Daya Terima Makanan TINJAUAN PUSTAKA

Berikut ini adalah rekomendasi persyaratan mutu fisik dan kimia tepung ubi jalar ungu: Tabel 2.2. Persyaratan Mutu Fisik dan Kimia Tepung Ubi Jalar Ungu Parameter Komponen Mutu Tepung Ubi Jalar Ungu Fisik Bentuk Serbuk Bau Normal Warna Normal sesuai warna umbi Benda asing Tidak ada Kehalusan lolos ayakan 80 mesh Min. 90 Kimia Air bb 7,28 Abu 5,31 Lemak 0,81 Protein 2,79 Serat kasar 4,72 Karbohidrat 83,81 Sumber: Ambarsari, dkk 2009

2.4. Daya Terima Makanan

Daya terima makanan adalah kesanggupan seseorang untuk menghabiskan makanan yang disajikan Rudatin, 1997. Daya terima atau preferensi makanan dapat didefinisikan sebagai tingkat kesukaan atau ketidaksukaan individu terhadap suatu jenis makanan. Diduga tingkat kesukaan ini sangat beragam pada setiap individu. Sehingga akan berpengaruh terhadap konsumsi pangan Suhardjo, 1989. Segi sosial budaya pangan berhubungan dengan konsumsi pangan dalam menerima atau menolak bentuk atau jenis pangan tertentu, perilaku ini berakar dari kebiasaan kelompok penduduk, selanjutnya dijelaskan pula bahwa pada umumnya kebiasaan pangan seseorang tidak didasarkan atas keperluan fisik akan zat-zat gizi yang terkandung dalam pangan. Kebiasaan makan berasal dari pola pangan yang diterima budaya kelompok dan diajarkan kepada seluruh anggota keluarga Universitas Sumatera Utara Suhardjo, 2003. Menurut Wirakusumah 1990 yang dikutip oleh Mulyaningrum 2007 Kesukaan terhadap makanan didasari oleh sensorik, sosial, psikologi, agama, emosi, budaya, kesehatan, ekonomi, cara persiapan dan pemasakan makanan, serta faktor-faktor terkait lainnya. Penilaian seseorang terhadap kualitas makanan berbeda-beda tergantung selera dan kesenangannya. Perbedaan suku pengalaman, umur dan tingkat ekonomi seseorang mempunyai penilaian tertentu terhadap jenis makanan, sehingga standar kulitas makanan sulit untuk ditetapkan. Walaupun demikian ada beberapa aspek yang dapat dinilai yaitu persepsi terhadap cita rasa makanan, nilai gizi dan higiene atau kebersihan makanan tersebut. 1. Penampilan dan cita rasa makanan Menurut Moehyi 1992 cita rasa makanan mencakup 2 aspek utama yaitu penampilan makanan sewaktu dihidangkan dan rasa makanan pada saat dimakan kedua aspek tersebut sama pentingnya untuk diperhatikan agar betul-betul dapat menghasilkan makanan yang memuaskan. Daya penerimaan terhadap suatu makanan ditentukan oleh rangsangan yang ditimbulkan oleh makanan melalui indera penglihat, penciuman serta perasa atau pencecap bahkan mungkin pendengar. Walaupun demikian faktor utama yang akhirnya mempengaruhi daya penerimaan terhadap makanan yaitu rangsangan cita rasa yang ditimbulkan oleh makanan itu. Oleh karenanya penting sekali dilakukan penilaian cita rasa untuk mengetahui daya penerimaan konsumen. Menurut Winarno 1997 rasa suatu makanan merupakan faktor yang turut menentukan daya terima konsumen. Rasa dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu senyawa kimia, suhu, konsentrasi dan interaksi dengan komponen rasa yang lain . Universitas Sumatera Utara Warna makanan memegang peranan utama dalam penampilan makanan karena merupakan rangsangan pertama pada indera mata. Warna makanan yang menarik dan tampak alamiah dapat meningkatkan cita rasa. Oleh sebab itu dalam penyeleggaraan makanan harus mengetahui prinsip-prinsip dasar untuk mempertahankan warna makanan yang alami, baik dalam bentuk tehnik memasak maupun dalam penanganan makanan yang dapat mempengaruhi makan. 2. Konsistensi atau tekstur makanan Konsistensi atau testur makanan juga merupakan komponen yang turut menentukan cita rasa makanan karena sensitifitas indera cita rasa dipengaruhi oleh konsistensi makanan. Makanan yang berkonsistensi padat atau kental akan memberikan rangsangan lebih lambat terhadap indera kita. Penyajian makanan merupakan faktor tertentu dalam penampilan hidangan yang disajikan. Jika penyajian makanan tidak dilakukan dengan baik. Seluruh upaya yang telah dilakukan guna menampilkan makanan dengan cita rasa tinggi akan tidak berarti penampilan makanan waktu disajikan akan merangsang indera terutama penglihatan yang berkaitan dengan cita rasa makanan itu. Rasa makanan merupakan faktor kedua yang menentukan cita rasa makanan setelah penampilan makanan itu sendiri. Apabila penampilan makanan yang disajikan merangsang saraf melalui indera penglihatan sehingga mampu membangkitkan selera untuk mencicipi makanan itu, maka pada tahap selanjutnya rasa makanan itu akan ditentukan oleh rangsangan terhadap indera penciuman dan indera perasa. Universitas Sumatera Utara Aroma yang disebarkan oleh makanan merupakan daya tarik yang sangat kuat dan mampu merangsang indera penciuman sehingga membangkitkan selera. Timbulnya aroma makanan disebabkan oleh terbentuknya senyawa yang mudah menguap itu dapat sebagai akibat atau reaksi karena pekerjaan enzim atau dapat juga terbentuk tanpa bantuan reaksi enzim.

