Karakteristik Modifikasi Permainan Gobak Sodor Dengan

e. Istirahat apabila permainan telah berjalan 20 menit, wasit membunyikan peluit tanda istirahat dan posisi pemain dicatat. Apabila permainan babak kedua dilanjutkan posisi pemain sama seperti saat pemain dilanjutkan. f. Nilai, pemain yang telah berhasil melewati garis depan sampai dengan garis belakang diberi nilai satu, dan pemain yang telah berhasil melewati garis belakang sampai dengan garis depan diberi nilai satu. g. Wasit, penjaga garis dan pencatat nilai 1 Setiap pertandingan dipimpin oleh 2 orang wasit dan dibantu 2 orang pencatat nilai. 2 Kedua wasit mempunyai tugas, fungsi dan wewenang yang sama. 3 Wasit memberikan tanda dengan membunyikan peluit. 4 Penjaga garis memberikan tanda dengan mengangkat bendera. 5 Pencatat nilai ditempatkan disamping garis depan dan garis belakang. Nilai angka dicatat di dua papan nilai. h. Penentuan pemenang 1 Pemenang ditentukan berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh setelah waktu 2X20 menit berakhir.

2.1.12.2 Karakteristik Modifikasi Permainan Gobak Sodor Dengan

Menggunakan Bola Dalam hal ini yang dimaksud adalah modifikasi permainan tetapi tanpa mengubah karakter dari permainan itu sendiri. Permainan akan dimainkan seperti peraturan yang telah ada tetapi yang membedakan disini adalah dengan menggunakan alat bantu bola, karena memasukan unsur teknik dasar menggiring dan mengumpan pada olahraga sepakbola. Ukuran lapangan juga dimodifikasi dengan menyesuaikan kondisi tempat dan jumlah pemain. Pada pelaksanaanya permainan ini dimainkan dengan alat bantu berupa bola, jika dalam permainan aslinya tanpa menggunakan bantuan alat disini peneliti akan mencoba dengan menggunakan alat bantu bola agar terlihat menarik bagi siswa. Dalam pengembangan model pembelajaran teknik dasar permainan sepakbola yaitu menggiring dan mengumpan dengan memasukanya kedalam permainan tradisional gobak sodor bertujuan supaya anak dapat meningkat aktivitas olahraganya dan juga agar anak aktif, senang, dan tanpa ada rasa jenuh, siswa juga memperoleh bekal dalam mempelajari teknik dasar menggiring dan mengumpan maka selanjutnya kualitas gerak anak akan meningkat. Berikut adalah perbedaan permainan gobak sodor dengan permainan gobak sodor yang dalam permainanya dimasukan unsur teknik dasar pada permainan sepakbola yaiitu menggiring dan mengumpan. Tabel 2.1 Perbedaan permainan gobak sodor sesungguhnya dengan modifikasi permainan gobak sodor Perbedaan Gobak Sodor Modifikasi Gobak Sodor Keterangan Bentuk dan ukuran Lapangan Persegi panjang, panjang 15 meter, dan lebar 9 meter Persegi panjang, panjang 20 meter, lebar 10 meter Disesuaikan dengan jumlah siswa dan luas lapangan sekolah yang ada Alat yang digunakan saat permainan Tidak menggunakan alat Menggunakan Bola saat permainan Mengoper bola pada saat menyerang Lamanya permainan 2 X 20 menit 2 x 15 menit Pemain dalam permainan agar lebih aktif dan kompetitif a Lapangan dan peralatan Bentuk : Persegi Panjang Ukuran : Panjang 20meter dan lebar 10meter disesuaikan dengan luas lapangan sekolah. Alat : Bola Berbentuk bulat tidak membahayakan siswa Garis : Garis dapat dengan kapur, tali dan cat tidak membahayakan pemain Bendera : jumlahnya 8 buah Gambar 2.3. Lapangan Modifikasi Permainan Gobak Sodor dengan mengguanakan Bola start Finis h 20 m 10 m 5 m 5 m Gambar 2.4. Lapangan Modifikasi Gobak Sodor dengan Bola 12 Pemain Ukuran lapangan untuk 12 pemain uji coba skala kecil 1 Setiap tim terdiri dari 6 pemain 2 Ukuran lapangan dengan panjang 20 x 10 meter Gambar 2.5. Lapangan Modifikasi Permainan Gobak Sodor dengan Bola 32 pemain Ukuran Lapangan untuk 32 Pemain uji coba skala besar 1 Setiap tim terdiri dari 6-9 pemain 2 Ukuran lapangan dengan panjang 20 x 10 meter start Finis h 20 m 10 m 5 m 5 m start Finis h 20 m 10 m 5 m 5 m a Peraturan Modifikasi Permainan Gobak Sodor Bola 1 Lama permainan, yaitu 2 X 10 menit. Dengan alokasi waktu yang lebih sedikit diharapkan pemain lebih aktif dalam bergerak. 2 Pemain, berjumlah 6 pemain setiap regunya yang terdiri dari penyerang dan penjaga. 3 Cara bermain permainan ini yaitu : a sebelum permainan dimulai diadakan undian, yang kalah sebagai tim penjaga dan yang menang sebagai tim penyerang, b regu penjaga menempati garisnya masing- masing dengan kedua atau salah satu kaki berada diatas garis, sedangkan regu penyerang siap untuk masuk menerobos hadangan, c permainan dimulai setelah wasit membunyikan peluit, d penyerang berusaha mengoper dan menggiring bola melewati garis depan atau tingkatan dengan menghindari tangkapan atau sentuhan pihak penjaga, e penjaga berusaha menghadang dan menyentuh penyerang dengan tangan dalam posisi kedua kaki atau salah satu kaki berpijak pada garis, sedangkan kaki yang satu lagi melayang, f permainan dinyatakan salah apabia kedua kaki keluar dari garis lapangan atau mengganggu jalanya permainan, g pergantian pemain penyerang menjadi penjaga atau sebaliknya terjadi jika setiap tim penyerang tidak ada perubahan atau melebihi batas waktu yang telah ditentukan, h apabila dalam mengumpan bola dapat direbut penjaga, maka tim yang jaga berganti menjadi tim penyerang. 4 Nilai pemain yang telah berhasil melewati setiap garismasuk dalam setiap kotak akan memperoleh nilai 1. 5 Wasit, dan pencatat nilai dalam permainan ini memiliki tugas masing- masing. Tugas wasit memimpin jalanya permainan dan mengawasi gerakan siswa. Pencatat bertugas mencatat nilai yang diperoleh masing- masing regu. 6 Penentuan pemenang ditentukan berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh setelah waktu yang ditentukan berakhir.

