Metode Geolistrik Tahanan Jenis

membentuk massa yang lebih besar. Sedangkan faktor eksternal yang dapat mempercepat dan memicu terjadinya gerakan tanah diantaranya sudut kemiringan lereng, perubahan kelembaban tanah, dan tutupan lahan Djauhari, 2006.

2.2 Metode Geolistrik Tahanan Jenis

Resistivity Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang mempelajari sifat aliran listrik di dalam bumi dan bagaimana cara mendeteksinya di dalam bumi dan dipermukaan bumi Hendrajaya, 1993. Dalam hal ini meliputi pengukuran potensial, arus dan medan elektromagnetik yang tejadi baik secara alamiah ataupun akibat injeksi arus ke dalam bumi. Metode ini banyak digunakan dalam penyelidikan masalah lingkungan maupun masalah eksplorasi mineral dalam tanah Reynolds, 1997. Pada metode geolistrik tahanan jenis ini, arus listrik diinjeksikan ke dalam bumi melalui dua elektron arus. Beda potensial yang terjadi diukur melalui dua elektroda potensial, dari hasil pengukuran arus beda portensial untuk setiap jarak elektroda yang berbeda kemudian dapat diturunkan variasi harga hambatan jenis masing-masing lapisan dibawah titik ukur sounding point. Metode tahanan jenis resistivity terkadang digunakan untuk mempelajari keadaaan bawah permukaan dengan cara mempelajari sifat aliran listrik di dalam batuan di bawah permukaan bumi Santoso, 2002. Metode tahanan jenis mempunyai dua macam pendekatan, yaitu pendekatan horisontal dan pendekatan vertikal, kedua pendekatan ini mempunyai prosedur kerja dan interpretasi yang berbeda antara satu sama lainnya. Metode tahanan jenis pendekatan horisontal dimaksudkan sebagai eksplorasi metoda tahanan jenis untuk mendeteksi lapisan atau formasi batuan yang mempunyai kedudukan stratigrafi bidang lapisan yang membentang secara horisontal, sedangkan eksplorasi dilakukan untuk mempelajari urutan stratigrafi batas lapisan secara vertikal dari atas sampai bawah Suhendra, 2006. Resistivitas batuan bawah permukaan dapat dihitung dengan mengetahui besar arus yang dipancarkan melalui elektroda tersebut dan besar potensial yang dihasilkan. Jarak masing-masing elektroda arus dan elektroda potensial ditambah secara bertahap guna mengetahui struktur bawah permukaan yang lebih dalam. Semakin besar spasijarak elektroda arus maka efek penembusan arus ke bawah makin dalam, sehingga batuan yang lebih dalam akan dapat diketahui sifat-sifat fisisnya. Pada kondisi sebenarnya, bumi terdiri dari lapisan-lapisan tanah dengan tahanan jenis ρ yang berbeda beda. Potensial yang terukur adalah nilai medan potensial oleh medium berlapis. Dengan demikian resistivitas yang terukur di permukaan bumi bukanlah nilai resistivitas yang sebenarnya melainkan resistivitas semu. Resistivitas semu yang terukur merupakan resistivitas gabungan dari beberapa lapisan tanah yang dianggap sebagai satu lapisan homogen Indriana dan Danusaputro, 2006. Teknik pengambilan data lapangan dalam metode geolistrik tahanan jenis resistivity dibagi menjadi : 1. Mapping Tujuan mapping guna mengetahui variasi resistivitas secara lateral. 2. Sounding Sounding merupakan teknik pengukuran geolistrik berguna untuk memperkirakan variasi resistivitas sebagai fungsi dari kedalaman pada suatu titik pengukuran. 3. Imaging Imaging merupakan penggabungan dari mapping dan sounding. Penggunaan geolistrik resistivitas dalam investigasi lapisan tanah dititik beratkan pada analisa dari harga resistivitas hasil pengukuran yang kemudian dilakukan pengolahan menggunakan software Res2Dinv sebagai interpretasinya dan merupakan hasil pembacaan sesuai harga resistivitas yang di peroleh. Hal itu maka terlihat perbedaan warna pada pemodelan sehingga dapat diketahui bahwa adanya perbedaan nilai resistivitas pada setiap lapisan yang telah diukur dan guna mengetahui jenis lapisan penyusunnya sehingga dapat dibandingkan atau dicocokkan dengan nilai resistivitas pada literatur berbagai jenis batuan atau mineral. Berdasarkan harga resistivitas listriknya, batuanmineral digolongkan menjadi tiga, yaitu: Konduktor baik : 10 -6  1  m Konduktor pertengahan : 1  10 7  m Isolator :  10 7  m Sifat konduktivitas batuan berpori di hasilkan oleh sifat konduktivitas dari fluida yang mengisi pori, interkoneksi ruang pori dan sifat konduktivitas dari interfase butiran dan fluida pori Revil, 1998.

2.3 Sifat Kelistrikan Batuan dan Tanah