Tepung bungkil kedelai soybean mealSBM

minyak campuran sebagai bahan baku pembuatan sabun sedangkan bungkil kapuk digunakan sebagai bahan pembuat pupuk. Selain itu, biji dan bungkil biji kapuk dapat digunakan sebagai bahan campuran pakan ternak. Tepung biji kapuk dan tepung biji kapas memiliki kandungan anti nutrisi yaitu gossypol, cycloproprenoid acid malvalic dan sterculic acids, phytic acid, phytoestrogen dan antivitamin Hertrampf dan Felicitas 2000; Francis et al. 2001. Kandungan protein kasar dari tepung biji kapuk dan kapas termasuk tinggi sedangkan serat kasarnya merupakan faktor pembatas penggunaannya dalam pakan. Untuk tingkat kecernaan energinya lebih rendah karena tingginya kandungan serat dalam bahan. Kandungan lemak yang terkandung dalam bahan tersebut sangat baik dicerna dibandingkan kecernaan karbohidratnya. Pada hewan ruminansia kecernaan tepung biji kapuk dan kapas sekitas 61, untuk ikan lele kecernaan nyata berkisar antara 71,2 – 90,6 sedangkan kecernaan semu pada ikan common carp antara 46,5 – 87,3. Tepung ini memiliki kandungan asam amino lisin yang rendah, hal ini disebabkan proses pelarutan ekstraksi minyak dan adanya gossypol yang mengikat lisin.

3. Tepung bungkil kedelai soybean mealSBM

Kedelai merupakan bahan baku yang sangat baik mutu proteinnya bila dibandingkan dengan tanaman kacang-kacangan lainnya. Tepung bungkil kedelai merupakan hasil sampingan by-product dari kacang kedelai setelah minyak kedelainya diambil. Tepung bungkil kedelai banyak digunakan sebagai salah satu sumber protein yang dapat menggantikan seluruh atau sebagian tepung ikan dalam pembuatan pakan. Selain kandungan proteinnya yang tinggi, juga ketersediaannya yang masih melimpah Hertrampf dan Felicitas, 2000. Kualitas protein tepung bungkil kedelai mempunyai profil asam amino yang terbaik dibanding semua tepung tumbuhan. Menurut Andayani 1981, kualitas protein kedelai hampir mendekati kualitas protein hewani. Hertrampf dan Felicita 2000 mengungkapkan bahwa asam amino pembatas pada tepung bungkil kedelai adalah metionin dan sistein, sedangkan arginin dan phenilalanin mempunyai jumlah yang cukup. Selain itu tepung bungkil kedelai merupakan sumber vitamin B. Francis et al. 2001 menyatakan bahwa tepung bungkil kedelai memiliki kandungan anti nutrisi yaitu protease inhibitors, lektin, phytic acid, saponin, phytoestrogen, antivitamin dan allergens. Anti nutrisi ini dapat mempengaruhi penggunaan dan pencernaan protein, penggunaan mineral, antivitamin dan bersifat racun. Selanjutnya Lovell 1989 menyatakan bahwa tepung kedelai mengandung beberapa faktor anti nutrien yaitu zat yang dapat menghambat bekerjanya enzim tripsin, tetapi dengan pemanasan pada suhu 105 o C selama 10-20 menit, zat tersebut dapat rusak dan dihilangkan. Menurut Shimeno et al. 1992 bahwa pemakaian tepung kedelai yang telah dipanaskan akan memperbaiki tingkat pemanfaatan pakan dan pertumbuhan ikan rainbow trout. Tingkat kecernaan energi tepung bungkil kedelai pada ikan umumnya berkisar antara 2,572 – 3,340 kkalkg. Tingkat kecernaan semua protein kasar tepung bungkil kedelai lebih baik pada udang yaitu 91,1 dibanding dengan tingkat kecernaan semua ikan 84,9, namun demikian residu lemak dari tepung bungkil kedelai dapat dicerna lebih baik oleh ikan 88,6 dibanding udang 78,6 Hertrampf dan Felicitas, 2000.

4. Tepung daging dan tulang meat and bone mealMBM