STUDI PENGGUNAAN AMOKSISILIN KLAVULANAT PADA PASIEN PRE-EKLAMSIA (Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pre-eklamsia adalah hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan yang biasanya terjadi setelah 20 minggu kehamilan. Pada pre-eklamsia, ditandai dengan hipertensi dan proteinuria. Apabila terjadi kejang yang menambah gejala maka kondisi ini dapat disebut sebagai eklamsia (Khusen et al, 2012). Sedangkan menurut Leila Duley, pre-eklamsia merupakan bagian dari kondisi yang diketahui sebagai penyakit hipertensi pada kehamilan. Penyakit multisistem ini biasanya dihubungkan dengan tekanan darah dan proteinuria. Pre-eklamsia biasanya terjadi pada 2-8 % kehamilan (Duley et al, 2006). Hipertensi selama kehamilan inilah yang menjadi penyebab utama dari morbiditas akut, kecacatan dalam waktu yang cukup lama dan kematian bagi ibu dan bayi (WHO, 2011).

Di Afrika dan Asia, hipertensi selama kehamilan merupakan salah satu dari sepuluh penyebab kematian. Diantaranya kehamilan dengan komplikasi hipertensi, pre-eklamsia dan eklamsia berdiri sebagai penyebab yang paling utama dari mortalitas dan morbiditas bagi ibu dan anak (WHO,2011). Pada tahun 2010 diperkirakan 287.000 wanita meninggal pada saat kehamilan dan komplikasinya, 99% terjadi di Negara berkembang. Ini berarti bahwa setiap harinya 800 wanita meninggal saat kehamilan atau melahirkan. Angka ini lebih tinggi terjadi pada wanita yang tinggal di pedesaan dan diantaranya adalah orang yang kurang mampu. Selain itu, wanita yang lebih muda memiliki resiko yang lebih tinggi daripada wanita dewasa (WHO, 2013). Menurut organisasi WHO angka kematian ibu di Indonesia menduduki peringkat ke-6 di bandingkan Negara-negara ASEAN lainnya. Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia mencatat pada tahun 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) terjadi 228 kejadian dari 100.000 kelahiran (Kemenkes, 2012). Sedangkan pada tahun 2011 AKI sebesar 226 per 100.000 kelahiran berdasarkan data SDKI (Survey Demografi Kesehatan Indonesia). Di provinsi Jawa Timur angka kematian ibu sebesar 97,43 per 100.000 kelahiran. Dan di Kabupaten Malang angka ini mencapai 61,29 per 100.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Jawa Timur, 2013). Namun angka kematian ibu pada tahun 2011 dengan jumlah 226 per 100.000 kelahiran, masih cukup jauh dari target yang


(2)

2

ditetapkan dalam Millenium Development goals (MDGs) tahun 2015 bahwa angka

kematian ibu turun menjadi 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup (Dewiyana, 2012).

Penyebab kematian pada ibu hamil dapat disebabkan oleh dua hal yaitu penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab langsung merupakan aspek medis yang harus ditangani oleh tenaga kesehatan. Penyebabnya antara lain adalah pendarahan, eklamsia, partus lama, komplikasi aborsi, dan infeksi. Sedangkan penyebab tidak langsungnya meliputi keluarga, keberadaan anak, sosial budaya, pendidikan, sosial ekonomi, dan geografis daerah (Dewiyana, 2012).

Etiologi atau penyebab dari pre-eklamsia sampai saat ini masih belum diketahui secara jelas. Teori yang sekarang ini banyak dikemukakan sebagai penyebab pre-eklamsia adalah iskemia plasenta. Namun dengan teori ini belum dapat menerangkan semua yang berkaitan dengan pre-eklamsia karena penyakit ini tidak hanya disebabkan oleh satu faktor melainkan banyak faktor, diantaranya faktor imunnologi maternal dan faktor angiogenik. Dari peneyebab inilah manifestasi klinik berupa hipertensi, proteinuria, dan edema (Kurniawati, 2010). Adapun komplikasi yang disebabkan dari pre-eklamsia adalah eklamsia, perdarahan pada otak, edema otak, nekrosis sel hati, edema paru-paru, sindrom HELLP, hemolisis, solusio plasenta, kelahiran prematur (Duley et al, 2006) dan infeksi bakteri (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, 2001). Infeksi ini bisa terjadi karena adanya proteinuria yang dapat menyebabkan infeksi saluran kemih karena dalam urin terdapat protein yang merupakan nutrisi untuk pertumbuhan bakteri (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, 2001). Selain infeksi pada saluran kemih, infeksi yang dapat terjadi adalah pneumonia. Dimana pneumonia ini merupakan peradangan pada paru-paru yang didapatkan oleh penderita dari luar rumah sakit atau pneumonia komuniti ataupun pneumonia yang didapatkan pada saat dilakukan perawatan di rumah sakit atau pneumonia nosokomial (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003). Karena infeksi merupakan komplikasi yang dapat membahayakan bagi ibu dan janin sehingga membutuhkan terapi pengobatan dengan antibiotik yang tepat (Johnson, 2012). Selain infeksi sebagai komplikasi bagi wanita hamil dengan pre-eklamsia,


(3)

3

infeksi dapat menjadi faktor resiko bagi terjadinya pre-eklamsia (Sibiani, 2010). Hal ini didukung dengan penelitian yang bersifat kohort bahwa dengan adanya bakteriuria tanpa gejala dapat menyebabkan komplikasi bagi ibu hamil diantaranya, pielonefritis, hipertensi, pre-eklamsia, berat bayi lahir rendah, prematur, septis, dan bahkan dapat menyebabkan kematian bagi ibu dan janin (Hadzir, 2007).

Berdasarkan suatu studi retrospektif, infeksi saluran kemih terjadi pada 16,2 % wanita normal tetapi akan meningkat sampai 27,3% pada wanita dengan pre-eklamsia ringan dan 35,9% pada wanita dengan pre-pre-eklamsia berat. Bakteri yang paling banyak ditemukan pada infeksi saluran kemih adalah E. colli sebesar

80-90% kasus. Kemudian diikuti oleh Klebstella pneumonia 5%, dan proteus mirabili 5% ( Johnson, 2012). Sebagai terapi yang dapat diberikan adalah antibiotik yang

sudah terbukti aman bagi ibu hamil. Antibiotik yang biasanya digunakan adalah

antibiotik golongan β-laktam yaitu golongan penisilin dan golongan sefalosporin. Selain itu, antibiotik nitrofurantoin yang biasanya digunakan untuk infeksi pada saluran kemih (Berard et al, 2011).

Berdasarkan suatu studi yang bersifat prospektif menyebutkan bahwa pneumonia merupakan salah satu dari lima penyebab kematian pada wanita hamil dengan pre-eklamsia atau eklamsia (Prakash et al, 2009). Pneumonia sendiri dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan parasit (Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003). Dimana yang paling banyak ditemukan pada kasus pneumonia pada kehamilan adalah Streptococcus pneumoniae dan Haemophillus influenzae .

Sebagai terapi yang dapat digunakan adalah ko-amoksiklav, metronidazole, golongan sefalosporin, dan apabila pneumonia berat dapat diberikan golongan aminoglikosida (Lim et al, 2001).

Salah satu antibiotik dari golongan penisilin yang digunakan adalah Amoksisilin Klavulanat. Dimana Amoksisilin Klavulanat ini merupakan antibiotik golongan penisilin, yang merupakan kombinasi dari semisintetik antibiotik spektrum luas yang aktif terhadap bakteri gram positif dan bakteri gram negatif,

yaitu Amoksisilin dan inhibitor β-laktamase, dalam hal ini adalah kalium klavulanat yang merupakan garam kalium dari asam klavulanat. Amoksisilin


(4)

4

sendiri merupakan antibiotik golongan penisilin yang bekerja dengan menghambat tahap spesifikasi dalam dinding sel (Bertram, 2004).

