DAMPAK PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA KONSUMSI MASYARAKAT PRA-SEJAHTERA ( Studi Kasus di Desa Kalidilem, Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang )

DAMPAK PERUBAHAN HARGA BERAS TERHADAP POLA KONSUMSI
MASYARAKAT PRA-SEJAHTERA ( Studi Kasus di Desa Kalidilem,
Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang )
Oleh: NILA AYU PUSPITASARI ( 03720013 )
Agribisnis
Dibuat: 2008-09-11 , dengan 3 file(s).

Keywords: perubahan harga beras
Pola konsumsi masyarakat Indonesia masih tidak dapat terlepas dari kecenderungan untuk
mekonsumsi beras sebagai makanan pokok. Hal ini terbukti bahwasanya partisipasi akan beras
bisa mencapai 90%. Harga beras tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Kenaikan harga
beras ini tentunya akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat luas khususnya
golongan miskin yang ada di pedesaan sebagai konsumen bersih (net consumer) beras. Dampak
tersebut tidak hanya berpengaruh terhadap kebutuhan pokok saja, akan tetapi juga berpengaruh
terhadap kebutuhan lainnya.
Kekuatan daya beli setiap rumah tangga berbeda-beda. Banyak hal yang dapat mempengaruhi
daya beli konsumsi suatau rumah tangga. Pada masyarakat yang ada pada strata bawah tentunya
akan lebih mengutamakan kebutuhan pangan dibandingkan dengan kebutuhan lainnya. Hal
tersebut, dikarenakan pendapatan riil yang diterima golongan miskin terbatas atau kurang cukup
untuk memenuhi kebutuhan lainnya. Berbeda denga masyarakat strata atas yang sangat bebas
untuk menentukan pola konsumsi yang diinginkannya.

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana pola konsumsi masyarakat PraSejahtera di Desa Kalidilem Kecamatan Randuagung dalam memenuhi kebutuhan pangan
sebelum dan sesudah terjadi kenaikan harga beras periode Desember 2007 sampai Januari 2008
dan untuk mengetahui bagaimana dampak terhadap pola konsumsi masyarakat Pra-Sejahtera di
Desa Kalidilem Kecamatan Randuagung Kabupaten Lumajang dalam memenuhi kebutuhan
pangan sesudah kenaikan harga beras periode Desember 2007 sampai Januari 2008.
Penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu di Kecamatan Randuagung Desa
Kalidilem Kabupaten Lumajang, jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Teknik analisa data menggunakan
uji beda t dan uji tanda atau sigt test.
Hasil penelitian menunjukkan, rumah tangga di desa Kalidilem Kecamatan Randuagung
Kabupaten Lumajang mempunyai pola konsumsi 3 kali sehari walaupun ada beberapa rumah
tangga yang hanya makan 2 kali sehari. Namun sejak krisis ekonomi dan adanya kenaikan harga
beras, terjadi penurunan frekuensi konsumsi pangan pokok karbohidrat dan lauk pauk. Untuk
karbohidrat tetap berusaha memenuhi kebutuhan pola konsumsi untuk makan 3 kali sehari
dengan mengganti makanan pokok beras di campur dengan jagung sedangkan sebagai lauk pauk
pada umumnya mengkonsumsi tahu, tempe dan ikan laut ( ikan asin dan pindang ).
Rata-rata pola konsumsi masyarakat desa Kalidilem Kecamatan Randuagung Kabupaten
Lumajang mengalami perubahan konsumsi pangan saat harga beras tejangkau dengan saat harga
beras mahal khususnya beras. Konsumsi beras mengalami penurunan yaitu dari rata-rata 0.64
kg/hari menjadi 0.41 kg/hari, dengan tingginya harga beras masyarakat miskin berusaha mencari

subtitusi karbohidrat yang relatif murah harganya. Alternatif yang menjadi barang subtitusi
adalah jagung dan ketela atau singkong. Tingginya harga beras memicu peningkatan konsumsi
jagung yang merupakan makanan pokok pengganti beras yang memiliki kandungan karbohidrat

tinggi dengan harga yang relatif murah menjadi meningkat. Rata-rata konsumsi jagung
mengalami peningkatan, saat harga beras tejangkau sebesar 0.34 kg/hari, sedangkan saat harga
beras mahal meningkat menjadi 0.55 kg/hari. Untuk rata-rata pola konsumsi pangan berupa
protein ( sayuran seperti bayam, kangkung, daun kelor, terong dsb ), minyak goreng dan gula
tidak mengalami perubahan secara siknifikan. Pola konsumsi yang terjadi lebih mengarah pada
siklus pembelian komoditas pangan tersebut dengan pola penghematan dalam mengkonsumsi
mengingat kebutuhan dalam konsumsi tidak dalam jumlah besar dalam setiap harinya.
Consuming pattern of Indonesian could not be free of tendency to consume rice as main food. It
is proved by rice participation up to 90 %, price of rice this year higher than price of rice last
year. The changes of rice value would be affected to the social life; especially poor category
lived in village as net consumer of rice. The effect was not only influenced to the basic
requirements, but also influenced to the other needs.
Every household had different consuming capacity of rice. There were many things affected the
consuming capacity in a household. In lower society, food is the most important needs than
others. That is because the real income accepted by poor category limited or less enough to fulfill
other necessity that was different from high society whom they free to decided a number of

things to consume based on their necessity.
This research intended to know the consuming pattern of pre prosperous society in Desa
Kalidilem Kecamatan Randuagung Kabupaten Lumajang to fulfill the necessity of foods before
and after the price changes (increase) in December 2007 until January 2008 period. To know the
effect of consuming pattern of pre prosperous society in Desa Kalidilem Kecamatan Randuagung
Kabupaten Lumaang to fulfill food requirement after the raise of rice value on December 2007
up to January 2008 period.
The selection of research location was on purposed. The location was in Kecamatan Randuagung
Desa Kalidilem Kabupaten Lumajang. The data used in this research were Primer and Secondary
data. Research design used in this study was descriptive qualitative. The techniques used in
analyzing data were T-Test and Sign Test.
Research results showed that household in Desa Kalidilem Kecamatan Randuagung Kabupaten
Lumajang has system of consume three times a day although most of them consume twice a day.
However, since economic crisis and changes of rice value in frequency of consuming
carbohydrate and side dish were decrease. To fulfill their necessity of carbohydrate, society tried
to eat three times a day by mixing rice and corn. Meanwhile as their side dish, society generally
consumes tofu (tahu), Tempe, and salty fish (ikan asin, pindang).
Mean of consuming system of society in Desa Kalidilem Kecamatan Randuagung Kabupaten
Lumajang has change in food consumption from cheaper became expensive especially in rice.
Consumption of rice became decrease from 0, 64 kg to 0, 41 kg per day. By the developed of rice

value, society whose live under the poverty line tried to find any carbohydrate substitutes which
are relatively cheaper. The alternative substitutes are corn and cassava. The developed of rice
value cause the increase of corn consumption as the substitute of main dish which is consists of
high carbohydrate that relatively cheaper. Mean of corn consumption developed when the price
of rice 0, 34 kg per day. While the expensive rice increase to 0, 55 kg per day. Mean of main
consuming system as protein (vegetables: spinach, leafy vegetables, merunggai leaf, etc),
cooking oil and sugar have no significant changes. Consuming pattern happened was aimed at its
food commodity purchasing cycle by economizing system of consumption based on the necessity
in consumption are not in la