Analisis System Perbandingan Penyisipan Pesan ke dalam File Citra True color dengan Algoritma End of File (EOF) dan Least Significant Bit (LSB).

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis System

Analisis sistem berfungsi untuk melihat perbandingan kedua algoritma yang digunakan yaitu EOF dan LSB yang akan disisipkan kedalam citra digital harus bisa tidak tampak secara kasat mata dan media penampung pesan juga tidak menampakkan perubahan yang drastis sehingga tidak terjadi kecurigaan oleh orang yang melihatnya terdapat pesan pada file gambarnya. Pada Algoritma EOF pesan disisipi pada akhir file citra dengan diberi penanda di awal “” dan di akhir . Penelitian ini menggunakan citra berformat BMP 24 bit. Steganografi berfungsi untuk menyisipkan pesan pada sebuah file yang ada di komputer baik file citra ataupun file audio, dalam kasus ini adalah file citra digital. Sedangkan Pada algoritma LSB bekerja dengan mengganti bit terakhir dari nilai RGB. Universitas Sumatera Utara 25

3.1.1 Pengolahan Citra Cover

Untuk melakukan penyisipan, sebelumnya dilakukan pembacaan dan penghitungan nilai piksel pada cover image. Berikut ini contoh citra berwarna berdimensi 150 x 150 piksel pada Gambar 3.1 Gambar 3.1 Citra Berwarna Berdimensi 150 x 150 Piksel Gambar 3.1 akan dilakukan perhitungan nilai komponen warna RGB-nya dengan membagi citra dalam piksel. Contoh citra 5 x 5 piksel yang berasal dari cover image dilihat pada Gambar 3.2. Gambar 3.2 Cover Image 5x5 Piksel Universitas Sumatera Utara 26

3.1.2 Analisis pada algoritma EOF

Pada algoritma EOF pesan disisipi pada akhir file citra,sehingga citra yang disisipi akan semakin bertambah besar dari citra aslinya. Pada algoritma ini citra yang disisipi akan terlihat seperti garis hitam . Semakin banyak karakter yang disisipi maka semakin terlihat jelas garis pada akhir file citra. Pada algoritma ini diberi penanda “” di awal dan di akhir untuk proses embedding dan extract.

3.1.3. Analisis Proses Embedding

Gambar 3.2 di atas dilakukan pembacaan nilai RGB dengan contoh cover image 5 x 5 piksel seperti pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Nilai Cover Image dengan Nilai 5 x 5 Piksel 200,189,203 194,185,146 192,170,87 198,168,18 211,162,7 201,190,204 199,190,151 201,179,96 198,168,18 209,160,5 193,189,203 189,190,192 185,190,170 196,170,111 206,157,65 190,186,200 188,189,191 191,196,176 212,106,127 24,162,70 196,190,190 198,180,178 223,182,180 232,160,148 182,87,67 Proses embedding atau penyisipan pesan menggunakan algoritma End of File adalah sebagai berikut : 1 Pilih file gambar yang akan disisipi. 2 Inputkan teks yang akan menjadi media di dalam citra penampung cover image sehingga nantinya akan menghasilkan stego image. 3 Tambahkan penanda “” di awal dan di akhir teks . Universitas Sumatera Utara 27 Proses extraction atau pengambilan pesan rahasia dari media menggunakan algoritma End of File adalah sebagai berikut : 1 Pilih file gambar yang telah disisipkan stego image. 2 Baca nilai pixel stego image yang terdapat pada akhir file citra. 3 Ambil pesan rahasia tersebut yang terdapat pada stego image, yaitu di awal dan di akhir penanda “” Contoh 1 : Berikut ini contoh penyisipan teks pada algoritma End of File memiliki dimensi 5x5 piksel : Gambar 3.3 Cover Image 5x5 Piksel Maks x maka nilai maks x adalah 4 dan maks y adalah 4 Inputan pesan yang akan di coba adalah “PENYISIPAN PESAN” Penambahan y = Panjang teksmaks x = jumlah karakter inputanmaks x=185 = 3,6 = 4 dibulatkan Gambar setelah dilakukan penyisipan menjadi 9,5 Universitas Sumatera Utara 28 Gambar 3.4 Stego Image 5x5 Piksel Maka dari piksel 0,0 sampai 4,4 citra tidak terjadi perubahan,kemudian dari 5,0 sampai 8,1 dilakukan penyisipan nilai karakter dengan input pesan : “PENYISIPAN PESAN” . Kemudian sisa dari piksel diisi dengan nilai 0 hitam. Gambar 3.5 Stego Image 5x5 Piksel Universitas Sumatera Utara 29 Contoh 2 Citra penampung memiliki 5 x 5 piksel. Data yang akan disisipi yaitu: Tabel 3.2 Nilai Piksel Citra Penampung Cover Image RGB 5 x 5 Piksel 200,189,203 194,185,146 192,170,87 198,168,18 211,162,7 201,190,204 199,190,151 201,179,96 198,168,18 209,160,5 193,189,203 189,190,192 185,190,170 196,170,111 206,157,65 190,186,200 188,189,191 191,196,176 212,106,127 24,162,70 196,190,190 198,180,178 223,182,180 232,160,148 182,87,67 L : 01001100 = 76 A : 01000001 = 65 R : 01010010 = 82 I : 01001001 = 73 Penyisipan data akan bertambah sebanyak 2 byte, pada algoritma End of File ini penyisipan dilakukan dalam bentuk decimal. Maka penyisipan diletakkan pada akhir baris cover image seperti pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Stego Image RGB 5 x 7 Piksel 200,189,203 194,185,146 192,170,87 198,168,18 211,162,7 201,190,204 199,190,151 201,179,96 198,168,18 209,160,5 193,189,203 189,190,151 185,190,170 196,170,111 206,157,65 190,186,200 188,189,191 191,196,176 212,106,127 24,162,70 196,190,190 198,180,178 223,182,180 232,160,148 182,87,67 35,35,35 76,76,76 65,65,65 82,82,82 73,73,73 35,35,35 0,0,0 0,0,0 0,0,0 0,0,0 Universitas Sumatera Utara 30 Nilai 35 adalah penanda di awal dan di akhir yang berfungsi bagi program untuk membaca pesan teks dari penanda awal sampai penanda akhir. pada piksel yang berwarna kuning adalah pesan yang telah di embeded. Pada nilai piksel 0 program akan mengisi piksel yang kosong dengan nilai bit 0. Dengan begitu maka akan di dapati pesan yang di sisipi pada algoritma End of File. Kemudian dibaca nilai pixel stego image yang terdapat pada baris terakhir matriks pixel citra seperti pada Table 3.4 Tabel 3.4 Stego Image yang Terdapat pada Baris Terakhir Citra 35,35,35 76,76,76 65,65,65 82,82,82 73,73,73 35,35,35 Dengan demikian di dapati nilai decimal yaitu pada piksel RGB dengan nilai desimal karakter penanda “” yaitu “35”, didapatlah nilai piksel yaitu “76 65 82 73”. Dengan teks “LARI”.

3.1.3.1 Analisis pada Algoritma LSB

Algoritma LSB dilakukan dengan mengganti bit-bit terakhir pada nilai RGB di dalam piksel citra penampung. Proses embedding atau penyisipan pesan menggunakan algoritma LSB adalah sebagai berikut : 1. Pilih file gambar yang akan disisipi. 2. Inputkan teks yang akan menjadi media di dalam citra penampung cover image sehingga menghasilkan stego image. Universitas Sumatera Utara 31 3. Ubah nilai decimal RGB menjadi biner menggunakan ASCII 4. Baca nilai piksel RGB . 5. Tambahkan penanda “” di akhir sebagai batasan dari teks yang disisipi. Proses extraction atau pengambilan pesan rahasia dari media menggunakan algoritma LSB adalah sebagai berikut : 1. Pilih file gambar yang telah di sisipkan stego image sebagai contoh Winnie- LSB. 2. Baca nilai pixel stego image yang terdapat pada akhir bit di dalam piksel RGB. 3. Ambil pesan rahasia tersebut yang terdapat pada stego image, yaitu di akhir bit ke 8,16 dan 24 pada RGB. Contoh proses penyisipan pesan dengan algoritma LSB adalah seperti berikut: Pertama kita ambil cuplikan piksel dari citra penampung berukuran 5 x 5 piksel dalam bentuk desimal: Tabel 3.5 Nilai Piksel Citra Penampung RGB 5x5 Piksel 194,185,146 192,170,87 198,168,18 211,162,7 199,190,151 201,179,96 198,168,18 209,160,5 189,190,151 185,190,170 196,170,111 206,157,65 188,189,191 191,196,176 212,106,127 24,162,70 198,180,178 223,182,180 232,160,148 182,87,67 Kemudian masing-masing nilai piksel diubah dalam bentuk biner. Universitas Sumatera Utara 32 Tabel 3.6 Nilai Biner Citra Penampung RGB 5x5 Piksel Pesan Rahasia yang dicoba untuk di input adalah “LARI“, yang jika direpresentasikan ke dalam binary kata “LARI“ ini menjadi : Tabel 3.7 Nilai Biner Pesan yang akan Disisipkan Kemudian masing-masing nilai biner di sisipkan pada bit-bit terakhir dari masing-masing piksel citra penampung RGB seperti berikut: R=11001000 G=10111101 B=11001011 R=11000010 G=10111001 B=10010010 R=11000000 G=10101010 B=01010111 R=11000110 G=10101000 B=00010010 R=11010011 G=10100111 B=00000111 R=11001001 G=10111110 B=11001100 R=11000111 G=10111110 B=10010111 R=11001001 G=10110011 B=01100000 R=11000110 G=10101000 B=00010010 R=11010001 G=10100000 B=00000101 R=11000001 G=10111101 B=11001011 R=10111101 G=10111110 B=11000000 R=10111001 G=10111110 B=10101010 R=11000100 G=10101010 B=01101111 R=11001110 G=10011101 B=01000001 R=10111110 G=10111010 B=11001000 R=10111100 G=10111101 B=10111111 R=10111111 G=11000100 B=10110000 R=11010100 G=01101010 B=01111111 R=00011000 G=10100010 B=01000110 R=11000100 G=10111110 B=10111110 R=11000110 G=10110100 B=10110010 R=11011111 G=10110110 B=10110100 R=11101000 G=10100000 B=10010100 R=10111010 G=01010111 B=01000011 No Huruf Ascii Binary 1 L 76 01001100 2 A 65 01000001 3 R 82 01010010 4 I 73 01001001 Universitas Sumatera Utara 33 L : 01001100 A : 01000001 R : 01010010 I : 01001001 Tabel 3.8 Nilai Biner Citra Penampung Setelah Disisipi Pesan Karakter ‘L’ yang disisipkan ditandai dengan bit yang berwarna merah, karakter ‘A’ ditandai dengan bit-bit yang berwarna biru, karakter ‘R’ ditandai dengan bit berwarna kuning, dan karakter ‘I’ ditandai dengan bit berwarna ungu. Hanya 16 bit yang berubah, sehingga secara kasat mata kecil terjadi perubahan pada kualitas citra. Pada algoritma LSB program membaca dari nilai bit terakhir di RGB sampai menemukan penanda “” pada akhir piksel. Universitas Sumatera Utara 34

3.2 Perancangan Sistem