Kerangka Berfikir LAND ASAN TEOR I

Antonius Semarang tahun pelajaran 20072008 dan terdapat faktor penghambat yang paling me mpengaruhi pe laksanaan kegiatan Prakerin siswa kelas XI program keahlian akuntans i SMK Antonius Se marang tahun pelajaran 20072008. Terdapat tiga faktor pengha mbat uta ma yang berasal dari guru pemb imbing dan sekolah, empat faktor pengha mbat utama yang berasal dari siswa, dan lima faktor penghambat utama dari dari dunia usahaindustri. Dar i has il penelit ian tersebut maka terdapat beberapa hal yang harus dilakukan unt uk mengatasi faktor- faktor pengha mbat tersebut yait u: 1 bagi s iswa he ndaknya lebih me mpersiapkan diri denga n baik dan me maksimalkan segala pembekalan dari sekolah, 2 bagi sekolah dan guru pembimbing hendaknya lebih meningkatkan kerjasama dengan pihak DUDI, 3 bagi pihak DUDI he ndaknya lebih me mberikan kebebasan kepada siswa praktek dalam me njalankan kegiatan Prakerin.

2.8 Kerangka Berfikir

SMK merupakan suatu pola pendidikan yang mengarah pada terciptanya suatu tenaga ahli di s uatu bidang tertentu yang siap menjadi tenaga yang profesional yang dib utuhkan oleh dunia kerja. Sebagai penunjang dari kebijakan tersebut adalah dengan adanya suatu pendidikan sistem ganda yang merupakan imple mentasi dari kebijakan link and match. Adanya kebijakan link and mat ch mendorong berbagai pihak untuk menc iptakan sebuah pembelajaran yang berbasis praktek atau bekerja langsung pada sebuah lingkungan pekerjaan yang nyata, sehingga siswa akan memperoleh pengetahuan sekaligus keterampilan saat mene mpuh jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan. Dalam program pendidikan siste m ganda PSG pembelajaran terjadi di dua tempat berbeda yaitu d i sekolah dan dunia kerja. Di sekolah siswa dibekali pengetahuan tentang teori dasar pendidikan dan keahlian keterampilan yang akan berguna dalam praktek kerja industr i di dunia kerja. Peningkatan kualitas siswa pendidikan SMK tercermin dari me ningkatnya prestasi belajar mereka. Dengan adanya peningk atan prestasi yang terjadi di suatu SMK maka akan meningkat pula kualitas siswa lulusan SMK sehingga lulusan SMK lebih mudah me masuki dunia kerja yang sesuai dengan misi SMK. Praktek kerja industr i merupakan pelaksanaan belajar sekaligus bekerja langsung d i dunia kerja yang dilakukan ole h siswa sesuai arahanpetunjuk pembimb ing lapangan. Tuj uan d iadakan praktek kerja industri ini adalah agar s iswa me mperoleh ga mbaran yang nyata dan jelas mengenai sit uasi dan kondis i pekerjaan di dunia kerja yang sesungguhnya, sehingga setelah lulus para siswa tidak terlalu canggung dala m me masuki pasaran kerja karena sudah pernah dilatih bekerja semasa sekolah. Dengan adanya praktek kerja industri d iharapkan siswa dapat mendiskripsikan bagaimana lingkungan tempat mereka beke rja nantinya. Kerja siswa dapat dikatakan berhasil apabila telah me mperoleh standart nila i yang merupakan akumulasi t iga aspek yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap Depdikbud 1994:6. K etiga unsur tersebut siswa me mperolehnya dari pengetahuan ya ng d iperoleh di sekolah yang nant inya akan diaplikasikan di te mpat kerja yang sesungguhnya. Siswa me mperoleh keterampilan yang sesungguhnya dalam melaksanakan prakerin, mereka dituntut unt uk mengerjakan pekerjaan yang sesungguhnya layaknya seorang karyawan. Siswa bertindak dan bersikap sebagai karyawan yang akan berinteraksi dengan karyawan lain. Prestasi yang didapatkan dalam praktek kerja industr i ini berupa suatu sertifikat penghargaan yang dapat menunjukan bahwa siswa telah me laksanakan praktek kerja industri di perusahaan atau industr i tertentu. Sertifikat diberikan kepada siswa yang te lah me laksanakan prakerin dengan alokasi waktu yang tela h ditent ukan sebelumnya. Sertifikat keterampilan yang diberikan kepada siswa akan berguna saat siswa telah lulus dari sekolah, sertifikat keterampilan tersebut dapat menunj ukkan bahwa seseorang telah