Pemupukan Budidaya Padi Ladang 1. Pengolahan tanah

sentimeter sedalam 3 sentimeter. Ke dalam aluran ditaburkan benih kemudian ditutup dengan tanah. Pemakaian benih kurang lebih 30 sampai 40 kilogram per hektar. 3. Dengan tugal. Pada jarak tertentu dibuat lubang dengan tugal, sedalam 3 hingga 5 sentimeter. Untuk tiap lubang ditanam benih sebanyak 5 hingga 7 butir. Jarak tanam pada tanah yang subur 15 × 20 sentimeter, sedangkan pada tanah yang kurang subur 15 × 40 sentimeter. jarak tanam yang terbaik adalah 20 × 20 sentimeter. setelah benih dimasukkan, lubang benih ditutup dengan campuran pupuk P, K, dan pupuk kandang, atau campuran antara pupuk P, K, dan abu debu atau tanah halus. 4. Tumpangsari dengan tanaman lain dengan pengaturan sebaik-baiknya sehingga tidak merugikan tanaman pokok. Tumpangsari dengan jagung dapat diatur dengan jarak tanam jagung 150 × 60 sentimeter. Pengaturan jarak tanam yang sebaik-baiknya disamping akan mempertinggi hasil, juga akan memudahkan dalam melakukan kegiatan lain di dalam pertanaman seperti penyiangan, pemberantasan hama, dan lain- lain.

2.3.4. Pemupukan

a. Pemupukan dapat dilakukan dengan menggunakan pupuk organik pupuk hijau, pupuk kandang atau pupuk kompos. Pupuk hijau misalnya dengan menggunakan Crotalaria juncea ditanam 4 hingga 6 bulan sebelum tanah ditanami padi ladang. Pupuk hijau ini ditanam berbaris dengan jarak antar barisan sekitar 90 hingga 120 sentimeter. Di sela-selanya dapat ditanami jagung, ketela, kacang hijau dan sebagainya. Pada permulaan musim hujan pupuk hijau ditebang dan dikuburkan pada waktu pengolahan tanah. b. Pupuk kandang dan kompos diberikan dengan pengolahan tanah karena pupuk tersebut lama hancurnya. Kebutuhan pupuk kandang atau kompos sekitar 15 hingga 20 ton setiap hektar. c. Pupuk organik pupuk buatan pada umumnya diberikan dengan dosis 60 sampai 90 kilogram N, 30 kilogram P 2 O 5 , dan 30 kilogram K 2 O tiap hektar. Pupuk N 1,5 hingga 2 kwintal urea per hektar diberikan dua kali, setengah pada saat 3 sampai 4 minggu sesudah benih ditugalkan dan setengah sisanya pada umur 6 sampai 7 minggu, yaitu masing- masing pada saat dilakukan penyiangan dua bulan sejak benih ditugalkan. Pupuk fosfat 0.75 kwintal TSP bersama dengan pupuk K 0.5 kwintal KCl diberikan waktu penanaman sebagai pupuk dasar setelah dicampur dengan pupuk kandang, abu atau debu atau tanah halus. Perbandingan campuran pupuk fosfat, kalium, dan pupuk kandang adalah 0.75 : 1 : 20 0.75 kwintal TSP + 1 kwintal ZK + 20 kwintal pupuk kandang. Jika abu atau debu halus sebagai campuran digunakan, maka perbandingannya adalah 1 : 1 : 5. Cara pemberiannya adalah dengan membuat garitan sepanjang barisan tanaman, diisi dengan pupuk lalu ditutup lagi dengan tanah. Bila pada pemberian pertama di sisi yang satu dari tanaman, maka pada pemberian kedua hendaklah pada sisi lain yang berlawanan. Pupuk organik meliputi sisa-sisa tanaman atau hewan. Pupuk organik sangat bermanfaat pada tanah-tanah kering untuk memperbaiki struktur tanah. Tanah yang cukup mengandung bahan organik akan lebih remah dan memiliki daya menahan air yang lebih besar. Tanah dengan sifat yang demikian sangat sibutuhkan untuik tanaman padi ladang. Pupuk organik terdiri dari kompos ataupun pupuk kandang. Salah satu kelemahan pupuk organik adalah kadar haranya yang rendah. Untuk me ncukupi kebutuhan hara bagi tanaman dalam satu hektar, diperlukan sekitar 10 sampai 30 ton bahan organik. Di samping itu pupuk organik sering mengandung biji-biji gulma sehingga dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Kompos disebar pada waktu pembajakan terakhir, dan pupuk buatan disebar pada waktu penggaruan terakhir.

2.3.5. Pemeliharaan