RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KEDELAI (Glycine max L. Merril) PADA KONDISI LAHAN PENANAMAN YANG BERBEDA

RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS KEDELAI
(Glycine max L. Merril) PADA KONDISI LAHAN PENANAMAN YANG
BERBEDA
Oleh: M. Imam Efendi (00710011)
Agronomy
Dibuat: 2006-07-25 , dengan 3 file(s).

Keywords: Kedelai, Jenuh Air

Usaha untuk meningkatkan produktifitas kedelai baik secara kualitas maupun kuantitas telah
dilakukan dengan berbagai manipulasi diantaranya adalah dengan menanam varietas unggul.
Varietas yang digunakan adalah Wilis, Anjasmoro dan Mahameru. Selama dasawarsa terakhir ini
kondisi iklim tidak menentu, khususnya saat jumlah dan distribusi curah hujan yang turun pada
awal musim kemarau berlebihan sehingga lahan sawah di beberapa daerah mengalami kondisi
jenuh air. Sehingga dibutuhkan adanya varietas yang adaptif baik pada kondisi lahan kering
maupun lahan jenuh air. Penilitian dilaksanakan di Desa Rambaan, kecamatan Dau, Kabupaten
Malang. Rancangan yang digunakan adalah RAK Split Plot dengan tiga kali ulangan.
Kondisi lahan jenuh air menunjukkan hasil yang lebih tinggi dari kondisi lahan kering pada
parameter pengamatan tinggi tanaman (20 dan 30 HST), jumlah bintil akar (50 HST) dan jumlah
polong hampa. Sedangkan kondisi lahan kering menunjukkan hasil tertinggi pada parameter
jumlah akar (30, 40 dan 50 HST), panjang akar (30 dan 50 HST). Varitas Anjasmoro

menunjukkan hasil penen tertinggi akan tetapi tidak berbeda nyata pada uji Duncan.