Berpegangan tangan Berpelukan Berciuman Meraba daerah sensitive Petting Oral seks Anal seks Berhubungan intim

antara dosen dengan mahasiswa. Perilaku seksual dengan orang lain menurut Dianawati terdapat

2.2.3.3.1 Berpegangan tangan

Pada awal berpacaran, biasanya remaja melakukan hal ini, seperti saling bersentuhan dan berpegangan tangan untuk saling memberikan rangsangan pada pasangannya.

2.2.3.3.2 Berpelukan

Setelah mereka sudah saling berpegangan tangan biasanya remaja berani memeluk pasangannya agar merasa nyaman dan aman untuk saling melindungi.

2.2.3.3.3 Berciuman

Setelah sudah berani berpelukan, maka mereka akan membuktikan rasa sayangnya dengan mencium kening, pipi, lalu saling memainkan bibir pasangannya masing-masing.

2.2.3.3.4 Meraba daerah sensitive

Mulai pada tahap ini daya getaran api dan gairah seks sudah mengencang, mereka saling berciuman, dan saling meraba-raba atau mengelus-elus daerah sensitif pasangannya, namun masih mengenakan pakaian.

2.2.3.3.5 Petting

Petting adalah bermain seks, layaknya suami istri namun masih mengenakan baju, celana, rok, atau penutup lainnya. mereka saling mencium bibir, saling memegang alat kelamin, saling menindih, bahkan saling mempermainkan alat kelamin, meskipun itu semua tertutup kain. Perbuatan ini dilakukan karena mereka tidak mau mengambil resiko takut hamil.

2.2.3.3.6 Oral seks

Oral seks adalah melakukan rangsangan dengan mulut pada organ seks pasangannya, atau memainkan alat kelamin pasangannya dengan menggunakan mulut.

2.2.3.3.7 Anal seks

Anal seks adalah hubungan seksual yang dilakukan dengan memasukkan penis ke dalam anus atau anal. Aktivitas seksual seperti ini tentunya sangat berbahaya karena anus mengandung banyak bakteri dan biangnya penyakit.

2.2.3.3.8 Berhubungan intim

Berhubungan intim atau bersenggapa, yang pada tahap ini getaran dan gairah seks sudah sangat memuncak dan tidak dapat dibendung lagi. Berhubungan intim adalah hubungan seksual atau yang disebut bersetubuh yang dilakukan antara laki-laki dan perempuan yang dilandasi oleh rasa cinta atau gairah seks yang sudah tidak bisa dibendung lagi. sanng pria atau wanita berusaha mengobarkan benih-benih kenikmatan dengan daya yang semakin tinggi, dengan getaran yang semakin lama semakin menguat, dengan tanpa sehelai kain yang menempel di tubuh, baik sang pria atau wanita bebas melakukan hubungan seks layaknya suami istri.

2.2.3.4 Faktor-Faktor Seksualitas