BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mutu buah melon ditentukan oleh banyak faktor, antara lain yaitu varietas, perawatan tanaman di lapangan, tingkat kematangan buah, letak buah pada
ketinggian cabang dan aroma. Kesulitan dalam penentuan tingkat gradasi mutu buah melon banyak ditemui oleh sejumlah kalangan, baik kalangan konsumen
maupun kalangan pedagang, karena faktor tingkat kesalahan dalam menentukan mutu buah tersebut cukup tinggi. Hambatan yang dialami dalam penentuan mutu
buah melon adalah banyaknya ciri yang menjadi tolok ukur. Beberapa ciri penting dalam penentuan gradasi mutu buah melon tipe berjaring adalah pola jaring
ketebalan, kerapatan dan kedekatan jaring dengan tangkai buah, warna kulit, kebulatan roundness dan luas ukuran.
Dalam gradasi mutu buah melon secara manual berdasarkan ciri-ciri tersebut, hasilnya akan sangat dipengaruhi oleh tingkat kepekaan sensitivitas
para penilai mutu buah tersebut. Karena tingkat sensitivitas para penilai tersebut mungkin sangat bervariasi maka biasanya hasil gradasi buah tersebut kurang
akurat. Ketidakakuratan hasil gradasi ini akan sangat merugikan konsumen. Dalam usaha mengantisipasi ketidakakuratan hasil gradasi buah melon
dengan cara manual, maka perlu dicari suatu sistem atau metode yang dapat melakukan gradasi yang lebih akurat dan cepat. Salah satunya yang dipilih dalam
penelitian adalah dengan menggunakan jaringan syaraf tiruan JST dengan logika fuzzy sebagai praprosesnya.
1.2 Formula si Permasalahan
Dalam gradasi mutu buah dengan menggunakan cara manual melalui panca indera seperti diraba kekasaran jaringnya, dirasakan keharuman aromanya,
atau dilihat dengan mata telanjang akan mendapatkan hasil yang tidak konsisten karena adanya unsur kelelahan dan adanya perbedaan sensitivitas penilai terhadap
karakter buah yang dinilai. Untuk itu perlu dicari suatu sistem gradasi mutu buah yang mempunyai tingkat akurasi yang tinggi dan cepat. Salah satu alternatif yaitu
menggunakan program-program komputerisasi. Sistem evaluasi mutu buah melon yang berbasis komputer diharapkan dapat
menjadi suatu alternatif untuk mendapatkan hasil evaluasi yang lebih akurat dibandingkan sistem manual. Sistem evaluasi yang dipilih dalam penelitian ini
adalah menggunakan jaringan syaraf tiruan dengan logika fuzzy sebagai praproses.
Melon yang digunakan dalam penelitian ini dipilih tipe berjaring. Dipilihnya tipe ini karena pada saat ini yang banyak diperdagangkan adalah tipe melon
berpola jaring. Salah satu indikator untuk menentukan tingkat kemanisan adalah pola jaring.
Varietas yang dipilih untuk penelitian ini adalah varietas Glamour. Varietas ini memiliki keunggulan pada jaring, warna dan tingkat kemanisan yang cukup
baik, sebagai karakter yang sangat dibutuhkan dalam penelitian ini. Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengolahan citra, logika fuzzy dan jaringan syaraf tiruan JST. Pengolahan citra digunakan untuk mengambil data parameter karakter
melon yang terdiri dari ukuran jari–jari, rata–rata jari–jari, rata-rata roundness, rata-rata luas , rata-rata nilai warna colour value, rata-rata indeks warna merah,
rata-rata indeks warna hijau, rata-rata indeks warna biru, rata-rata warna merah, rata-rata warna hijau, rata-rata warna biru, rata-rata corak hue, rata-rata
kejenuhan saturation dan rata-rata intensitas intensity yang akan diinputkan ke JST dan juga digunakan sebagai data analisis parameter berdasarkan rasa, umur
dan cabang. Logika fuzzy untuk menormalisasi data tingkat kemanisan rasa yang
digunakan sebagai input pada JST. JST digunakan untuk proses pendugaan rasa
melon berdasarkan parameter yang dihasilkan oleh normalisasi logika fuzzy dan pengolahan citra. Output yang dihasilkan adalah dapat menduga rasa tawar,
sedang, dan manis kemudian menganalisis karakteristik buah melon berdasarkan rasa, umur dan cabang dari hasil pengolahan citra serta menentukan nilai
parameter optimal untuk arsitektur JST sehingga mendapatkan akurasi yang cukup tinggi dan waktu yang cepat.
1.3 Batasan Masalah