Korelasi antara Debit dengan Curah Hujan Persamaan Regresi Berganda antara Debit dengan Curah Hujan tahun 2004

5.3. Korelasi antara Debit dengan Curah Hujan

Analisis korelasi berganda antara debit dan curah hujan dilakukan untuk mengetahui tingkatan keeratan antara debit aliran sungai Bendung Katulampa dengan curah hujan Stasiun Gunung Mas, Stasiun Citeko dan Stasiun Katulampa Tabel lampiran 1. Hasil analisis korelasi berganda disajikan pada tabel 3. Tabel 5. Korelasi antara Curah Hujan dan Debit Tahun 2000-2004 Curah Hujan Stasiun mm Debit m 3 dtk Tahun 2000 Tahun 2001 Tahun 2002 Tahun 2003 Tahun 2004 Gunung Mas 0.3 0.5 0.9 0.3 0.5 Citeko 0.7 -0.5 -0.3 -0.4 Katulampa 0.9 0.5 -0.8 -0.4 0.6 Hasil analisis korelasi berganda menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi bervariasi dari tahun ke tahun. Oleh karena itu hasil korelasi berganda pada tahun-tahun awal tidak dapat digunakan. Data yang digunakan untuk mengembangkan sistem peringatan dini banjir adalah data tahun 2004, yang merupakan data terakhir yang diperoleh dalam penelitian ini. Curah hujan Stasiun Gunung Mas dan Stasiun Katulampa memberi pengaruh yang cukup signifikan nyata tehadap meningkatnya debit aliran sungai, karena memilki kecenderungan yang searah berkorelasi positif terhadap meningkatnya debit aliran sungai. Sedangkan Curah hujan Stasiun Citeko tidak memiliki kecenderungan yang searah berkorelasi negatif terhadap meningkatnya debit sehingga data curah hujan Stasiun Citeko tidak dapat digunakan sebagai penduga debit. Oleh karena itu, pada analisis selanjutnya hanya curah hujan Stasiun Gunung Mas dan Stasiun Katulampa dapat dijadikan indikator peringatan dini banjir. Sedangkan curah hujan Stasiun Citeko tidak digunakan.

5.4. Persamaan Regresi Berganda antara Debit dengan Curah Hujan tahun 2004

Analisis Regresi berganda dilakukan untuk menentukan hubungan fungsional antara dua atau lebih variabel, hubungan antara debit aliran sungai DAS Ciliwung Hulu dengan curah hujan dianalisis dengan mencari persamaan. Untuk mendapatkan hubungan fungsional tersebut, maka limpasan permukaan debit sebagai peubah tak bebas dan curah hujan digunakan sebagai peubah bebas Tabel Lampiran 2. Hasil persamaan regresi berganda antara debit aliran sungai Bendung Katulampa dengan curah hujan Stasiun Gunung Mas dan Stasiun Katulampa pada DAS Ciliwung Hulu sebagai berikut : Q K = 6.141+ 1.880 CH G + 1.903 CH K R 2 = 0.70 Dimana : Q K : Debit Stasiun Katulampa m 3 dtk CH G : Curah Hujan Staiun Gunung Mas mm CH K : Curah Hujan Stasiun Katulampa mm Nilai koefisien determinasi R 2 menunjukkan bahwa keragaman data antara curah hujan Stasiun Gunung Mas dan Stasiun Katulampa dengan debit adalah 0.70 atau 70 dari keragamana data yang diterangkan dengan model persamaan regresi berganda. Debit aliran sungai pada DAS Ciliwung Hulu cenderung meningkat dengan meningkatnya curah hujan Stasiun Gunung Mas dan Stasiun Katulampa masing-masing sebesar 1.880 mm dan 1.903 mm.

5.5. Peringatan Banjir Berdasarkan Curah Hujan