Benih Pupuk Pestisida Tenaga Kerja Dalam Keluarga Tenaga Kerja Luar Keluarga

5. Tidak ada hubungan linier sempurna antara peubah bebas. 6. Tidak ada korelasi diri multikolinearitas. Variabel-variabel dugaan yang digunakan dalam menganalisis fungsi produksi dan penggunaan faktor-faktor produksi usahatani padi adalah sebagai berikut :

1. Benih

Penggunaan benih dalam satu musim tanam diukur dalam satuan kilogram kg. Benih diduga berpengaruh positif terhadap produksi padi, secara teori bila jumlah benih yang digunakan bertambah sebesar satu persen maka akan meningkatkan produksi padi sebesar nilai elastisitasnya ceteris paribus.

2. Pupuk

Penggunaan pupuk dalam satu musim tanam diukur dalam satuan kilogram kg. Pupuk diduga berpengaruh positif terhadap produksi padi, secara teori bila jumlah pupuk yang digunakan meningkat sebesar satu pesen maka akan meningkatkan produksi padi sebesar nilai elastisitasnya ceteris paribus.

3. Pestisida

Penggunaan pestisida tidak dibedakan berdasarkan jenisnya seperti insektisida, rodentisida, moluskisida atau herbisida untuk memudahkan pencacatan satuan pestisida tersebut yang berbeda. Penggunaan pestisida dalam satu musim tanam diukur dalam satuan liter l. Pestisida diduga berpengaruh positif terhadap produksi padi, secara teori bila jumlah pestisida yang digunakan meningkat sebesar satu persen maka akan meningkatan produksi padi sebesar nilai elastisitasnya ceteris paribus.

4. Tenaga Kerja Dalam Keluarga

Penggunaan tenaga kerja dalam keluarga diukur dalam satuan hari orang kerja HOK. Tenaga kerja dalam keluarga diduga berpengaruh positif terhadap produksi padi, secara teori bila jumlah penggunaan tenaga kerja dalam keluarga ditingkatkan sebesar satu persen maka akan meningkatkan produksi padi sebesar elastisitasnya ceteris paribus.

5. Tenaga Kerja Luar Keluarga

Penggunaan tenaga kerja luar keluarga diukur dalam satuan hari orang kerja HOK. Tenaga kerja luar keluarga diduga berpengaruh positif terhadap produksi padi, secara teori bila jumlah penggunaan tenaga kerja luar keluarga ditingkatkan sebesar satu persen maka akan meningkatkan produksi padi sebesar elastisitasnya ceteris paribus. Analisis fungsi produksi digunakan untuk melihat tingkat penggunaan faktor- faktor produksi optimal. Dalam analisis ini dilakukan analisis fungsi produksi dan analisis regresi untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor produksi terhadap produksi padi di lahan kering. Adapun langkah- langkah dalam menganalisis fungsi produksi adalah sebagai berikut : 1. Identifikasi variabel bebas dan variabel terikat Identifikasi variabel dilakukan dengan mendaftar faktor- faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi padi di lahan kering. Faktor- faktor produksi tersebut adalah benih, pupuk, pestisida, tenaga kerja dalam keluarga, dan tenaga kerja luar keluarga. Faktor-faktor produksi ini merupakan variabel bebas yang akan diuji pengaruhnya terhadap variabel terikat yaitu hasil produksi. 2. Pendugaan fungsi produksi Dalam analisis fungsi produksi digunakan pendekatan Cobb-Douglas, yaitu : 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 b b b b b X X X X X b Y = Model fungsi produksi ditransformasikan ke dalam bentuk linier logamatrik untuk menduga fungsi produksi. u X b X b X b X b X b b LnY + + + + + + = 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 ln ln ln ln ln ln ……. 4.6 Keterangan : Y = Hasil produksi padi lahan kering Kilogram 1 X = Benih Kilogram 2 X = Pupuk Kilogram 3 X = Pestisida Liter 4 X = Tenaga Kerja Dalam Keluarga HOK 5 X = Tenaga Kerja Luar Keluarga HOK b = Variabel intersep u = Unsur galat 7 6 5 4 3 2 1 b , b , b , b , b , b , b = koefisien regresi masing-masing variabel 3. Analisis regresi Analisis regresi bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas. Dari analisis dengan OLS Ordinary Least Square ini diperoleh nilai P P-value untuk uji t dan uji F, juga dapat diketahui nilai 2 R . P-value untuk uji t digunakan untuk mengetahui secara statistik apakah masing- masing variabel bebas i X secara terpisah berpengaruh nyata terhadap variabel terikat Y. Apabila P-value untuk uji t lebih kecil daripada nilai α yang ditentukan selang kepercayaan tertentu maka variabel bebas dugaan berpengaruh nyata terhadap variabel terikat, tetapi sebaliknya jika P-value untuk uji t lebih besar daripada nilai α yang ditentukan maka variabel bebas dugaan berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. P-value untuk uji F digunakan untuk mengetahui kelayakan model dari parameter dan fungsi produksi atau untuk mengetahui apakah variabel bebas i X secara bersamaan berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Jika P-value untuk uji F lebih kecil daripada nilai α yang ditentukan selang kepercayaan tertentu maka variabel bebas dugaan berpengaruh nyata terhadap variabel terikat, tetapi sebaliknya jika P-value untuk uji F lebih besar daripada nilai α yang ditentukan maka variabel bebas dugaan tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat. Sedangkan 2 R merupakan koefisien determinasi yang menunjukkan keragaman model produksi dilapangan yang dapat diterangkan oleh model terpilih.

4.3.4. Analisis Efisiensi Ekonomi