Tapi inilah satu-satunya jalan yang harus kulalui demi menghidupi diri di tengah kesombongan kota. Aku butuh makan, aku butuh pakaian, aku
butuh tempat tinggal, aku butuh uang, aku butuh jalan-jalan, aku butuh seperti apa yang dibutuhkan orang lain. DC 2008:174
Kebutuhan di kota yang semakin tinggi, memaksa Saras untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang cepat, instan, meskipun ia tau itu salah. Ia
menggunakan kebutuhannya untuk dapat bertahan hidup di kota besar sebagai pembenaran atas pekerjaan yang ia jalani.
4.3.7 Budaya Dalam
Budaya dalam yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah budaya lokal, budaya yang ada di Indonesia. Selain faktor budaya barat, ada pula faktor
budaya dalam yang terdapat dalam novel Desperadoes Campus adalah budaya ilmu perdukunan. Ilmu yang sudah ada sejak jaman nenek moyang itu dipercaya
masyarakat sebagai ilmu yang memiliki berbagai fungsi, tetapi tidak sejalan
dengan aturan agama yang menyuruh umatNya hanya mempercayai Tuhan, bukan dukun yang seorang manusia.
Pak Romli terkenal ahli dalam ilmu kebatinan, sehingga orang-orang kampungnya datang untuk meminta bantuan akan berbagai persoalan hidup
kepadanya. Macam pelet yang digunakan Pak Romli antara lain: Arjuna celor merupakan ilmu yang apabila digunakan sesorang akan membuat orang lain
melihatnya menjadi tertarik karena kelihatan tampan atau cantik. Gendam robsong pameling merupakan ilmu perpaduan antara kekuatan pikiran, do‟ a,
dan permainan kekuatan rasa yang menimbulkan kekuatan gendam. Ilmu setan kober menggunakan kekuatan makhluk halus atau yang biasa disebut khadam.
Semar
mesem merupakan ilmu pelet untuk menjadikan dirinya berwibawa dan dihormati oleh orang banyak.
Dengan ilmu kebatinan yang Pak Romli miliki, ia dapat dengan mudah menaklukkan Saras, maupun wanita-wanita lainnya. Pak Romli memberikan pelet
kepada Saras agar menghormati dan menuruti apapun perkataan dan perintahnya. Saras tidak menyadari hal tersebut, sehingga ia tetap berpikiran bahwa Pak Romli
memperhatikannya seperti bapak memperhatikan anaknya. Bahkan setelah Pak Romli menggumuli Saras di villa Pantai Lakey.
Usai permainan itu, aku masih sempat berpikir, jangan-jangan apa yang dibicarakan orang-orang selama ini benar adanya. Benarkah Pak Romli
meiliki ilmu arjuna celor yang selama ini kudengar desas-desusnya? Ataukah kepadaku ia gunakan ilmu gendam robsong pemeling-nya? Setan
kober? Atau semar mesem? Ataukah air putih yang ia berikan kepadaku tadi sudah diisi dengan serbuk pembangkit nafsu sehingga diriku dikuasai
oleh gelora nafsu ingin bercinta? Ah... nampaknya itu semua membuat aku semakin tidak mengerti dan semakin merasa bodoh. DC 2008:117
Ilmu-ilmu hitam yang digunakan Pak Romli membuat Saras pasrah atas apa yang dilakukan Pak Romli itu kepada dirinya. Meskipun batin Saras menolak
perlakuan bejat Pak Romli, namun raganya tak kuasa melawan tenaga buas Pak Romli yang sudah kesetanan hawa nafsunya.
4.3.8 Kekuasaan Simbolik