Analisis Konsep Kazoku Dalam Novel “Kitchen” Karya Banana Yoshimoto (Banana Yoshimoto No Sakuhin Daidokoro No To Iu Shosetsu Ni Okeru Kazoku Ni Gainen No Bunseki)

(1)

Analisis Konsep Kazoku dalam Novel “Kitchen” Karya Banana Yoshimoto

BANANA YOSHIMOTO NO SAKUHIN DAIDOKORO NO TO IU SHOSETSU NI OKERU KAZOKU NI GAINEN NO BUNSEKI

``

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam bidang Ilmu Satra Jepang.

Oleh

SURYA NINGRUM NIM : 060708032

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS SATRA

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG 2 0 1 1


(2)

Analisis Konsep Kazoku dalam Novel “Kitchen” Karya Banana Yoshimoto

BANANA YOSHIMOTO NO SAKUHIN DAIDOKORO NO TO IU SHOSETSU NI OKERU KAZOKU NI GAINEN NO BUNSEKI

``

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian sarjana dalam bidang Ilmu Satra Jepang.

Sastra Jepang

Oleh

SURYA NINGRUM NIM : 060708032 Program Studi : Sastra Jepang

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Drs. Hamzon Situmorang,M.S.Ph.D Zulnaidi.S.S,M.Hum NIP. 195807041984121001 NIP. 196708072004011001


(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulliahirobbil’alamin saya panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat, rahmat serta kasih sayangnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kehariban Rasullullah nabi Muhammad Saw yang senantiasa menjadi suri tauladan untuk umatnya.

Penulisan skripsi yang berjudul ”Analisis Konsep Kazoku Dalam Novel Kitchen

Karya Banana Yoshimoto ” ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai

kesarjanaan di Fakultas Sastra Program Studi Strata-1 Sastra Jepang Universitas Sumatera Utara.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis banyak mengalami kesulitan yang sedikit banyak mempengaruhi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan moril dan material dari berbagai pihak. Maka untuk itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan.

2. Bapak Drs.Eman Kusdiyana,M.Hum, selaku Ketua Departemen Sastra Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan

3. Bapak Prof. Drs. Hamzon Situmorang,M.S.Ph.D., selaku Dosen Pembimbing I, dan Bapak Zulnaidi S.S, M.Hum. yang dalam kesibukannya sebagai pengajar telah menyediakan banyak waktu, pikiran, dan tenaga dalam membimbing,


(4)

mengarahkan, dan memeriksa skripsi ini dari awal hingga skripsi ini dapat terselesaikan.

4. Bapak/ Ibu Dosen Program Studi Sastra Jepang S-1 Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan ilmu dan pendidikan kepada penulis.

5. Ayahanda dan Ibunda tercinta, Sagimin Spd dan Suryawati terimakasih atas semua kasih sayang, kesabaran, doa untuk kebahagiaan dan keberhasilan anak-anaknya, keringat dan air mata serta dukungan materil yang tak terhingga untuk pendidikan anak-anaknya dan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan menyelesaikan perkuliahan dan mendapat gelar sarjana seperti yang telah dicita-citakan mereka. Tanpa kedua Orang Tua penulis, penulis tidak akan mampu menjadi seperti sekarang ini. Semoga Tuhan membalas semua kebaikan mereka. 6. Kepada adik-adikku tersayang, Lia pusfita sari, Surya indraleksmana dan Multia

sagita, yang telah memberikan semangat, dorongan dan doa yang ikhlas kepada saya dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

7. Untuk “my someone” Satria wahyudi S, terimakasih atas dukungan, semangat dan perhatianya selama ini, sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. 8. Untuk teman-teman penulis di Sastra Jepang Stambuk 2006 Hartati Sinambela,

Farah Adibah, Friska, Dewi, Elisabeth, Fadiah, Musfa, Wulan, Wilma, Suci, Andar, Hary, Andi, Febri, Irwan, Teddy, Rizal, Randy, Hady, Viktor, Ferdian, Fredy, Hyantes, Asti, Nova, Ivana, Oktora, Jessi, Okky, Sari, Siska, Christiani, Zulvi, Frida. Senang dan bangga bisa mengenal kalian semua.

9. Ubtuk sahabat-sahabatku Hilaman, Agus, Arif net, Dedi, Dila dan seluruhnya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan, dan


(5)

terimakasih untuk canda dan tawa kalian sehingga saya tetap termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Kepada Senior dan Junior di Departemen Sastra Jepang yang mendukung penyelesaian skripsi ini.

11. Dan, kepada semua pihak yang telah membantu hingga selesainya skripsi ini.

Penulis sadar bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun agar dapat memperbaiki kesalahan di masa yang akan mendatang.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya mahasiswa sastra Jepang.

Penulis


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………...…. i

DAFTAR ISI ……….. v

BAB I. PENDAHULUAN ……….. 1

1.1. Latar Belakang Masalah ……….. 1

1.2. Rumusan Masalah ………... 4

1.3. Ruang Lingkup Pembahasan ………... 5

1.4. Tinjauan Pustaka dan Kerangaka Teori ……….. 6

1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……….. 10

1.6. Metode Penelitian ……….. 11

BAB II. Tinjauan Umum Terhadap Novel, Keluarga, Kazoku dan Biografi Banana Yoshimoto ……… 12

2.1. Novel ………... 12

2.1.1. Novel Sebgai Genre Sastr………. 12

2.1.2. Unsur-Unsur dalam Novel ………... 15

2.2. Pengertian Keluarga dan Kazoku ………... 18

2.2.1. Keluarga ………... 18

2.2.2. Kazoku ………. 32

2.2.3. Bentuk-Bentuk Kazoku ……….. 34

2.3. Biografi Banana Yoshimoto …………. ……….. .. 36


(7)

3.1. Ringkasan Cerita ………... 39

3.2. Analisis Konsep Kazoku Dalam Novel ……….. 41

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN………... 48

4.1. Kesimpulan ………. 48

4. 2. Saran ……….. 49 DAFTAR PUSTAKA


(8)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Manusia dilahirkan dan dibesarkan dalam sebuah kelompok yang disebut dengan istilah keluarga. Keluarga adalah suatu lembaga sosial yang berkembang dalam masyarakat (William, 1983:2). Keluarga merupakan suatu satuan tempat tinggal yang ditandai oleh adanya kerja sama ekonomi, dan keluarga juga merupakan satuan sosial terkecil yang dimiliki manusia.

Keluarga menurut Befu dalam Tobing (1999:18) adalah merupakan suatu unit kehidupan rumah tangga yang anggota-anggotanya terdiri atas individu-individu yang mempunyai hubungan darah atau ikatan perkawinan. Masyarakat dinegara-negara barat juga memakai istilah keluarga, tetapi pada Negara tersebut memakai istilah kata keluarga dengan sebutan family. Keluarga adalah suatu pranata yang sangat penting artinya bagi kehidupan sosial , dimana pada sejak dini masyarakatnya dipersiapakan untuk kelak dapat melakukan peranya dalam dunia bahasa (Ihromi, 1999:284). Masyarakat merupakan struktur yang terdiri dari keluarga, dan ciri khas dari suatu masyarakat dapat digambarkan dengan hubungan kekeluargaan. Seperti yang dikatakan Goode dalam tobing (1999:29), semua orang yang hidup terikat dalam jaringan hak dan kewajiban yang disebut dengan hubungan peran. Dalam keluarga juga terdapat suatu proses sosialisasi, dimana berlangsung sejak anak-anak, yaitu proses tempat seseorang belajar, untuk mengetahui apa yang dikehendaki oleh anggota keluarga lain.

Dalam bahasa Jepang keluarga biasa disebut dengan kazoku, menurut Kiyomi dalam Hasibuan (2001:5) adalah, kelompok yang membentuk hubungan saudara dekat yang penting


(9)

seperti kakak, adik, dan orang tua, anak dengan suami istri sebagai dasar dan didukung dengan rasa persatuan yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan. Kazoku terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak. Kazoku merupakan keluarga yang dasarnya adalah perkawinan dan melahirkan suatu keluarga baru, dimana terdapat keluarga yang berasal dengan yang tidak ada hubungan darah. Keluarga yang berhubungan darah ini dapat dibagi menjadi vertical dan horizontal. Hubungan vertical seperti hubungan ego dengan kakek, ayah, anak, dan cucu. Sementara yang dimaskusd dengan hubungan horizontal yaitu hubungan antar ego dengan saudara-saudara kandung atau dengan saudara sepupu.

Di dalam kehidupan sosial atau keluarga kita juga dapat mengetahui mengenai sastra, secara intuitif, memang kita mengetahui apa yang disebut sastra itu. Namun, deskripsi dari pengertian yang ada pada pikiran kita itulah yang masih sulit dirumuskan dalam bentuk kalimat yang tepat.. Sastra misalnya dalam bahasa Sansekerta berasal dari kata sas yang berarti mengarahkan , memberi petunjuk atau instruksi, sedang tra berarti alat atau sarana (Teeuw, 1984: 23). Padahal dalam pengertian sekarang (bahasa Melayu), sastra banyak diartikan sebagai tulisan. Pengertian ini kemudian ditambah dengan kata su yang berarti indah atau baik. Jadilah susastra yang bermakna tulisan yang indah. Panuti Sudjiman mendefinisikan sastra sebagai "karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi, dan ungkapanya" (1986 : 68).

Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Novel merupakan salah satu karya sastra yang dijadikan media untuk mengabadikan sesuatu yang menarik atau luar biasa atau untuk merekam zaman dan juga digunakan sebagai media untuk menggambarkan situasi yang terjadi saat itu dan melihat kehidupan tokoh utama dalam novel. Novel adalah jenis sastra berupa cerita yang mudah dibaca dan dicerna ( Jacob sumarjo:11-12 ). Novel menyuguhkan


(10)

tokoh-tokoh dan menampilkan serangakaian peristiwa secara umum tetapi jalan ceritanya bisa menjadi pengalaman hidup yang nyata dan mempunyai tugas mendidik bagi para pembacanya.

