M ETOD E PEN ELITIAN

BAB III M ETOD E PEN ELITIAN

3. 1 Pe nde katan Pe nelitian

3. 1. 1 Metode Penelit ian Metode penelit ian yang d ipakai dalam kasus ini adalah penelit ia n evaluas i sebagai sebuah proses menentukan hasil yang te lah tela h dicapai beberapa kegiatan yang direncanakan unt uk me ndukung tercapainya tujuan Arikunto, 2008:1. Evaluas i program adalah upaya unt uk me ngetahu i efektivitas komponen program dalam me ndukung pencapaian tujuan program Arikunto, 2008:17. Evaluasi program merupakan rentetan peristiwa penelit ian mula i dari perencanaan, sampai dengan me ngetahui hasil. Pelaksana evaluasi evaluator dapat mengetahui b agian mana dari komponen dan sub komponen yang belum terlaksana dan apa sebabnya. Stufflebeam 1971 mengatakan bahwa evaluas i mer upakan proses mengga mbarkan, memperoleh dan me nyaj ikan informas i ya ng berguna unt uk me nilai a lternat if keputusan. Pendekatan yang d ipakai adalah perbandinga n berdasarkan kriteria intern, ya itu proses ditempuh pada saat masih berada pada fase pengembangan dan masih menga la mi perbaikan- perbaikan. Hasil yang d icapai akan menjadi dasar bagi penyempur naan rencana, proses maupun peningkatan hasil yang d icapai Daryanto, 2008:91. Stake melukiskan pendekatan ini dengan menggunakan dua cara evaluas i ya itu menetapkan contingenc ies antara ant ecedent s, t ransact ions 26 dan out comes dan menetapkan congruence antara apa yang diharapkan kriteria dan apa yang nyata terjadi performance.

3. 2 Variabe l Pe ne litian

Variabel penelit ian adalah obyek penelitia n atau apa yang menjadi tit ik perhatian suatu pene lit ian Ar ikunto, 2006:118. Variabel yang akan di telit i dis ini adalah eva luas i suatu program atau kegiatan yang dilakukan oleh sekolah yang sering disebut Prakerin dengan me nggunakan evaluasi model CIPP. Stufflebeam, menggolongkan s istem pendidikan atas 4 dimensi ya itu Cont ext, Input, Procces dan Product yang dis ingkat menjadi CIPP Daryanto, 2008:88. a. Evaluasi Konteks Context Evaluasi konteks adalah upaya untuk mengga mbarkan dan merinci lingkungan kebutuha n yang tidak terpenuhi, populasi dan sampel yang dila yani, dan tujuan proyek. b. Evaluasi Masukan Input Evaluasi masukan adalah kema mpuan awal s iswa dan sekolah dalam menunjang program yang telah dilaksanakan, seperti penyediaan orang atau petugas yang akan membantu mengeva luas i. c. Evaluasi Proses Process Evaluasi proses dalam model CIPP menunjuk pada “apa” what kegiatan yang dilakukan dala m pr ogram, “siapa” who orang yang ditunjuk sebagai penanggung jawab, “kapan” when kegiatan akan selesai. Dalam model CIPP, evaluasi proses di arahkan pada seberapa jauh kegiatan yang dilaksanakan di dalam program sudah terlaksana sesuai dengan rencana. d. Evaluasi Produk atau Hasil Product Evaluasi produk atau hasil d iarahkan pada hal- hal yang me nunjukkan perubahan yang terjadi pada masukan mentah.

3. 3 Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. Teknik Dokumentasi Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai ha l- hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya Ar ikunto 2006: 158. Metode dokumentasi dalam penelit ian ini digunakan unt uk mengumpulkan atau me mpeloleh data tentang siswa kelas XII di SMK Negeri 2 Blora . 3.3.2. Teknik Angket atau Kuesioner Menurut Ar ikunto 2006: 151 kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informas i dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal- hal yang ia ketahui. Metode angket atau kuesioner digunakan sebagai cara unt uk memperoleh data atau infor masi dari responden dengan menjawab sejumlah pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya dan untuk t iap - tiap pertanyaan telah dite ntukan skor nila inya. Angket dalam penelit ian ini digunakan untuk me ndapatkan informasi tentang bagaimana proses yang telah terjadi dalam program prakerin mulai dari perencanaan program sampai dengan hasil yang telah dicapai sesuai jawaban dari siswa langs ung responden langsung dan hasilnya berupa angka yang nant inya akan ditabulasikan. Angket disini merupakan pernyataan-pernyataan yang akan diberikan kepada responden, dalam setiap pernyataan disediakan beberapa alternatif respon yang mas ing- masing dari alternat if tersebut mempunyai nila i sebagai berikut : 1. Untuk jawaban Sangat Baik SB diberi skor 5 2. Untuk jawaban Baik B diberi skor 4 3. Untuk jawaban Cukup Baik CB diberi skor 3 4. Untuk jawaban Kurang Baik KB diberi skor 2 5. Untuk jawaban Tidak Baik TB diberi skor 1 Ghozali, 2006: 41

