3.3.2 Teknik Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan
pertanyaan dan yang diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan Moleong, 2002:135.
Wawancara adalah suatu percakapan yang mempunyai maksud tertentu Moleong, 1994: 135. Teknik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
teknik wawancara berstruktur dan teknik wawancara tak berstruktur. Teknik wawancara berstruktur adalah wawancara yang mempersiapkan pertanyaan-
pertanyaan terlebih dahulu yang bersifat keterangan. Teknik ini dilakukan pada anggota-anggota kelompok kesenian Babalu. Teknik wawancara tak berstruktur
adalah wawancara yang ingin mendalami masalah yang diteliti dengan mengadakan wawancara yang bebas sifatnya tanpa harus menetapkan pertanyaan
terlebih dahulu. Wawancara dilakukan hanya pada informan yang bersifat khusus dengan tujuan mendalami masalah. Misalnya tokoh-tokoh masyarakat atau orang
yang dianggap ahli mengenai kesenian Babalu. Dalam mengumpulkan data, dengan metode wawancara penulis mencari
informasi kepada informan-informan antara lain: Kepala Desa Proyonanggan, Ketua Kesenian Babalu, Pelatih Babalu, Pemain Babalu dan Pengiring Babalu.
Penulis mengambil informan tersebut dengan alasan informan-informasi ini menguasai dan mengatahui tentang Bentuk Pertunjukan serta Makna Simbolis
Kesenian Babalu di Kabupaten Batang. Sehubungan dengan hal ini diharapkan
informasi data yang diperoleh dapat mendalam dan terinci secara maksimal. Materi-materi yang dijadikan bahan wawancara adalah sebagai berikut:
3.3.2.1 Sejarah terciptanya kesenian Babalu di Kabupaten Batang penulis
mewawancarai penerus dan pelatih kesenian Babalu di Kabupaten Batang yaitu Bapak Suprayetno, Skr.
3.3.2.2 Bentuk Pertunjukan dan Makna Simbolis Kesenian Babalu di Kabupaten
Batang, penulis mewawancarai penerus dan pelatih kesenian Babalu yaitu Bapak Suprayetno, Skr.
3.3.2.3 Musik pengiring yang digunakan untuk menggiringi kesenian Babalu di
Kabupaten Batang, penulis mewawancarai pemusik kesenian yaitu Bapak Sukiyanto,Spd.
3.3.2.4 Penari yang menarikan kesenian Babalu di Kabupaten Batang penulis
mewawancarai penari Babalu yaitu saudari Niken. 3.3.2.5
Penonton yang menikmati kesenian Babalu di Kabupaten Batang penulis mewawancarai penonton kesenian Babalu yaitu masyarakat sekitar.
Melalui teknik wawancara ini diharapkan peneliti dapat menghasilkan data sebanyak-banyaknya tentang gambaran umum lokasi penelitian, Bentuk
Pertunjukan dan Makna Simbolis Kesenian Babalu, sejarah terciptanya Tari Babalu dan musik pengiring Tari Babalu, kemudian dengan teknik wawancara
tersebut juga diharapkan dapat menghasilkan data yang lebih lengkap dan terperinci dari hal-hal yang diperlukan sesuai dengan topik masalah penelitian.
3.3.3 Teknik Dokumentasi