Novel karya salah satu sastrawan Jepang adalah kitchen karya Banana Yoshimoto. Novel berisi 143 halaman menceritakan tentang seorang gadis yang bernama Mikage Sakurai yang hidup sebatang kara sejak neneknya meninggal, neneknya adalah keluarga yang dimiliki satu-satunya, setelah kehilangan kakeknya diwaktu ia masih duduk dibangku SMP, sementara ayah dan ibunya sudah meninggal sewaktu ia masih kecil akibat kecelakaan. Dan saat ini pun ia juga harus kehilangan satu-satunya keluarga yang dimilikinya selama ini. Seorang nenek yang telah membesarkannya sebagai pengganti kedua orangtuanya yang telah tiada, nenek yang sangat mikage sayangi. Ia pun harus kehilangan satu-satunya sosok yang menjadi pegangan hidupnya selama ini. Mikage tidak bisa merasakan lagi kehadiran keluarga, ia pun tak mengerti arti keluarga yang sesungguhnya itu seperti apa.

Mikage harus tinggal sendirian diapartemennya yang luas peninggalan neneknya. Satu-satunya tempat diruangan yang paling mikage sukai diapartemenya adalah dapur. Dapur menjadi satu-satunya tempat dimana mikage tidak merasa kesepian, dimana saja ia dikelilingi panci bekas pakai dan sisa ceceran sayur,serta ditemani sepetak langit malam berbintang dijendela.

Namun rasa kesepiannya tidak berlangsung lama karena tidak lama setelah mikage kehilangan neneknya ia menemukan keluarga baru yaitu keluarga Tanabe. Disana pula ia temukan sebuah keluarga yang tak pernah dimilikinya selama ini yaitu keluarga, bersama Yuichi Tanabe yang dingin dan Eriko Tanabe yang mempesona. Eriko merasa ia harus membesarkan Yuichi dengan sosok sebagai seorang ibu dan juga sebagai seoarang ayah. Dirumah keluarga Tanabe lah ia benar-benar bias merasakan arti kelyarga yang sesungguhnya seperti apa.


(11)

Namun tidak berapa lama Eriko meninggal, hal ini yang menyebabkan Mikage dan Yuichi menjauh dan saling terasing dalam kesedihan namun hal ini juga yang membuat mereka bersatu kembali dan mencoba bangkit dari kesdihan mereka karena harus kehilangan keluarga yang sangat mereka sayangi.

Hal ini lah yang membuat mereka bersatu kembali dan membuat keluarga baru yang baru lagi sebagai ganti keluarga mereka yang hilang.

Dengan demikian penulis dalam penulisan skripsi ini ingin mencoba membahas tentang kosep kazoku yang, melalui analisis teks novel kitchen dengan judul “Analisis Konsep Kazoku dalam Novel Kitchen Karya Banana Yoshimoto.

1.2Perumusan Masalah

untuk memberikan arahan pada suatu penelitian, maka perlu dibuat sesuatu rumusan

masalah. Hal ini penting untuk mempermudah penulis untuk menemukan permasalahan yang

lebih terfokus. Dengan adanya perumusan masalah suatu penelitian akan lebih terarah dan

spesifik, sehingga permasalahan aka lebih mudah untuk dipahami.

Sesuai dengan judul skripsi, yaitu “ Analisis Konsep Kazoku dalam Novel Kitchen Karya Banana Yoshimoto” , maka skripsi ini akan membahas mengenai konsep kazoku dalam masyarakat Jepang melalui analisis cerita dalam novel Kitchen.

Konsep kazoku di dalam masyarakat Jepang sangat beragam, dimana bagi masyarakat Jepang konsep kazoku berperan besar di dalam keluarga, serta kazoku di Jepang dewasa ini.

Adapun rumusan masalah bagi penulis untuk diteliti lebih lanjut lagi dalam penulisan skripsi ini adalah:


(12)

1. Seperti apa konsep kazoku dalam masyarakat Jepang dewasa ini?

2. Seperti apa konsep kazoku yang tercermin dalam novel kitchen karya Banana Yoshimoto?

1.3Ruang Lingkup Pembahasan

Agar masalah penelitian tidak berkembang terlalu luas, maka dalam penelitian ini penulis hanya membahas tentang masalah konsep Kazoku didalam masyarkat Jepang melalui analisis cerita dalam novel Kitchen karya Banana Yoshimoto. Penulis juga membatasi ruang lingkup pembahasan ini hanya terbatas pada penerapan konsep Kazoku dalam masyarakat Jepang berdasarkan kepustakaan. Penelitiam dilakukan melalui analisis-analisis tokoh dalam cerita pada novel Kitchen

1.3 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

1. Tinjauan Pustaka

Menurut Freeman, (1973:109) hubungan kekerabatan merupakan aksioma kesetiakawanan (the axiom of family). Kesetakawanan mengacu pada saling membantu (mutual support) diantara kerabat yang satu dengan kerabat yang lainya, sepreti halnya keluarga. Menurut Ihrom dalam Tobing (1999:3) mengatakan , keluarga merupakan tempat untuk bersosialisasi bagi setiap anggotanya, dan didalam keluarga juga anggota-anggotanya sudah sejak dini dipersiapkan untuk melakukan peran-peranya kelak di dalam masyarakat, dan melalui pelaksanan peran-perannya itu nilai-nilai budaya dapat tercapai didalam masyarakat. Suparlan dalam Tobing (1999:73) mengatakan,bentuk dasar dalam sebuah keluarga terdiri dari seorang laki-laki yang berperan sebagai suami dan ayah, seorang perempuan yang berperan sebagai


(13)

seorang istri dan ibu, dan ditambah dengan anak-anak yang semuanya tinggal dalam satu rumah dan didakam ilmu antropologi disebut dengan keluarga. Seperti ysng dikatakan goode dalam Tobing (1999:29), semua orang yang hidup terikat dalam jaringan hak dan kewajiban yang disebut dengan hubungan peran.sedangkan menurut Goode dalam Hasibuan (2001:1), keluarga adalah kelompok yamg terkecil dalam suatu masyarkat yang dapat digambarkan dengan hubungan kekelurgan yang berlangsung didakamnya. Keluarga merupakan sistem universal yang terlihat dalam masyarakat. Hanya melalui keluarga, masyarakat dapat memperoleh dukungan yang diperlukan, dan keluarga dapat bertahan jika didukung oleh masyarakat yang lebih luas.

Seperti yang dikemukakan Brown dalam Tobing (1999:53) manusia merupakan kelompok manusia yang hidup bersama dan tidak mempermasalahkan mengenai jumlah, ada tiga faktor terbentuknya keluarga, yaitu keluarga yang anggotanya terdiri dari satu suami, atau suami yang istrinya lebih dari satu, atau suami yang mempunyai satu anak atau lebih. Mudokc dalam Tobing 1999:58) membagi keluarga kedalam tiga jenis, yaitu keluarga batih yaitu keluarga yang anggota-anggotanya terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak yang belum menikah. Kelompok keliarga batih merupakan kelompok yang bersifat universal dan bukan satu-satunya bentuk keluarga yang ada didalam masyarakat, tapi keluarga batih juga sebagai unit dasar penggabung unruk keluarga komplek yaitu keluarga luas (extended family) dan keluarga polygami (polygamus family). Keluarga batih ini masih hidup terus didalam masyarakat. Jadi sebagaimana dipahami keluarga adalah kelompok kecil dalam masyarakat yang mempunyai fungsi pengantara pada masyarakat besar. Horton dan Hunt (1999:274-279) mengemukakan bahwa keluarga sebagai lembaga masyrakat mempunyai beberapa fungsi yaitu :


(14)

1. Fungsi pengaturan seksual, yaitu keluarga sebagai lembaga pokok yang merupakan wahana bagi masyarakat untuk mengatur dan mengorganisasikan kepuasan dan keinginan seksual.

2. Fungsi reproduksi, yaitu keluarga sebagai lembaga utama dalam hal “memproduksi” anak sebagai penerus keluarga.

3. Fungsi sosialisasi, yaitu keluarga sebagai lembaga utama untuk mensosialisasikan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam suatu masyarakat kepada anak-anak. Sehingga menjadi pedoman bagi meraka menuju alam dewasa.

4. Fungsi afeksi, yaitu salah satu fungsi yang dimiliki keluarga dalam pemenuhan kebutuhan akan kasih sayangatau rasa dicintai.

5. Fungsi penerus status, yaitu keluarga berfungsi sebagai dasar untuk memberikan beberapa status sosial kepada anggotanya, karena setiap proses kehidupan dan pertumbuhan dalam keluarga adalah persiapan bagi status kelasnya, sedangkan status kelas keluarga yang dimiliki seseorang akan sangat menentukan peluang yang akan diperoleh dalam masyarakat.

6. Fungsi perlindungan, yaitu keluarga memberikan perlindungan fisik, ekonomi, dan psikologis bagi seluruh keluarga.

7. Fungsi ekonomi, yaitu keluarga merupakan unit ekonomi dasar dalam masyarakat. Anggota keluarga sebagai astu tim dalam menghasilkan sesuatu.

Fungsi keluarga diatas tidak brsifat statis melaainkan akan mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan zaman. Mayashi oscada (1991:9-10) mengemukakan bahwa pada umunya ada lima fungsi keluarga dalam masyarakat Jepang dewasa ini yaitu, fungsi ekonomi, fungsi seksual, fungsi reproduksi, fungsi pendidikan, dan fungsi afeksi serta rasa aman.


(15)

Istilah pemakaian kata keluarga berbeda-beda pada setiap masyrakat, dimana pada setiap suku bangsa dan negara memiliki pengertian keluarga masing-masing, sedangkan pada masyrakat Jepang memakai istilah kata keluarga dengan sebutan Kazoku. Menurut Befu dakam Tobing (1999:2), kazoku adalah suatu unit kehidupan rumah tangga yang anggota-anggotanya terdiri dari individu-individu yang ada hubungan darah atau perkawinan. Menurut Hasibuan (2001:6), kazoku berfungsi sebagai tempat dilaksanakanya proses sosialisasi anak, alat untuk menstabilkan moril dan materil anggotanya, serta pemenuhan kebutuhan seksual. Melalui perkawinan, akan melahirkan sebuah keluarga yang disebut dengan inzoku, yaitu dari pihak keluarga istri. Maka, hubungan keluarga dalam keluarga Jepang ada yang disebut dengan shinrui, enrui, dan enja. Shunrui adalah hubungan keluarga yang dibentuk oleh orang-orang yang mempunyai hubungan darah langsung berdasarkan garis keturunan patrilineal. Enrui adalah hubungan keluarga yang terjadi dengan para sepupu. Sedang yang dimaksud dengan enja adalah hubungan keluarga yang terjadi karena adanya ikatan perkawinan (Situmorang, 2004:49). Sedangkan menurut kiyomi dalam Hasibuan (2001:5) kazoku adalah kelompok yang membentuk hubungan sauadara yang penting seperti kakak, adik dan orang tua, anak dan suami istri sebagai dasar dan dengan didukung oleh rasa kesatuan yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan.

2. Kerangka Teori

Setiap penelitian memiliki titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana penelitian akan disoroti (Nawawi,2001:39-40).


(16)

Suatu teori pada hakikatnya merupakan hubungan antara dua fakta atau lebih, atau pengaturan fakta menurut cara-cara tertentu. Penelitian merupakan sarana bagi ilmu pengetahuan untuk mengembangkan ilmu yang bersangkutan.

Penelitian kebudayaan ini dilakukan melalui sebuah novel yang merupakan sebuah karya sastra. Imajinasi pengarang dalam karya sastra tersebut sebenarnya mengandung nilai-nilai budaya yang tinggi. Sastra dapat dipandang sebagi suatu gejala sosial. Sastra yang ditulis pada suatu kurun waktu tertentu langsung berkaitan dengan norma-norma dan adat istiadat zaman itu. Sastra pun dipergunakan sebagai sumber untuk menganalisa system masyarakat. Sastra juga mencerminkan kenyataan dalam masyarakat dan merupakan sarana untuk memahaminya

Dengan demikian teori yang dipakai penulis adalah teori pendekatan sosiologis, yaitu telaah yang objektif dan ilmiah tentang manusia dalam masyarakat. Menurut Rene wellek (1972:109) bahwa sastra adalah lembaga sosial yang memakai medium bahasa dalam menampilkan gambaran kehidupan dan kehidupan itu sendiri adalah gambaran sosial

1.5. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Sesuai dengan pokok masalah sebagaimana dengan yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan penelitian ini adalah:


(17)

2. Mendeskripsikan konsep kazoku yang terdapat dalam novel Kitchen karya Banana Yoshimoto.

2.Manfaat Penelitian

Suatu penelitian dapat bermanfaat baik bagi orang lain, maupun bagi diri sendiri. Dengan mengadakan penelitian pada novel Kitchen karangan Banana Yoshimoto diharapkan dapat memberikan manfaat yakni :

1. Bagi penulis dan masyarakat umum diharapkan dapat menambah informasi mengenai konsep kazoku dalam masyarakat Jepang.

2. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa Jurusan Sastra Jepang sebagai Referensi dalam menganalisis novel.

1.6. Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tidak mengutamakan angka-angka, tapi menggunakan kedalaman penghayatan terhadap interaksi antara konsep yang sedang dikaji secara empiris (Endraswara 2004:5). Dalam novel ini cocok dengan menggunakan metode kualitatif karena penelitian kualitatif cocok dengan fenomena sastra, sehingga perlu ditafsirkan maknanya agar mudah dipahami.

Dalam penelitian ini penulis juga banyak menggunakan metode penelitian kepustakaan, metode penlitian kepustakaan adalah dengan menggunakan penelitian


(18)

kepustakaan dengan jalan menyelusuri referensi-referensi yang terkait dengan tema permasalahan. Study kepustakaan merupakan suatu aktifitas yang penting dalam kegiatan penelitian. Beberapa aspek yang perlu dicari dan diteliti meliputi: masalah, teori, konsep dan penarikan kesimpulan (Nasution,1996:14).

Adapun teknik pengumpulan data tersebut dilakukan dengan cara mengumpulkan buku-buku atau referensi yang berhubungan dengan penulisan ini, kemudian membaca dan menganalisis masalah-masalah yang ada dengan teori-teori yang berhubungan dengan penulisan ini.


(19)

BAB II

TINJAUAN UMUM TERHADAP NOVEL, KELUARGA DAN KAZOKU DI JEPANG DAN BIOGRAFI BANANA YOSHIMOTO

2.1 Novel

2.1.1. Novel Sebagai Genre Sastra

Sastra menurut Luxemburg (196:9) adalah sebuah nama yang dengan alasan tertentu diberikan kepada sejumlah hasil tertentu dalam suatu lingkungan kebudayaan. Sastra juga merupakan hasil seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupanya dengan menggunakan bahasa sebagai medianya.

Salah satu bentuk karya sastra adalah Novel. Novel merupakan salah satu karya sastra yang dijadikan media untuk mengabdikan sesuatu yang menarik atau luar biasa atau untuk merekam zaman dan juga unakan sebagai digunakan sebagai media untuk menggambarkan situasi yang terjadi saat itu dan melihat kehidupan para tokoh utama dalam novel. Genre sastra dari zaman kezaman selalu mengalami perubahan, karena itu teori sastra selalu berusaha untuk mencari suatu konvensi yang tepat sesuai perkembangan sastra. Genre sastra ini terjadi karena adanya konvensi sastr a yang berlaku pada sebuah karya sastra sehingga membentuk ciri tertentu (Warren dan Wellek, 1972:298). Bila dipandang dari segi perwujudan ,ada tiga kriteria dari genre sastra tersebut , pertama teks naratif (epik) yaitu novel, roman, dan puisi. Terakhir yang berpusat pada cerita tersebut.

Menurut Nurgiyantoro (1994:2) istilah fiksi dalam pengertianya berarti cerita rekaan atau ceritakhayalan.Hal itu disebabkan fiksi merupakan karya naratif yang isinya tidak


(20)

mengarah pada kebenaran sejarah. Dengan demikian karya fiksi merupakan suatu karya yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan atau khayalan. Fiksi menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan dan sesama. Bentuk karya fiksi yang terkenal saat ini dalah novel. Novel adalah karya sastra yang mengandung nilai-nilai keindahan dan kehidupan. Nilai-nilai keindahan yang terdapat didalamnya member kenikmatan kepada pembacanya dan nilai-nilai kehidupan yang terkandung didalamnya member manfaat kepada pembacanya.

Novel merupakan salah satu ragam dari prosa. Novel juga merupakan genre sastra yang dapat mencerminkan kebudayaan. Novel diartikan sebagai seuah cerita pendek dalam bentuk prosa dalam bentuk fiksi, tidak panjang dan tidak terlalu pendek.

Novel berasal dari bahasa italia yaitu novella yang dalam bahasa Jerman novelle. Novel berasal pula dari bahasa latin yaitu novellus yang menjadi novies yang berarti baru. Dikatakan baru dibandhingkan dengan jenis-jenis sastra lainnya seperti puisi dan drama, maka jenis novel ini muncul kemudian, maksudnya bahwa novel sebagai karya sastra baru dikenal dalam linkungan masyarakat sejak kira-kira setengah abad yang lalu, tetapi kemudian mengalami perkembangan yang pesat.

Novel sebagai salah satu bagian Genre sastra merupakan karya fiksi yang mencerminkan gambaran tokoh nyata dan menawarkan berbagai permasalahan kemanusian dan kehidupan.

Menurut HB Jassin (1976:78), novel merupakan suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang yang luar biasa, karena kejadian ini terlahir suatu konflik, suatu pertikaian yang mengalih jurusan dalam mana seakan-akan selirih kehidupan mereka tiba-tiba benderang terhampar dihadapan kita. Dengan pendapat yang sedikit berbeda Tarigan (1991:164)


(21)

mengemukakan bahwa novel adalah suatu cerita dengan alur yang cukup panjang mengisi satu buku atau lebih menggarap kehidupan pria dan wanita yang bersifat majinatif.

Dalam arti yang lebih luasSumardjo dan Saini KM (199:29) mengatakan bahwa novel aadalah cerita dengan alur atau plot yang komplek, karakter yang banyak, suasana cerita yang beragam dan setting yang beragam pula.

Novel sebagai salah salah satu Genre Sastra memiliki cirri-ciri sebagai berikut: 1. Dari segi jumlah kata novel mengandung kata-kata lebih dari 35.000 2. Dari segi halaman , novel terdiri dari 100 halaman kuarto

3. Dari segi jumlah pelaku, novel terdapat lebih dari satu pelaku 4. Novel menyajikan lebih dari satu efek, impresi, dan emosi 5. Novel menyajikan sesuatu secra lebih rinci dan lebih detail

6. Novel banyak menceritakan dan melibatkan berbagai permasalahan yang lebih kompleks

Novel juga biasanya didalamnya lebih menitik beratkan kepada tokoh manusia kedalam karangannya dari pada kejadianya dan secara keseluruhanya mengambil bentuk yang dikatakan dengan ciptaan dunia berdasarkan perbedaan individu. Dengan demikian, bahwa novel sesuai prinsip diamana sastra itu dapat mengungkapkan sebuag atau bermacam-macam kebudayaan yang berlaku di dalam sebuah masyarakat. Dapat disimpulkan bahwa novel sebagai salah satuGenre Sastra sangat bebeda dengan jenis sastra lainya.

2.1.2. Unsur- Unsur dalam Novel

Novel sebagai salah satu karya fiksi , dibentuk oleh satu kesatuan yang terdiri dari berbagi unsur yang merupakan sebuah keseluruhan. Novel dibangun dari sejumlah unsur, dan


(22)

unsur-unsur akan saling berkaitan dan saling menentukan yang kesemuanya akan menyebabkan novel tersebut akan menjadi sebuah karya yang bermakna.

Menurut wellek dan warren dalamNurgiyantoro (1994:3)bahwa novel sebagai karya fiksi haruslah tetap merupakan cerita menarik. Tetap merupakan bangunan struktur yang koheren dan tetap mempunyai tujuan estetik. Oleh karena itu novel dibentuk oleh unsur-unsur pembangun yang membentuk cerita yang kemudian membuat sebuah novel menjadi berwujud.

Unsur-unsur pembangun yang membentuk sebuah novel terdiri dari : 1. Unsur ekstrinsik

2. Unsur instrinsik

Unsur ekstrinsik (unsur luar) adalah segala macam unsur yang berada diluar karya sastra yang ikut mempengaruhi kehadiran sebuah karya sastra (Atar Semi. 1993:35), misalnya biografi pengarang, psikologi keadaan, linkungan pengarang (factor sosial ekonomi, factor sosiopolitik,keagamaan, dan tata nilai yang dianut masyarakat), pandangan hidup suatu bangsa , berbagai gaya seni dan lain sebagainya. Sedangkan unsur hadit (Nurgiyantoro, 1994;23). Unsur-unsur instrinsik terdiri dari tema, alur, penokohan, latar, gaya penceritaan, sudut pandang, amanat, dan lain-lain.

1. Tema

Atar Semi (1993:84) mengemukankan bahwa tema adalah ide, gagasan, pandangan hidup pengarang yang melatar belakangi ciptaan karya sastra. Kedudukan tema dalam novel sangat penting. Tema merupakan inti cerita yang mengikat keseluruha unsur-unsur intrinsik. Unsure-unsur lainya adalah sebagai pendukung dari tema. Dapat disimpulkan tema adalah ide cerita yang merupakan dasar untuk pengembangan cerita yang menjiwai seluruh bagian cerita.


(23)

2. Alur

Alur dikenal juga dengan istilah plot. Alur merupakn unsur terpenting dalam membentuk sebuah karya fiksi novel. Menurut Stanton dalam Nurgiyantoro (1884:113) bahwa alur (plot) adalah cerita yang berisi urutan kejadian namun tetap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain.

Dalam sebuah alur akan terlihat perkembangan cerita dan struktur urutan kejadian dalam cerita yang disusun secara logis, terjalin dalam hubungan sebab akibat.

3. Penokohan

Sebagian besar tokoh-tokoh karya fiksi adalah rekaan, Jones dalam Nurgiyantoro (1994:165) mengemukakan bahwa penokohan adalah gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Tokoh dalam novel bisa lebih dari satu. Tokoh cerita merupakan pembawa dan penyampai pesan, amanat, moral atau sesuatu yang sengaja ingin disampaikan kepada pembaca.

4. Latar (Setting)

Menurut Abrams dalam Nurgiyantoro (1994:216), latar (setting) mengarah pada pengertian tempat, hubungan waktu dan linkungan tempat terjadinya yang diceritakan.

Dalam karya sastra, latar merupakan lingkungan tempat peristiwa terjadi . latar bukan hanya menunjukkan tempat saja tapi hal-hal lainya, seperti waktu, keadaan sekitar dan sebagainya. Latar dan unsur-unsur lain saling melengkapi agar bisa menampilkan cerita yang utuh . fungsi latar adalah memberikan informasi tentang situasi umum dari sebuah karya sastra.


(24)

5. Gaya Bahasa

Gaya dalah cara khas pengungkapan seseorang dalam menyampaikan cerita. Gaya penceritaan yang dimaksud adalah tingkah laku pengarang dalam mengungkapankan bahasa. Tingkah laku berbahasa ini merupakan suatu sarana sastra yang amat penting dalam menentukan bagaimana bentuk novel yang dibuat.

6. Sudut Pandang

Sudut pandang adalah posisi dan penempatan diri pengarang dalam ceritanya atau darimana dia melihat peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam cerita itu. Menurut Abrams dalam Nurgiyantoro n(1994:248), mengatakan bahwa sudut pandang adalah cara atau pandangan yang digunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembacanya.

7. Amanat

Amanat adalah pesan moral atau hikmah yang ingin disampaikan pengarang pada pembaca. Dalam menyampaikan amanat atau pesan, pengarang novel atau cerita rekaan menggunakan cara penyampaian langsung dan penyampaian tak langsung. Kedua bentuk penyampaian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Penyamapaian langsung adalah pengarang secara langsung mendeskripsikan perwatakan tokoh-tokoh dalam cerita dengan “memberitahukan”


(25)

b. Penyampaian tak langsung adalah , pengarang menyamapaikan pesan secara tersirat terpadu dalam unsur cerita lainya. Pembaca dituntu untuk menentukan sendiri petunjuk, petuah dan keteladanan melalui teks yang dibaca.

Dari uraian diatas dapat disimpilkan bahwa sebuah novel atau cerita rekaan harus memiliki kepaduan yang utuh diantara sebuah unsur penyusunanya agar dapat menghibur, memberikan kenikmatan emosional dan intelektual kepada pembacanya.

2.2. Pengertian Keluarga dan Kazoku 2.2.1. Keluarga

Menurut Duvall dan Logan ( 1986 ) :Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan

perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan

budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap

anggota keluarga. Sedangkan menurut Bailon dan Maglaya ( 1978 ) :Keluarga adalah dua atau

lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah,

perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran

masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) menyatakan bahwa keluarga merupakan unit terkecil dari

masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal

di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.


(26)

1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau

adopsi

2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap

memperhatikan satu sama lain

3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran

sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik

4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan

perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.

a.

1. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalambeberapa

generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah Struktur Keluarga

2. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalambeberapa

generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu

3. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu

4. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami

5. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan

beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan


(27)

b.

1. Terorganisasi : saling berhubungan, saling ketergantungan antara anggota keluarga Ciri-Ciri Struktur Keluarga

2. Ada keterbatasan : setiap anggota memiliki kebebasan, tetapi mereka juga mempunyai

keterbatasan dalammejalankan fungsi dan tugasnya masing-masing

3. Ada perbedaan dan kekhususan : setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan

fungsinya masing-masing.

c.

1. Suami sebagai pengambil keputusan

2. Merupakan suatu kesatuan yang utuh

3. Berbentuk monogram

4. Bertanggung jawab

5. Pengambil keputusan

6. Meneruskan nilai-nilai budaya bangsa

7. Ikatan kekeluargaan sangat erat

8. Mempunyai semangat gotong-royong Ciri-Ciri Keluarga Indonesia

d. Macam-Macam Struktur Keluarga

1. tradisional

a. The nuclear family (keluarga inti) adalah Keluarga yang terdiri dari suami, istri


(28)

b. The dyad family adalah Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak)

yang hidup bersama dalam satu rumah

c. Keluarga usila adalah Keluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua

dengan anak sudah memisahkan diri

d. The childless family adalah Keluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan

untuk mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar

karir/pendidikan yang terjadi pada wanita

e. The extended family (keluarga luas/besar) adalah Keluarga yang terdiri dari tiga

generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family disertai :

paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll)

f. The single-parent family (keluarga duda/janda) adalah Keluarga yang terdiri dari

satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses

perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan)

g. Commuter family adalah Kedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi

salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar

kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end)

h. Multigenerational family adalah Keluarga dengan beberapa generasi atau


(29)

i. Kin-network family adalah Beberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah

atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan

yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll)

j. Blended family adalah Keluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang

menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya

k. The single adult living alone / single-adult family adalah Keluarga yang terdiri

dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan

(separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati.

2. Non Tradisional :

a. The unmarried teenage mother adalah Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama

ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah

b. The stepparent family adalah Keluarga dengan orangtua tiri.

c. Commune family adalah Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak

ada hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas

yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas

kelompok / membesarkan anak bersama

d. The nonmarital heterosexual cohabiting family adalah Keluarga yang hidup bersama


(30)

e. Gay and lesbian families adalah Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup

bersama sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners)

f. Cohabitating couple adalah Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan

perkawinan karena beberapa alasan tertentu

g. Group-marriage family adalah Beberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat

rumah tangga bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya,

berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya

h. Group network family adalah Keluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai,

hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah

tangga bersama, pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya

i. Foster family adalah Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan

keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu

mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya

j. Homeless family adalah Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai

perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan

keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental

k. Gang adalah Sebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang

mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi


(31)

e.

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,

kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan

individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan

masyarakat.

Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut : Peranan Keluarga

1. Peranan ayah

Ayah sebagai suami dari istri, berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya

2. Peranan ibu :

Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus

rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai

salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari

lingkungannya, disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan

dalam keluarganya.

3.Peranan anak :

Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkah


(32)

f. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Biologis :

a. Meneruskan keturunan

b. Memelihara dan membesarkan anak

c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga

d. Memelihara dan merawat anggota keluarga

2. Fungsi Sosialis :

a. Membina sosialisasi pada anak

b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak

c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga

3. Fungsi Psikologis :

a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman

b. Memberikan perhatian di antara anggota keluarga

c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga

d. Memberikan identitas keluarga

4. Fungsi Ekonomis :

a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga


(33)

c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan

datang (pendidikan, jaminan hari tua)

5. Fungsi Pendidikan

a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk

perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya

b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi

peranannya sebagai orang dewasa

c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

g. Tahap- Tahap Kehidupan / Perkembangan Keluarga

Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik, namun

secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers cit Friedman, 199 :

1. Pasangan baru (keluarga baru)

Keluarga baru dimulai saat masing-masing individu laki-laki dan perempuan

membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan (psikologis)

keluarga masing-masing :

a. Membina hubungan ntim yang memuaskan

b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok sosial


(34)

2. Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama)

Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan samapi kelahiran anak

pertama dan berlanjut damapi anak pertama berusia 30 bulan :

a. Persiapan menjadi orang tua

b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan sexual dan

kegiatan keluarga

c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan

3. Keluarga dengan anak pra-sekolah

Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 bulan) dan berakhir saat anak

berusia 5 tahun :

a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi

dan rasa aman

b. Membantu anak untuk bersosialisasi

c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak yang lain juga

harus terpenuhi

d. Mempertahankan hubungan yang sehat, baik di dalam maupun di luar keluarga

(keluarga lain dan lingkungan sekitar)


(35)

f. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga

g. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak

4. Keluarga dengan anak sekolah

Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan berakhir pada

usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga maksimal,

sehingga keluarga sangat sibuk :

a. Membantu sosialisasi anak : tetangga, sekolah dan lingkungan

b. Mempertahankan keintiman pasangan

c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk

kebutuhan untuk meningkatkan kesehatan anggota keluarga.

5. Keluarga dengan anak remaja

Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai 6-7

tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orangtuanya. Tujuan

keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan

yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa :

a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, mengingat remaja

sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya


(36)

c. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orangtua. Hindari perdebatan,

kecurigaan dan permusuhan

d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga

6. Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)

Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir pada saat

anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak

dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama

orang tua :

a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar

b. Mempertahankan keintiman pasangan

c. Membantu orangtua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua

d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat

e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga

7. Keluarga usia pertengahan

Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat

pensiun atau salah satu pasangan meninggal :

a. Mempertahanka

b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak


(37)

8. Keluarga usia lanjut

Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada saat salah satu pasangan

pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal damapi keduanya meninggal :

a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan

b. Adaptasi dengan peruabahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan

pendapatan

c. Mempertahankan keakraban suami istri dan saling merawat

d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat

e. Melakukan life review (merenungkan hidupnya).

2.2.2. Kazoku

Keluarga dalam bahasa Jepang disebut Kazoku menuurut kiyomi dalam Hasibuan

(2005:5) adalah kelompok yang membentuk hubungan saudara dekat yang penting seperti

kakak adik dan orang tua, anak dengan suami istri sebagai dasar dan dengan didukung oleh

rasa kesatuan yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan.

Setelah melihat definisi kazoku diatas mengenai keluarga, maka kazoku merupakan kelompok yang terdiri dari ayah dan anak-anak dengan hubungan suami istri sebagai dasr pembentukan. Tetapi tidak berarti bila suatu kelompok yang hanya terdiri dari ayah dan anak,atau ibu dan anak tidak dapat disebut kazoku. Setiap kazoku memiliki peranan masing-masing.


(38)

Hubungan anatara individu dalam kazoku didasarkan kasih sayang sebagai kerabat dekat, dan kebersaman dalam kehidupan menimbulkan rasa kesatuan untuk mempertahankan kazokunya. Dengan adanya keutuhankazoku, diharapakan tujuan untuk mencapai kesejahteraan dapat terlaksana. Maka daripada itu, kazoku berfungsi sebagai tempat dilaksanakanya proses sosialisasi anak, alat untuk menstabilkan moril atau materi anggotanya, serta pemenuhan kebutuhan seksual (Hasibuan, 2001:6).

Kazoku merupakan keluarga yang dasrnya adalah perkawinan. Dengan adanya perkawinan akan melahirkan suatu keluarga baru, diamana terdapat keluarga yang da hubungan darah dengan yang tidak ada hubungan darah. Keluarga yang berasal dari hubungan darah ini dapat dibagi menjadi hubungan vertical dan hubungan horizontal. Hubungan vertical seperti hubungan ego dengan kakek,ayah,anak, dan cucu. Sementara yang dimaksud dengan hubunga horizontal yaitu hubungan antara ego dengan saudara-saudara kandung atau ego dengan saudara sepupu atau angkat.

Melalui perkawinan, akan melahirkan sebuah hubungan keluarga yang disebut dengan inzoku, yaitu dari pihak keluarga istri. Dalam keluarga Jepang ada yang disebut shinrui, enrui, dan enja. Shinrui adalah hubungan keluarga yang dibentuk oleh orang-orang yan mempunyai hubungan darah langsung berdasarkan garis keturunan patrilineal. Enrui adalah hubungan keluarga yang terjadi antara ego dengan para sepupu, sedangkan enja adalah hubunga keluarga yang terjadi karena adanya perkawinan (situmorang, 2000:49).

pada zaman meiji untuk jarak shinzoku ditentukan 6shinto (derajat), dan untuk inzoku ada 3 derajat. Sedangkan perkawinan keluarga diperbolehkan paling dekat 4 shinto. Misaalnya ego dengan orangtua adalah satu Shinto (derajat),shingga dengan paman ada 2 shinto,dengan saudara istri paman adalah 3 shinto, sehingga dengan anak audara istri paman adalah 4 shinto (situmorang, 2000:50).


(39)

Dalam kazoku juga ada yang membuat factor kazoku tersebut tidak lengkap, yaitu seperti perpisahan yang disebabkan karena adanya kematian (muitoteki betsuri), perpisahan ini terjadi karena ada salah satu dari anggota keluarga yang meninggal, sehingga menjadi kurang anggotanya yang ada didalam keluarga tersebut. Factor kedua yaitu perpisahan yang terjadi karena ketidakcocokan kedua belah pihak (itoteki betsuri), pepisahan ini merupakan perpisahan yang direncanakan, untuk kebaikan kedua belah pihak. Sedangkan factor yang ketiga ada yang dinamakan dengan bekyo dan iki, ini merupakan perpisahan yang terjadi karena seseorang yang meninggalkan rumah, factor iki ini bisa terjadi karena kurangnya biaya hidup,atau bisa juga terjadi karena pekerjaan, yang mengharuskan seseorang untuk meninggalkan rumah dan pindah kekota lain. Dijepang juga terdapat beberapa bagian dari bentuk kazoku yang akan dibahas pada poin dibawah ini.

2.2. 3. Bentuk-Bentuk Kazoku

Sebagai kelompok sosial yang ada didalam setiap masyarakat bentuk beragam, begitu juga dengan halnya kazoku, yang pembagianya ditentukan oleh beberapa factor. Factor pertama yaitu factor hubungan antar individu dalam kazoku, factor kedua adalah ada tidak wewenang didalam kazoku, factor ketiga ditentukan oleh besar kecilnya kelompok dalam komunitas. Untuk membagi kazoku ini tidaklah mudah,karena terdapat perbedaan batasan, ruang lingkup dan istilah yang digunakan untuk menyebutnya berbeda pada setiap masyarakat. 2.2.1. Daikazoku

Daikazoku merupakan suatu keluarga besar. Pada awalnya daikazoku ini terdapat pada masyarakat a yang belum agraris yang hidup dengan matapecaharian pertania, karena untuk mengolah lahan pertanian yang begitu luas , maka diperlukan suatu struktur keluarga yang banyak, sehingga melibatkan semua anggota keluarga yang tinggal didalamnya. Oleh karena


(40)

itu, jumlah anggota keluarga yang banyak tetap dipertahankan, dan mengenai pembagian harta kazoku,bagian dari salah satu anggota keluarga kazoku tersebut tidak berhak menerima pembagian harta kekayan kazoku,bagian dari salah satu anggota dari kazoku tersebut berhak menerima pembagian harta kekayan kazoku berupa lahan pertanian. Karena mereka sudah menjadi bagian dari kazoku. Daikazoku merupakan keluarga besar, yang keanggotaanya tidak hanya suami, istri, anak-anak saja, tetapi juga terdiri dari oaring-orang yang dekat dengan mereka, seperti orangtua dan saudara kandung sampai dengan kemenakan (HAsibuan, 2001:7). Menurut James Danandjaja (1997:337-338) mada banyak cara yang dapat menimbulkan percabangan dalam dozoku, yaitu:

1. Berlakunya adat perwarisan primogenitur ( hak waris bagi anak sulung laki-laki ). 2. Bagi seorang anak perempuan yang akan menikah dengan adat menetap setelah kawin

yang disebut dengan uxorilokal (laki-laki masuk ke dalam keluarga istri), dimana suami menjadi anggota keluarganya.

3. Seorang anak lebih muda dari keluarga cabang masuk kerumah keluarga utama untuk berdiam disana.

4. Seorang anggota keluarga sedarah dierbolehkan untuk mendirikan keluarga cabang setelah beberapa tahun sebagai pembantu rumah tangga.

5. Seorang anggota keluarga sedarah yang migrasi kedaerah tempat tinggal keluarga dozoku boleh mendirikan rumah tangga sebagai cabang keluarga luas.

Jadi , walaupun inti dari keluarga luas dozoku masih tetap keluarga sedarah, namun tidak ada larangan untuk memasukan keluarga-kelurga bukan sedarah sebagai anggota satu keluarga luas.


(41)

Shokazoku adalah keluarga kecil, keanggotanya terdiri dari suami istri dan anak-anaknya yang belum menikah. Kazoku seperti ini dibentuk dengan terjadinya perkawinan. Pasangan suami istri yang baru akan menjadi unit keluarga kazoku yang berdiri sendiri,dan terpisah dari orangtuanya. Proses ini akan terus berlangsung dari generasi kegenerasi. Kazoku seperti ini banyak dijumpai dalam masyarakat manapun,terutama dinegara maju. Industrialisasi telah menyebabkan sebagian dari masyarakat menjadi orang upahan yang mejalan industry. Mereka tidak lagi menjadi bagian masyarakat tani, melainkan berkembang untuk mengarah menjadi bagian dari kazoku kecil. Kecenderungan ini menyebabkan sulitnya mempertahankan daikazoku atau keluarga besar (Hasibuan,2001:8).

