2.3.6 Tempat pertunjukan
Suatu pertunjukan apapun bentuknya selalu memerlukan tempat atau ruangan guna menyelenggarakan pertunjukan itu sendiri. Penataan panggung
dipandang baik bila diarahkan untuk mendukung penampilan tarinya, yaitu pendukung geraknya Jazuli, 2001: 117 menurut Suparjan 1982: 16 suatu
pertunjukan apapun bentuknya selalu memerlukan tempat atau ruangan guna menyelenggarakan pertunjukan. Bentuk-bentuk tempat pertunjukan antara lain
bentuk lapangan terbuka dimaksudkan bahwa pertunjukan diselenggarakan pada tempat terbuka. Bentuk arena artinya tidak ada pembantas antara pemain dan
penonton. Bentuk pendopo artinya para penonton dapat menonton dari 3 sisi yaitu sisi depan, sisi samping kiri, sisi samping kanan. Pertunjukan tari tradisional di
lingkungan rakyat sering dipergelarkan di lapangan terbuka. Berbeda dengan kalangan bangsawan jawa, pertunjukan sering diadakan di pendapa yaitu suatu
bangunan berbentuk joglo dan bertiang pokok empat tanpa penutup pada sisinya Jazuli, 1994:20.
2.3.7 Penonton dan penikmat
Kedudukan penonton dalam penyajian seni pertunjukkan tradisional sangat menentukan berhasil atau tidaknya sebuah pertunjukkan. Penonton adalah salah
satu komponen yang menentukan, oleh karena itu penonton harus diperhitungkan dalam perencanaan penyajian suatu seni pendukungnya, juga bagaimana tingkat
apresiasi masyarakat pada keberadaan seni pertunjukkan tersebut. Masyarakat
merasa tertarik pada seni pertunjukkan tersebut maka kesenian tersebut akan hidup terus meskipun mengalami perubahan atau penyempurnaan. Maksudnya
seni akan dapat menghayati selama berlangsungnya proses ungkap oleh pelakunya dan seni disajikan untuk dinikmati dan ditonton oleh khalayak atau penonton. Jadi
bentuk seni mendapat perhatian orang yang menyaksikan Bastomi, 1992: 42. Berdasarkan teori Jazuli di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk penyajian
kesenian tradisional adalah wujud sebuah karya seni yang indah yang diwariskan secara turun temurun, ditampilkan secara berurutan dari awal hingga akhir yang
merupakan satu kesatuan yang utuh dan didalamnya terkandung faktor-faktor yang kait mengkait saling bergantungan satu dengan yang lainnya, yang meliputi
urutan sajian, dan didukung beberapa faktor antara lain : pelaku, gerak, tata rias, tata busana, pola lantai, tata pentas, tata lampu, tata suara, properti dan penonton.
25
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Dan Pendekatan