Kurikulum KESIAPAN GURU SEJARAH SMA NEGERI DALAM PELAKSANAAN KURIKULUM 2013 DI KABUPATEN KENDAL

3. Kurikulum

a. Pengertian Kurikulum

Menurut Taylor dan William dalam Poerwati 2013:3 menjelaskan arti kurikulum sebagai berikut “Segala usaha untuk mempengaruhi anak belajar, apakah dalam ruang kelas, di halaman sekolah atau di luar sekolah termasuk kurikulum. Menurut Hamalik 2008:10 kurikulum adalah program pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan sekolah bagi siswa. Berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga mendorong perkembangan dan pertumbuhannya sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

b. Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 menurut Poerwati 2013:12 merupakan kurikulum yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun secara klasikal aktif menggali dan menemukan konsep dan prinsip-prinsip secara holistik bermakna dan otentik. Mulyasa 2013:68 mengemukakan Kurikulum 2013 berbasis kompetensi memfokuskan pada pemerolehan kompetensi-kompetensi tertentu oleh peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum ini mencakup sejumlah kompetensi, dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa, sehingga pencapaiannya dapat diamati dalam bentuk perilaku atau keterampilan peserta didik sebagai suatu kriteria keberhasilan. Pengembangan kurikulum 2013 dilandasi secara filosofis, yuridis, dan konseptual. Secara filosofis pengembangan kurikulum 2013 berlandaskan Pancasila yang memberikan berbagai prinsip dasar dalam pembangunan pendidikan serta berbasis pada nilai-nilai luru, nilai akademik, kebutuhan peserta didik dan masyarakat. Secara yuridis pengembangan kurikulum 2013 berlandaskan RPJMM 2010-2014 sektor pendidikan, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional dan Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional, Penyempurnaan Kurikulum. Berdasarkan landasan konseptual pengembangan Kurikulum 2013 berlandaskan relevansi pendidikan kurikulum berbasisi kompetensi dan karakter, pembelajaran konseptual, pembelajaran aktif, penilaian yang valid, utuh dan menyeluruh Mulyasa, 2013: 64.

c. Karakteristik Kurikulum 2013

Menurut Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan struktur kurikulum Sekolah Menengah AtasMadrasah Aliyah Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut: 1 Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik 2 Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar 3 Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; 4 Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan 5 Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar matapelajaran 6 Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi organizing elements kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti 7 Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat reinforced dan memperkaya enriched antarmatapelajaran dan jenjang pendidikan organisasi horizontal dan vertikal Kurikulum 2013 berbasis kompetensi dapat dimaknai sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan kompetensi tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Kurikulum ini diarahkan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tanggungjawab Mulyasa, 2013:68.

d. Pendekatan Pembelajaran pada Kurikulum 2013

Dalam proses pembelajaran pada kurikulum 2013 model pembelajaran telah menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan ini lebih menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah yang menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pendekatan ilmiah scientific approach dalam pembelajaran dalam kurikulum 2013 sebagaimana dimaksud meliputi mengamati observing, menanya questioning, menalar associating, mencoba Experimenting, membentuk jejaring networking untuk semua mata pelajaran Kemdikbud.go.id. Dari pendekatan tersebut didapat beberapa kriteria: Pertama, materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. Kedua, penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis. Ketiga, mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. Keempat, mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. Kelima, mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran. Keenam, berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. Ketujuh, tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya. Sedangkan tiga ranah yang disentuh yaitu ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu mengapa”. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu bagaimana”. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu apa”. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik soft skills dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak hard skills dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

e. Prinsip-prinsip Pembelajaran Kurikulum 2013

Berdasarkan Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, maka prinsip pembelajaran yang digunakan: 1 Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu 2 Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar 3 Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah 4 Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi 5 Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu 6 Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi 7 Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif 8 Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal hardskills dan keterampilan mental softskills 9 Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat 10 Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladananing ngarso sung tulodo, membangun kemauan ing madyo mangun karso, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran tut wuri handayani 11 Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat 12 Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas 13 Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran dan 14 Pengakuan atas perbedaan individual dan latarbelakang budaya peserta didik

f. Model Penilaian Pembelajaran Pada Kurikulum 2013

Penilaian menurut Depdikbud dalam Zainal 2012:4 mengemukakan “penilaian adalah suatu kegiatan untuk memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil yang telah dicapai siswa. Eko Putro 2011:30 mengartikan penilaian sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran berdasarkan kriteria maupun aturan-aturan tertentu. Menurut Aman 2011:74, penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secara sistemis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Menurut Mulyasa 2013:143 penilaian proses pembelajaran serta internalisasi karakter dan pembentukan kompetensi peserta didik, termasuk bagaimana tujuan-tujuan belajar direalisasikan. Model penilaian yang ada pada Kurikulum 2013 adalah penilaian autentik. Ada empat model penilaian dalam penilaian autentik, yaitu 1 Penilaian unjuk kerja, penilaian ini peserta didik diamati dan dinilai bagaimana mereka dapat bergaul, bagaimana mereka bersosialisasi di masyarakat, dan bagaimana mereka menerapkan pembelajaran di kelas dalam kehidupan sehari-hari. 2 Penilaian karakter, penilaian ini dimaksudkan untuk mendeteksi karakter yang terbentuk dalam diri peserta didik melalui pembelajaran yang telah diikutinya. 3 Penilaian portofolio, penilaian ini adalah penilaian terhadap seluruh tugas yang dikerjakan peserta didik dalam mata pelajaran tertentu. 4 Penilaian ketuntasan belajar, penilaian ini ditetapkan berdasarkan kriteria ketuntasan minimum KKM dengan mempertimbangkan tigi komponen yang terkait dengan penyelenggaraan pembelajaran. Ketiga komponen tersebut adalah a kompleksitas materi dan kompetensi yang harus dikuasai, b daya dukung, dan c kemampuan awal peserta didik intake.

4. Pembelajaran Sejarah