprolol........................... 56
5.5 Lama Perawatan Pasien .................................................................... 56
5.6 Kondisi Keluar Rumah Sakit ............................................................ 57
BAB VI PEMBAHASAN.................................................................................... 59
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 70
7.1 Kesimpulan ....................................................................................... 70
7.2 Saran ................................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 72
LAMPIRAN ......................................................................................................... 76

xiv

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

II.1 Penyebab yang mendasari gagal jantung .................................................... 7
II.2 Klasifikasi gagal jantung menurut fungsi NYHA .................................... 10
II.3 Tingkatan (stage) pada gagal jantung menurut ACC/AHA ..................... 10
II.4 Faktor resiko gagal jantung ...................................................................... 12
II.5 Patofisiologi gagal jantung kanan dan kiri ............................................... 19
II.6 Manifestasi Klinik pada Gagal Jantung .................................................... 25
II.7 Beta bloker yang digunakan pada terapi gagal jantung ............................ 36
II.8 Dosisβ-blocker yang digunakan pada terapi gagal jantung ...................... 39
II.9 Efek samping Bisoprolol .......................................................................... 40
II.10 Sediaan Bisoprolol di Indonesia ............................................................... 41
V.1 Faktor Resiko Gagal Jantung ................................................................... 53
V.2 Klasifikasi Kelas Fungsional Gagal Jantung ............................................ 54
V.3 Pola Penggunaan Terapi Gagal Jantung ................................................... 54
V.4 Distribusi Penggunaan Bisoprolol Tunggal dan Kombinasi .................... 55
V.5 Dosis, Rute, dan Frekuensi Penggunaan Bisoprolol ................................ 56
V.6 Data Pasien Gagal Jantung Meninggal Dunia .......................................... 58

xv

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

2.1 Gagal Jantung .............................................................................................. 6
2.2 Anemia yang dapat memperburuk gagal jantung ....................................... 9
2.3 Prevalensi Gagal Jantung di USA berdasarkan usia dan jenis kelamin .... 13
2.4 Cardiac Output ......................................................................................... 16
2.5 Mekanisme Kompensasi ........................................................................... 17
2.6 Perbedaan antara jantung normal dan yang mengalami disfungsi
sistolik maupun disfungsi diastolik ........................................................... 19
2.7 Patofisiologi Gagal Jantung ...................................................................... 20
2.8 Remodeling ventrikel ................................................................................ 23
2.9 Mekanisme aksi obat-obat pada terapi gagal jantung ............................... 30
2.10 Algoritma terapi gagal jantung.................................................................. 30
2.11 Renin-Angiotensin-Aldosteron System ...................................................... 32
2.12 Mekanisme kerja ARB .............................................................................. 34
2.13 Mekanisme kerja Beta Bloker ................................................................... 35
2.14 Mekanisme kerja CCB .............................................................................. 42
3.1 Skema Kerangka Konseptual .................................................................... 45
3.2 Skema Kerangka Operasional ................................................................... 46
5.1 Skema Inklusi dan Eksklusi Penelitian pada Pasien Gagal Jantung ......... 51
5.2 Jenis Kelamin Pasien Gagal Jantung dengan Terapi Bisoprolol ............... 52
5.3 Usia Pasien Gagal Jantung dengan Terapi Bisoprolol .............................. 52
5.4 Status Pasien Gagal Jantung dengan Terapi Bisoprolol ............................ 53
5.5 Lama Perawatan Pasien Gagal Jantung dengan Terapi Bisoprolol ........... 57
5.6 Kondisi KRS Pasien Gagal Jantung dengan Terapi Bisoprolol ................ 57

xvi

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup

76

Lampiran 2 Surat Pernyataan

77

Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian

78

Lampiran 4 Surat Penghadapan Pengambilan Data

79

Lampiran 5 Surat Keterangan Kelaikan Etik

80

Lampiran 6 Lembar Pengumpulan Data

81

Lampiran 7 Lembar Tabel Induk

105

xvii

DAFTAR SINGKATAN
ACC

: American College of Cardiology

ACEI

: Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor

ADH

: Anti Diuretic Hormone

ADHF

: Acute Decompensated Heart Failure

AF

: Atrial Fibrilation

AHA

: American Heart Association

ALO

: Acute Long Oedem

ANP

: Atrium Natriuretic Peptide

ARB

: Angiotensin Receptor Blocker

ASKES

: Asuransi Kesehatan

AT1

: Angiotensin Tipe 1

AT2

: Angiotensin Tipe 2

ATP

: Adenosin triphospat

βB

: Beta Blocker

BB

: Berat Badan

BNP

: B-TypeNatriuretic Peptide

BUN

: Blood Urea Nitrogen

Ca2+

: Kalsium

CAD

: Coronary Arthery Disease

CCB

: Calsium Channel Blockers

CHF

: Congestive Heart Failure

CIBIS

: Ardiac Insufficiency Bisoprolol Study

Cl

: Klorida

CO

: Cardiac Output

COP

: Cardiac Output Pressure

CVDs

: Cardiovascular Diseases

CVP

: Central Venous Pressure

Depkes

: Departemen Kesehatan

DM

: Diabetes Melitus

xviii

ECHO

: Echocardiography

ECG

: Electrocardigraphy

et al

: Et Alii

FC

: Functional Class

FPE

: First Pass Effect

GD2PP

: Gula Darah 2 Jam Postprandial

GDP

: Gula Darah Puasa

GDS

: Gula Darah Sesaat

GFR

: Glomerular Filtration Rate

GIT

: Gastrointestinal Tract

H2O

: Air

Hb

: Hemoglobin

HCT

: Hidroclortiazid

HDL

: High Density Lipoprotein

HF

: Heart Failure

HR

: Heart rate

HHD

: Hypertension Heart Disease

HT

: Hipertensi

Inj.