3. 4 Validitas dan Re liabilitas

3.4.1. Validitas Konkuren Concurrent Validity Menurut Ar ikunto 2006:168 valid itas adalah suatu ukuran yang menunj ukkan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen ya ng valid atau sahih me mpunyai va lid itas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memilik i valid itas rendah. Validitas yang digunakan adalah validitas konkuren yaitu menunj ukkan pada hubungan antara tes skor dengan yang dicapai dengan keadaan sekarang Sumarna, 2004 : 55. Sebuah tes dikatakan memiliki cocurrent validit y apabila hasilnya sesuai dengan pengalama n. Digunakan validitas konkuren dengan alasan bahwa Prakerin merupakan sebuah proses nyata yang tela h d ilakukan oleh sekolah dan hasilnya diharapkan dapat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Rumus = koefisien korelasi antara variable x dan y, dua variable lain yang dikorelasikan = jumlah perkalian antara x dan y = kuadrat dari x = kuadrat dari y 3.4.2. Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik Arikunto, 2006 :170. Digunakan metode internal konsistensi Internal Consistensy yaitu reliabilitas yang berkaitan dengan unsur-unsur yang membentuk sebuah tes, yaitu soal-soal yang membentuk tes Sumarna, 2004 : 113. Internal consistensy di dasarkan pada homogenitas atau korelasi antar skor jawaban pada setiap butir tes. Digunakan metode internal consistensy sebab dalam penelitian ini butir soal yang digunakan merupakan soal-soal yang membentuk suatu tes. = reliabilitas tes k = jumlah soal = jumlah varian dari skor soal = jumlah varian dari skor total Untuk menguji coba instrumen dalam penelitian ini, peneliti menggunakan reliabilitas internal yaitu dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan. Rumus yang digunakan adalah rumus Alpha : r 2 2 11 1 1 t b k k Keterangan : r 11 : Reliabilitas instrumen k : Banyaknya butir pertanyaan atau soal Σσb 2 : Jumlah varians butir σt 2 : Varians total Arikunto, 2006: 180 3. 5 M ETOD E AN ALISIS D ATA 3.5.1. Stastistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah s uatu teknik pengo lahan data yang tujuannya unt uk me luk iskan dan mengana lisa kelompok data tanpa me mbuat atau me narik kesimpulan atau populas i yang d iamat i Ar ikunto, 2008 : 143. Statistik jenis ini memberikan cara unt uk mengurangi jumlah data jika dalam bentuk yang dapat diolah dan mengga mbarkannya dengan tepat mengena i rata- rata, perbedaan, hubungan dan sebagainya. Statistik deskriptif merupakan bidang ilmu stat istika yang me mpelajari cara -cara pengumpulan, penyusunan, dan penyajian data suatu penelit ian. Kegiatan yang ter masuk dalam kategori tersebut adalah kegiatan collect ion atau pengumpulan data, grouping atau pengelompokkan data, penentuan nilai dan fungs i stat istik serta yang terakhir termasuk pembuatan grafik dan gambar. Sebagian besar analis is statist ik me mang dikalk ulasikan dengan menggunakan prosedur frekuensi, tetapi prosedur analis is deskriptif me mliki keunggula n, ya itu leb ih efis ien da lam beberapa hal karena tidak me lakukan sort ing atau pengurutan data nila i ke tabel frekuensi.

BAB IV HASIL PEN ELITIAN D AN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (Studi Evaluasi Pelaksanaan Program Praktek Kerja Industri Bidang Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Tanggul Kabupaten Jember Tahun Ajaran 2010/2011)

0 3 18

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (Studi Evaluasi Pelaksanaan Program Praktek Kerja Industri Bidang Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Tanggul Kabupaten Jember Tahun Ajaran 2010/2011)

1 22 18

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN MINAT KERJA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 PURBALINGGA TAHUN AJARAN

49 202 133

PENGARUH PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG.

1 2 66

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PADA SISWA KELAS III PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI SMK N 2 BLORA.

0 0 141

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA.

0 0 181

IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA.

0 1 208

PENGELOLAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

7 61 259

MANAJEMEN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PADA KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK SE-KOTA YOGYAKARTA.

2 3 196

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 3 PACITAN.

0 1 165