bermaksud untuk memperoleh data yang relevan, dan akurat. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.3.1 Teknik Observasi
Pengumpulan data untuk suatu tulisan ilmiah data melalui observasi, observasi adalah pengamatan tidak langsung terhadap suatu objek yang diteliti
yaitu Kesenian Babalu, observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai objek penelitian serta untuk mengecek sejauh mana kebenaran
data yang dikumpulkan. Observasi adalah suatu penyelidikan secara sistematis menggunakan
kemampuan indra manusia Suwardi Endraswara, 2003: 208. Obsevasi sebagai alat pengumpulan data harus sistematis, artinya observasi serta pencatatannya
dilakukan menurut prosedur dan aturan-aturan tertentu sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti lainnya. Hasil observasi harus memberi kemungkinan untuk
menafsirkan secara illmiah Nasution, 1996: 7. Cholik Nurbuko 2000: 72 mengatakan bahwa observasi adalah alat
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati gejala-gejala yang diselidiki. Oleh karena itu faktor pencatatan, pendengaran dan faktor kecekatan
melakukan pencatatan memegang peranan yang penting di dalam observasi. Pengamatan atau observasi dapat diklasifikasikan atas pengamatan melalui
cara berperan serta dan tidak berperan serta bogdan Taylor dalam sumaryanto, 2007: 101. Pengamatan tanpa peran serta, pengamat hanya melakukan satu
fungsi, yaitu mengadakan pengamatan. Sedangkan pengamat berperan serta melakukan dua peranan sekaligus bergabung dengan kelompok yang diamati.
Menurut Moleong 1994: 126, jenis observasi dilihat dari teknik pelaksanaan dibagi observasi peran serta, peneliti hanya mengadakan pengamatan
dan terjun langsung kelapangan. Peneliti melakukan observasi atau pengamatan terbuka, yakni peneliti mengamati subjek, dan para subjek memberikan
kesempatan kepada peneliti untuk mengamati segala sesuatu yang ada pada subjek secara rinci. Subjek dari penelitian adalah Bentuk pertunjukan dan Makna
simbolis Kesenian Babalu di Kabupaten Batang. Observasi diawali dengan mengadakan pengamatan terhadap objek
penelitian mengenai Bentuk Pertunjukan dan Makna Simbolis Kesenian Babalu. Bentuk yang meliput: pelaku, gerak, musik, tata rias dan busana, property, tempat
pertunjukan, penonton dan penikmat, sehingga diharapkan dapat memperoleh data yang lengkap mengenai bentuk pertunjukan dan makna simbolis Kesenian Babalu.
Penulis selain mengadakan pengamatan juga mengadakan pencatatan, hal ini disebabkan karena kemampuan penulis terbatas, sehingga data yang diperoleh
tidak akan lupa. Observasi penulis dilakukan dengan cara mendatangi dan melihat langsung kondisi wilayah penelitian, kehidupan sosial budaya penduduk
Proyonanggan, bentuk pertunjukan dan makna simbolis dari kesenian Babalu itu sendiri. Peneliti juga mengambil gambar dengan bantuan kamera, sehingga hasil
pengamatan tetap terjaga validitasnya.
3.3.2 Teknik Wawancara