2.5. Uji Organoleptik

Dokumen yang terkait

Uji Daya Terima Mi Kering Kombinasi Tepung Ubi Jalar Putih (Lpomea Batatas) Dan Daunnya Dengan Kacang Kedelai (Glycine Soja) Sebagai Pangan Tambahan Bagi Ibu Hamil

4 82 94

PENDAHULUAN Pengaruh Substitusi Tepung Jamur Tiram Terhadap Tingkat Kekerasan dan Daya Terima Tepung Biskuit Ubi Jalar Ungu.

0 2 6

UJI DAYA SIMPAN DAN ORGANOLEPTIK SELAI UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L. Pair) DENGAN PENAMBAHAN Uji Daya Simpan Dan Organoleptik Selai Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas L. Pair) Dengan Penambahan Gula Pasir Dan Madu.

7 25 12

SUBSITUSI TEPUNG UBI JALAR UNGU PADA CUP CAKE TERHADAP TINGKAT KEEMPUKAN DAN DAYA TERIMA Subsitusi Tepung Ubi Jalar Ungu Pada Cup Cake Terhadap Tingkat Keempukan Dan Daya Terima.

0 3 11

KARYA TULIS ILMIAH SUBSITUSI TEPUNG UBI JALAR UNGU PADA CUP CAKE TERHADAP Subsitusi Tepung Ubi Jalar Ungu Pada Cup Cake Terhadap Tingkat Keempukan Dan Daya Terima.

0 1 15

PENDAHULUAN Subsitusi Tepung Ubi Jalar Ungu Pada Cup Cake Terhadap Tingkat Keempukan Dan Daya Terima.

0 3 6

UJI KADAR PROTEIN, PATI DAN ANTOSIANIN TEPUNG UBI JALAR UNGU YANG DIMODIFIKASI DENGAN PENAMBAHAN Uji Kadar Protein, Pati Dan Antosianin Tepung Ubi Jalar Ungu Yang Dimodifikasi Dengan Penambahan Sari Buah Nanas Dan Lama Fermentasi.

0 3 15

UJI KADAR PROTEIN, PATI DAN ANTOSIANIN TEPUNG UBI JALAR UNGU YANG DIMODIFIKASI DENGAN PENAMBAHAN Uji Kadar Protein, Pati Dan Antosianin Tepung Ubi Jalar Ungu Yang Dimodifikasi Dengan Penambahan Sari Buah Nanas Dan Lama Fermentasi.

0 5 12

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG UBI UNGU DAN TEPUNG KEDELAI TERHADAP TINGKAT KEKERASAN DAN DAYA TERIMA BROWNIES Pengaruh Perbandingan Tepung Ubi Jalar Ungu Dan Tepung Kedelai Terhadap Tingkat Kekerasan Dan Daya Terima Brownies Kukus.

0 9 11

A Roti tawar penambahan tepung ubi jalar ungu 10 B Roti tawar penambahan tepung ubi jalar ungu 20 C Roti tawar penambahan tepung ubi jalar ungu 30 D

0 0 21