25
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Dan Pendekatan
Penelitian ini, menggunakan metode kualitatif yaitu metode yang mengungkapkan atau menguraikan data-data yang diperoleh dilapangan dengan
kalimat-kalimat bukan diunkapkan dengan angka-angka. Seperti apa yang diungkapkan menurut Edraswara 2003:14-15 mengungkapkan bahwa
pendekatan penelitian kualitatif biasanya mengejar data verbal yang lebih mewakili fenomena dan bukan angka-angka yang penuh prosentase dan yang
kurang mewakili fenomena. Penelitian kualitatif mengutamakan data yang diperoleh dari lapangan, biasanya tidak terstruktur dan relatif banyak sehingga
memungkinkan peneliti untuk menata, mengkritisi dan mengklasifikasikan agar lebih menarik.
Jazuli 2001:19 Bahwa maksud dari penelitian kualitatif adalah berupa kata-kata dan gambar yang berasal dari naskah, hasil wawancara, catatan
lapangan, dokumen pribadi maupun resmi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode dekriptif, karena permasalahan yang dibahas dalan hal
ini bertujuan untuk menggambarkan atau menguraikan tentang bentuk pertunjukan dan makna simbolis kesenian Babalu di Kabupaten Batang.
Metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskritif, berupa kata-kata yang terucap secara lisan dan tertulis serta perilaku
orang-orang yang diamati Rokhman, 2000: 1-2. Penelitian kualitatif, latar
seting dan manusia yang menjadi objek penelitian dilihat secara utuh holistik, perilaku manusia tidak dapat dilepaskan pada latar dimana ia berada dan hidup.
Metode ini memberikan peluang pada penulis untuk mengetahui secara personal objek penelitiannya. Penulis dapat mengalami sendiri, menggali objek penelitian
dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan metode kulitatif karena peneliti ingin mendiskipsikan bentuk pertunjukan dan makna simbolis kesenian
Babalu. Pada penelitian ini peneliti akan mengungkapkan hasil penelitian dengan menggunakan kata-kata atau secara deskriptif, namun tidak berarti bahwa dalam
penelitian ini sama sekali tidak menggunakan angka. Pendekatan etnokoreologi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat
tari Babalu dari segi bentuk pertunjukan dan makna simbolis dan aspek-aspek pertunjukan. Bentuk pertunjukan kesenian babalu berupa deskripsi pertunjukan
tari babalu dari awal sampai akhir pertunjukan, makna simbolis terdiri dari gerak, musik dan busana. Aspek pertunjukan terdiri dari gerak tari, deskripsi gerak tari,
unsur gerak tari, gerak tari dalam prespektif tenaga,ruang dan waktu, tata rias dan tata busana. Pendekatan etnokoreologi terdiri dari tiga tahap yaitu 1 melakukan
studi secara aktif dan mendatangi lokasi penelitian, 2 mentransfer pola-pola tari ke dalam bentuk tulisan, dengan deskripsi verbal dan layout visual, 3
menginterpretasikan fakta-fakta yang telah diorganisasikan.
3.2 Lokasi dan Sasaran Penelitian