2.2.3 Kaku Kazoku

Kaku kazoku disebut juga keluarga batih atau keluarga inti, keanggotaan dari kazoku ini hanya terdiri dari suami dan istri atau beserta anak-anaknya yang belum menikah bentuk keluarga umum ini banyak ditemui dimasyarakat perkotaan. Kiyomi dalam Hasibuan (2001:13) mengatakan mengenai definisi dari kaku kazoku dalah: didalam anggota kazoku, terdapat hubungan saling keterkaitan yang kuat dan mudah dibentuk oleh unit fungsional kazoku, yaitu hubungan antara suami dan istri serta orang tua dan anak. Yang termasuk dalam dua jenis hubungan ini adalah orang tua (suami istri) anak, dan ini disebut kaku kazoku (nuclear family) atau kazokuteki tan I (basic family).

Biasanya kaku kazoku ini terdapat pada daerah-daerahyang sudah maju atau masyarakat perkotaan, dimana tidak memakai bentuk keluarga besar, tetapi dengan menggunakan bentuk kaku kazoku yang berpusat pada keluarga inti. Pada kaku kazoku ini biasanya hubungan dalam keluarga terasa lebih erat, karena bila dilihat dari bentuknya yang belum menikah sehingga hanya terdiri adri suami istri da anak-anaknya yang belum menikah sehingga proses sosialsasi dalam keluarga akan terasa lebih mendalam.


(42)

Menurut keluarga Jepang sendiri, industrialisasi turut mempengaruhi perubahan sistem keluarga Jepang, seperti yang dikemukan oleh R.P Dore (1959:111-115) industrialisasi yang telah berlangsun semenjak zaman Meiji telah mempengaruhi sistem keluarga Jepang khususnya didaerah perkotaan dan mengakibatkan perubahan-perubahan sebagai berikut:

1. Perubahan dalam demografi dan jumlah keluarga cabang.

Pada saat jumlah kematian seimbang dengan jumlah kelahiran, maka memberikan kemungkinan sebuah keluarga untuk mengadopsi anak laki-laki dari keluarga lain sebagai pewaris keluarga. Apabila ini terus berlangsung maka pembentukan keluarga cabang akan mengalami penurunan. Namun pada saat angka kematian lebih rendah maka pembentukan keluarga cabang akan mengalami peningkatan. 2. Pekerjaan turun temurun

Perubahan dalam usaha keluarga pada mulanya selalu mewariskan secara turun temurun akan mempengaruhi hubungan antar keluarga cabang dengan keluarga induk. Pada saat keluarga masih menjadi unit utama dalam masyarakat, yaitu masih memiliki fungsi produktifitas yang baik, pekerjaan diturunkan dari generasi dibawah dapat mempererat ikatan hubungan antar ayah da anak laki-lakinya sehingga usaha keluarga ini akan tetap terjaga akan menjadi warisan turun temurun untuk generasi berikutnya.

3. Perubahan dalam sumber pendapatan

Pada masa sebelum perang dunia II, sebagaian masyarakat Jepang merupakan masyarakat agraris yang memiliki mata pencaharian bertani. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang diwariskan turun temurun dari satu generasi kegenerasi berikutnya. Disini terlihat bahwa keluarga pada masa sebelum perang dunia II


(43)

memiliki fungsi ekonomis sebagai unit produksi utama dalam masyarakat Jepang pada masa itu.

4. Kebiasaan menghabiskan waktu diluar keluarga semakin meningkat.

Meningkatkan partisipasi individu dalam kelompok-kelompok diluar kelompok keluarga mengakibatkan melemahnya ikatan keluarga. Sebagian besar waktu yang dilalui oleh anggota keluarga menyebabkan melemahnya ikatan keluarga. Hubungan yang berlaku dalam perkumpulan dan organisasi diluar ikatan keluarga ini, umumnya berdasarkan senioritaskan dan berdasarkan usia.

5. Kedudukan wanita dalam masyarakat industri

Semenjak masuknya industrialisasi ke Jepang, kedudukan wanita dalam masyrakat Jepangmengalami banyak perubahan. Kaum wanita mendapat mulai mendapatkan kesempatan untuk turut berpartisipasi dalam dunia kerja diluar aktifitasnya dalam keluarga. Kesempatan kerja yang kini didapat oleh wanita Jepang mengakibatkan timbulnya kebebasan memilihdalam diri wanita Jepang yang mulai menunda-nunda untuk menikah dengan alasan ingin berkonsentrasi dulu dalam dunia kerja yang mereka tekuni.

2.3. Biografi Banana Yoshimoto

Banana yoshimoto adalah novelis Jepang yang memiliki nama asli Mahoko Yoshimoto. Ia dilahirkan di Tokyo pada tanggal 24 Juli 1964. Ia memilih untuk mempublikasikan namanya dengan memakai nama Banana, karena ia sangat menyukai bunga


(44)

pisang. Banana Yosimoto dilahirkan dikeluarga sastra, ayahnya, Tataki Yoshimoto adalah seorang kritikus sastra yang terkenal, penyair, dan komentator yang terkenal, karya-karyanya sangat terkenal pada gerakan pemuda radikal Jepang pada tahun 1960. Sedangkan adiknya Haruko Yoiko adalah seorang kartunis yang cukup terkenal di Jepang. Mereka dibesarkan dikeluarga yang liberal dan belajar nilai kemerdekaan diusia muda.

Meskipun sukses Banana YosimotoTepat tampil sederhana dimuka umum, dan kesedrehananya lah yang menjadikankan menjadi seorang novelis yang sukses. Tak banyak yang tahu mengenai masalah pribadinya, sampai ia menikah dengan suaminya yang bernama Hiroshi Tahata, dan pada tahun 2003 Ia melahirkan seorang anak.

Banana yoshimoto memulai karirnya sebagai penulis sambil bekerja sebagai pelayan disebuah restoran golf-klub di Jepang pada tahun 1987. Setiap hari ia menyampatkan waktu untuk menulis dikomputernya, minimal setengah jam dalam sehari. Penulis Amerika Stephen King merupakan pengaruh besar dalam karirnya, dan memberikan inspiransi terutama dari cerita-cerita horornya.

Melalui novelnya-novelnya ia memperoleh beberapa penghargaan yaitu 6th newcomer writers prize pada bulan November 1987, Umitsubame pertama novel hadiah, dan Izumi Kyoka Literary prize ke 16 pada buln Januari 1988 untuk novel Kitchen.


(45)

BAB III

Analisis Konsep Kazoku dalam Novel 3.1. Ringkasan Cerita

Mikage sakurai hidup sebatang kara sejak neneknya meninggal,neneknya adalah keluarga yang dimiliki satu-satunya, setelah kehilangan kakeknya diwaktu ia masih duduk dibangku SMP, sementara ayah dan ibunya sudah pergi duluan sewaktu ia masih kecil akibat kecelakaan. Dan saat ini pun ia juga harus kehilangan satu-satunya keluarga yang dimilikinya selama ini. Seorang nenek yang telah membesarkannya sebagai pengganti kedua orangtuanya yang telah tiada, nenek yang sangat mikage sayangi. Ia pun harus kehilangan satu-satunya sosok yang menjadi pegangan hidupnya selama ini. Mikage tidak bias mersakan lagi kehadiran keluarga, ia pun tak mengerti arti keluarga yang sesungguhnya itu seperti apa.

Mikage harus tinggal sendirian diapartemennya yang luas peninggalan neneknya. Satu-satunya tempat diruangan yang paling mikage sukai diapartemenya adalah dapur. Dapur menjadi satu-satunya tempat dimana mikage tidak merasa kesepian, dimana saja ia dikelilingi panci bekas pakai dan sisa ceceran sayur,serta ditemani sepetak langit malamberbintang dijendela.

Namun rasa kesepianya tidak berlangsung lama karena tidak lama setelah mikage kehilangan neneknya ia menemukan keluarga baru yaitu keluarga Tanabe. Diasana pula ia temukan sebuah keluarga yang tak pernah dimilikinya selama ini yaitu keluarga, bersama Yuichi Tanabe yang dingin dan Eriko Tanabe yang mempesona- perempuan yang sejatinya adalah ayahnya yuichi. Eriko berubah menjadi seorang wanita semenjak Eriko kehilangan istrinya yang sangat dicintainya. Dirumah keluarga Tanabe lah ia benar-benar bias merasakan arti kelyarga yang sesungguhnya seperti apa.


(46)

Tidak berapa lama Eriko meninggal, hal ini yang menyebabkan Mikage dan Yuichi menjauh dan saling saling terasing dalam kesedihan namun hal ini juga yang membuat mereka bersatu kembali dan mencoba bangkit dari kesdihan mereka karena harus kehilanga keluarga yang sangat mereka sayangi. Hal ini lah yang membuat mereka bersatu kembali dan membuat keluarga baru yang baru lagi sebagai ganti keluarga mereka yang hilang

3.2. Analisis Konsep Kazoku dalam Novel

Cuplikan cerita halaman 4-5

Aku, Mikage Sakurai, kehilangan kedua orang tuaku ketika masih kecil. Sejak itu kakek dan nenekku membesarkanku. Menjelang aku masuk SMP, kakek meninggal kemudian aku tinggal berdua saja dengan nenek.

Belum lama ini nenekku meninggal .

Orang-orang yang kusebut keluarga lenyap satu persatu dalam hitungan waktu. Analisis :

Dari cuplikan cerita diatas kita dpat menarik kesimpulan diamana Mikage Sakurai sangat merasakan kehilangan dimana seluruh keluarganya meninggal disaat ia masih sangat membutuhkan keluarga lengkap seperti ayah, ibu, bahkan nenek dan kakeknya. Dari analisis diatas juga dapat kita lihat bahwa konsep kazoku yang ada tidak lengakap, hal ini disebabkan karena adanya kematian atau biasa disebut dengan muitoteki betsuri.