Berdasarkan Kidney and Pregnancy, antibiotik yang digunakan untuk terapi

asimtomatik bakteriuria pada ibu hamil adalah nitrofurantoin, ampisilin, amoksisilin, sulfonamida, sefaleksin, atau ko-amoksiklav (Sahay, 2013). Berdasarkan studi lain, which antibiotics are appropriate for treating bacteriuria in pregnancy?, dikatakan bahwa Ko-amoksiklav efektif untuk pengobatan infeksi

pada bakteri yang telah resisten terhadap ampisilin yang dapat digunakan selama kehamilan, tetapi penelitian yang mengacu pada keamanan masih terbatas (Christensen, 2000). Sedang berdasarkan Asymptomatic Bacteriuria Among Pregnant Woman, yang didasarkan pada hasil isolasi bakteri yang berasal dari

urin sampel menunjukkan bahwa lebih sensitif pada Nitrofurantoin dan Imipenem, kemudian diikuti Seftazidime, Amikasin, Sefotaksim, Ko-trimoksazol, Amoksisilin -asam klavulanat, dan Eritromisin (Kerure et al, 2013).

Penatalaksanaan terapi pada pneumonia berdasarkan pada Pneumoniae and Pregnancy, menyebutkan bahwa untuk terapi pneumonia secara empiris dapat

digunakan antibiotik golongan β-laktam seperti seftriakson dan sefotaksim. Serta

dapat juga digunakan golongan β-laktam yang dikombinasikan dengan inhibitor

β-laktam (Lim et al, 2001). Sedang menurut Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik dalam Pharmaceutical Care untuk Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan, dengan penggunaan terapi antibotik β-laktam seperti amoksisilin

sering kali gagal dalam terapi pneumonia karena antibiotik ini akan diinaktifasi

oleh enzim β-laktamase, sehingga dengan penambahan inhibitor β-laktamase ke dalam formula amoksisilin dapat mengatasi permasalahan yang terjadi. Selain itu, untuk penanganan pneumonia yang dikarenakan aspirasi asam lambung lebih tepat apabila diberikan amoksisilin klavulanat (Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinis, 2005).

Berdasarkan pemaparan diatas, maka perlu dilakukan penelitian bagaimana penggunaan obat antibiotik Amoksisilin klavulanat untuk infeksi saluran kemih dan pneumonia pada pasien pre-eklamsia, sehingga pemakaiannya dapat mencapai efek terapetik yang diharapkan. Penelitian ini akan dilaksanakan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dengan menggunakan data rekam medik.


(5)

5

Dikarenakan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang merupakan rumah sakit yang banyak menampung pasien dari beberapa kalangan karena merupakan rumah sakit rujukan yang ada di Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana profil penggunaan Amoksisilin Klavulanat pada pasien pre-eklamsia di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui profil penggunaan obat pada pasien pre-eklamsia di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui pola penggunaan obat antibiotik Amoksisilin Klavulanat pada pasien pre-eklamsia di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

2. Mengetahui hubungan terapi Amoksisilin Klavulanat terkait dosis, rute pemberian, frekuensi pemberian, interval pemberian, dan lama pemberian yang dihubungkan dengan data klinik di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi peneliti

1. Mengetahui penatalaksanaan terapi farmakologi pada pasien pre-eklamsia sehingga farmasis dapat memberikan asuhan kefarmasian dan bekerja sama dengan profesi kesehatan yang lain.

2. Dengan adanya penelitian ini diharapkan hasil yang diperoleh dapat dijadikan sebagai sumber informasi kepada para praktisi kesehatan dan masyarakat secara umum serta dapat dipakai sebagai acuan untuk melakukan penelitian yang lebih lanjut dengan menggunakan variable yang berbeda.


(6)

6

1.4.2 Bagi Rumah Sakit

1. Dapat dijadikan sebagai pertimbangan dalam menentukan tindakan yang baik bagi tenaga klinis maupun farmasis terutama yang berada pada pelayanan farmasi klinis.

2. Dapat dijadikan sebagai masukan bagi Komite Medik Farmasi dan Terapi dalam merekomendasikan penggunaan obat di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.


(7)

SKRIPSI

DIAH

LARASATI

STUDI PENGGUNAAN AMOKSISILIN

KLAVULANAT PADA PASIEN PRE-EKLAMSIA

(Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

Program Studi Farmasi

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

2014


(8)

(9)

(10)

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahorrohmanirrohim Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul STUDI PENGGUNAAN AMOKSISILIN KLAVULANAT PADA PASIEN PRE-EKLAMSIA (Penelitian Dilakukan di RSUD Dr.Saiful Anwar Malang) dengan baik dan tepat waktu.

Skripsi ini diajukan oleh penulis untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan beberapa pihak tertentu, oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Allah SWT atas berkat, rahmat dan karunia-Nya yang memberikan setiap kemampuan pada hamba-Nya untuk dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

2. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk menuntut ilmu di Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Direktur Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang beserta jajaran yang turut membantu dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar.

4. Ibu Nailis Syifa’, S. Farm., M.Sc., Apt, selaku Ketua Prodi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku dosen penguji II yang dengan senantiasa memberikan kritik dan saran yang membangun serta motivasi kepada penulis.

5. Bapak Drs. Didik Hasmono, MS.,Apt selaku dosen pembimbing I dan Ibu Dra. Lilik Yusetyani,Apt.,Sp FRS selaku dosen pembimbing II yang telah bersedia meluangkan waktu untuk melakukan bimbingan, memberikan saran dan motivasi pada penulis disela kesibukkan beliau.


(11)

v

6. Ibu Hidajah Rachmawati, S.si.,Apt., Sp.FRS selaku dosen penguji I yang telah memberikan kritik dan saran yang membangun bagi penulis untuk kesempurnaan naskah skripsi ini.

7. Seluruh staf pegawai RMK Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar yang banyak membantu dalam proses penelitian dan pengambilan data pasien. 8. Bapak Ahmad Shobrun Jamil, S.Si., M.P selaku dosen wali yang

senantiasa memberikan motivasi, kritik dan saran kepada penulis tentang langkah-langkah bijak yang harus diambil demi kesempurnaan target selama perkuliahan.

9. Seluruh Dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah bersedia mengajarkan ilmu-ilmu yang bermanfaat kepada penulis selaku mahasiswi dan terima kasih telah mendidik mahasiswa-mahasiswa untuk menjadikan calon pribadi apoteker yang bersahaja dan bertanggungjawab di masa depan.

10. Seluruh staf Tata Usaha Program Studi Farmasi dan staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak membantu dalam proses administrasi.

11. Orang tuaku tercinta, Bapak Mujiono dan Ibu Winarsih terima kasih telah menjadi orang tua penulis yang senantiasa memberikan do’a yang selalu dipanjatkan kepada Allah SWT untuk kebaikan, kesuksesan putrinya, terima kasih atas segala dukungan, motivasi, nasehat yang tiada hentinya diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat dengan lancar menyelesaikan naskah skripsi ini dengan baik, terima kasih atas kesabaran dalam mendidik putrinya, tidak ada kata yang lebih indah selain “Terima kasih telah menjadi orang tuaku yang sangat kucintai”

12. Saudara-saudaraku mbak karin, yessi, dan annisa yang selalu mendoakan dan medukung penulis dalam segala hal selama masa pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang.

13. Terima kasih kepada sahabat-sahabatku, Dinar dan mbak Amel terima kasih atas motivasi, dukungan, semangat, keceriaan dan kebersamaan yang kalian berikan selama ini.


(12)

vi

14. Terima kasih kepada teman seperjuangan uyunk, dinar, mb amel, dian yang selama ini telah bersama-sama, memberi motivasi, nasihat, dan bantuan yang diterima penulis selama ini.

15. Terima kasih pada teman-teman Farmasi B 2010 dan teman-teman seangkatan 2010 yang telah memberikan kritik, saran, dukungan, motivasi, semangat kebersamaan dan keceriaan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan tepat waktu, tetap semangat teman-teman.

16. Semua pihak yang belum disebutkan namanya, penulis mohon maaf sebesar-besarnya dan terima kasih banyak atas bantuan yang diberikan karena keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan, dan doa yang kalian berikan. Terima kasih.

Semua jasa yang telah diberikan oleh semua pihak terkait dalam penelitian dan penyusunan naskah skripsi ini tidak mampu dibalas oleh penulis dalam bentuk apapun. Semoga amal baik semua pihak dibalas oleh Allah SWT. Penulis menyadari penulisan dan pnyusunan skripsi ini jauh dari kesempurnaan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kebaikan bersama. Semoga penulisan dan penyusunan skripsi ini dapat berguna bagi penelitian selanjutnya, amiin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Malang, 10 Juli 2014 Penyusun


(13)

vii

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN AMOKSISILIN KLAVULANAT PADA PASIEN PRE-EKLAMSIA

(Penelitian Dilakukan di RSUD Dr.Saiful Anwar malang)

Pre-eklamsia merupakan peningkatan tekanan darah yang mencapai >140/90 mmHg atau apabila terjadi peningkatan tekanan sistolik sebesar 30 mmHg dan diastolik 15 mmHg, dan disertai proteinuria >300 mg/24 jam, serta edema yang biasanya terjadi setelah kehamilan 20 minggu. Pre-eklamsia sendiri merupakan salah satu penyebab kematian pada ibu hamil dari lima penyebab yang paling banyak. Dimana pre-eklamsia berada pada urutan kedua penyebab kematian pada ibu hamil. Pada tahun 2010, diperkirakan 287000 wanita meninggal pada saat kehamilan dan komplikasinya, 99% dari kejadian ini terjadi di negara yang sedang berkembang.

Penatalaksanaan terapi utama pada pre-eklamsia adalah pemberian antihipertensi, antikonvulsan, antibiotik, dan apabila diperlukan dapat diberikan kortikosteroid. Pemberian terapi antibiotik pada pre-eklamsia menjadi penting karena ibu hamil dengan pre-eklamsia akan rentan terhadap infeksi. Hal ini berkaitan dengan fungsi ginjal yang mengalami kerusakan sehingga ginjal akan meloloskan protein dalam molekul menengah (31-39Å dan 41-49Å) yang akan dikeluarkan melalui urin yang disebut dengan proteinuria. Dengan adanya protein dalam urin inilah yang dapat membantu pertumbuhan dari bakteri karena sebagai nutrisi bagi bakteri sehingga pasien dapat mengalami infeksi saluran kemih. Bakteri yang dapat ditemukan adalah E.colli, Klebstella pneumoniae, dan proteus mirabilis. Selain infeksi saluran kemih, pasien pre-eklamsia dapat mengalami

pneumonia dimana pneumonia adalah peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit. Pneumonia dapat terjadi karena perubahan imunitas yang terjadi selama kehamilan yang dapat membahayakan keadaan ibu dalam merespon infeksi, serta infeksi ini dapat juga didapatkan pada saat pasien dirawat di rumah sakit. Bakteri penyebab pneumonia antara lain Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, dan Staphylococcus aureus Karena inilah ibu hamil dengan pre-eklamsia

membutuhkan terapi antibiotik.

Berdasarkan suatu studi, mengatakan bahwa amoksiklav terbukti efektif untuk terapi infeksi pada bakteri yang telah resisten dengan pemberian ampisilin pada kehamilan. Secara khusus, untuk penatalaksanaan terapi asimtomatik bakteriuria pada kehamilan dapat diberikan antibiotik nitrofurantoin, ampisilin, amoksisilin, sulfonamida, sefaleksin, dan amoksiklav. Sedangkan untuk terapi pneumonia pada kehamilan menurut Lim dkk (2001), dapat diberikan terapi antibiotik secara empiris yaitu antibiotik golongan β-laktam seperti seftriakson

dan sefotaksim, serta golongan β-laktam yang dikombinasikan dengan inhibitor β -laktamase. Sehingga diperlukan adanya suatu studi penggunaan amoksisilin klavulanat pada pasien pre-eklamsia.

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif dan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan menggunakan data rekam medik pasien di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang dengan diagnosis pre-eklamsia pada


(14)

viii

periode 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2013 yang memenuhi kriteria inklusi sebagai bahan penelitian.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil demografi pasien berdasarkan distribusi usia, yaitu pada rentang usia 15-20 tahun diperleh presentase 15%, rentang usia 21-25 tahun diperoleh presentase 5%, rentang usia 26-30 tahun diperoleh presentase 20%, rentang usia 31-35 tahun diperoleh presentase 35%, dan untuk rentang usia 36-40 tahun diperoleh presentase 25%. Dari data klasifikasi pre-eklamsia menunjukkan 90% merupakan pre-eklamsia dan 10% merupakan pre-eklamsia ringan. Berdasarkan data terapi antibiotik tunggal yang diberikan sebesar 97,3% dan 2,7% untuk pemberian kombinasi dua antibiotik. Pada pemberian antibiotik tunggal, antibiotik golongan penisilin yaitu amoksisilin klavulanat secara peroral dengan dosis 3x625 mg dengan presentase sebesar 52,78%. Untuk pemberian kombinasi dua antibiotik didapatkan kombinasi antibiotik golongan penisilin + sefalosporin generasi, yaitu amoksiklav secara peroral dengan dosis 3x625 mg + sefazolin secara intravena dengan dosis 3x1 g sebesar 100%. Berdasarkan terapi antibotik tunggal yang di switch dengan

antibiotik tunggal lainnya, diperoleh bahwa seftriakson secara intravena dengan dosis 2x1 g yang kemudian diganti ke amoksiklav secara peroral dengan dosis 3x625 mg merupakan yang paling banyak yaitu dengan presentase 41,65%. Dan untuk antibiotik kombinasi yang di switch ke antibotik lainnya, didapatkan hasil

penggantian antibiotik dari ampisilin secara intravena dengan dosis 1x1 g + seftriakson secara intravena dengan dosis 2x1 g ke amoksiklav secara peroral dengan dosis 3x625 mg menjadi yang paling banyak yaitu sebesar 40%.


(15)

ix

ABSTRAK

STUDI PENGGUNAAN AMOKSISILIN KLAVULANAT PADA PASIEN PRE-EKLAMSIA

(Penelitian Dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

Latar Belakang: Pre-eklamsia merupakan peningkatan tekanan darah, proteinuria, dan terkadang terdapat edema yang terjadi pada kehamilan setelah 20 minggu. Pre-eklamsia terjadi pada 2-8% kehamilan di dunia. Di Indonesia pre-eklamsia menjadi salah satu penyebab kematian bagi ibu. Penatalaksanaan terapi pre-eklamsia ditujukan untuk melahirkan bayi yang cukup bulan dan mencegah komplikasi pada ibu. Pemberian antibiotik diperlukan untuk menangani infeksi yang dapat terjadi yaitu infeksi saluran kemih atau infeksi nosokomial

Tujuan: Mengetahui pola penggunaan amoksisilin klavulanat pada pasien pre-eklamsia di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dan mengetahui hubungan terapi amoksisilin klavulanat terkait dosis, rute, frekuensi, interval, dan lama pemberian yang dihubungkan dengan data klinik di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.

Metode: Penelitian yang dilakukan berupa penelitian observasional yang bersifat retrospektif pada pasien pre-eklamsia periode 1 Januari 2011 sampai 31 Desember 2013.

Hasil & Kesimpulan: Penggunaan amoksisilin klavulanat tunggal sebanyak 19 pasien (52,78%) dan pemakaian kombinasi amoksisilin klavulanat + sefazolin sebanyak 1 pasien (2,7%). Pemberian terapi amoksisilin klavulanat terkait dosis, rute, interval, serta lama pemberian pada pasien pre-eklamsia di instalasi rawat inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang sudah sesuai dengan beberapa literatur yang ada.


(16)

x

ABSTRACT

Utilization Study of Amoxicillin Clavulanate in Patients with Preeclampsia (Research on Dr. Saiful Anwar Hospital - Malang)

Background: Preeclampsia is hypertension, proteinuria, and sometimes there is edema starts after the 20th week of pregnancy. Preeclampsia occurs 2-8% of all pregnancies in the world. In Indonesia, preeclampsia is one of leading causes of maternal mortality. Management theraphy on preeclamsia is to achieve the sufficient time on childbirth and to prevent the pregnancy complication on mother. Antibiotic theraphy is intended to treat infections that due to urinary tract infections or nosocomial infections.

Objective: To determine the pattern of the use of amoxicillin Clavulanate in patients with preeclampsia in Dr. Saiful Anwar Hospital and to determine the relationship on amoxicillin clavulanate therapy related to dosage, route of administration, frequency of administration, dosing intervals of administration, and duration of administration are associated with the data at Dr. Saiful Anwar Hospital Malang.

Methods: The study is a retrospective observational study in patients with preeclampsia on 1st January 2011 to 31st December 2013.

Results & Conclusions: The use of antibiotics involves the single dose of amoxicillin clavulanate was 19 patients (52.78%) and the combination of amoxicillin clavulanate with other classes of antibiotics was 1 patients (2,7%). Amoxicillin clavulanate therapy related to the dose, route, intervals, and duration of administration in patients with preeclampsia at Dr. Saiful Anwar Malang Hospital was conformity with the literature.


