74
6.5. Analisis Kriteria Kelayakan Ekonomi Usahatani Nilam
Analisis ekonomi merupakan analisis yang dilakukan untuk melihat manfaat proyek dari sudut pandang ekonomi secara keseluruhan masyarakat.
Dari analisis ini akan diputuskan apakah secara ekonomi usahatani nilam di Desa Jatiwangi layak atau tidak layak untuk diusahakan. Pengambilan keputusan
didasarkan pada kriteria kelayakan yaitu NPV, IRR dan Net BC. Data yang digunakan untuk menghitung kelayakan adalah data manfaat
bersih dari usahatani nilam yang diperoleh dari pengurangan manfaat dengan biaya. Selanjutnya dilakukan diskonto discounting terhadap arus manfaat bersih
tersebut, dengan tingkat dikonto yaitu 12,51, dan akhirnya diperoleh cashflow dari hasil perhitungan NPV, IRR dan Net BC Lampiran 10.
Tabel 26. Analisis Cashflow Kelayakan Ekonomi Usahatani Nilam Df 12,51
Kriteria Kelayakan Nilai
Net Present Value NPV
4.180.266,575 Net
BC 4,137
Internal Rate of Return IRR
229,04
Dari Tabel 26, dapat dilihat bahwa hasil perhitungan kriteria kelayakan ekonomi usahatani nilam dapat memenuhi kriteria kelayakan investasi. Secara
ekonomi pada tingkat suku bunga 12,51, nilai NPV yang diperoleh lebih besar dari nol. Dengan kata lain bahwa selama umur proyek 3 tahun usahatani nilam
akan memperoleh keuntungan sebesar Rp 4.180.266,575 menurut nilai sekarang.
Nilai Net BC lebih besar dari satu 1 yaitu 4,137 yang berarti manfaat yang
diperoleh adalah 4,137 kali lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Setiap pengeluaran Rp 1 akan menghasilkan penerimaan bersih sebesar Rp 4,137.
Nilai IRR adalah sebesar 299,04 yang berarti bahwa keuntungan bersih yang diperoleh akan bernilai nol pada tingkat suku bunga atau diskonto 299,04
Nilai IRR tersebut lebih besar dari tingkat keuntungan yang diisyaratkan yaitu 299,04 lebih besar dari 12,51, sehingga usahatani nilam dinyatakan layak
untuk dijalankan. Dengan demikian secara teori akan lebih menguntungkan bagi petani
responden untuk menjalankan usahatani nilam tersebut dibandingkan bila modal yang diinvestasikan tersebut didepositokan di bank. Namun kenyataannya bahwa
keuntungan yang diperoleh petani selama umur proyek 3 tahun masih kecil.
75
Dengan nilai NPV yang diperoleh sebesar 4.180.266,575 maka keuntungan per tahunnya adalah Rp 1.393.422,33 atau Rp 116.118,53 dalam satu
bulan. Penerimaan yang diperoleh tersebut tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup petani sehari-hari, dengan tanggungan anggota keluarga yang
cukup banyak 3-5 orang Tabel 22.
6.6. Analisis Sensitivitas