Perumusan Masalah Ruang Lingkup Pembahasan Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

Namun tidak berapa lama Eriko meninggal, hal ini yang menyebabkan Mikage dan Yuichi menjauh dan saling terasing dalam kesedihan namun hal ini juga yang membuat mereka bersatu kembali dan mencoba bangkit dari kesdihan mereka karena harus kehilangan keluarga yang sangat mereka sayangi. Hal ini lah yang membuat mereka bersatu kembali dan membuat keluarga baru yang baru lagi sebagai ganti keluarga mereka yang hilang. Dengan demikian penulis dalam penulisan skripsi ini ingin mencoba membahas tentang kosep kazoku yang, melalui analisis teks novel kitchen dengan judul “Analisis Konsep Kazoku dalam Novel Kitchen Karya Banana Yoshimoto.

1.2 Perumusan Masalah

untuk memberikan arahan pada suatu penelitian, maka perlu dibuat sesuatu rumusan masalah. Hal ini penting untuk mempermudah penulis untuk menemukan permasalahan yang lebih terfokus. Dengan adanya perumusan masalah suatu penelitian akan lebih terarah dan spesifik, sehingga permasalahan aka lebih mudah untuk dipahami. Sesuai dengan judul skripsi, yaitu “ Analisis Konsep Kazoku dalam Novel Kitchen Karya Banana Yoshimoto” , maka skripsi ini akan membahas mengenai konsep kazoku dalam masyarakat Jepang melalui analisis cerita dalam novel Kitchen. Konsep kazoku di dalam masyarakat Jepang sangat beragam, dimana bagi masyarakat Jepang konsep kazoku berperan besar di dalam keluarga, serta kazoku di Jepang dewasa ini. Adapun rumusan masalah bagi penulis untuk diteliti lebih lanjut lagi dalam penulisan skripsi ini adalah: Universitas Sumatera Utara 1. Seperti apa konsep kazoku dalam masyarakat Jepang dewasa ini? 2. Seperti apa konsep kazoku yang tercermin dalam novel kitchen karya Banana Yoshimoto?

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Agar masalah penelitian tidak berkembang terlalu luas, maka dalam penelitian ini penulis hanya membahas tentang masalah konsep Kazoku didalam masyarkat Jepang melalui analisis cerita dalam novel Kitchen karya Banana Yoshimoto. Penulis juga membatasi ruang lingkup pembahasan ini hanya terbatas pada penerapan konsep Kazoku dalam masyarakat Jepang berdasarkan kepustakaan. Penelitiam dilakukan melalui analisis-analisis tokoh dalam cerita pada novel Kitchen

1.3 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

1. Tinjauan Pustaka Menurut Freeman, 1973:109 hubungan kekerabatan merupakan aksioma kesetiakawanan the axiom of family. Kesetakawanan mengacu pada saling membantu mutual support diantara kerabat yang satu dengan kerabat yang lainya, sepreti halnya keluarga. Menurut Ihrom dalam Tobing 1999:3 mengatakan , keluarga merupakan tempat untuk bersosialisasi bagi setiap anggotanya, dan didalam keluarga juga anggota-anggotanya sudah sejak dini dipersiapkan untuk melakukan peran-peranya kelak di dalam masyarakat, dan melalui pelaksanan peran-perannya itu nilai-nilai budaya dapat tercapai didalam masyarakat. Suparlan dalam Tobing 1999:73 mengatakan,bentuk dasar dalam sebuah keluarga terdiri dari seorang laki-laki yang berperan sebagai suami dan ayah, seorang perempuan yang berperan sebagai Universitas Sumatera Utara seorang istri dan ibu, dan ditambah dengan anak-anak yang semuanya tinggal dalam satu rumah dan didakam ilmu antropologi disebut dengan keluarga. Seperti ysng dikatakan goode dalam Tobing 1999:29, semua orang yang hidup terikat dalam jaringan hak dan kewajiban yang disebut dengan hubungan peran.sedangkan menurut Goode dalam Hasibuan 2001:1, keluarga adalah kelompok yamg terkecil dalam suatu masyarkat yang dapat digambarkan dengan hubungan kekelurgan yang berlangsung didakamnya. Keluarga merupakan sistem universal yang terlihat dalam masyarakat. Hanya melalui keluarga, masyarakat dapat memperoleh dukungan yang diperlukan, dan keluarga dapat bertahan jika didukung oleh masyarakat yang lebih luas. Seperti yang dikemukakan Brown dalam Tobing 1999:53 manusia merupakan kelompok manusia yang hidup bersama dan tidak mempermasalahkan mengenai jumlah, ada tiga faktor terbentuknya keluarga, yaitu keluarga yang anggotanya terdiri dari satu suami, atau suami yang istrinya lebih dari satu, atau suami yang mempunyai satu anak atau lebih. Mudokc dalam Tobing 1999:58 membagi keluarga kedalam tiga jenis, yaitu keluarga batih yaitu keluarga yang anggota-anggotanya terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak yang belum menikah. Kelompok keliarga batih merupakan kelompok yang bersifat universal dan bukan satu-satunya bentuk keluarga yang ada didalam masyarakat, tapi keluarga batih juga sebagai unit dasar penggabung unruk keluarga komplek yaitu keluarga luas extended family dan keluarga polygami polygamus family. Keluarga batih ini masih hidup terus didalam masyarakat. Jadi sebagaimana dipahami keluarga adalah kelompok kecil dalam masyarakat yang mempunyai fungsi pengantara pada masyarakat besar. Horton dan Hunt 1999:274-279 mengemukakan bahwa keluarga sebagai lembaga masyrakat mempunyai beberapa fungsi yaitu : Universitas Sumatera Utara 1. Fungsi pengaturan seksual, yaitu keluarga sebagai lembaga pokok yang merupakan wahana bagi masyarakat untuk mengatur dan mengorganisasikan kepuasan dan keinginan seksual. 2. Fungsi reproduksi, yaitu keluarga sebagai lembaga utama dalam hal “memproduksi” anak sebagai penerus keluarga. 3. Fungsi sosialisasi, yaitu keluarga sebagai lembaga utama untuk mensosialisasikan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam suatu masyarakat kepada anak-anak. Sehingga menjadi pedoman bagi meraka menuju alam dewasa. 4. Fungsi afeksi, yaitu salah satu fungsi yang dimiliki keluarga dalam pemenuhan kebutuhan akan kasih sayangatau rasa dicintai. 5. Fungsi penerus status, yaitu keluarga berfungsi sebagai dasar untuk memberikan beberapa status sosial kepada anggotanya, karena setiap proses kehidupan dan pertumbuhan dalam keluarga adalah persiapan bagi status kelasnya, sedangkan status kelas keluarga yang dimiliki seseorang akan sangat menentukan peluang yang akan diperoleh dalam masyarakat. 6. Fungsi perlindungan, yaitu keluarga memberikan perlindungan fisik, ekonomi, dan psikologis bagi seluruh keluarga. 7. Fungsi ekonomi, yaitu keluarga merupakan unit ekonomi dasar dalam masyarakat. Anggota keluarga sebagai astu tim dalam menghasilkan sesuatu. Fungsi keluarga diatas tidak brsifat statis melaainkan akan mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Mayashi oscada 1991:9-10 mengemukakan bahwa pada umunya ada lima fungsi keluarga dalam masyarakat Jepang dewasa ini yaitu, fungsi ekonomi, fungsi seksual, fungsi reproduksi, fungsi pendidikan, dan fungsi afeksi serta rasa aman. Universitas Sumatera Utara Istilah pemakaian kata keluarga berbeda-beda pada setiap masyrakat, dimana pada setiap suku bangsa dan negara memiliki pengertian keluarga masing-masing, sedangkan pada masyrakat Jepang memakai istilah kata keluarga dengan sebutan Kazoku. Menurut Befu dakam Tobing 1999:2, kazoku adalah suatu unit kehidupan rumah tangga yang anggota- anggotanya terdiri dari individu-individu yang ada hubungan darah atau perkawinan. Menurut Hasibuan 2001:6, kazoku berfungsi sebagai tempat dilaksanakanya proses sosialisasi anak, alat untuk menstabilkan moril dan materil anggotanya, serta pemenuhan kebutuhan seksual. Melalui perkawinan, akan melahirkan sebuah keluarga yang disebut dengan inzoku, yaitu dari pihak keluarga istri. Maka, hubungan keluarga dalam keluarga Jepang ada yang disebut dengan shinrui, enrui, dan enja. Shunrui adalah hubungan keluarga yang dibentuk oleh orang- orang yang mempunyai hubungan darah langsung berdasarkan garis keturunan patrilineal. Enrui adalah hubungan keluarga yang terjadi dengan para sepupu. Sedang yang dimaksud dengan enja adalah hubungan keluarga yang terjadi karena adanya ikatan perkawinan Situmorang, 2004:49. Sedangkan menurut kiyomi dalam Hasibuan 2001:5 kazoku adalah kelompok yang membentuk hubungan sauadara yang penting seperti kakak, adik dan orang tua, anak dan suami istri sebagai dasar dan dengan didukung oleh rasa kesatuan yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan. 2. Kerangka Teori Setiap penelitian memiliki titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana penelitian akan disoroti Nawawi,2001:39-40. Universitas Sumatera Utara Suatu teori pada hakikatnya merupakan hubungan antara dua fakta atau lebih, atau pengaturan fakta menurut cara-cara tertentu. Penelitian merupakan sarana bagi ilmu pengetahuan untuk mengembangkan ilmu yang bersangkutan. Penelitian kebudayaan ini dilakukan melalui sebuah novel yang merupakan sebuah karya sastra. Imajinasi pengarang dalam karya sastra tersebut sebenarnya mengandung nilai- nilai budaya yang tinggi. Sastra dapat dipandang sebagi suatu gejala sosial. Sastra yang ditulis pada suatu kurun waktu tertentu langsung berkaitan dengan norma-norma dan adat istiadat zaman itu. Sastra pun dipergunakan sebagai sumber untuk menganalisa system masyarakat. Sastra juga mencerminkan kenyataan dalam masyarakat dan merupakan sarana untuk memahaminya Dengan demikian teori yang dipakai penulis adalah teori pendekatan sosiologis, yaitu telaah yang objektif dan ilmiah tentang manusia dalam masyarakat. Menurut Rene wellek 1972:109 bahwa sastra adalah lembaga sosial yang memakai medium bahasa dalam menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan itu sendiri adalah gambaran sosial

1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian