Metode Penyembunyian End Of File

18

2.4.3 Steganografi Pada Citra Image Steganograpy

Untuk menyembunyikan data di dalam citra tanpa mengubah tampilan data, media pembawa perlu dimodifikasi pada bagian area yang “noisy” dengan banyak variasi warna, sehingga modifikasi yang terjadi tidak akan terlihat. Ada beberapa metode yang digunakan dalam steganografi citra. Berikut akan dibahas metode steganografi citra yang digunakan pada skripsi ini. Contoh penyisipan kedalam citra pada gambar 2.4. Embedded Cover Stego embedeed Key Key Gambar 2.4 Sistem Steganografi [4] Sistem steganografi secara umum dimana di bagian pengirim pesan sender, dilakukan proses embedding pesan yang hendak di kirim secara rahasia embedded ke dalam data cover sebagai tempat menyimpannya, dengan menggunakan kunci tertentu key, sehingga di hasilkan data dengan pesan tersembunyi di dalamnya stego. Di bagian penerima pesan recipient, dilakukan proses extraction pada stego untuk memisahkan pesan rahasia embedded dan data penyimpan cover tadi dengan menggunakan kunci yang sama seperti pada proses embedding. Jadi hanya orang yang tahu kunci ini saja yang dapat mengekstrak pesan rahasia tadi.

2.5 Metode Penyembunyian End Of File

Teknik EOF atau End Of File merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam steganografi. Teknik ini menggunakan cara dengan menyisipkan data pada akhir file. Teknik ini dapat digunakan untuk menyisipkan data yang ukurannya sesuai dengan Embedding Extraction Universitas Sumatera Utara 19 kebutuhan. Ukuran file yang telah disisipkan data sama dengan ukuran file sebelum disisipkan data ditambah dengan ukuran data yang disisipkan ke dalam file tersebut. Dalam teknik ini, data disisipkan pada akhir file dengan diberi tanda khusus sebagai pengenal start dari data tersebut dan pengenal akhir dari data tersebut. Kelebihan menggunakan algoritma EOF adalah jika dilakukan proses penyisipan pesan pada algoritma eof ini maka citra yg disisipi pesan tidak merusak kualitas citra. kelemahanya: algoritma ini jika disisipi pesan akan mengubah ukuran citranya, semakin besar file teks yg di sisipi maka semakin besar pula kapasitas citra tersebut tak berbatas.

2.5.1 Penyisipan Pesan dengan Menggunakan Algoritma End Of File pada Citra

True Color Pada algoritma End of File EOF, akan dilakukan penyisipan pesan secara langsung pada akhir file citra. Pada algoritma ini, diperlukan piksel penanda awal dan akhir yang diikuti dengan pesan yang akan disisipkan. Sehingga, di hasilkan bentuk desimal pesan yang akan disisipkan ke dalam file citra yaitu 35, 68, 73, 65, 35. Contoh teks yang coba disipkan pada akhir file yaitu : DIA Menggunakan ASCII : D = 01000100 = 68 I = 01001001 = 73 A = 01000001 = 65 Universitas Sumatera Utara 20 Adapun file citra yang disisipi adalah seperti pada Gambar 2.5. 243,180,158 200,52,125 56,45,87 25,45,124 10,200,127 152,20,57 Gambar 2.5. Matriks RGB Cover Image 2 x 3 piksel Citra yang disisipi memiliki dimensi 2 x 3 piksel dan data penyisip ada sebanyak 5 byte, maka penyisip diletakkan pada akhir baris cover image seperti pada Gambar 2.6. 243,180,158 200,52,125 56,45,87 25,45,124 10,200,127 152,20,57 35,35,35 68,68,68 73,73,73 65,65,65 35,35,35 Xx,Xx,Xx Gambar 2.6. Matriks RGB Stego Image 2 x 6 piksel Pada nilai 35 di awal dan di akhir adalah penanda pada program. Sehingga didapatkan teks di antara penanda tersebut. Universitas Sumatera Utara 21

2.5.2 Metode Penyembunyian Data LSB

Penyembunyian data dilakukan dengan mengganti bit-bit data di dalam segmen citra dengan bit-bit data rahasia. Dalam skripsi ini metode yang digunakan adalah metode Least Significant Bit LSB. Pada susunan bit di dalam sebuah byte, ada bit yang paling berarti yang disebut most significant bit MSB dan bit yang paling kurang berarti yang disebut Least Significant Bit LSB. Sebagai ilustrasi, misalkan byte 11010010, bit 1 yang pertama di garis bawahi adalah bit MSB dan bit 0 yang terakhir di garis bawahi adalah bit LSB. Bit yang cocok untuk diganti adalah bit LSB, sebab penggantian hanya mengubah nilai byte tersebut satu lebih tinggi atau satu lebih rendah dari nilai sebelumnya. Pada citra 24 bit setiap pixel titik pada gambar tersebut terdiri dari susunan tiga warna yaitu Red, Green dan Blue RGB yang masing-masing disusun oleh bilangan 8 bit 1 byte dari 0 sampai 255 atau dengan format biner 00000000 sampai 11111111. LSB Least Significant Bit Coding, metode ini juga merupakan metode yang paling sederhana dalam menyisipkan data. Metode ini akan mengubah nilai LSB Least Significant Bit komponen luminasi atau warna menjadi bit yang bersesuai dengan bit label yang akan di sembunyikan. Metode ini akan menghasilkan citra rekonstruksi yang sangat mirip dengan aslinya, karena hanya mengubah bit terakhir dari citra. Misalkan suatu byte di dalam gambar mewakili warna tertentu, maka perubahan suatu bit LSB tidak akan begitu mempengaruhi warna tersebut. Hal ini dikarenakan keterbatasan mata manusia dalam melihat perubahan warna tersebut. Sebagai contoh piksel 3x3 adalah : Universitas Sumatera Utara 22 Gambar 2.7. Matriks RGB Cover Image 3 x 3 piksel penyisipan menggunakan LSB dilakukan dengan mengganti 1 bit dari cover image. Teks yang disisipi berupaDIA dibinerkan menjadi: D = 01000100 = 68 I = 01001001 = 73 A = 01000001 = 65 11110010,10110101,10011 110 11001000,00110100,011111 01 00111000,00101100,0 1010110 00011001,00101100,01111 100 00001011,11001000,111111 10 10011001,00010100,0 0100101 00111100,11100110,01001 010 00111100,01010100,000100 01 01011010,01110011,0 1011000 Gambar 2.8. Matriks RGB Stego Image 3 x 3 piksel 11110011,10110100,10011 110 11001000,00110100,011111 01 00111000,00101101,0 1010111 00011001,00101101,01111 100 00001010,11001000,111111 11 10011000,00010100,0 0100101 00111100,11100111,01001 011 00111101,01010100,000100 00 01011010,01110011,0 1011000 Universitas Sumatera Utara 23 Kelebihan LSB : 1.Kapasitas citra setelah penyisispan tidak berubah. 2.Stego image hasil penyisipan menggunakan metode LSB tidak terlihat secara kasat mata. Kekurangan LSB : 1. Daya tampung untuk penyisipan terbatas. Pesan teks yang disisipi harus lebih kecil dari citra penampung. 2. Kecepatan proses ekstraksi jika untuk karakter yang cukup banyak akan memakan waktu yang lama. Universitas Sumatera Utara BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis System