Permasalahan DAS Ciliwung Hulu

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Permasalahan DAS Ciliwung Hulu

Banjir yang terjadi di DAS Ciliwung disebabkan oleh intensitas curah hujan yang tinggi dan menurunnya daerah resapan air di kawasan Ciliwung. Menurunnya daerah resapan air terutama disebabkan oleh banyaknya areal yang berubah fungsi menjadi areal pemukiman. Di samping itu pemanfaatan lahan yang dilakukan oleh masyarakat di sepanjang sungai umumnya cenderung tidak memperhatikan metode konservasi tanah. Hal ini dapat menyebabkan daerah aliran sungai terganggu dan kapasitas aliran sungai menurun. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya banjir di Jakarta adalah dipengaruhi oleh kondisi dari alam dan kegiatan manusia. Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi alam adalah : bentuk topografinya yang landai, kecilnya kapasitas pengaliran sungai yang setiap tahunnya mengalami pendangkalan dan penyempitan lebar sungai, curah hujan yang tinggi, serta tertahannya aliran sungai akibat pasang dari laut dan terjadinya penurunan permukaan tanah karena pengambilan air tanah yang berlebihan. Sedangkan faktor-faktor yang dipengaruhi oleh kegiatan manusia adalah : berkembangnya daerah dataran rendah yang rawan banjir menjadi daerah pemukiman penduduk, industri dan berbagai kegiatan masyarakat lainnya yang menyebabkan penyempitan sungai, serta berkurangnya daerah resapan air maupun rusaknya sistem drainase. Upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah banjir antara lain : dilakukan pengerukan sedimen, merehabilitasi tanggul sungai untuk menambah kapasitas tampung debit aliran sungai, peningkatan kemampuan meresapnya air hujan dari setiap penggunaan lahan baik daerah hulu maupun hilir dan menghindari daerah rawan banjir atau bantaran sungai sebagai tempat pemukiman. Pengembangan hutan kota, pengembangan situ di dalam kawasan pemukiman perkotaan dan pengembangan pohon yang berfungsi untuk menyangga air, juga merupakan upaya untuk mengatasi masalah banjir. Pengaruh limpasan permukaan terhadap bencana banjir dapat ditanggulangi dengan memperbesar kapasitas genangan air di wilayah hulu dan wilayah tengah, sehingga akan mengurangi volume air yang masuk ke wilayah hilir. Usaha penanggulangan dapat dilakukan dengan membangun waduk, danau, dan kolam-kolam. Pada saat diketahuinya gejala awal banjir, maka diperlukan kesiapan untuk mulai melaksanakan tindakan penanggulangan. Usaha tersebut tidak akan berhasil tanpa adanya peran serta dari para petugas dan masyarakat setempat.

5.2. Sistem Peringatan Banjir yang ada saat ini