b Kesiapan dari segi mental Kesiapan dari mental menurut Poerwodarminto 2002:956
menyatakan mental adalah “yang mengenai batin”. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kesiapan mental adalah
batin yang diperlukan untuk suatu tindakan. Menurut Sukemi Kemendikbud.go.id, diakses 02012014, ada empat
aspek kompetensi guru yang perlu dipersiapkan dalam menghadapi kurikulum 2013 yaitu:
Pertama, kompetensi guru dalam pemahaman substansi bahan ajar, kompetensi
pedagogik. Didalamnya
terkait dengan
metodologi pembelajaran, yang nilainya dalam pelaksanaan uji kompetensi guru
UKG baru mencapai 44,46. Kedua, kompetensi akademik keilmuan, ini juga penting, karena guru sesungguhnya memiliki tugas untuk bisa
mencerdaskan peserta didik dengan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya. Jika tidak, maka peserta didik tidak akan mendapatkan ilmu
pengetahuan apa-apa. Ketiga, kompetensi sosial. Guru sebaiknya memiliki kompetensi sosial, karena ia tidak hanya dituntut cerdas dan
menyampaikan materi keilmuanya dengan baik, tetapi dituntut untuk secara sosial memiliki kompetensi yang memadai, baik terhadap teman
sejawat, peserta didik maupun lingkunganya. Keempat, kompetensi manajerial atau kepemimpinan. Pada diri gurulah sesunguhnya terdapat
teladan, yang diharapkan dapat dicontoh oleh peserta didiknya. Seperti pada slogan ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso dan tut wuri
handayani.
2. Kompetensi Guru
Dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 dijelaskan kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Kompetensi merupakan kemampuan menjalankan atau
melakukan aktivitas dalam pekerjaan, yang ditunjukkan oleh kemampuan
mentransfer keterampilan dan pengetahuan pada situasi baru.
Berkaitan dengan tenaga profesional kependidikan, pengertian kompetensi merupakan perbuatan yang bersifat profesional dan memenuhi
spesifikasi tertentu di dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan. Menurut Mulyasa 2009:26 kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan
personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kaffa membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan
materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme.
Kompetensi guru merupakan kemampuan guru untuk mentransfer pengetahuan dan keterampilannya dalam
melaksanakan kewajiban
pembelajaran secara
profesional dan
bertanggungjawab. Berdasarkan kompetensi tersebut diharapkan guru dapat meningkatkan kamampuan dan keterampilan dalam pengelolaan dan variasi
mengajar, terutama dalam variasi menggunakan media. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan merumuskan kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional yang
diperoleh dari pendidikan profesi.
Menurut Rifa’I 2010:7 keempat kompetensi guru dapat dijabarkan seperti dibawah ini:
a. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik,
perancanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi
yang dimilikinya.
Berdasarkan Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru, menyebutkan secara rinci
kompetensi pedagogik mencakup: 1 Memahami karateristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual,
sosial, kultural emosional, dan intelektual. 2 Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik. 3 Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang
diampu. 4 Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
5 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pembelajaran
6 Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilik
7 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
8 Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses hasil belajar. 9 Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran. 10 Melakukan
tindakan reflektif
untuk peningkatan
kualitas pembelajaran.
b. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional merupakan kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan
membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional.
Berdasarkan Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Potensi Guru, menyebutkan secara rinci
kompetensi profesional mencakup: 1 Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang
mendukung mata pelajaran yang diampu. 2 Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
yang diampu. 3 Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif.
4 Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
5 Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan diri
c. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan berkomunikasi dan bergaul secara efektif, dengan: peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Berdasarkan Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar
kualifikasi akademik dan potensi guru, menyebutkan secara rinci kompetensi sosial mencakup:
1 Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang
keluarga, dan status sosial ekonomi. 2 Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. 3 Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik
Indonesia yang memiliki keragaman social budaya. 4 Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain
secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
d. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan yang berkaitan dalam performans pribadi seorang pendidik, seperti berpribadi mantap,
stabil, dewasa, arif, berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.
Berdasarkan Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan potensi guru, menyebutkan secara rinci
kompetensi kepribadian mencakup: 1 Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan
kebudayaan nasional Indonesia. 2 Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik dan masyarakat. 3 Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif,
dan berwibawa. 4 Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru, dan rasa percaya diri. 5 Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan pada kesiapan guru dari aspek kompetensi pedagogik. Dalam PP RI Nomor 19 Tahun 2005 disebutkan
kompetensi pedagogik adalah kemampuan guru mengelola pembelajaran yang terdiri dari pemahaman terhadap siswa, perencanaan, implementasi pembelajaran,
evaluasi hasil belajar dan mengaktualisasikan segenap potensi siswa. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan guru dalam menyelenggarakan dan mengelola
pembelajaran mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian proses dan hasil pembelajaran.
3. Kurikulum