pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah d Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
B. Kerangka Berpikir
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pesatnya arus globalisasi membuat bangsa Indonesia membutuhkan sebuah upaya untuk
mengantisipasi perubahan tersebut. Selain itu era globalisasi membutuhkan banyak sumber daya manusia yang bermutu. Sehingga tidak kurang apabila kurikulum
nasional pun dikembangkan dalam rangka memenuhi tuntutan jaman dan dinamika yang ada.
Untuk tuntutan di atas diperlukan perubahan yang cukup mendasar dalam sistem pendidikan nasional yang dipandang oleh berbagai pihak sudah tidak efektif
lagi Kurikulum yang dianggap sesuai untuk diterapkan sekarang ini adalah
Kurikulum 2013. Perubahan kurikulum tersebut memberikan pengaruh yang cukup
besar terhadap pendidikan serta komponen pendidikan terutama para guru termasuk
para guru sejarah SMA.
Hal itu karena antara guru dan kurikulum merupakan dua unsur penting dalam pendidikan yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan itu sendiri.
Bagi para guru termasuk guru sejarah SMA diperlukan kesiapan yang matang dalam menghadapi pelaksanaan kurikulum yang baru itu, yaitu Kurikulum 2013.
Dengan kesiapan yang matang dari para guru dalam menghadapai pelaksanaan Kurikulum 2013, maka diharapkan pelaksanaan Kurikulum 2013 dapat berjalan
dengan lancar dan sebagai hasilnya adalah dapat tercipta manusia Indonesia yang berkualitas dan kompeten dalam bidangnya.
Gambar 1. Kerangka berpikir Pelatihan Kurikulum
2013 Sosialisasi Kurikulum
2013
Kesiapan guru sejarah menghadapi kurikulum 2013 dari aspek kompetensi pedagogik materi, rpp, sumber pembejaran,
penilaian
Kendala yang muncul
Pelaksanaan Kurikulum 2013
38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Untuk mengkaji tentang kesiapan guru Sejarah SMA Negeri dalam pelaksanaan Kurikulum 2013, peneliti dalam penelitian ini menggunakan
metode penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono 2010:15 Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen dimana peneliti adalah
sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan triangulasi
gabungan, analisis data bersifat induktif kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif
kuantitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran situasi dan kejadian-kejadian secara konkret tentang keadaan objek atau masalah.
Dengan pendekatan ini diharapkan bahwa kesiapan guru Sejarah SMA Negeri dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di Kabupaten Kendal dapat dideskripsikan
secara lebih teliti.
Sedangkan untuk teknik pemilihan informan, peneliti menggunakan teknik Purposive sampling. Purposive sampling menurut Sugiyono 2010:300:
Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu misalnya orang
tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti
menjelajahi objeksituasi sosial yang diteliti
B. Lokasi Penelitian