: Injection

ISDN

: Isosorbid Dinitrat

iv

: Intravena

K+

: Kalium

KRS

: Keluar Rumah Sakit

KSR

: Kalium Sustained Release

LA

: Left Atrium

LDL

: Low Density Lipoprotein

lpm

: Liter per menit

LV

: Left Ventricle

LVED

: Left Ventricle End-Diastolic

LVEF

: Left Ventricle Ejection Fraction

xix

MERIT-HF

: Metoprolol CR/XL Randomised Intervention Trial in Heart Failure

Mg

: Magnesium

mg

: milligram

µg

: mikrogram

MmHg

: Millimeter Hydrargyrum

MRS

: Masuk Rumah Sakit

Na+

: Natrium

NE

: Norepinefrin

NC
NRBM

: Nasal canul
: Non Re-Bteather Mask

NT-proBNP

: N-Terminal pro B-TypeNatriuretic Peptide

NVR

: Normo Ventricular Respon

NYHA

: New York Heart Association

O2

: Oksigen

OAINS

: Obat Anti-inflamasi Non Steroid

P

: Pressure

PND

: Paroxysmal Nocturnal Dypsnoea

po

: Per Oral

PT

: Prothrombin Time

R

: Radius

RA

: Right Atrium

RAA

: Renin-Angiotensin-Aldosteron

RAAS

: Renin-Angiotensin-Aldosteron System

RBC

: Red Blood Cell

RMK

: Rekam Medik Kesehatan

RR

: Respiratory Rate

RSUD

: Rumah Sakit Umum Daerah

RV

: Right Ventricle

RVR

: Rapid Ventricular Respon

SGOT

: Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase

xx

SGPT

: Serum Glutamic Pyruvic Transaminase

SSP

: Sistem Saraf Pusat

St

: Stage

T

: Tension

Tap. On

: Tapering On

TD

: Tekanan Darah

WBC

: White Blood Cell

WHO

: World Health Organization

xxi

DAFTAR PUSTAKA

Aaronson, Philips I and Ward, Jeremy P.T. 2010. At a Glance Sistem
Kardiovaskular. Jakarta: Erlangga, hal.100
Addison, D. and Aguilar, D. 2011. Diabetes and Cardiovascular Disease: The
Potential Benefit of Incretin-Based Therapies. NIH Public Access.
2011;13(2): 115-122. doi:10.1007/s11883-010-0153-0.
Anand, I.S. 2008. Anemia and Chronic Heart Failure: Implication and treatment
Otions. J Am Coll Cardiol. 2008;52(7):501-511.
Anonim, 2012. BNP and NT-proBNP http://labtestsonline.org/understanding/
analytes/bnp diakses Sabtu, 10 Januari 2014
Anonim, 2012. Treatment of Heart Failure http://tmedweb.tulane.edu/tmedwiki/
doku.php/treatment_of_heart_failure diakses pada 8 Januari 2014
Anonim, 2013. Bisoprolol. http://www.dexa-medica.com/ diakses Selasa, 6
Januari 2014
Anonim, 2014. Heart Failure. http://www.cardiachealth.org/heart-

information/ heart-failure diakses Sabtu, 10 Januari 2014
Arnold, J. Malcolm O. 2013. Heart Failure. The Merck Manual Home Health
Handbook.http://www.merckmanuals.com/home/heart_and_blood_vessel_
disorders/heart_failure/heart_failure.html. Diakses pada 16 Januari 2014.
Baxter, Karen. 2008. Stockley’s Drug Interactions. Eighth edition. London:
Pharmaceutical Press, page 833
Braunwald, Eugene. 2000. Harrison: Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam.
Editor: Ahmad H. Asdie. Edisi 13. Jakarta: ECG, hal 1128-1142
Bui AL, Horwich TB, and Fonarow GC. 2011. Epidemiology and risk profile of
heart failure. Nat Rev Cardiol 2011 January; 8(1): 30–41.
Chatterjee, Saurav., Biondi-Zoccai, Giuseppe., Abbate, Antonio., D’Ascenzo,
Fabrizio., Castagno, Davide., Van Tassell, Benjamin., Mukherjee,
Debabrata., and Lichstein, Edgar. 2013. Benefit of beta blocker in patients
with heart failure and reduced ejection fraction: network meta-analysis.
BMJ 2013;346:f55 doi:10.1136/bmj.f55
Davey, Patrick. 2005. At a Glance Medicine. Jakarta: Erlangga, hal. 150-151