2.1.13 Kerangka Berfikir

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN GOBAK SODOR UNTUK PEMBELAJARAN GERAK LARI PADA ANAK KELAS III SDN 2 KARANGRANDU KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA TAHUN 2014

1 25 76

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN DRIBBLING PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SDN 1 SUKOREJO KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN KENDAL TAHUN AJARAN 2012

0 5 159

MODEL PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN HUTAN JATI SISWA KELAS V SD NEGERI PENUSUPAN 04 KECAMATAN PANGKAH KAB. TEGAL TAHUN PELAJARAN

2 14 130

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOTARTOIN DALAM PEMBELAJARAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS IV DAN V SDN 4 KARANGJATI BLORA TAHUN 2015

0 7 116

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL GOBAK SODOR MELALUI GOSIBOL BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SANETAN KECAMATAN SLUKE KABUPATEN REMBANG TAHUN 2015

2 18 104

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN SMART BOX DALAM PEMBELAJARAN SEPAK BOLA PADA SISWA SMPLB C SWADAYA KENDAL TAHUN 2015

4 206 198

OPTIMALISASI PENERAPAN VARIASI PEMBELAJARAN UNTUK MENINGAKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 KABANJAHE TAHUN AJARAN 2012/2013.

1 2 23

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENERAPAN VARIASI PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 MEDAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 2 81

UPAYA MENINGKATKAN KELINCAHAN DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PERMAINAN GOBAK SODOR DI KELAS V SDN MEKARSARI II KECAMATAN JATIWANGI KABUPATEN MAJALENGKA.

0 2 46

MODEL PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR MENGGIRING BOLA DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN HUTAN JATI SISWA KELAS V SD NEGERI PENUSUPAN 04 KECAMATAN PANGKAH KAB. TEGAL TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011.

0 0 129