4.3.3 Lingkungan dan
Masyarakat
Lingkungan masyarakat dalam novel Desperadoes Campus digambarkan pengarang terdapat di kota Malang, kota yang dielu-elukan sebagai kota
pendidikan di Jawa Timur. Sebagai kota pendidikan, tentu banyak kaum muda dari berbagai pelosok kota yang datang untuk mengais ilmu. Hal itulah yang
menjadikan pebisnis untuk mendirikan bisnis dunia malam yang menjanjikan. Klub malam, diskotik, dan tempat yang menjanjikan kebahagiaan malam,
merupakan tempat berkumpulnya kaum muda pada malam hari, setelah seharian berkutat dengan materi kuliah.
Yakh... tidak sedikit kulihat profesi ganda dimiliki oleh para mahasiswa dan mahasiswi di sini. Siang mereka berkutat dengan halaman-halaman
buku serta tugas-tugas kuliah, malamnya mereka habiskan dengan berdandan ria seperti dandangan Hollywood di sana guna menebar gairah
para pengunjung kehidupan malam. Pilihan hidup yang menurut aku sangat bertolak belakang. DC 2008:34
Dari kutipan di atas diketahui bahkan tak sedikit mahasiswa yang bekerja dalam dunia malam untuk berbagai tujuan. Meskipun banyak teman-temannya
yang merayu untuk ikut menikmati kehidupan malam dengan menjanjikan penghasilan Saras tetap kokoh dengan pendiriannya untuk tidak terjerumus ke
dalam kehidupan malam yang suram masa depan.
Akan tetapi keinginannya tersebut kandas akibat ulah Pak Romli, yang kini menjadikan Saras sebagai salah satu dari pekerja malam.
Tapi inilah satu-satunya jalan yang harus kulalui demi menghidupi diri di tengah kesombongan kota. Aku butuh makan, aku butuh pakaian, aku
butuh tempat tinggal, aku butuh uang, aku butuh jalan-jalan, aku butuh seperti apa yang dibutuhkan orang lain. DC 2008:174
Lingkungan mempengaruhi Saras untuk terus bertahan hidup dengan jalan yang salah. Kebutuhan Saras untuk hidup di kota membuatnya harus mencari
pemenuhan kebutuhan dengan cara menjadi pekerja malam. Namun hanya itu satu-satunya jalan, karena ia sudah tidak bisa meneruskan skripsinya yang putus
ditengah jalan karena dosen-dosen cabul.
4.3.4 Budaya Barat