Dalam pembelajaran yang menempatkan peran guru sebagai pusat dari proses, antara lain guru sebagai sumber informasi, pengelola kelas dan menjadi
contoh yang diteladani.
2.1.4. Kelompok Model Pembelajaran
Berdasarkan hasi observasi dan penelitian manganai pendekatan pembelajaran, maka diperoleh kesimpulan ada empat kelompok model
pembelajaran Husdarta dan Yudha M. Saputra, 2000 sebagai berikut :
2.1.5. Kelompok Model Informasi
Kelompok model ini bertujuan untuk mengembangkan intelektual siswa dalam hal menerima, menyimpan, mengolah dan menggunakan informasi.
Dengan cara ini diharapkan siswa mampu mengakomodasi berbagai macam inovasi, melahirkan ide-ide yang beroientasi pada masa depan, dan mampu
menyelesaikan persoalan yang dihadapi baik oleh dirinya maupun orang lain.
2.1.6. Kelompok Model Personal
Kelompok ini bertujuan mengembangan kerpibadian siswa. Fokus utamanya adalah proses yang memberikan peluang pada setiap siswa untuk
mengolah dan mengembangkan jati dirinya.
2.1.7. Kelompok Model Interaksi Sosial
Kelompok ini bertujuan untuk mengembangkan kemamapuan seseorang yang akan dan harus berinteraksi sosialdengan lingkungan lainnya. Dengan
demikian diharapkan siswa mampu mengembangkan dirinya dan pikirannya untuk disumbangkan kepada lingkungan sosialnya.
2.1.8. Kelompok Model Perilaku
Kelompok ini bertujuan untuk mengubah tingkah laku siswa yang terukur. Fokus utama mengenai perubahan tingkah laku ini didasarkan pada
prinsip rangsangan dan jawaban.
2.1.9. Permainan
Permainan merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pendidikan jasmani. Oleh sebab itu, permainan atau bermain mempunyai tugas dan tujuan
yang sama dengan tugas dan tujuan pendidikan jasmani. Telah dibahas bahwa tujuan pendidikan jasmani ialah meningkatkan kualitas manusia, atau membentuk
manusia Indonesia seutuhnya, yang mempunyai sasaran keseluruhan aspek pribadi manusiaSukintaka, 1992:11.
Menurut Sukintaka 1992:11, Kalau anak bermain atau diberi permainan dalam rangka pembelajaran pendidikan jasmani, maka anak akan melakukan
permainan itu dengan rasa senang. Karena rasa senang inilah maka anak akan mengungkap keadaan pribadinya yang asli pada saat mereka bermain, baik itu
berupa watak asli, maupun kebiasaan yang telah membentuk kepribadiannya. Menurut Rusli Lutan dalam Husdarta dan Yudha M Saputra 2000 : 74 bermain
merupakan kegiatan hakiki kebutuhan dasar manusia. Bermain merupakan sebuah konsep, oleh karenanya manusia disebut “mahluk bermain.” Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa dengan bermain orang dapat mengaktualisasikan potensi aktivitas manusia dalam bentuk gerak, sikap dan perilaku. Dari situasi yang
timbul ini , maka seorang guru penjasorkes dapat melaksanakan kewajibannya. Sebab dari situasi itu, bilamana perlu, guru dapat memberi pengarahan, koreksi,
saran, latihan, atau dorongan yang tepat agar anak didiknya berkembang lebih
baik dan dapat mencapai kedewasaan yang diharapkan. Dengan demikian, dapat pula dikatakan bahwa dengan bermain kita dapat meningkatkan kualitas anak
sesuai dengan aspek pribadi manusia. Berikut ini akan disajikan bagan pencapaian bermain dalam usaha pendidikan. Jadi sebagain kesimpulan, permainan
merupakan suatu bentuk kegiatan dalam pendidikan jasmani merupakan proses pendidikan melalui aktivitas jasmani.
GERAK JASMANI
BERMAIN PSIKOMOTOR
KUALITAS ANAK
SIKAP AFEKTIF
ASPEK MANUSIA
METODE KOGNITIF
PRIBADI INDONESIA
PERILAKU GURU
INPUT
Gambar 2.1. Bagan Pencapaian Bermain dalam Usaha Pendidikan
Sumber Sukintaka, 1992:12
2.1.10. Permainan Sepakbola