(17)

xi

DAFTAR ISI

Halaman Lembar Pengesahan ………...

Lembar pengujian ... i ii

KATA PENGANTAR ... iii

RINGKASAN ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ……...……… x

DAFTAR TABEL …………..………... DAFTAR GAMBAR ………..………... xiii xv DAFTAR LAMPIRAN ……….……… DAFTAR SINGKATAN ………...………... xvi xvii BAB I PENDAHULUAN ……… 1

1.1 Latar Belakang Masalah ………. 1.2 Rumusan Masalah ……… 1.3 Tujuan Penelitian ……….. 1.4 Manfaat Penelitian ……….... 1 5 5 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ………... 7

2.1 Pre-eklamsia ... 2.1.1 Definisi Pre- eklamsia ... 2.1.2 Epidemiologi Pre-eklamsia ... 2.1.3 Etiologi Pre-eklamsia ... 2.1.4 Patogenesis Pre-eklamsia ... 2.1.5 Patologi dan Patofisiologi Pre-eklamsia ... 2.1.6 Diagnosis Pre-eklamsia ... 2.1.7 Tes Laboratorium ... 2.1.8 Manifestasi Klinik Pre-eklamsia ... 2.1.19 Penatalaksanaa Pre-eklamsia... 2.1.10.1 Antihipertensi ...

2.1.10.1.1 Metildopa ... 2.1.10.1.2 Labetalol ... 2.1.10.1.3 Hidralazin ...

7 7 7 8 9 12 17 17 19 21 21 22 22 23


(18)

xii

2.1.10.1.4 Nifedipin ... 2.1.10.1.5 Prazosin ... 2.1.10.2 Antikonvulsan ... 2.1.10.2.1 Magnesium Sulfas ... 2.1.10.2.2 Fenitoin ... 2.1.10.2.3 Diazepam ... 2.1.10.3 Kortikosteroid ... 2.2 Infeksi Saluran Kemih Pada Pre-eklamsia ... 2.2.1 Patogenesis ISK pencetus pre-eklamsia ... 2.2.2 Jenis-Jenis Infeksi Saluran Kemih pada Pre-eklamsia ... 2.2.3 Penatalaksanaan ISK pada Pre-eklamsia ... 2.3 Pneumonia pada Pre-eklamsia ... 2.3.1 Etiologi Pneumonia ... 2.3.2 Klasifikasi Pneumonia ... 2.3.3 Diagnosis Pneumonia ... 2.3.4 Penatalaksanaan Pneumnia pada Pre-eklamsia ... 2.4 Antibiotik Golongan β-laktam pada Pre-eklamsia ...

2.4.1 Deskripsi Umum ... 2.4.2 Golongan Penisilin ...

2.4.2.1 Ampisilin ... 2.4.2.2 Amoksisilin ... 2.4.3 Golongan Sefalosporin ... 2.4.3.1 Seftriakson ... 2.4.3.2 Sefotaksim ...

2.4.4 Antibiotik β-laktam Lainnya ... 2.5 Tinjauan Amoksisilin Klavulanat ... 2.5.1 Deskripsi Umum ... 2.5.2 Mekanisme Kerja ... 2.5.3 Indikasi ... 2.5.4 Farmakokinetik ... 2.5.5 Farmakodinamik ... 2.5.6 Efek Samping ...

23 23 24 24 24 24 25 25 26 26 27 29 30 30 31 32 35 35 36 36 37 38 39 39 40 41 41 42 42 42 43 43


(19)

xiii

2.5.7 Sediaan Amoksisilin yang Beredar di Indonesia ... 2.6 Amoksisilin Klavulanat Pada Pre-eklamsia ...

44 45

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ………... 47

3.1 Kerangka Konseptual ………. 3.2 Kerangka Operasional ……… 47 48 BAB IV METODE PENELITIAN ……… 49

4.1 Rancangan Pemelitian ……… 4.2 Populasi dan Sampel ………... 4.3 Bahan Penelitian ………. 4.4 Instrumen Penelitian ………... 4.5 Tempat dan Tanggal Waktu Penelitian ……….. 4.6 Definisi Operasional ………... 4.7 Metode Pengumpulan Data ……… 4.8 Analisa Data ………... 49 49 49 50 50 50 51 51 BAB V HASIL PENELITIAN ... 53

BAB VI PEMBAHASAN ... 59

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 70


(20)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Kadar darah normal pada kehamilan ………... 18 2.2 Antibiotik first line untuk infeksi saluran kemih …………...….. 28

2.3 Antibiotik sesuai dengan jenis infeksi saluran kemih ……...…… 28 2.4

2.5

Terapi antibiotik untuk ISK pada kehamilan ……...…………... Antibiotik sebagai antimikroba berdasarkan keamanan bagi ibu hamil ...

29 32 2.6 Penatalaksanaan pneumonia berdasarkan klasifikasi pneumonia .. 33 2.7 Pengobatan pneumonia secara empiris ... 34 2.8 Regimen terapi pneumonia berdasarkan tingkat keparahan ... 35 2.9 Pengelompokkan generasi antibiotik golongan sefalosporin ... 38 5.1 Distribusi berdasarkan status pasien pre-eklamsia di instalasi rawat

inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang pada periode 1 januari 2011-31 desember 2013 ... 54 5.2 Distribusi berdasarkan faktor resiko pre-eklamsia di instalasi rawat

inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang pada periode 1 januari 2011-31 desember 2013 ... 54 5.3 Terapi utama yang diterima pasien pre-eklamsia ... 55 5.4 Komposisi pemberian antibiotik pada pasien pre-eklamsia di di

instalasi rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang pada periode 1 januari 2011-31 desember 2013 ... 56 5.5 Jumlah dan presentase masing-masing jenis antibiotik tunggal yang

diterima pasien dengan diagnosis pre-eklamsia di di instalasi rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang pada periode 1 januari 2011-31 desember 2013 ... 56 5.6 Jumlah dan presentase masing-masing jenis kombinasi dua

antibiotik yang diterima pasien dengan diagnosis pre-eklamsia di di instalasi rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang pada periode 1 januari 2011-31 desember 2013 ... 56 5.7 Jumlah dan presentase antibiotik tunggal yang di switch dengan


(21)

xv

pre-eklamsia di di instalasi rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang pada periode 1 januari 2011-31 desember 2013 ... 57 5.8 Jumlah dan presentase kombinasi dua antibiotik yang di switch

dengan antibiotik lainnya yang diterima pasien dengan diagnosis pre-eklamsia di di instalasi rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang pada periode 1 januari 2011-31 desember 2013 ... 57 5.9 Distribusi dari jumlah pemeriksaan mikrobiologi yang dilakukan

pada pasien pre-eklamsia di instalasi rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang pada periode 1 januari 2011-31 desember 2013 ... 57 5.10 Lama perawatan pasien pre-eklamsia di instalasi rawat inap di

RSUD Dr. Saiful Anwar Malang pada periode 1 januari 2011-31 desember 2013 ... 58 5.11 Keadaan keluar rumah sakit pasien pre-eklamsia di instalasi rawat

inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang pada periode 1 januari 2011-31 desember 2013 ... 58


(22)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Penyebab kematian ibu secara langsung ………... 8

2.2 Invasi sitotrofoblas pada kehamilan normal ………….…... 9

2. 3 Kegagalan invasi sitotrofoblass pada pre-eklamsia ………... 10

2.4 Mekanisme penghambatan growth factor oleh sFlt-1 karena kerusakan sel endotel ……….…... 11

2. 5 Patogenesis Pre-eklamsia ………...……... 12

2.6 Struktur kimia Amoksisilin ………...….…... 41

2.7 Struktur kimia asam klavulanat ... 42

5.1 Skema sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian pada pasien dengan pre-eklamsia ... 53

5.2 Diagram batang distribusi usia pada pasien pre-eklamsia di instalasi rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang pada periode 1 januari 2011-31 desember 2013 ... 54

5.3 Diagram pie berdasarkan klasifikasi pre-eklamsia pada pasien pre-eklamsia di instalasi rawat inap di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang pada periode 1 januari 2011-31 desember 2013 ... 55


(23)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup ... 79

2 Surat Pernyataan …....………... 80

3 Ethicel Clearance ...……….. 81

4 Surat Ijin Penelitian ………. 82


(24)

xviii

DAFTAR SINGKATAN

ALT (SGPT) :Alanine Transaminase AST (SGOT) :Aspartete Transaminase

ATI-AA : Angiotensi II type I reseptor agonisticautoantibodi Flk/KDR : fms-like kinase / kinase domain region