xxii

Dunlay, S.M., Weston, S.A., Jacobsen, S.J and Roger, V.L., 2009. Risk Factors
for Heart Failure: A Population-Based Case-Control Study. Am J
Med.,122 (11), pp.1023-1028.
Fagan, S.C., and Hess, D.C., 2008. Stroke. In: Wells, Barbara G., Dipiro,
J.T.Schwinghammer,T.L. and Dipiro, C.V. A Pharmacotherapy:
Pathophysiologic Approach, 7th Ed. New York: The McGraw Hills, pp
373-381
Gray, Huon H et.al. 2005. Lecture Notes: Kardiologi. Edisi Keempat, Jakarta:
Erlangga, hal:80
Guyton and Hall. 2007. Textbook of Medical Physiology. 9th ed. Philadelphia:
W.B. Saunders Company. pp 334-345
Hudson, S., McAnaw, J. and Dreischulte, T. 2010. Drug in Use 4th Edition.
Cornwall: Pharmaceutical Press
H.K. Chopra., 2010. Bisoprolol and heart failure: new frontiers. Indian Heart J.
62(1):7-12.
J.M. Cruickshank, 2010. Beta-blockers and heart failure. Indian Heart J.
62(2):101-10.
Joseph, S.M, MD., Cedars, Ari M , MD., Ewald Gregory A, MD., Geltman,
Edward M, MD., and Mann, Douglas L, MD. 2009. Acute Decompensated
Heart Failure Contemporary Medical Management. Tex Heart Inst J.
36(6): 510–520.
Kasron,

2012.

Kelainan

dan

Penyakit

Jantung:

Pencegahan

serta

Pengobatannya. Yogyakarta: Nuha Medika, hal. 47-68
Katzung G, Bertram., 2007. Basic & Clinical Pharmacology 10th Edition.
New York: Lange Medical Publications. Electronic version.
L. Tao and K. Kendall, 2013. Sinopsis Organ System Kardiovaskular.
Tangerang Selatan: Karisma.
Mann D.L and Chakinala M, 2012. Heart failure and Cor Pulmonale (Chapter
234). In: Harrison's Internal Medicine. 18e. McGraw-Hill.
Maron, B.A and Rocco, T.P, 2011. Pharmacotherapy of Congestive Heart
Failure (Chapter 28). In: Goodman & Gilman's The Pharmacological
Basis of Therapeutics. 11th Edition. Brunton LL (Editor). McGraw Hill

xxiii

Marya, R.K. 2013. Buku Ajar Patofisiologi. Tangerang Selatan: Binarupa
Aksara, hal: 223-233.
Olson, James. 2003. Belajar Mudah Farmakologi. Jakarta: EGC, hal. 70-71
Parker, R.B., Rodgers, J.E., and Cavallari, L.H. 2008. Heart Failure. In: Wells,
Barbara G., Dipiro, J.T.Schwinghammer,T.L. and Dipiro, C.V. A
Pharmacotherapy: Pathophysiologic Approach, 7th Ed. New York:
The McGraw Hills, pp 173-212
Randall, M.D and Neil, K.E. 2009. Disease Management:A guide to clinical
pharmacology. Cambridge:Cambridge University Press.
Roger, V.L. 2010. The heart Failure Epidemic. Int. J. Environ. Res Public
Health 2010,7,1807-1830; doi:10.3390/ijerph7041807
Setiawati, A dan Gan, S. 2009. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI, hal.89-100
Setiawati, A dan Nafrialdi. 2009. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: Balai
Penerbit FKUI, hal.299-311
Silbernagl, S. 2003. Teks dan Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta: EGC.
Siswandono dan Soekardjo, B. 2000. Kimia Medisinal Jilid 1. Surabaya:
Airlangga University Press, hal 121, 161-163
Syamsudin, 2011. Buku Ajar Farmakoterapi Kardiovaskular dan Renal.
Jakarta: Salemba Medika.
Taniguchi T, Ohtani T, Mizote I, Kanzaki M, Ichibori Y, Minamiguchi H, Asano
Y, Sakata Y, Komuro I. 2013. Switching from carvedilol to bisoprolol
ameliorates adverse effects in heart failure patients with dizziness or
hypotension. J Cardiol. 61(6):417-22.
Tatro, David S. 2003. A to Z Drug Facts, Facts and Comparison. San Fransisco
Tjandrawinata, R., Setawati, Effi., Yunaidi, D.A., Santoso, I.D.,Setiawati, Arini.,
and Susanto, L.W. 2012. Bioequivalence study of two formulations of
bisoprolol fumarate film-coated tablets in healthy subjects. Drug Des
Devel Ther. 2012; 6: 311-316
Tjay, Hoan Tan., Rahardja, kirana., 2010. Obat-obat Penting edisi keenam.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

xxiv

Vorvick, Linda J. 2013. Cardiovascular system. http://www.nlm.nih.gov/
medline plus/ency/anatomyvideos/000023.htms. Diakses 10 Februari 2014
pukul 14.26

xxv