Cuplikan cerita halaman 6-7

Sebelum upacara pemakaman nenekku, aku tak mengenal pemuda itu. Dihari pemakaman ketika Yuichi Tanabe tiba-tiba muncul, sempat terpikir olehku bahwa ia kekasih gelap nenekku. Sambil menyalakan dupa dengan tangan yang gemetaran, dia


(47)

mengatupkan matanya yang bengkak karena terlalu banyak menangis, dan waktu melihat foto nenek di altar air matanya kembali membanjir.

Analisis

Dari cuplikan cerita diatas dapat terlihat jelas fungsi konsep kazoku dalam masyarakat Jepang. Diceritakan bahwa Yuichi menyalakan dupa didepan altar neneknya Mikage yang meninggal. Bahwa dalam konsep kazoku orang-orang hidup dan orang-orang mati dalam kazoku mempunyai hubungan yang fungsional, orang-orang hidip wajib memberi sesajen dan doa-doa kepada roh-roh keluarga yang meninggal , hubungan fungsional antara keturunan yang masih hidup dengan roh-roh orang yag sudah meninggal tidak bisa dipisahkan satu sama lain.

Cuplikan cerita halaman 15

“Mulai besok kita tinggal bersama ya,” katanya dengan ramah kepadaku, lalu menoleh kearah Yuichi. ”Maafkan aku, Yuichi. Aku sama sekali tidak bisa meninggalkan pekerjaan. Aku Cuma bisa mampir karena tadi aku bilang Cuma ingin pergi ke toilet sebentar. Tapi aku punya banyak waktu besok pagi. Mikage menginap saja malam ini, “katanya sambil terburu-buru.

Analisis

Dari cuplikan cerita diatas dapat kita simpulkan dimana orangtua dari Yuichi meminta Mikage untuk tinggal bersama mereka,setelah ibu Yuichi tau bahwa Mikage hidup sebtang kara dan ia hidup sendirian. Dalam konsep kazoku ada sistem keluarga luas atau dalam bahasa Jepang disebut dengan daizoku. Dalam daizoku tidak ada larangan untuk memasukan keluarga-keluarga yang buka sedarah sebagai anggota satu keluarga luas.


(48)

Cuplikan cerita halaman 18

“gara-gara suatu kejadian, sejak masih kecil Eriko diangkat anak oleh keluarga ibuku. Mereka tumbuh besar bersama. Ketika masih menjadi laki-lakipun Eriko sudah berparas rupawan,jadi dia cukup terkenal dikalangan gadis-gadis. Entah mengapa dia mau bersanding dengan yang berwajah aneh seperti ini,” Yuichi menatap foto ibunya sambil tersenyum. “sepertinya Eriko sudah terlalu lengket dengan ibuku,sampai melupakan utang budi pada keluarga ibuku,lalu kawin lari.”

Analisis

Cuplikan cerita di atas menceritakan Eriko Tanabe yang dulunya pun diangkat oleh keluarga yang sama sekali tidak ada hubungan darah dengan Eriko. Dalam cuplikan di atas konsep dozoku masih dipakai dimana anggot kazoku yang tidak memiliki hubungan darah bisa masuk dalam anggota kazoku.

Cuplikan cerita halaman 18

Sejak ibu meninggal dunia, Eriko berhenti bekerja. Sambil menggendong aku yang masih kecil, dia memikirkan apa yang harus lakukan selanjutnya

Analisis:

Dari cuplikan diatas dimana sejak ibu Yuichi meninggal Eriko berhenti bekerja dan lebih memilih untuk fokus membesarkan Yuichi sendirian. Disini dapat terlihat bahwa konsep keluarga yang utuh sangat dibutuhkan dalam masyarakat di Jepang. Bahwa keutuhan keluarga didalam masyarakat Jepang sangat dibutuhkan dalam sistem kekerabatan di Jepang.

Cuplikan cerita halaman 24

“dia juga disayang oleh nenekmu ya.” “ya, nenek sangat menyukai Yuichi.”


(49)

“aku tidak bisa mendedikasikan diriku seutuhnya demi membesarkan anak itu, tak heran kalau ada kesalahan disana sini.

“kesalahan?” Aku tersenyum.

“ya,” jawabnya dengan senyum keibuan. “Emosinya berantakan, sikapnya juga dingin dalam hubungan antarmanusia. Memang tidak sempat melakukan banyak hal demi dia, tapi aku ingin dian menjadi anakl yang baik. Untuk itu, aku mati-matian membesarkan dia. Dan anak itu memang anak yang baik.

Analisis

Dari cuplikan cerita diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa kazoku mempunyai peranan penting dalam pembetukan kepribadian anak,meskipun factor linkungan luar juga mempengaruhinya. Namun keluarga adalah tempat pertama bagi seorang anak untuk belajar mengenal lingkungan dan masyarakat yang ada disekitarnya. Dicuplikan cerita diatas dimana Yuichi yang hanya diasuh olehy ibunya saja,yang memiliki kesibukan selain merawatnya. Dari hal itulah karakter Yuichi terbentuk menjadi anak yang berantakan dan dingin hal itu diakibatkan oleh ketidak lengkapan keluarga.

Cuplikan cerita halaman 34

Dia anak laki-laki pertama dari suatu keluarga besar. Dengan sendirinya dia mewarisi kehangatan keluarganya, dan harta warisan dari keluarganya.

Analisis

Dari cuplikan cerita di atas diceritakan bahwa Yuichi merupakan anak laki-laki pertama dan satu-satunya dikeluarganya, hal ini menjelaskan bahwa dalam konsep kazoku di Jepang, jika anak laki-laki tertua, yang diharapkan pewaris dan dididik untuk bisa bertanggung jawab, bersikap lebih hati-hati, bahkan lebih serius dibanding dengan saudara mudanya. Beban


(50)

tanggung jawab yang besar berada dipundaknya, didorong untuk menjadi lebihmandiri, berani, menunjukan inisiatif dan kecerian yang dimiliki oleh calon kepala keluaraga.

Cuplikan cerita halaman 68

Kemudian Yuichi menyerahkan “surat wasiat” yang dismpan Eriko dilaci meja rias. Setelah mengucapakan “selamat tidur”, Yuichi pergi kekamarnya, aku membaca surat wasiat itu sendirian,

Analisis

Dari cuplikan cerita di atas kita dapat menarik kesimpulan,bahwa dalam konsep kazoku dalam masyarakat Jepanguntuk meneruskan garis keturunan jatuh kepada anak lelaki tertua, begitu juga dalam melanjutkan hak waris jatuh kepada anak lelaki terua dalam keanggotaan kazoku. Sistem pewarisan dalam kazoku dikenal dengan istilah patrilineal primogenetur yaitu pewarisan melalui garis keturunan langsung dari pihak ayah melalui anak laki-laki tertua. Sesuai dengan struktrur keluarga patrilineal keluarga yang bertanggung jawab untuk mengelola kekayaan keluarga yang akan meneruskanya kegenerasi berikutnya. Dari cerita diatas menceritakan dimana Yuichi mendapatkan seluruh harta warisan yang diwariskan orangtuanya kepadanya.

Cuplikan cerita halaman 70

Kulampirkan semua dokumen mengenai harta bendaku yang tersisa. Kau pasti tidak mengerti mengenai urusan ini, jadi tolong hubungi pengacara, ya. Intinya, selain klab segala sesuatunya jadi milikmu, pasti menyenangkan ya, jadi anak tunggal ya?

Analisis cerita

Dari cuplikan cerita diatas dapat kita ketahui bahwa konsep kazoku di dalam masyarakat Jepang, mengaharuskan bahwa anak lelaki yang bertanggung jawab untuk mengelola


(51)

kekayaan kazoku. System pewarisan memang biasanya diteruskan pada anak laki-laki tertua. Dalam system kazoku pengangkatan ahli waris sangat penting artinya untuk melanjutkan nama keluarga, mengurus tempat pemujan leluhur, merawat orang tua kelak diusia lanjut


(52)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 1. KESIMPULAN

1. Sastra adalah karya lisan atau tulisan yang memiliki cirri keunggulan seperti keorisinilan, keartistikam, keindahan dalam isi dan ungkapanya.

3. Salah satu bentuk karya sastra adalah novel, novel adalah merupakan salah satu karya sastra yang dijadikan media untuk mengabadikan sesuatu yang menarik atau luar biasa atau untuk merekam zaman dan juga digunakan sebagai media untuk menggambarkan situasi yang terjadi saat itu dalam melihat tokoh-tokoh utama dalam novel.

4. Manusia dilahirkan dan dibesarkan dalam sebuah kelompok yamg disebut dengan istilah keluarga. Keluarga merupakan satu wadah yamg diwarisi nilai-nilai budaya dan diajarkan secara turun temurun dari generasi kegenerasi berikutnya. Keluarga adalah suatu pranata social, dimana pada sejak dini masyarakatnya dipersiapkan untuk kelak sapat melakukan peranya dakan dunia sebagai org dewasa.

5. Daam bahasa Jepang keluarga biasa disebut dengan kazoku. Kazoku adalah kelompok yang membentuk hubungan saudara dekat yang penting seperti kakak adik dan orangtua, anak dengan suami dan istri sebagai dasar dan dengan didukung rasa kesatuan yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan. Bentuk-bentuk kazoku yaitu: daikazoku,shokazoku,dan kakukazoku.

6. Novel kitchen menceritakan tentang seorang gadis yang bernama Mikage yang harus kehilangan seluruh keluarganya,semenjak kecil. Ia hanya tinggal bersama nenenknya. Namun tidak berapa lama pun neneknya meinggal. Hingga ia hidup sebatang kara dan iapun tidak merasankan keutuhan keluarga seperti apa karena karena ia hdup sebatang kara, namun ada sebuah keluarga yang mengangkatnya menjadi anggota keluarga


(53)

mereka yaitu keluarga Tanabe. Setelah masuk menjadi anggota Tanabelah Mikage baru bisa merasakan keutuhan keluarga itu seperti apa.