Flt-1 : fms-like tyrosine kinase Gravida : Jumlah kehamilan

GGT : Gamma Glutamyl Transferase

IUGR : Intra Uterine Growth Retardation (perumbuhan janin yang terhambat selama kehamilan)

LDH : Laktat Dehydrogenase

Multipara : seorang wanita yang telah melahirkan 2 kali atau lebih Nulipara : wanita yang belum pernah melahirkan dengan usia kehamilan

lebih dari 28 minggu atau belum pernah melahirkan janin yang belum mampu hidup di luar rahim

PIGF : Placental Growth Factors

Primigravida : seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya sFlt-1 : soluble fms-like tyrosine kinase

VEGF : Vascular Endothelial Growth Factor

VEGFR-1 : Vascular Endothelial Growth Factor Reseptor 1 VEGFR-2 : Vascular Endothelial Growth Factor Reseptor 2


(25)

72

DAFTAR PUSTAKA

Alemu, A., Moges, F., Shiferaw, Y., Tafess, K., Kassu, A., Anagaw, B., Agegn, A., 2012. Bacterial Profile and Drug Susceptibility Pattern of Urinary Tract Infection in Pregnant Women at University of Gondar Teaching Hospital, Northwest Ethiopia. BMC Research Notes, Vol.5, No. 197. Almasdy, D., Deswinar, Helen, 2013. Evaluasi Penggunaan Antibiotik pada Suatu

Rumah Sakit Pemerintah di Kota Padang. Prosiding Seminar Nasional Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik III.

American Society of Health-System Pharmacists, 2011. AHFS Drug Information Essentials. Editor: McEvoy, Gerald K. USA: American Society of Health-System Pharmacist Inc.

American Thoracic Society, 2001. Guidelines for the Management of Adults with Community-acquired Pneumonia: Diagnosis, Assesment of Severity, Antimicrobial Therapy, and Preventation. Am J Respir Crit Care Med, Vol. 163, p 1730-1754.

Anonim, 2010. Urinary Track Infection in Pregnancy. Saudi Journal of Kidney Disease and Transplantation, Vol. 21, p. 342-344.

August, P., Baha, Sibai, 2011. Clinical Features, Diagnosis, and Long-term Prognosis of Preeclampsia. Editor : J. Lockwood, Charles, Vanessa, A. Barss. Uptodate .

Berard, Anick, Santos, Fabiano, Ferreira, Ema, Perreault, Sylvie, 2011. Urinary Track Infection During Pregnancy in: Urinary Track Infection. Editor : Tenke, Peter. Europe : University Campus Step Ri. p. 113-132.

Cahyani, Kristina, E., 2013. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil Ny.P G1P0A0 Trimester II dengan Pre-eklampsia Ringan di Rumah Bersalin Raharja Sukoharjo Tahun 2013. Laporan Karya Tulis Ilmiah. Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

Cambridge Medicine, 2007. Pre-eclampsia: Etiology and Clinical Practice. Editor: Lyall, F., Belfort, M.. USA: Cambridge University Press.

Christensen, Benedicte, 2000. Which Antibiotics are Appropriate for Treating Bacteriuria in Pregnancy?. Journal of Antimicrobial Chemotherapy, Vol. 46, pp 29-34

Dewiyana, 2012. PONED sebagai Stretegi untuk Persalinan yang Aman.

Surabaya: Laporan Penelitian Mahasiswi magang FKM UNAIR 2010 di Seksi Info & Litbangkes Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.


(26)

73

73

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2013. Jatim dalam Angka Terkini Tahun 2012-2013 Triwulan I.

http://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/JATIM_DALAM_ANGK

A_TERKINI.pdf. Diakses tanggal 2 Oktober 2013.

Direktorat Bina Farmasi Komunitas & Klinik, 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan. Departemen Kesehatan RI. Djannah, S.N., Arianti, I.S., 2010. Gambaran Epidemiologi Kejadian

Pre-eklampsia/Eklamsia di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2007-2009. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol. 13, No. 4, p 378-385.

Duley, Lelia, 2003. Pre-eclampsia and The Hypertensive Disorder of Pregnancy. British Medical Buletin, Vol. 67, p. 161-167.

Duley, Lelia, Meher, Shireen, Abalos, Edgardo, 2006. Management of Pre-eclampsia. British Medical Journal, Vol. 332, p. 463-468.

Elhassan, E. M., Mirghani, O. A., Habour, Adam, I., 2002. Methyldopa Versus No Drug Treatment in the Management of Mild Pre-eclampsia. East African Medical Journal, Vol. 79, p. 172-175.

Fact and Comparisons, 2003. A to Z Drug Facts. Editor: Tatro, David S. Books@Ovid.

Georgious, Toulios, 2009. Screening in Pre-Eclampsia. Helmedica.

Gondo, Harry,K., 2007. Penggunaan Antibiotika pada Kehamilan. Wijaya Kusuma, Vol. 1, No. 1, p 57-62.

Goodman, Louis S., Gilman, Alfred, 2006. Goodman & Gilman The Pharmacological Basis of Therapeutic Edition 11. Editor: Brunton, Laurence L. United State: The McGraw-Hill Companies.

Grabe, M., Bjerklund-Johansen, T. E., Botto, H., Cek, M., Naber, K.G., Pickard, R.S., Tenke, P., Wagenlehner, Wullt, B., 2010. Guidelines on Urological Infections. The European Association of Urology, p. 224-241.

Grayson, M.L., Crowe, S.M., McCarthy, J.S., Mills, J., Mouton, Johan, W., Norrby, S.R., Paterson, David, L., Pfaller, Michael, A., 2010. Kucer’s the Use of Antibiotics: A Clinical Review of Antibacterial, Antifungal, Antiparasitic, and Antiviral Drugs, 6th Edition. USA: Holder Arnold.ltd Halm, E.A., Teirstein. A.S., 2002. Management of Comunity Acquired

Pneumonia. NEJM, Vol. 347, No. 25, p.2039-2045.

Haram, K., Svendsen, E., Abildgaard, U., 2009. The HELLP Syndrome: Clinical Issues and Management. BioMed Central Pregnancy and Childbirth, Vol. 9, No. 8, p. 1-15.


(27)

74

74

Hazhir, Samad, 2007. Asymptomatic Bacteriuria in Pregnant woman. Urology journal, Vol. 4, No. 1.

Hermanto, Dadang, 2010. Pengaruh Persepsi Mutu Pelayanan Kebidanan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Kebidanan di RSUD Dr. H. Soemarno Sostroatmodjo Bulungan Kalimantan Timur. Semarang: Tesis Program Pascasarjana.

Hidayati, N., Kurniawati, T., 2012. Hubungan Umur dan Paritas dengan Kejadian Preeklamsia pada Ibu Hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang.

Hladunewich, M., Karumanchi, S. A., Lafayette, R., 2007. Pathophysiology of The Clinical Manifestation of Preeclampsia. Clinical Journal of the American Society of Nephrology, Vol. 2, p. 543-549.

Hoare, Z., Lim, S., 2006. Pneumonia: Update on Diagnosis and Management. BMJ, Vol. 332, p 1077-1079.

Hotton, Thomas, M., Stamm, Walter, E., 2009. Urinary Track Infections and Asymptomatic Bacteriuria in Pregnancy. Uptodate, p. 1-12.

Jido, Tukur, A., 2012. Eclampsia: Maternal and Fetal Outcome. African Health Sciences, Vol. 12, No. 2, p. 148-152.

Joel, J., Juno, C., Ramya, C. S., Shastry, 2013. Therapeutic Management of Patients With Pre-Eclampsia in A University Teaching Hospital. American Journal of Phytomedicine and Clinical Therapeutics, Vol. 1, p. 548-553.

Johnson, J.R., 2001. Management of Antimicrobials in Infectious Diseases, Editor: Mainous, A.G., Pomeroy, C.. New Jersey: Humana Press.

Johnson, Emilie, K., 2012. Urinary Tract Infections in Pregnancy. Editor : Kim, Edward David.

Katzung, Bertram, G., 2007. Basic & Clinical Pharmacology Edisi 10. USA :The McGraw-Hill Companies.

Katzung, Bertram G. 2004. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 21. Jakarta: Salemba Medika.