me mpunya i s uatu keterampilan tertent u yang telah diakuio leh pihak sekolah atau lembaga pendidikan la in. Prins ip belajar menur ut Gestalt dala m bukunya Sla meto 2003:9 bahwa,belajar bukan semata- mata mengulangi hal- hal ya ng harus dipelajari tetapi mengert i atau me mperoleh insight, pembelajaran yang berdasarkan insight tergantung dari pengalaman masa lampau yang rele van sehingga siswa dapat menggunakan pengetahuan yang te lah d ite rimanya di sekolah sebagai bekal dalam me laksanakan praktek kerja. Prakerin merupakan kegiatan pembelajaran yang bertujuan unt uk me mberikan pengalama n yang sesuai dengan program keahlian yang te lah dip ilih s iswa diawal proses belajar. Sekolah memberikan ke sempatan kepada siswa untuk belajar sekaligus bekerja dengan tujuan s iswa me ndapatkan pengalaman yang nyata tentang lingkungan kerja yang sesungguhnya. Praktek kerja industri sebagai penga la man masa lampau s iswa yang nant inya merupakan bekal dalam mencar i pekerjaan yang sesua i dengan program keahlian yang te lah dipe lajari saat di sekolah. Siswa ditunt ut unt uk belajar sekaligus bekerja dan berbaur dengan karyawan lain di tempat kerja. Siswa bertindak sebagai karyawan yang sesungguhnya dalam me laksanakan prakerin. Keberhasilan s iswa dalam praktek ditentukan oleh ke mampuan siswa dalam me laksanakan pekerjaan yang diharapkan oleh dunia usaha dan dunia industr i denga n me manfaatkan teori yang tela h d idapatkan di sekolah. Tingkat keberhasilan belajar dapat ditunj uk kan dari tinggi rendahnya prestasi yang dicapai oleh siswa. Faktor yang dapat me mpengaruhi t ingkat keberhasilan praktek kerja industri ini antara la in adalah faktor intern yang terdir i atas faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. F aktor ekstern yang dapat mempengaruhi keberhasilan praktek kerja industri ini terdir i dari faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Faktor lain ya ng dapat mempengar uhi suat u praktek kerja industri adalah keterampilan dan s ikap untuk me nye lesaikan t ugas yang diberikan oleh pejabat yang terkait di tempat praktek kerja. Dengan demik ian keberhasilan suatu praktek kerja industri dipengaruhi oleh banyak faktor, berdasarkan hal inilah pene lit i ingin mengetahui t ingkat keberhasilan praktek kerja industr i di SMK Negeri 2 Blora dengan kerangka berfik ir sebagai berikut: Gambar 2.1 Sumber: Sla meto 2003: 54-72 dengan modifikasi Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan praktek kerja Prose s praktek kerja Keberhas ilan praktek kerja Sertifikas i praktek kerja

BAB III M ETOD E PEN ELITIAN

Dokumen yang terkait

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (Studi Evaluasi Pelaksanaan Program Praktek Kerja Industri Bidang Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Tanggul Kabupaten Jember Tahun Ajaran 2010/2011)

0 3 18

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (Studi Evaluasi Pelaksanaan Program Praktek Kerja Industri Bidang Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Tanggul Kabupaten Jember Tahun Ajaran 2010/2011)

1 22 18

PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DAN MINAT KERJA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 PURBALINGGA TAHUN AJARAN

49 202 133

PENGARUH PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG.

1 2 66

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI PADA SISWA KELAS III PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI DI SMK N 2 BLORA.

0 0 141

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA.

0 0 181

IMPLEMENTASI PROGRAM PRAKTIK KERJA INDUSTRI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA.

0 1 208

PENGELOLAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA.

7 61 259

MANAJEMEN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PADA KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK SE-KOTA YOGYAKARTA.

2 3 196

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 3 PACITAN.

0 1 165