2 SARAN

1. Jika ingin memahami atau mengetahui mengenai konsep kazoku didalam mastarakat Jepang, maka terlebih dahulu kita mengetahui tentang maksud dari itu sendiri dan perkembangan kazoku dakam masyarakat Jepang.

2. Dalam konsep kazoku pada masyarakat Jepang masih sangat melekat dalam pemikiran oramg Jepang, dan terrefleksikan dalam kehiupan sehari mereka. Adanya baiknya kita memahami kazoku yang membawa pengaruh besar dalam kehidyoan mereka. Walaupun Jepang dewasa ini dikatakan sebagai Negara yang maju tetapi mereka tidak melupakan konsep kazoku.


(54)

DARTAR PUSTAKA

Endraswara, Swardi 2008. Metode Penelitian Sastra Epistemologi, Model Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Media Presindo

Freeman, D. 1973.Khinsip Attacheman Behavior and The Primary Bond. The character of kinship. London.

Koentjoroningrat.2002, Pedoman Penyusunan Laporan Penelitian. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Hasibuan, Adriana.. 1998. “Karya Ilmiah Tatanan Kehidupan Keluarga Tradisional Jepang Berdasarkan Sistem Ie :. Medan:Tidak Terbit

Ihromi, T. O. 1999. Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Koentjoroningrat. 1976. Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi, Yogyakarta: UGM press Pradopo, Rahmat Djoko. 2001. Metodologi penelitian Sastra, Yogyakarta : Hinindita

Situmorang, Hamzon. 1997. Karya ilmiah : Sejarah Kebudayaan Jepang 1 (diktat) USU press Sumardjo, Jacob. 1985. Dari Khasanah Sastra Dunia. Bandung

Teew, A 1983, Membaca dan Menilai sastra. Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Wijaya, A. 1989. Jepang Dewasa ini

Wellek Rene & Austin, Warren. 1995. Teori Kesusastraan, Jakarta http// Isjd.pd11.go.id/admin/jurnal/1078792 pdf


(1)

“aku tidak bisa mendedikasikan diriku seutuhnya demi membesarkan anak itu, tak heran kalau ada kesalahan disana sini.

“kesalahan?” Aku tersenyum.

“ya,” jawabnya dengan senyum keibuan. “Emosinya berantakan, sikapnya juga dingin dalam hubungan antarmanusia. Memang tidak sempat melakukan banyak hal demi dia, tapi aku ingin dian menjadi anakl yang baik. Untuk itu, aku mati-matian membesarkan dia. Dan anak itu memang anak yang baik.

Analisis

Dari cuplikan cerita diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa kazoku mempunyai peranan penting dalam pembetukan kepribadian anak,meskipun factor linkungan luar juga mempengaruhinya. Namun keluarga adalah tempat pertama bagi seorang anak untuk belajar mengenal lingkungan dan masyarakat yang ada disekitarnya. Dicuplikan cerita diatas dimana Yuichi yang hanya diasuh olehy ibunya saja,yang memiliki kesibukan selain merawatnya. Dari hal itulah karakter Yuichi terbentuk menjadi anak yang berantakan dan dingin hal itu diakibatkan oleh ketidak lengkapan keluarga.

Cuplikan cerita halaman 34

Dia anak laki-laki pertama dari suatu keluarga besar. Dengan sendirinya dia mewarisi kehangatan keluarganya, dan harta warisan dari keluarganya.

Analisis

Dari cuplikan cerita di atas diceritakan bahwa Yuichi merupakan anak laki-laki pertama dan satu-satunya dikeluarganya, hal ini menjelaskan bahwa dalam konsep kazoku di Jepang, jika anak laki-laki tertua, yang diharapkan pewaris dan dididik untuk bisa bertanggung jawab, bersikap lebih hati-hati, bahkan lebih serius dibanding dengan saudara mudanya. Beban


(2)

tanggung jawab yang besar berada dipundaknya, didorong untuk menjadi lebihmandiri, berani, menunjukan inisiatif dan kecerian yang dimiliki oleh calon kepala keluaraga.

Cuplikan cerita halaman 68

Kemudian Yuichi menyerahkan “surat wasiat” yang dismpan Eriko dilaci meja rias. Setelah mengucapakan “selamat tidur”, Yuichi pergi kekamarnya, aku membaca surat wasiat itu sendirian,

Analisis

Dari cuplikan cerita di atas kita dapat menarik kesimpulan,bahwa dalam konsep kazoku dalam masyarakat Jepanguntuk meneruskan garis keturunan jatuh kepada anak lelaki tertua, begitu juga dalam melanjutkan hak waris jatuh kepada anak lelaki terua dalam keanggotaan kazoku. Sistem pewarisan dalam kazoku dikenal dengan istilah patrilineal primogenetur yaitu pewarisan melalui garis keturunan langsung dari pihak ayah melalui anak laki-laki tertua. Sesuai dengan struktrur keluarga patrilineal keluarga yang bertanggung jawab untuk mengelola kekayaan keluarga yang akan meneruskanya kegenerasi berikutnya. Dari cerita diatas menceritakan dimana Yuichi mendapatkan seluruh harta warisan yang diwariskan orangtuanya kepadanya.

Cuplikan cerita halaman 70

Kulampirkan semua dokumen mengenai harta bendaku yang tersisa. Kau pasti tidak mengerti mengenai urusan ini, jadi tolong hubungi pengacara, ya. Intinya, selain klab segala sesuatunya jadi milikmu, pasti menyenangkan ya, jadi anak tunggal ya?

Analisis cerita


(3)

kekayaan kazoku. System pewarisan memang biasanya diteruskan pada anak laki-laki tertua. Dalam system kazoku pengangkatan ahli waris sangat penting artinya untuk melanjutkan nama keluarga, mengurus tempat pemujan leluhur, merawat orang tua kelak diusia lanjut


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN 1. KESIMPULAN

1. Sastra adalah karya lisan atau tulisan yang memiliki cirri keunggulan seperti keorisinilan, keartistikam, keindahan dalam isi dan ungkapanya.

3. Salah satu bentuk karya sastra adalah novel, novel adalah merupakan salah satu karya sastra yang dijadikan media untuk mengabadikan sesuatu yang menarik atau luar biasa atau untuk merekam zaman dan juga digunakan sebagai media untuk menggambarkan situasi yang terjadi saat itu dalam melihat tokoh-tokoh utama dalam novel.

4. Manusia dilahirkan dan dibesarkan dalam sebuah kelompok yamg disebut dengan istilah keluarga. Keluarga merupakan satu wadah yamg diwarisi nilai-nilai budaya dan diajarkan secara turun temurun dari generasi kegenerasi berikutnya. Keluarga adalah suatu pranata social, dimana pada sejak dini masyarakatnya dipersiapkan untuk kelak sapat melakukan peranya dakan dunia sebagai org dewasa.

5. Daam bahasa Jepang keluarga biasa disebut dengan kazoku. Kazoku adalah kelompok yang membentuk hubungan saudara dekat yang penting seperti kakak adik dan orangtua, anak dengan suami dan istri sebagai dasar dan dengan didukung rasa kesatuan yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan. Bentuk-bentuk kazoku yaitu: daikazoku,shokazoku,dan kakukazoku.

6. Novel kitchen menceritakan tentang seorang gadis yang bernama Mikage yang harus kehilangan seluruh keluarganya,semenjak kecil. Ia hanya tinggal bersama nenenknya. Namun tidak berapa lama pun neneknya meinggal. Hingga ia hidup sebatang kara dan iapun tidak merasankan keutuhan keluarga seperti apa karena karena ia hdup sebatang


(5)

mereka yaitu keluarga Tanabe. Setelah masuk menjadi anggota Tanabelah Mikage baru bisa merasakan keutuhan keluarga itu seperti apa.

2 SARAN

1. Jika ingin memahami atau mengetahui mengenai konsep kazoku didalam mastarakat Jepang, maka terlebih dahulu kita mengetahui tentang maksud dari itu sendiri dan perkembangan kazoku dakam masyarakat Jepang.

2. Dalam konsep kazoku pada masyarakat Jepang masih sangat melekat dalam pemikiran oramg Jepang, dan terrefleksikan dalam kehiupan sehari mereka. Adanya baiknya kita memahami kazoku yang membawa pengaruh besar dalam kehidyoan mereka. Walaupun Jepang dewasa ini dikatakan sebagai Negara yang maju tetapi mereka tidak melupakan konsep kazoku.


(6)

DARTAR PUSTAKA

Endraswara, Swardi 2008. Metode Penelitian Sastra Epistemologi, Model Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Media Presindo

Freeman, D. 1973.Khinsip Attacheman Behavior and The Primary Bond. The character of kinship. London.

Koentjoroningrat.2002, Pedoman Penyusunan Laporan Penelitian. Jakarta: Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional.

Hasibuan, Adriana.. 1998. “Karya Ilmiah Tatanan Kehidupan Keluarga Tradisional Jepang Berdasarkan Sistem Ie :. Medan:Tidak Terbit

Ihromi, T. O. 1999. Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia Koentjoroningrat. 1976. Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta

Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi, Yogyakarta: UGM press Pradopo, Rahmat Djoko. 2001. Metodologi penelitian Sastra, Yogyakarta : Hinindita

Situmorang, Hamzon. 1997. Karya ilmiah : Sejarah Kebudayaan Jepang 1 (diktat) USU press Sumardjo, Jacob. 1985. Dari Khasanah Sastra Dunia. Bandung

Teew, A 1983, Membaca dan Menilai sastra. Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Wijaya, A. 1989. Jepang Dewasa ini

Wellek Rene & Austin, Warren. 1995. Teori Kesusastraan, Jakarta http// Isjd.pd11.go.id/admin/jurnal/1078792 pdf