Kenneth J. Lenovo, et all. 2009. Obstetri Williams : Panduan Ringkas Edisi 21.

Diterjemahkan oleh : Brahm U. Pendit. Editor, Egi Komara Yudha, Nike Budhi Subekti. Jakarta : Penerbit buku Kedokteran EGC.

Kerure, Sudha Biradar, Surpur, Rajeshwari, Shela, S., Sagarad, Sneha Hegadi, 2013. Asymptomatic Bacteriuria Among Pregnant Women. International Journal of Reproduction, Contraception, Obstetric, and Gynecology, Vol. 2, p. 213-216.


(28)

75

75

Khusen, D., Polim, Arie, A., 2012. Factors Influencing Maternal Mortality from Severe Preeclampsia and Eclampsia. Indones J Obstet Gynecol, Vol. 36, No. 2, p. 90-94.

Kumar, Praven, Sharma, J.B., 2010. Hypertensive Disorder in Pregnancy. JIMSA, Vol. 23, No. 4.

Kurniawati, Leni, 2010. Hubungan Pre Eklamsia dengan Kelahiran Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Sragen. Sragen: Skripsi Sarjana Saint Terapan.

Lam, Chun, Lim, Kee-Hak, Karumanchi, S., Ananth, 2005. Circulating Angigenic Factors in The Pathogenesis and Prediction of Preeclampsia. American Heart Association Journals, Vol. 46, p. 1077-1085.

Lestari, W.S., Dewi, Y.I., Rahmalia, S, 2013. Gambaran Pengetahuan dan Gaya Hidup Ibu Hamil Preeklampsia Tentang Preeklampsia. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian PSIK UR.

Lim, W.S., Macfarlane, J.T., Colthorpe, C.L, 2001. Pneumonia and Pregnancy.

http://www.thorax.bmj.com. Diakses tanggal 8 April 2014.

Lindheimer, M. D., Taler, S.J., Cunningham, F.G., 2008. Hypertension in Pregnancy. Journal of the American Society Hypertension, Vol. 2, No. 6, p.484-494.

Lisniawati, N.L.G., Febryana, L.P., Astuti, K.W., 2012. Kajian Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Hipertensi Gestasional Rawat Inap di RSUP Sanglah Denpasar Periode Januari 2009-Desember 2011. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian Universitas Udayana.

Lyall, Fiona, Belfort, Michael, 2007. Pre-eclampsia Etiology and Clinical Practice. Cambridge: Cambridge University Press.

Maembe, Luzango, E., 2012, Management of Preeclampsia/Eclampsia in Dar Es Salaam Public Health Facilities: Avaibility of Supplies and Knowledge of Healthcare Workers. Tanzania: Disertasi Program Master Kedokteran (Obstetri dan Ginekologi). Muhimbili University of Health and Allied Science.

Manuaba, Ida, B.G., Manuaba, Ida, A.C., Manuaba, Ida, B.G.F., 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : penerbit buku kedokteran EGC.

Martindale, 2009. The Complete Drug Reference Edition 36. Editor: Sweetman, Sean C. USA: Pharmaceutical Press.

Meilyana, F., Djais, J., Garna, H., 2010. Status Gizi Berdasarkan Subjective Global Assessment Sebagai Faktor yang Mempengaruhi Lama Perawatan Pasien Rawat Inap Anak. Sari Pediatri, Vol. 12, No. 3, p 162-167.


(29)

76

76

National Institute for Health and Clinical Excellence, 2010. Hypertension in Pregnancy: The Management of Hypertensive Disorder During Pregnancy. Manchester: NICE .

Norwitz, Errol R., Repke, John T., 2011. Management of Preeclampsia. Editor, Charles, J.L., Vanessa, A.B., UpToDate.

Nowicki, B., Sledzinska, A., Samet, A., Nowicki, A., 2010. Pathogenesis of Gestasional Urinary Tract Infection : Urinary Obstruction Versus Immune Adaption and Microbial Virulence. BJOG An International Journal of Obstetrics and Gynaecology, Vol. 118, p. 109-112.

Oosterheert, J.J., Bonten, M.J.M., Schneider, M.M.E., Buskens, E., Lammers, J.J., Hustinx, W.N.E., Kramer, M.H., Prins, J.J., Slee, P.H., Kaasjager,K., Hoepelman, A.I., 2006. Effectiveness of Early Switch from Intavenous to Oral Antibiotics in Severe Community Acquired Pneumonia: Multicentre Randomised. BMJ. P 1-5.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003. Pneumonia Komuniti Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia.

Perhimpunan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam Indonesia, 2001. Buku Ajar : Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, Edisi ketiga. Jakarta : Gaya Baru. Porto, Ana, M. F., Coutinho, C., Amorim, 2011. Effectiveness of Antenatal

Corticosteroid in Reducing Respiratory Disorder in Late Preterm Infants: Randomised Clinical Trial. BMJ, p. 1-7.

Prakash, J., Vohra, R., Pandey, L.K., Niwae, S.S., Behura, S.K., Singh, U., 2010. Spektrum of Kidney Disease in Patients eith Pre-eclampsia-Eclampsia. Original Article, JAPI., Vol. 58, p543-546.

Raharja, Sujud, M., 2013. Risiko Kematian Menurut Usia pada Kasus Kematian Ibu dengan Preeklampsia di Provinsi Jawa Timur Tahun 2012. Prosiding Seminar Nasional Kependudukan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.

Raheem, IA, Saaid, R., Omar, SZ., Tan, PC., 2011. Oral Nifedipin Versus Intravenous Labetalol for Acute Blood Pressure Control in Hypertensive Emergencies of Pregnancy. BJOG An International Journal of Obstetric and Gynaecology, Vol. 119, p. 78-85.

Rahimkhani, M., Khavari-Daneshvar, H., Sharifian, R., 2008. Asymptomatic Bacteriuria and Pyura in Pregnancy. Acta Medica Iranica, Vol. 46, No. 5, p 409-412.

Ristiawan, D., Rusnoto, Hartinah, D., 2013. Hubungan Antara Lama Perawatan dan Penyakit yang Menyertai dengan Terjadinya Infeksi Nosokomial di RSI Sultan Hadlirin Jepara. JIKK, Vol. 4, No. 1, p 10-15


(30)

77

77

Roeshadi, R. H., 2006. Upaya Menurunkan Angka Kesakitan dan Angkan Kematian Ibu pada Penderita Preeklampsia dan Eklamsia. Medan: Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar. Universitas Sumatera Utara. Rukmini, Rachmawaty, T., Dwilaksono, A., 2013. Analisis Implementasi

Jampersal di Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang. Laporan Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Lembaga Kementrian Kesehatan RI.

Sahay, Manisha, 2012. Kidney and Pregnancy. Journal of Academy of Medical Science, Vol. 2, p. 15-21.

Sharma, R., Sharma, V., 2012. Effect of Magnesium Sulphate Versus Phenytoin on the Hospital Length of Stay of Patients of Eclampsia and Severe Preeclampsia. Journal pf Chemical and Pharmaceutical Research, Vol. 4, No. 4, p. 1921-1924.

Sibiani, S.A, 2010. Asymptomatic Bacteriuria in Pregnant Women in Jeddah, Western Region of Saudi Arabia: Call for Assessment. JKAU: Med Sci, Vol.17, No.1, p 29-42.

South Australian Maternal & Neonatal Clinical Network, 2013, South Australian Perinatal Practice Guidelines : Urinary Tract Infections in Pregnancy. Government of South Australia.

Susanti, Eri, 2012. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Preeklampsia dan Eklamsia di BPS Suminten Mantingan Ngawi Tahun 2012. Laporan Karya Tulis Ilmiah. Lembaga Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

Tambunan, Taralan, 2004. Keputusan Klinik dalam Penggunaan Antibiotik. Sari Pediatri, Vol.6, No. 1, p 52-56.

Tarrago, L., Agullar, M., Glemenez, J., Fenoll, A., Casal, J., 2004. Effects of Amoxicillin Subinhibitory Concentration on the Cross-Protection Developed by Pneumococcal Antibodies in Mouse Sepsis Caused by an Amoxicillin-Resisten Serotype 6B Streptococcus Pneumoniae Strain.

ASM Journal, Vol. 48, No. 11, p 4144-4147.

U.S Departement of Health and Human Services. U.S. Food and Drug Administration. 2004. Attachment 2. Volume 1. ht t p:/ / w w w.f da.gov/ ohrms/ docket s/ dailys/ 04/ apr04/ 040104/

04p-0157-cp00001-03-At t achm ent -02-vol1.pdf. Diakses t anggal 16 Desember 2013. Utami, E.R., 2011. Antibiotika, Resistensi, dan Rasionalitas Terapi. El-Hayah,

Vol. 1, No.4, p 191-198

Quensland Maternity and Neonatal Clinical Guidelines Program, 2010.


(31)

78

78

Wang, Alice, Rana, Sarosh, Karumanchi, S., Ananth, 2009, Preeclampsia: The Role of Angiogenic Factors in Its Pathogenesis in Physiology. Volume 24.http:// www.physiologyonline.org diakses tanggal 5 Januari 2014. Wells, B.G., Dipiro, J.T., Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V, 2009.

Pharmacotherapy Handbook Edition 7th. USA: The McGraw-Hill Companies.

White, Anthony R., Kaye, Clive, Poupard, James, Pypstra, Rienk, Woodnutt, Gary, Wynne, Brian, 2004. Augmentin ® (Amoxicillin/Clavulanate) in The Treatment of Community-Acquired Respiratory Tract Infection: A Review of The Contibuing Development of An Innovative Antimicrobial Agent. Journal of Antimicrobial Chemotherapy. Volume 53. pp 3-20 WHO. 2011. WHO Recommendations for Prevention and Treatment of

Pre-eclampsia and Eclampsia. Switzerland: WHO press.

WHO, 2013. Maternal Death Surveillance and Response : Technical guidance Information for Action to Prevent Maternal Death. Switzerland : WHO Press.


(1)

73

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2013. Jatim dalam Angka Terkini Tahun 2012-2013 Triwulan I.

http://dinkes.jatimprov.go.id/userfile/dokumen/JATIM_DALAM_ANGK A_TERKINI.pdf. Diakses tanggal 2 Oktober 2013.

Direktorat Bina Farmasi Komunitas & Klinik, 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan. Departemen Kesehatan RI. Djannah, S.N., Arianti, I.S., 2010. Gambaran Epidemiologi Kejadian

Pre-eklampsia/Eklamsia di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2007-2009. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, Vol. 13, No. 4, p 378-385.

Duley, Lelia, 2003. Pre-eclampsia and The Hypertensive Disorder of Pregnancy. British Medical Buletin, Vol. 67, p. 161-167.

Duley, Lelia, Meher, Shireen, Abalos, Edgardo, 2006. Management of Pre-eclampsia. British Medical Journal, Vol. 332, p. 463-468.

Elhassan, E. M., Mirghani, O. A., Habour, Adam, I., 2002. Methyldopa Versus No Drug Treatment in the Management of Mild Pre-eclampsia. East African Medical Journal, Vol. 79, p. 172-175.

Fact and Comparisons, 2003. A to Z Drug Facts. Editor: Tatro, David S. Books@Ovid.

Georgious, Toulios, 2009. Screening in Pre-Eclampsia. Helmedica.

Gondo, Harry,K., 2007. Penggunaan Antibiotika pada Kehamilan. Wijaya Kusuma, Vol. 1, No. 1, p 57-62.

Goodman, Louis S., Gilman, Alfred, 2006. Goodman & Gilman The Pharmacological Basis of Therapeutic Edition 11. Editor: Brunton, Laurence L. United State: The McGraw-Hill Companies.

Grabe, M., Bjerklund-Johansen, T. E., Botto, H., Cek, M., Naber, K.G., Pickard, R.S., Tenke, P., Wagenlehner, Wullt, B., 2010. Guidelines on Urological Infections. The European Association of Urology, p. 224-241.

Grayson, M.L., Crowe, S.M., McCarthy, J.S., Mills, J., Mouton, Johan, W., Norrby, S.R., Paterson, David, L., Pfaller, Michael, A., 2010. Kucer’s the Use of Antibiotics: A Clinical Review of Antibacterial, Antifungal, Antiparasitic, and Antiviral Drugs, 6th Edition. USA: Holder Arnold.ltd Halm, E.A., Teirstein. A.S., 2002. Management of Comunity Acquired

Pneumonia. NEJM, Vol. 347, No. 25, p.2039-2045.

Haram, K., Svendsen, E., Abildgaard, U., 2009. The HELLP Syndrome: Clinical Issues and Management. BioMed Central Pregnancy and Childbirth, Vol. 9, No. 8, p. 1-15.


(2)

74

Hazhir, Samad, 2007. Asymptomatic Bacteriuria in Pregnant woman. Urology journal, Vol. 4, No. 1.

Hermanto, Dadang, 2010. Pengaruh Persepsi Mutu Pelayanan Kebidanan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Kebidanan di RSUD Dr. H. Soemarno Sostroatmodjo Bulungan Kalimantan Timur. Semarang: Tesis Program Pascasarjana.

Hidayati, N., Kurniawati, T., 2012. Hubungan Umur dan Paritas dengan Kejadian Preeklamsia pada Ibu Hamil di Puskesmas Bangetayu Kota Semarang. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang.

Hladunewich, M., Karumanchi, S. A., Lafayette, R., 2007. Pathophysiology of The Clinical Manifestation of Preeclampsia. Clinical Journal of the American Society of Nephrology, Vol. 2, p. 543-549.

Hoare, Z., Lim, S., 2006. Pneumonia: Update on Diagnosis and Management. BMJ, Vol. 332, p 1077-1079.

Hotton, Thomas, M., Stamm, Walter, E., 2009. Urinary Track Infections and Asymptomatic Bacteriuria in Pregnancy. Uptodate, p. 1-12.

Jido, Tukur, A., 2012. Eclampsia: Maternal and Fetal Outcome. African Health Sciences, Vol. 12, No. 2, p. 148-152.

Joel, J., Juno, C., Ramya, C. S., Shastry, 2013. Therapeutic Management of Patients With Pre-Eclampsia in A University Teaching Hospital. American Journal of Phytomedicine and Clinical Therapeutics, Vol. 1, p. 548-553.

Johnson, J.R., 2001. Management of Antimicrobials in Infectious Diseases, Editor: Mainous, A.G., Pomeroy, C.. New Jersey: Humana Press.

Johnson, Emilie, K., 2012. Urinary Tract Infections in Pregnancy. Editor : Kim, Edward David.

Katzung, Bertram, G., 2007. Basic & Clinical Pharmacology Edisi 10. USA :The McGraw-Hill Companies.

Katzung, Bertram G. 2004. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 21. Jakarta: Salemba Medika.

Kenneth J. Lenovo, et all. 2009. Obstetri Williams : Panduan Ringkas Edisi 21. Diterjemahkan oleh : Brahm U. Pendit. Editor, Egi Komara Yudha, Nike Budhi Subekti. Jakarta : Penerbit buku Kedokteran EGC.

Kerure, Sudha Biradar, Surpur, Rajeshwari, Shela, S., Sagarad, Sneha Hegadi, 2013. Asymptomatic Bacteriuria Among Pregnant Women. International Journal of Reproduction, Contraception, Obstetric, and Gynecology, Vol. 2, p. 213-216.


(3)

75

Khusen, D., Polim, Arie, A., 2012. Factors Influencing Maternal Mortality from Severe Preeclampsia and Eclampsia. Indones J Obstet Gynecol, Vol. 36, No. 2, p. 90-94.

Kumar, Praven, Sharma, J.B., 2010. Hypertensive Disorder in Pregnancy. JIMSA, Vol. 23, No. 4.

Kurniawati, Leni, 2010. Hubungan Pre Eklamsia dengan Kelahiran Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) di RSUD Sragen. Sragen: Skripsi Sarjana Saint Terapan.

Lam, Chun, Lim, Kee-Hak, Karumanchi, S., Ananth, 2005. Circulating Angigenic Factors in The Pathogenesis and Prediction of Preeclampsia. American Heart Association Journals, Vol. 46, p. 1077-1085.

Lestari, W.S., Dewi, Y.I., Rahmalia, S, 2013. Gambaran Pengetahuan dan Gaya Hidup Ibu Hamil Preeklampsia Tentang Preeklampsia. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian PSIK UR.

Lim, W.S., Macfarlane, J.T., Colthorpe, C.L, 2001. Pneumonia and Pregnancy.

http://www.thorax.bmj.com. Diakses tanggal 8 April 2014.

Lindheimer, M. D., Taler, S.J., Cunningham, F.G., 2008. Hypertension in Pregnancy. Journal of the American Society Hypertension, Vol. 2, No. 6, p.484-494.

Lisniawati, N.L.G., Febryana, L.P., Astuti, K.W., 2012. Kajian Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Hipertensi Gestasional Rawat Inap di RSUP Sanglah Denpasar Periode Januari 2009-Desember 2011. Laporan Penelitian. Lembaga Penelitian Universitas Udayana.

Lyall, Fiona, Belfort, Michael, 2007. Pre-eclampsia Etiology and Clinical Practice. Cambridge: Cambridge University Press.

Maembe, Luzango, E., 2012, Management of Preeclampsia/Eclampsia in Dar Es Salaam Public Health Facilities: Avaibility of Supplies and Knowledge of Healthcare Workers. Tanzania: Disertasi Program Master Kedokteran (Obstetri dan Ginekologi). Muhimbili University of Health and Allied Science.

Manuaba, Ida, B.G., Manuaba, Ida, A.C., Manuaba, Ida, B.G.F., 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : penerbit buku kedokteran EGC.

Martindale, 2009. The Complete Drug Reference Edition 36. Editor: Sweetman, Sean C. USA: Pharmaceutical Press.

Meilyana, F., Djais, J., Garna, H., 2010. Status Gizi Berdasarkan Subjective Global Assessment Sebagai Faktor yang Mempengaruhi Lama Perawatan Pasien Rawat Inap Anak. Sari Pediatri, Vol. 12, No. 3, p 162-167.


(4)

76

National Institute for Health and Clinical Excellence, 2010. Hypertension in Pregnancy: The Management of Hypertensive Disorder During Pregnancy. Manchester: NICE .

Norwitz, Errol R., Repke, John T., 2011. Management of Preeclampsia. Editor, Charles, J.L., Vanessa, A.B., UpToDate.

Nowicki, B., Sledzinska, A., Samet, A., Nowicki, A., 2010. Pathogenesis of Gestasional Urinary Tract Infection : Urinary Obstruction Versus Immune Adaption and Microbial Virulence. BJOG An International Journal of Obstetrics and Gynaecology, Vol. 118, p. 109-112.

Oosterheert, J.J., Bonten, M.J.M., Schneider, M.M.E., Buskens, E., Lammers, J.J., Hustinx, W.N.E., Kramer, M.H., Prins, J.J., Slee, P.H., Kaasjager,K., Hoepelman, A.I., 2006. Effectiveness of Early Switch from Intavenous to Oral Antibiotics in Severe Community Acquired Pneumonia: Multicentre Randomised. BMJ. P 1-5.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2003. Pneumonia Komuniti Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan di Indonesia.

Perhimpunan Dokter Spesialis Ilmu Penyakit Dalam Indonesia, 2001. Buku Ajar : Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, Edisi ketiga. Jakarta : Gaya Baru. Porto, Ana, M. F., Coutinho, C., Amorim, 2011. Effectiveness of Antenatal

Corticosteroid in Reducing Respiratory Disorder in Late Preterm Infants: Randomised Clinical Trial. BMJ, p. 1-7.

Prakash, J., Vohra, R., Pandey, L.K., Niwae, S.S., Behura, S.K., Singh, U., 2010. Spektrum of Kidney Disease in Patients eith Pre-eclampsia-Eclampsia. Original Article, JAPI., Vol. 58, p543-546.

Raharja, Sujud, M., 2013. Risiko Kematian Menurut Usia pada Kasus Kematian Ibu dengan Preeklampsia di Provinsi Jawa Timur Tahun 2012. Prosiding Seminar Nasional Kependudukan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember.

Raheem, IA, Saaid, R., Omar, SZ., Tan, PC., 2011. Oral Nifedipin Versus Intravenous Labetalol for Acute Blood Pressure Control in Hypertensive Emergencies of Pregnancy. BJOG An International Journal of Obstetric and Gynaecology, Vol. 119, p. 78-85.

Rahimkhani, M., Khavari-Daneshvar, H., Sharifian, R., 2008. Asymptomatic Bacteriuria and Pyura in Pregnancy. Acta Medica Iranica, Vol. 46, No. 5, p 409-412.

Ristiawan, D., Rusnoto, Hartinah, D., 2013. Hubungan Antara Lama Perawatan dan Penyakit yang Menyertai dengan Terjadinya Infeksi Nosokomial di RSI Sultan Hadlirin Jepara. JIKK, Vol. 4, No. 1, p 10-15


(5)

77

Roeshadi, R. H., 2006. Upaya Menurunkan Angka Kesakitan dan Angkan Kematian Ibu pada Penderita Preeklampsia dan Eklamsia. Medan: Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar. Universitas Sumatera Utara. Rukmini, Rachmawaty, T., Dwilaksono, A., 2013. Analisis Implementasi

Jampersal di Dinas Kesehatan Kabupaten Sampang. Laporan Penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Lembaga Kementrian Kesehatan RI.

Sahay, Manisha, 2012. Kidney and Pregnancy. Journal of Academy of Medical Science, Vol. 2, p. 15-21.

Sharma, R., Sharma, V., 2012. Effect of Magnesium Sulphate Versus Phenytoin on the Hospital Length of Stay of Patients of Eclampsia and Severe Preeclampsia. Journal pf Chemical and Pharmaceutical Research, Vol. 4, No. 4, p. 1921-1924.

Sibiani, S.A, 2010. Asymptomatic Bacteriuria in Pregnant Women in Jeddah, Western Region of Saudi Arabia: Call for Assessment. JKAU: Med Sci, Vol.17, No.1, p 29-42.

South Australian Maternal & Neonatal Clinical Network, 2013, South Australian Perinatal Practice Guidelines : Urinary Tract Infections in Pregnancy. Government of South Australia.

Susanti, Eri, 2012. Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Preeklampsia dan Eklamsia di BPS Suminten Mantingan Ngawi Tahun 2012. Laporan Karya Tulis Ilmiah. Lembaga Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

Tambunan, Taralan, 2004. Keputusan Klinik dalam Penggunaan Antibiotik. Sari Pediatri, Vol.6, No. 1, p 52-56.

Tarrago, L., Agullar, M., Glemenez, J., Fenoll, A., Casal, J., 2004. Effects of Amoxicillin Subinhibitory Concentration on the Cross-Protection Developed by Pneumococcal Antibodies in Mouse Sepsis Caused by an Amoxicillin-Resisten Serotype 6B Streptococcus Pneumoniae Strain. ASM Journal, Vol. 48, No. 11, p 4144-4147.

U.S Departement of Health and Human Services. U.S. Food and Drug Administration. 2004. Attachment 2. Volume 1.

ht t p:/ / w w w.f da.gov/ ohrms/ docket s/ dailys/ 04/ apr04/ 040104/ 04p-0157-cp00001-03-At t achm ent -02-vol1.pdf. Diakses t anggal 16 Desember 2013. Utami, E.R., 2011. Antibiotika, Resistensi, dan Rasionalitas Terapi. El-Hayah,

Vol. 1, No.4, p 191-198

Quensland Maternity and Neonatal Clinical Guidelines Program, 2010. Hypertensive Disorders of Pregnancy. Australia.


(6)

78

Wang, Alice, Rana, Sarosh, Karumanchi, S., Ananth, 2009, Preeclampsia: The Role of Angiogenic Factors in Its Pathogenesis in Physiology. Volume 24.http:// www.physiologyonline.org diakses tanggal 5 Januari 2014. Wells, B.G., Dipiro, J.T., Schwinghammer, T.L., Dipiro, C.V, 2009.

Pharmacotherapy Handbook Edition 7th. USA: The McGraw-Hill Companies.

White, Anthony R., Kaye, Clive, Poupard, James, Pypstra, Rienk, Woodnutt, Gary, Wynne, Brian, 2004. Augmentin ® (Amoxicillin/Clavulanate) in The Treatment of Community-Acquired Respiratory Tract Infection: A Review of The Contibuing Development of An Innovative Antimicrobial Agent. Journal of Antimicrobial Chemotherapy. Volume 53. pp 3-20 WHO. 2011. WHO Recommendations for Prevention and Treatment of

Pre-eclampsia and Eclampsia. Switzerland: WHO press.

WHO, 2013. Maternal Death Surveillance and Response : Technical guidance Information for Action to Prevent Maternal Death. Switzerland : WHO Press.